PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kulit kemerahan, benjolan, serta kulit yang kering dan gatal adalah efek samping yang sering terjadi setelah bercukur. Baik wanita atau pria mengalami iritasi kulit setelah bercukur, yang disebabkan oleh pisau cukur yang tumpul, kulit kering, atau kulit sensitif. Gunakan petunjuk di bawah ini untuk mencegah iritasi kulit setelah bercukur.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menjalankan Kebiasaan Baik

PDF download Unduh PDF
  1. Air hangat (sekali lagi: hangat) untuk mandi akan melembapkan kulit dan mengurangi risiko iritasi saat dicukur. Semakin lembut bulu kulit, maka akan semakin mudah untuk dicukur sampai bersih.
    • Biarkan bulu tubuh menjadi lembut dan berdiri karena air hangat. Kelembapan dan uap dari air yang digunakan untuk mandi menyebabkan bulu menjadi lembut dan berdiri. Bulu yang lembut dan berdiri lebih mudah dicukur daripada daerah kulit lain yang tidak disiapkan untuk dicukur.
    • Basuhlah daerah yang akan dicukur dengan waslap basah dan hangat setidaknya selama 5 menit jika Anda terburu-buru atau tidak ada air hangat untuk mandi.
  2. Banyak orang yang merasa bersalah karena melewatkan langkah yang sangat penting ini. Sebenarnya Anda harus melakukan langkah ini sebelum dan sesudah bercukur. Pengelupasan tampaknya hanya membuang waktu, namun kulit Anda akan lebih halus dan risiko timbulnya kemerahan dan iritasi akan berkurang.
    • Ketika Anda melakukan pengelupasan kulit sebelum bercukur, maka bulu tubuh setelah dicukur hasilnya akan sejajar. Selain itu, pengelupasan berguna pula untuk menyingkirkan sel kulit mati, sehingga bulu tubuh setelah dicukur bisa lebih pendek. Pengelupasan kulit setelah bercukur berguna untuk menutup pori-pori kulit (akibat bercukur, penggunaan krim, dan sebagainya) dan mencegah terjadinya bulu yang tumbuh ke dalam (yang menyebabkan benjolan).
  3. Penjelasan tentang krim dan pelumas lain yang spesifik akan dijelaskan lebih lanjut, namun menggunakan sesuatu untuk melembapkan kulit adalah SUATU KEHARUSAN MUTLAK. Apakah Anda merasa mendapat petunjuk? BETUL! GUNAKAN SELALU KRIM BERCUKUR.
    • Sudah jelas bukan? Jadi, jangan pernah bercukur hanya menggunakan air. Sabun dan air memang bagus, namun krim bercukur khusus dibuat untuk kulit sensitif yang akan dicukur adalah pilihan yang paling baik. Ketika Anda mencukur daerah yang sama dua kali, jangan lupa untuk membubuhkan kembali krim bercukur tersebut.
  4. Gunakan gerakan mencukur dari atas ke bawah. Jika pisau cukur terlalu menekan permukaan kulit, maka bisa menyebabkan iritasi dan benjolan. Berarti, cukurlah dari atas mengarah ke bawah.
    • Ya, mencukur sampai menekan permukaan kulit bisa membuat hasil cukuran menjadi lebih pendek. Jika itu yang Anda inginkan, lakukan saja. Namun, kulit akan mudah teriritasi ketika Anda melakukannya.
  5. Kedua gerakan ini dilakukan bersamaan. Jika gerakannya pendek, maka gerakan itu juga cenderung lebih ringan. Jika gerakannya terlalu panjang, Anda merasa seolah-olah pisau cukurnya tumpul sehingga lebih menekan lagi. Jangan lakukan!
    • Di sela-sela pencukuran, Anda juga perlu membasahi daerah yang dicukur. Jadi, semakin pendek gerakannya, maka semakin mudah mencukurnya. Cara ini akan membuat pisau cukur awet dan juga bagus untuk kulit!
  6. Seberapapun hangatnya air, pasti akan membuka pori-pori kulit dan air dingin pasti akan bisa menutupnya kembali. Setelah dibilas dengan air dingin, keringkan dengan cara ditepuk-tepuk. Jangan digosok! Menggosok kulit hanya akan menimbulkan bencana. Anda sudah melakukan langkah yang benar, jangan sampai salah langkah!
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menggunakan Produk yang Tepat

PDF download Unduh PDF
  1. Menggunakan pisau cukur yang tumpul menyebabkan iritasi. Bukannya bergerak lancar pada kulit, pisau cukur yang tumpul malah akan sulit bergerak sehingga menyebabkan iritasi yang lebih parah. Bayangkan jika pisau cukur itu mencabik-cabik kulit, Anda pasti tidak mau! [1]
    • Anda bisa menggunakan pisau cukur berkali-kali jika dirawat dengan benar. Pastikan untuk mencuci pisau cukur setelah digunakan. Jangan biarkan pisau cukur dalam keadaan basah, karena air juga bisa mengikis logam. Sebagai perawatan ekstra, bersihkan dengan alkohol untuk membunuh bakteri. [2]
  2. Anda mungkin mengira yang paling penting adalah menciptakan banyak busa dengan krim pencukur, namun badger brush sangat berguna untuk membubuhkan krim pencukur pada bulu tubuh sehingga hasil cukurannya lebih bersih dan halus.
    • Anda juga perlu mencari pisau cukur yang aman, yaitu yang memiliki satu mata pisau, sehingga cukuran yang dihasilkan akan bersih. Mata pisau seperti ini harganya juga murah! [3]
  3. Bubuhkan krim pencukur saat Anda sedang mandi. Diamkan krim minimal 3 menit agar bulu menjadi lembut. Lidah buaya dan kandungan lain dalam krim pencukur membuat permukaan kulit menjadi lebih halus sehingga mengurangi risiko iritasi saat dicukur.
    • Bagi Anda kaum pria, lebih baik gunakan krim cukur untuk wanita. Produk krim khusus untuk mencukur bulu kaki wanita umumnya lebih melembapkan dan melembutkan kulit. Anda tentu tidak masalah jika menggunakan produk untuk wanita, bukan? [4] You can handle a pink can, right?
  4. Lakukan segera setelah selesai bercukur untuk mengurangi rasa perih dan kemerahan yang disebabkan oleh pisau cukur Anda. Salep hidrokortison bekerja untuk menyejukkan kulit dan menyembuhkan iritasi.
    • Jangan gunakan krim hidrokortison setiap hari. Penggunaan krim secara teratur membuat kulit menjadi kebal sehingga mengurangi efektivitasnya. Penggunaan krim semacam ini secara teratur juga menyebabkan kulit menjadi menipis.
  5. Gunakan losion yang melembapkan dan tanpa parfum pada daerah yang dicukur. Losion mencegah kulit kering karena pencukuran, yang menyebabkan gejala-gejala iritasi kulit.
    • Di Amerika Serikat, produk Bag Balm (yang tersedia di berbagai apotek) adalah produk yang bagus untuk melembapkan kulit. Namun, sebenarnya Anda harus selalu membubuhkan losion, bukan hanya setelah bercukur.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menghindari Iritasi yang Lebih Parah

PDF download Unduh PDF
  1. Hentikan pencukuran dan biarkan bulu di tubuh tumbuh. Lakukan ini dalam jangka pendek, meskipun mustahil untuk melakukannya dalam jangka panjang. Semakin jarang Anda bercukur, maka semakin kecil kemungkinan kulit teriritasi.
    • Meskipun hanya beberapa hari, berhenti mencukur akan membuat kulit sembuh sendiri. Jika Anda mengalami iritasi, berikan surat keterangan dokter kepada sekolah atau kantor agar Anda boleh memanjangkan jenggot, bulu kaki, atau apa saja. [3]
  2. Krim khusus semacam ini merontokkan bulu tubuh pada akarnya yang berada di dalam folikel bulu. Menggunakan krim ini bisa mengurangi iritasi kulit yang biasanya terjadi akibat pencukuran. Namun, perhatikan apakah ada alergi yang ditimbulkan oleh krim ini. Krim perontok bulu bisa digunakan untuk kulit sensitif, namun alergi pada kulit tetap bisa terjadi.
    • Jika menggunakan pisau cukur belum bersih, maka dengan krim perontok bulu Anda tak perlu bercukur lagi. Itulah satu-satunya cara untuk menghindari kulit kemerahan dan benjolan pada kulit.
  3. Bubuhkan segera salep yang mengandung benzoil peroksida 2,5-5 persen setelah bercukur untuk mengurangi kemerahan, iritasi, atau benjolan. Benzoil peroksida awalnya digunakan untuk mengatasi jerawat, namun sekarang juga biasa digunakan untuk menghindari kulit kemerahan akibat bercukur.
    • Krim untuk mengatasi benjolan akibat bercukur banyak tersedia dan bisa didapatkan di apotek, misalnya merek Tend Skin. Gunakan sebagai tindakan preventif jika Anda rentan terkena masalah ini.
    Iklan

Tips

  • Larutan yang berasal dari ekstrak tanaman witch hatzel juga bisa meredakan kulit yang teriritasi. Jika kulit teriritasi, bubuhkan larutan ini. Rasa gatalnya akan hilang! [3]
Iklan

Peringatan

  • Konsultasikan kulit yang teriritasi yang menjadi infeksi atau tidak sembuh dalam beberapa hari pada dokter.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 36.482 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan