Unduh PDF Unduh PDF

Inkontinensia pada pria adalah sebuah gejala dari berbagai sindrom dan penyakit lainnya yang harus diinvestigasi. Apabila menderitanya, Anda bisa jadi mengalami permasalahan saraf atau sistem genitourinari atau sindrom lainnya. Kunci untuk mencegah terjadinya kembali penyakit ini adalah dengan menentukan hal yang menyebabkannya sebelumnya. Cobalah mengingat kembali berbagai perubahan pada hidup Anda yang telah terjadi—seperti konsumsi obat-obatan jenis baru—yang dapat mengakibatkan permasalahan ini atau menambah beban tambahan pada kandung kemih. Berbagai tindakan pencegahan dapat diterapkan untuk orang yang belum menderitanya. Apabila Anda saat ini sudah mulai mengalaminya, mulailah tindakan pengobatan dengan berkonsultasi pada dokter.

Metode 1
Metode 1 dari 5:

Langkah-langkah Pencegahan Terjadinya Inkontinensia Berulang

Unduh PDF
  1. Banyak di antara penyebab penyakit ini yang, sayangnya, tidak dapat dikendalikan. Contoh: hipertrofi prostat jinak, kelainan saraf, strok, kanker prostat atau kandung kemih, dan masih banyak lagi. Namun, Anda tetap bisa mengambil langkah-langkah tertentu untuk mengurangi risiko Anda menderita penyakit tersebut.
  2. Salah satu cara yang sangat efektif untuk mengurangi risiko terkena inkontinensia adalah dengan berhenti merokok. The National Health Institute dari Amerika Serikat melaporkan bahwa 50% kanker kandung kemih disebabkan oleh merokok. Tekanan pada kandung kemih yang ditimbulkan oleh tumor akan mengakibatkan inkontinensia. Apabila Anda perlu bantuan untuk berhenti merokok, jadwalkan pertemuan dengan dokter untuk berkonsultasi. Saat ini, terdapat beberapa obat-obatan yang tersedia untuk membantu Anda berhenti merokok. [1]
  3. Apabila berat badan Anda berlebih, tekanan ekstra akan dibebankan pada kandung kemih. Hal ini akan mengarah pada timbulnya inkontinensia. Walaupun penurunan berat badan terdengar sulit dilakukan, apabila berhasil dijalani, hasil yang diperoleh akan setimpal. Mulailah dengan lebih banyak berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi. Cara-cara lain untuk membantu menghilangkan berat badan yaitu: [2]
    • Pastikan Anda memperoleh asupan protein, buah-buahan, sayuran, produk susu rendah lemak, dan karbohidrat yang sehat setiap hari. Asupan harian untuk tiap-tiap kelompok makanan tersebut akan bergantung pada berat badan, usia, dan kesehatan Anda. Apabila Anda harus mengonsumsi 2000 kalori per hari, makanlah enam hingga delapan porsi karbohidrat, empat hingga lima porsi sayur, empat hingga lima porsi buah-buahan, 0,09 hingga 0,20 kg protein, dua hingga tiga porsi produk susu rendah lemak, dan dua hingga tiga porsi minyak dan lemak. [3]
    • Lakukan olahraga secara rutin yang terdiri atas latihan kardiovaskuler (lari atau berenang), angkat beban (seperti push-up atau angkat besi), dan fleksibilitas (yoga atau peregangan).
    • Batasi porsi makan Anda setiap hari.
    • Pilih makanan ringan rendah kalori seperti buah-buahan dan sayuran.
  4. Riset mengindikasikan bahwa pria dengan kanker prostat memiliki kadar zink yang berkurang sebanyak 62—75% pada sel prostat yang ganas dan bahwa zink berperan dalam pengganasan sel-sel prostat. Suplemen zink direkomendasikan untuk dikonsumsi; namun, kadar asupannya masih belum jelas hingga saat ini. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter mengenai jumlah suplemen zink yang dibutuhkan tubuh berdasarkan kadar zink yang sudah ada dalam menu harian Anda. [4]
  5. Likopena adalah fitonutrisi dan antioksidan yang kuat dan terbukti mampu melawan kanker. Lima makanan yang memiliki kadar likopena paling tinggi per cangkirnya yaitu: [5]
    • Jambu: 8587 uq
    • Semangka: 6889 uq
    • Tomat: 7298 uq
    • Pepaya: 2651 uq
    • Anggur: 2611uq
  6. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa isoflavonoid yang terkandung di dalam kacang kedelai dapat membantu mencegah kanker prostat. [6] You can increase the amount of soy in your diet with edamame, soy milk, or tofu.
  7. Asam lemak omega-3 terkandung di dalam berbagai jenis ikan dan makanan laut lainnya seperti salmon, makarel, sarden, dan ikan bass. Penelitian telah menunjukkan bahwa omega-3 mampu melindungi Anda dari kanker payudara, usus, dan prostat. [7]
  8. Minumlah sekurang-kurangnya delapan gelas air per hari untuk mencegah infeksi saluran air seni, konstipasi, dan batu ginjal yang dapat menyebabkan inkontinensia. Anda sebaiknya minum sebanyak mungkin di siang hari dan membatasi jumlah minuman di malam hari sebelum tidur.
  9. Apabila Anda merasa Anda sedang terkena inkontinensia, Anda dapat melatih kandung kemih Anda hingga taraf tertentu. Jadwalkan waktu-waktu khusus untuk pergi ke kamar kecil. Hal ini dapat melatih kandung kemih dan menghindarkan diri dari inkontinensia.
  10. Contoh zat-zat yang dapat mengakibatkan inkontinensia adalah alkohol, kafein, makanan yang mengandung asam, pedas, dan gula atau pemanis buatan. [8]
    • Alkohol merupakan zat diuretik, bahan yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan. Alkohol juga mengiritasi kandung kemih dan menyebabkan inkontinensia. Batasi asupan alkohol Anda hingga satu gelas per malam saja.
    • Kafein juga merupakan zat diuretik. Batasi meminum kafein hanya pada pagi hari.
  11. Latihan Kegel merupakan cara yang baik untuk mencegah inkontinensia melalui penguatan otot-otot dasar panggul. Latihan ini agak sulit untuk dipelajari karena Anda harus bisa mengisolasi otot-otot panggul, bagian yang Anda gunakan saat Anda mencoba menghentikan air seni di tengah-tengah proses pengeluarannya. Anda akan melihat atau merasakan testikel Anda terangkat saat Anda meremas otot panggul. [9]
    • Setelah Anda mengisolasi otot panggul, remaslah dan tahan selama lima detik. Lalu, relaksasikan selama lima detik. Ulangi sebanyak sepuluh kali dengan tiga sesi per hari. [10]
  12. Zat diuretik adalah bahan obat-obatan yang mampu mengeluarkan cairan berlebih dari tubuh. Obat ini biasanya diresepkan untuk pasien yang memiliki penyakit jantung. Sayangnya, obat ini juga memiliki kecenderungan untuk menyebabkan inkontinensia. Beberapa jenis di antaranya adalah diuretik thiazide , loop , rendah kalium, dan quinazoline . Contoh obat-obatan diuretik yang lumrah digunakan yaitu: [11] :
    • Diuretik thiazide : clorpres , tenoretic , thalitone , capozide , dyazide , hyzaar , lopressor HCT , maxzide , dan prinzide .
    • Diuretik loop : lasix dan demadex .
    • Diuretik rendah kalium: aldactazide , aldactone , dyazide , dan maxzide .
    • Diuretik quinazoline : zaroxolyn .
    • Selalu lakukan konsultasi dengan dokter sebelum berhenti mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan.
  13. Relaksan otot adalah jenis obat-obatan yang diresepkan untuk beberapa jenis luka-luka tertentu pada otot. Fungsinya sebagai pelemas otot juga dapat menyebabkan inkontinensia. Contoh relaksan otot antara lain: [12]
    • Valium , soma , flexeril , skelaxin , dan robaxin .
    • Obat penenang juga dapat menyebabkan inkontinensia.
  14. Obat-obatan antihipertensi adalah jenis obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Obat ini dapat mengandung berbagai jenis diuretik. Apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan antihipertensi, mintalah obat-obatan yang tidak menyebabkan inkontinensia sebagai efek samping kepada dokter. Contoh obat-obatan antihipertensi yaitu: [13]
    • Moduretic , minizide , monopril HCT , dan accuretic .
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 5:

Mengobati Inkontinensia Luapan

Unduh PDF
  1. Inkontinensia luapan terjadi akibat adanya obstruksi yang “meluap” dan menyebabkan inkontinensia. Hipertrofi prostat jinak ( Benign prostatic hypertrophy , BPH) adalah penyebab utama kondisi ini karena prostat yang membesar mendorong dan menekan uretra selagi urin mengalir melalui prostat. Namun, faktor-faktor lain juga dapat menyebabkan gejala ini, di antaranya: [14]
    • Peningkatan frekuensi buang air kecil
    • Ragu-ragu buang air kecil (tidak ingin buang air kecil meski harus)
    • Nokturia (pergi ke kamar kecil di malam hari berkali-kali)
    • Pelemahan aliran alir seni
    • Infeksi saluran urin berulang ( Urinary tract infections , UTIs)
    • Inkontinensia uriner
    • Retensi uriner (tidak bisa buang air kecil sama sekali)
  2. Walaupun BPH merupakan penyebab utama terjadinya inkontinensia luapan, masih banyak faktor-faktor lainnya. Temui dokter dan jelaskan gejala-gejala yang Anda alami untuk membantu diagnosis yang akurat.
    • Tumor pada kandung kemih atau prostat juga dapat mengakibatkan inkontinensia luapan. Oleh karena itu, kemungkinan besar, dokter Anda juga akan melakukan pemeriksaan untuk mengeliminasi faktor-faktor tersebut. Pemeriksaan yang akan dilakukan meliputi pengujian antigen prostat-spesifik ( Prostate-Specific Antigen , PSA) pada darah, pemeriksaan rektal digital ( Digital Rectal Exam , DTE) untuk mencari abnormalitas pada prostat, dan/atau sistoskopi (sebuah tabung dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra untuk mengetahui ada atau tidaknya tumor di dalamnya). Apabila tumor ditemukan, dokter Anda akan melakukan biopsi untuk menentukan apakah tumor tersebut jinak atau ganas.
  3. Dalam sesi konsultasi, dokter Anda juga akan bertanya mengenai obat-obatan apa saja yang Anda konsumsi karena beberapa di antaranya mungkin dapat menyebabkan inkontinensia luapan sebagai efek samping. Obat diuretik untuk penyakit paru-paru, obat penenang, dan relaksan otot merupakan obat-obatan yang dikenal dapat mengakibatkan inkontinensia. Beberapa antidepresan, pil tidur, dan obat-obatan untuk tekanan darah tinggi juga terhubung dengan inkontinensia luapan. [15]
    • Dikarenakan banyak di antara obat-obatan tersebut diresepkan untuk mengobati penyakit yang lebih gawat daripada inkontinensia, jangan berhenti mengonsumsinya tanpa arahan dari dokter.
    • Walaupun bukan obat, konsumsi kopi, teh, alkohol, vitamin B, dan vitamin C yang berlebihan juga dapat mengakibatkan inkontinensia luapan. Anda dapat meminta tes panel darah guna menentukan apakah makanan Anda terlalu banyak mengandung vitamin B dan/atau C atau tidak.
  4. Untuk gejala BPH ringan hingga menengah, ada beberapa obat-obatan resep yang dapat dikonsumsi untuk mengendalikan gejala-gejalanya, antara lain: [16]
    • Pemblokir alfa seperti hytrin yang, meski sesungguhnya tidak berfungsi untuk mengecilkan ukuran prostat, dapat meredakan gejala-gejalanya dalam hitungan minggu
    • Inhibitor 5-alfa-reduktase seperti avodart yang berkhasiat mengurangi ukuran prostat tanpa mengobati gejala-gejalanya selama enam bulan
    • Cialis yang, walaupun awalnya dipasarkan untuk mengobati disfungsi erektil ( Erectile Dysfunction , ED), mampu mengobati gejala-gejala BPH juga
    • Dokter Anda mungkin akan meresepkan kombinasi avodart dan hytrin untuk memperoleh khasiat kedua-duanya. Pendekatan ini dikenal aman untuk mengendalikan inkontinensia luapan.
  5. Reseksi transuretral prostat ( Transurethral Resection of the Prostate , TURP) adalah prosedur yang biasa diterapkan untuk membersihkan penyumbat saluran uriner yang disebabkan oleh pembesaran prostat. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan endoskopi yang dimasukkan ke dalam uretra guna membersihkan jaringan prostat berlebih yang menyumbat. [17]
    • Prosedur ini dapat menggunakan laser, gelombang mikro, ablasi jarum, atau penguapan fotoselektif. Tindakan ini memiliki tingkat invasif yang minimum dan, dalam banyak kasus, dapat diterapkan langsung di ruang konsultasi. [18]
    • Teknik ini bisa memerlukan operasi sekunder dalam jangka waktu sepuluh tahun karena adanya pertumbuhan kembali jaringan. [19]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 5:

Mengobati Inkontinensia Stres

Unduh PDF
  1. Inkontinensia stres lebih sering terhubung dengan bocornya urin daripada berbagai gejala kecil lainnya yang diasosiasikan dengan inkontinensia luapan. Anda dapat menyadari adanya kebocoran tersebut saat Anda tertawa, batuk, bersin, lari, atau mengangkat benda-benda berat. [20]
  2. Tekanan yang berlebih pada kandung kemih karena obesitas atau kehamilan merupakan penyebab utama inkontinensia stres. Inkontinensia stres juga dapat terjadi karena kurangnya tekanan otot pada kandung kemih sebagai akibat dari komplikasi bedah. Operasi yang biasanya terkait dengan komplikasi tersebut adalah operasi prostat dan reseksi transuretral prostat. [21]
    • 10-20% operasi TURP dapat mengakibatkan inkontinensia stres, dengan persentase yang lebih tinggi pada pasien yang menjalani operasi kanker prostat. [22]
  3. Dokter Anda akan memeriksa gejala-gejala yang Anda derita dan melakukan serangkaian tes untuk menentukan tindakan pengobatan terbaik untuk Anda. Bagi pasien yang menderita obesitas, kemungkinan besar, dokter juga akan memeriksa ada atau tidaknya kelainan metabolisme seperti gangguan tiroid yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. [23]
  4. Apabila dokter Anda mengatakan bahwa berat badan Anda mengakibatkan tekanan berlebih pada kandung kemih, kemungkinan besar, Anda akan dianjurkan untuk mengurangi berat badan.
    • Anda sebaiknya mengonsumsi menu makanan yang sehat dan seimbang bersamaan dengan melakukan olahraga rutin. Untuk informasi lebih lanjut, bacalah Cara Menurunkan Berat Badan dan Cara Makan Sehat .
    • Anda sebaiknya juga berkonsultasi dengan ahli diet dan pelatih pribadi untuk menyusun rencana penurunan berat badan yang sehat dan baik.
  5. Walaupun latihan Kegel biasanya digunakan untuk membantu wanita meningkatkan otot panggul setelah melahirkan, pria juga dapat melakukan latihan Kegel untuk mengurangi inkontinensia stres. Lakukan Kegel dengan menegangkan otot-otot yang mengendalikan buang air kecil. Pada awalnya, Anda akan harus berlatih menghentikan air seni Anda di tengah-tengah proses pengeluaran untuk mengetahui otot-otot mana yang bekerja dan harus dikencangkan. [24]
    • Kencangkan otot tersebut dan hitung satu sampai lima sebelum melepaskannya perlahan-lahan sembari menghitung satu sampai lima lagi. Lakukan latihan ini dalam tiga sesi, dengan masing-masing sesi terdiri atas sepuluh kali pengulangan, setiap hari. [25]
  6. Untuk pasien yang menderita obesitas berlebih, Anda bisa direkomendasikan untuk menjalani sedot lemak atau bedah penurunan berat badan lainnya. Dalam satu penelitian, 71% pasien yang kehilangan lebih dari 18 poin IMT (Indeks Massa Tubuh) pasca operasi pengecilan lambung berhasil disembuhkan dari inkontinensia satu tahun setelah menjalani bedah tersebut. [26]
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 5:

Mengobati Inkontinensia Kandung Kemih Neurogenik

Unduh PDF
  1. Proses buang air kecil melibatkan rangkaian saraf yang berkomunikasi dengan otak dan menyebabkan otot-otot kandung kemih dan di sekelilingnya untuk berkontraksi dan berelaksasi. Apabila Anda memiliki kelainan neuromuskular—seperti sklerosis ganda ( Multiple Sclerosis , MS)—Anda akan mengalami gangguan dalam pengaliran sinyal-sinyal saraf, sehingga kandung kemih neurogenik akan terjadi. Individu yang pernah mengalami strok juga dapat mengalami kandung kemih neurogenik apabila otot-otot pada kandung kemih yang seharusnya mengalami kontraksi dan relaksasi terkena dampaknya. [27]
  2. Sebagian besar orang yang mengalami kandung kemih neurogenik akan mengenali penyebab-penyebabnya. Namun, Anda sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis positif. Dokter Anda juga akan memberikan penjabaran menyeluruh mengenai pilihan pengobatan yang ada dan dapat digunakan untuk Anda.
  3. Dikenal juga sebagai perkemihan berkala, terapi fisik-psikologis mengombinasikan kekuatan tekad dan latihan fisik untuk membantu mengobati inkontinensia. [28] Hal ini meliputi kombinasi latihan Kegel (yang telah dijabarkan pada bagian inkontinensia stres di atas) dan catatan penghindaran untuk membantu Anda menghindari episode inkontinensia sebelum terjadi. [29]
    • Catatan penghindaran adalah rekam jejak harian untuk cairan yang Anda konsumsi, jumlah dan waktu Anda buang air kecil, dan ada atau tidaknya kebocoran yang terjadi. Anda dapat menggunakan catatan ini untuk membantu menentukan waktu-waktu terbaik guna berada di dekat kamar kecil sekaligus waktu-waktu saat Anda harus memaksa diri pergi ke kamar kecil guna menghindari episode inkontinensia. [30]
  4. Walaupun hingga saat ini tidak ada obat yang menarget otot kandung kemih secara langsung untuk mengobati kandung kemih neurogenik, beberapa obat-obatan dapat mengurangi kekejangan otot atau memicu kontraksi. [31] Dokter Anda akan membantu menentukan apabila salah satu atau beberapa dari obat-obatan tersebut dapat berkhasiat efektif untuk kondisi Anda.
  5. Berbagai jenis opsi bedah saat ini telah tersedia sesuai dengan kondisi kandung kemih neurogenik yang Anda alami. Dalam hal ini, dokter Anda akan mendiskusikan mengenai: [32]
    • Terapi stimulatori-elektrik yang memasangkan elektroda dan stimulator kecil guna membantu mengantarkan sinyal-sinyal yang telah terganggu akibat saraf yang rusak.
    • Otot kandung kemih buatan, terdiri atas cincin yang terpasang pada pangkal kandung kemih dan berfungsi bersamaan dengan pompa khusus dan balon pengatur guna mengumpulkan air seni.
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 5:

Mengobati Kandung Kemih Overaktif

Unduh PDF
  1. Kantung kemih overaktif ( Overactive Bladder , OAB) merupakan sindrom yang mengakibatkan dorongan tidak terhentikan untuk buang air kecil sesegera mungkin. [33] Gejala-gejala umum dari sindrom ini antara lain: [34]
    • Dorongan untuk buang air kecil sesegera mungkin
    • Dorongan inkontinensia (tidak berhasil mencapai kamar kecil dengan cepat)
    • Frekuensi buang air kecil yang tinggi dan nokturia (buang air kecil di malam hari berkali-kali)
  2. Dokter Anda akan membantu mendiagnosis OAB secara resmi. Dikarenakan hanya 2% pria yang menderita OAB yang juga mengalami gejala inkontinensia rutin, dokter Anda akan berusaha mengeliminasi kemungkinan-kemungkinan lainnya terlebih dahulu sebelum mencapai kesimpulan tersebut. [35]
    • Kemungkinan besar, Anda akan menjalani pemeriksaan fisik sekaligus analisis air seni untuk menguji urin Anda. Selain itu, Anda juga bisa diarahkan untuk menjalani sistoskopi apabila kondisi yang Anda alami telah menjadi cukup rumit. [36]
    • Penelitian juga menunjukkan bahwa overaktivitas otot detrusor, yang terdapat pada dinding kandung kemih, turut berperan. [37]
  3. Rangkaian pengobatan meliputi terapi kebiasaan dengan resimen perkemihan berkala. Biasanya, resimen perkemihan berkala meliputi tindakan buang air kecil pada waktu-waktu yang sudah dijadwalkan—sebagai contoh, sekali setiap empat jam—terlepas dari Anda merasakan dorongan untuk buang air kecil atau tidak.
    • Tindakan tersebut merupakan resimen pelatihan ulang kandung kemih dan salah satu bentuk terapi kebiasaan kognitif. Kandung kemih yang dilatih untuk membuang isinya pada waktu tertentu akan mencegah inkontinensia.
    • Penelitian terbaru menunjukkan bahwa terapi kebiasaan yang dibantu dengan umpan balik hayati (perkemihan berkala) memiliki pengaruh lebih baik dibandingkan terapi farmakologis dengan oxybutinin atau plasebo pada pasien yang menerima pengobatan untuk instabilitas detrusor. [38]
    • Umpan balik hayati dilakukan dengan memasangkan elektroda pada pasien guna mengukur respon psikologis subjektif bawah sadar. Dengan cara ini, pasien dapat membedakan dengan jelas saat tubuh sedang memberikan respon fisiologis (seperti dorongan untuk buang air kecil) dan saat tubuh hanya memberikan “respon palsu.” Dengan demikian, pasien akan bisa melihat langsung kebutuhan tubuh mereka secara akurat.
  4. Saat ini, terdapat berbagai jenis obat-obatan, seperti ditropan , yang didosiskan sebanyak 5 mg, dua kali sehari, atau 5 mg di dalam tablet kapsul sekali sehari. Terapi kombinasi yang meliputi terapi kebiasaan, farmakologi, dan umpan balik hayati juga biasa digunakan. [39]
    Iklan

Tips

  • Mengusahakan gaya hidup yang lebih sehat merupakan upaya yang sebaiknya selalu dilakukan. Gaya hidup sehat yang bebas dari rokok dan mencakup latihan fisik serta menu makanan yang seimbang dapat mencegah terjadinya inkontinensia.
Iklan
  1. http://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/kegel-exercises-treating-male-urinary-incontinence
  2. http://www.webmd.com/hypertension-high-blood-pressure/diuretics-for-high-blood-pressure
  3. http://www.webmd.com/back-pain/muscle-relaxants-for-low-back-pain
  4. http://www.health.harvard.edu/newsletters/Harvard_Womens_Health_Watch/2009/August/Medications-for-treating-hypertension
  5. Jonathan L Edwards MD Diagnosis and Management of Benign Prostatic Hyperplasia American Family Physician, 2008 May 1577 (10) 1403-1410
  6. http://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/4-medications-that-cause-or-worsen-incontinence
  7. Jonathan L Edwards MD Diagnosis and Management of Benign Prostatic Hyperplasia American Family Physician, 2008 May 1577 (10) 1403-1410
  8. Ravi Kacker, Stephen B Williams EndoUrologic Procedures for Benign Prostatic Hyperplasia, Urology Journal71-176.
  9. Ravi Kacker, Stephen B Williams EndoUrologic Procedures for Benign Prostatic Hyperplasia, Urology Journal71-176.
  10. Ravi Kacker, Stephen B Williams EndoUrologic Procedures for Benign Prostatic Hyperplasia, Urology Journal71-176.
  11. http://www.webmd.com/women/tc/kegel-exercises-topic-overview
  12. Daniel Elliot, Landon Trost Male Stress Incontinence : A Review of Surgical Treatment Options and Outcomes Advanced Urology 2012 May 8 101155 /2012/287489
  13. Daniel Elliot, Landon Trost Male Stress Incontinence : A Review of Surgical Treatment Options and Outcomes Advanced Urology 2012 May 8 101155 /2012/287489
  14. Daniel Elliot, Landon Trost Male Stress Incontinence : A Review of Surgical Treatment Options and Outcomes Advanced Urology 2012 May 8 101155 /2012/287489
  15. http://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/kegel-exercises-treating-male-urinary-incontinence
  16. http://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/kegel-exercises-treating-male-urinary-incontinence
  17. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17978117
  18. http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic-neurogenic-bladder/urology_treatment
  19. http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic-neurogenic-bladder/urology_treatment
  20. http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic-neurogenic-bladder/urology_treatment
  21. http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic-neurogenic-bladder/urology_treatment
  22. http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic-neurogenic-bladder/urology_treatment
  23. http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic-neurogenic-bladder/urology_treatment
  24. http://emedicine.medscape.com/article/459340-overview
  25. http://emedicine.medscape.com/article/459340-overview
  26. http://emedicine.medscape.com/article/459340-overview
  27. http://emedicine.medscape.com/article/459340-overview
  28. http://emedicine.medscape.com/article/459340-overview
  29. Cardozo, LD, Biofeedback in Overactive Bladder, Urology 2005, May 55( 5A Supp) 24-28 Dis.
  30. http://emedicine.medscape.com/article/459340-overview

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.307 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan