Unduh PDF Unduh PDF

Membicarakan suatu topik dengan berapi-api bisa berisiko menyakiti perasaan orang lain walaupun tidak disengaja. Ada bagusnya jika Anda memiliki pendapat kuat. Hal itu menandakan kepedulian tentang sesuatu, tetapi terkadang bisa membutakan Anda terhadap perasaan dan pengalaman orang lain. Untuk mengurangi risiko membuat orang lain jengkel akibat pendapat Anda yang kuat, pertimbangkanlah dengan siapa Anda akan mengutarakan pendapat agar komunikasi berjalan secara efektif. Waspadalah terhadap tanda-tanda ketegangan sehingga Anda dapat menanggapi dengan baik dan mempertimbangkan apakah pendapat Anda perlu diutarakan atau tidak.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Kenali Lawan Bicara Anda

Unduh PDF
  1. Demi memberikan kesan yang baik, situasi ini bukan saat yang tepat untuk mengutarakan pendapat yang keras. [1] Tanpa mengetahui dahulu pandangan dari orang-orang yang hadir, ada risiko tanpa sengaja melukai perasaan seseorang dengan pendapat kuat Anda.
    • Ketika wawancara kerja, bergabung dalam kelompok sosial baru, atau diperkenalkan kepada keluarga dari teman atau rekan kerja adalah contoh ketika Anda harus menyimpan dahulu pendapat yang keras hingga orang-orang tersebut sudah Anda kenali lebih dekat.
  2. Dengan bergabung dalam kelompok orang yang berpikiran sealiran, Anda tidak perlu khawatir apakah pendapat Anda akan menyinggung orang lain, tetapi berhati-hatilah dengan bahasa yang digunakan. Pemilihan akan nada bicara dan bahasa akan memengaruhi bagaimana pesan Anda diterima. Walau orang-orang tersebut memiliki dasar pemikiran yang serupa dengan Anda, namun bisa saja ada perbedaan dalam cara mengungkapkan keyakinan.
    • Anda hanya perlu sangat berhati-hati dalam memilih kata pada beberapa pertemuan awal. Setelah Anda merasa lebih nyaman dengan anggota lain, pola komunikasi akan menjadi lebih alami.
  3. Teman-teman dekat akan lebih menoleransi pendapat kuat Anda dibandingkan orang lain, tetapi mereka juga sangat mungkin akan memperdebatkan pendapat itu. Hal ini merupakan pertukaran yang sehat, tetapi ingatlah untuk selalu saling menghormati.
    • Tidak seorang pun akan mudah terpengaruh oleh argumen, maka itu jangan merusak relasi dengan menggunakan bahasa yang kasar. Fokuskan pada penggunaan kata "Saya" (bahwa ini pendapat pribadi saja), dibandingkan dengan "Anda" (karena kesannya menggurui), sehingga perbedaan pendapat pun bisa terjaga dalam keadaan damai. [2]
  4. Jika Anda sedang berada dalam kelompok yang memiliki pendapat kuat yang berlawanan dengan Anda, ada baiknya diam saja. Anda tidak harus selalu mengutarakan pendapat. Anda bisa memilih hanya menjadi seorang pengamat. [3]
    • Jika sangat penting bagi Anda untuk membagi pendapat Anda, walaupun dalam kelompok seperti di atas, pertimbangkan untuk membangun relasi dengan salah satu anggota dahulu. Anda dapat melakukan tukar pendapat yang adil dengannya terlebih dahulu. Jika Anda kemudian memutuskan berbagi pendapat dengan anggota lain, setidaknya Anda memiliki satu pendukung.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Mengenali Tanda Ketika Ketegangan Meningkat

Unduh PDF
  1. Tanda awal seseorang menjadi tegang adalah rahangnya mengeras. [4] Sebagian orang tidak menyadari ketika mereka melakukannya, maka hal ini bisa jadi indikasi yang baik untuk mengetahui bagaimana pendapat Anda diterima. Jika Anda mulai melihat rahang seseorang menjadi kencang, perlunak pernyataan Anda atau berhenti sejenak sehingga orang itu dapat mengatasi ketegangan.
    • Jika Anda mulai menyadari bahwa Anda sendiri yang menegang, kendurkan rahang Anda. Ingatkan diri bahwa ini hanya sebuah percakapan dan tidak perlu membangkitkan emosi.
  2. [5] Ketika mulai ada ketegangan, volume suara cenderung meninggi. Suara yang ditinggikan biasanya adalah tanggapan atas perasaan frustrasi ketika merasa tidak dipahami. Bahkan, banyak orang menggambarkan perasaan tidak dipahami seperti tidak didengar atau tidak disimak. Untuk mengurangi ketegangan, kembalikan pembicaraan dengan volume yang tepat. Untuk melakukan ini, kurangi volume suara sendiri saja. Orang lain akan secara alami mulai mencocokkan dengan nada Anda.
    • Jika sadar bahwa suara Anda sendiri yang mulai meninggi, cara efektif untuk segera menguranginya adalah dengan berkomentar, “Wah, saya berbicara terlalu kencang. Maaf ya , saya akan menurunkan volume.” Cara ini akan mengatur percakapan kembali ke nada yang wajar sekaligus mengakui bahwa situasi sempat memanas.
  3. Perhatikan ekspresi yang bertambah atau berlebihan. Melangkah bolak-balik, goyangan kaki, mengepalkan tinju, gerakan tangan yang berlebihan, dan ketukan kaki dapat menjadi tanda kegelisahan. [6] Anda akan mengetahui bahwa lawan bicara tidak senang dengan pendapat Anda dari gerakan yang bertambah atau lebih intens. Anda harus mengenali tanda tersebut sebagai isyarat untuk mundur.
    • Ini adalah waktu yang tepat untuk mendengarkan. Memberikan kesempatan bagi orang lain untuk berbicara dan membantu mereka merasa dipahami akan meredakan ketegangan.
  4. Tanda lain bahwa percakapan mulai tegang adalah dari tipe bahasa yang digunakan. Jika Anda menyadari komunikasi berubah menjadi lebih agresif atau sarkastis, mungkin ini saatnya percakapan dihentikan sementara. Cukup sulit untuk memulihkan percakapan jika telah terjadi ketegangan, maka pertimbangkan untuk mengganti topik. Anda dapat kembali membahas subjek perselisihan ketika sudah ketegangan sudah reda.
    • Hindari menggunakan bahasa sarkastis dan agresif dalam kalimat Anda. Hal tersebut hanya akan melukai perasaan lebih dalam.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menjadi Terbuka terhadap Kemungkinan Lain

Unduh PDF
  1. Ketika topik pembicaraan menyangkut pendapat yang Anda pegang teguh, sangat besar godaan untuk memonopoli percakapan. Daripada mengikuti dorongan tersebut, cobalah untuk menjadi seorang pendengar. Sadari bahwa ketika Anda bersikeras tentang sesuatu, sebenarnya Anda tidak menyimak orang lain sama sekali; Anda sebenarnya hanya merumuskan apa yang akan Anda ucapkan ketika lawan bicara berhenti untuk menarik nafas. [7] Belajarlah untuk memahami sudut pandang orang lain.
    • Cobalah mendengarkan dengan maksud agar dapat menangkap secara lengkap dan benar tentang pandangan orang lain. Hal ini dapat membantu Anda memahami apa yang disampaikan.
  2. Boleh saja mengajukan pertanyaan menantang pada seseorang yang berbeda pendapat dengan Anda, tetapi pahami bahwa hal ini adalah untuk memahami posisi mereka dan bukan untuk memenangkan perbedaan pendapat. Tujuan percakapan seharusnya untuk berbagi ide dan pengalaman; bukan mengenai siapa yang memenangkan argumen.
    • Anjurkan orang lain untuk memberikan pertanyaan menantang kepada Anda juga. Hal ini akan membantu meneguhkan keyakinan itu pada diri sendiri selain pada orang lain.
  3. Pendapat Anda mungkin tidak salah, tetapi kemungkinan hal tersebut juga bukan satu-satunya jalan yang ada. Buka pikiran untuk menyelidiki kemungkinan lain atau setidaknya kemungkinan bahwa pendapat Anda dan orang lain bisa sama-sama salah. [8]
    • Untuk benar-benar memahami ini, Anda dapat mencoba bertukar sisi dan menyatakan pendapat masing-masing. Cara ini dapat memberikan pemahaman lebih baik atas kedua pihak.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Hindari Melukai Perasaan Orang Lain yang Berpendapat Keras

Unduh PDF
  1. Jika Anda mengenal seseorang yang memiliki pendapat tegas tentang topik tertentu, sebaiknya hindari topik tersebut. Anda dapat menghindari dengan cara tidak mengungkitnya, atau dengan sopan tidak melibatkan diri jika seseorang mulai membicarakan topik yang dapat memicu sengketa. [9] Anda bisa menggunakan alasan seperti ingin ke kamar kecil atau harus menerima panggilan telepon di luar ruangan.
    • Jika Anda baru saja bertemu seseorang dan menduga bahwa orang itu memiliki opini keras, ada baiknya menghindari topik agama dan politik. [10] Kedua subjek itu cenderung kontroversial, jadi kemungkinan besar orang tersebut memiliki pendapat kuat akan satu atau dua hal tersebut.
  2. Jika Anda berada dalam percakapan dengan seseorang yang sangat keras opininya tentang sebuah topik, hargai keyakinannya. Tidak masalah untuk mempertanyakan keyakinan dan pendapat seseorang. Pembahasan mengenai topik kontroversial dapat mendekatkan kedua pihak yang terlibat dan membuat perbaikan kecil dalam pemikiran masing-masing. [11] Namun, penggunaan bahasa yang kasar atau sarkastis, dapat membuat kedua pihak menjauh. Tanyakanlah mengapa seseorang dapat merasa seperti itu dan apakah ada alternatif lain.
    • Hindari pernyataan yang melukai perasaan atau negatif, seperti “sangatlah bodoh jika....” atau “hanya orang bodoh yang...” Pernyataan tersebut dapat menghasut perasaan seseorang yang beda pendapat dari Anda.
  3. [12] Anda dapat menyela percakapan dengan sopan dan alihkan perhatian ke topik baru. Anda dapat minta maaf sebelumnya karena menyela dan buatlah pernyataan atau pertanyaan tentang topik yang berbeda.
    • Memuji adalah cara yang bagus untuk mengurangi intensitas seseorang dalam membahas suatu topik. Cobalah katakan “Maaf saya menyela Anda, tetapi saya baru sadar sepatu Anda bagus sekali. Di mana Anda membelinya?”
    Iklan

Tips

  • Sangat penting memiliki sebuah pendapat, tetapi lebih penting memiliki banyak informasi.
Iklan

Peringatan

  • Jangan mengutarakan pendapat hanya karena ingin berbicara saja.
  • Hindari minuman beralkohol karena dapat membuat Anda jadi ceroboh dalam berbicara dan menyebabkan penyesalan di kemudian hari.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 18.761 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan