PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Terkadang, stres emosional ataupun fisik dapat menyebabkan rambut rontok, yang merupakan kondisi yang serius, serta diharapkan dapat dipulihkan, bagi sebagian besar orang. Namun, karena lamanya siklus pertumbuhan rambut, kerontokan sering kali muncul berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah insiden penyebab stres, dan dapat terus berlangsung selama beberapa bulan ke depan. Untungnya, rambut biasanya kembali tumbuh dengan sendirinya setelah penyebab stres dihilangkan. Selain itu, beberapa hal juga dapat dilakukan untuk membantu proses pertumbuhan rambut. Mulailah membaca Langkah 1 di bawah ini untuk mempelajari cara meredakan stres dan merawat rambut, guna mengurangi efek rambut rontok.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memahami Kondisi Rambut Rontok Akibat Stres

PDF download Unduh PDF
  1. Ada tiga jenis utama kondisi rambut rontok akibat stres:
    • Telogen effluvium : Pada kondisi ini, stres menyebabkan sejumlah folikel rambut memasuki fase istirahat, sehingga pertumbuhan rambut terhenti. Beberapa bulan kemudian, rambut yang berasal dari folikel tersebut dapat secara mendadak mulai rontok, lebih banyak daripada biasanya. Kondisi ini kemungkinan merupakan jenis yang paling umum dari antara berbagai jenis rambut rontok akibat stres yang lain.
    • Alopecia areata : Pada kondisi ini, sistem imun menyerang folikel rambut, yang menyebabkan rambut rontok, kadang-kadang dalam jumlah besar sekaligus. Ada beberapa faktor penyebab alopecia areata , dan stres diduga merupakan salah satunya.
    • Trikotilomania ( Trichotillomania ): Kondisi ini sangat berbeda dari dua kondisi sebelumnya, karena trikotilomania adalah kondisi saat seseorang secara kompulsif menarik rambutnya sendiri, baik rambut di kepala, alis, ataupun bagian tubuh yang lain. Kondisi ini biasanya terjadi sebagai metode penanganan stres, kegelisahan, depresi, kesepian, atau bosan. [1]
  2. Pada semua jenis rambut rontok, hubungan pasti antara rambut rontok dan stres tidak jelas.
    • Meskipun stres terkadang merupakan penyebab langsung rambut rontok, pada kasus lain, stres memperparah kondisi rambut rontok yang sudah terjadi. Pada beberapa kasus, rambut rontok justru menyebabkan stres, alih-alih yang sebaliknya.
    • Sebagian besar kasus rambut rontok tidak memerlukan perawatan medis serius. Namun, pada beberapa kasus, rambut rontok tidak disebabkan oleh stres (berlawanan dengan dugaan Anda), melainkan merupakan gejala masalah lain yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk periksa ke dokter, daripada membuat diagnosis sendiri.
    • Beberapa kondisi lebih serius yang dapat menyebabkan rambut rontok antara lain hipotiroidisme , penyakit autoimun seperti lupus , dan sindrom ovarium polikistik ( polycystic ovary sydrome [PCOS]). Pada kasus hipotiroidisme dan PCOS, ada beberapa pilihan perawatan yang dapat dilakukan untuk membantu rambut tumbuh kembali. Namun, pada kasus terkait penyakit autoimun , rambut rontok sering kali merupakan kebotakan permanen. [2]
  3. Jika rambut rontok memang disebabkan oleh stres, perawatan utama yang seharusnya dilakukan adalah meminimalkan atau menghilangkan penyebab stres.
    • Setelah tidak lagi stres, rambut seharusnya tumbuh kembali dengan sendirinya tanpa pengobatan atau perawatan lain. [3]
    • Hal yang terpenting adalah sabar. Siklus pertumbuhan rambut memerlukan waktu, sehingga bisa saja pemulihan yang berarti baru tampak setelah beberapa bulan.
    • Usahakan saja untuk tidak stres mengenai kondisi rambut rontok, karena stres hanya akan memperparah keadaan. Percayai kemampuan folikel rambut memperbarui rambut, dan semuanya akan baik-baik saja.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengurangi Stres Emosional dan Fisik

PDF download Unduh PDF
  1. Kurang tidur dapat meningkatkan stres fisik maupun mental, khususnya jika berlangsung lama. Kurang tidur dapat mengganggu pola makan, kemampuan kerja, dan suasana hati secara keseluruhan, yang selanjutnya dapat menyebabkan rambut rontok akibat stres atau gelisah.
    • Perbaiki gangguan tidur dengan cara membentuk pola tidur yang teratur—yaitu, bangun dan tidur pada jam yang sama setiap hari. Usahakan untuk tidur setidaknya selama 7-8 jam setiap malam.
    • Jangan mengerjakan hal-hal yang terlalu menstimulasi sebelum tidur. Jangan menonton film atau acara TV horor, jauhi layar komputer dan telepon genggam yang terang, dan jangan berolahraga atau makan apa pun. Sebaliknya, bacalah buku atau berendam di dalam air panas.
  2. Makan secara sehat membuat tubuh memiliki lebih banyak energi, sehingga lebih mampu mengatasi stres. Pola makan yang sehat juga meningkatkan kekuatan rambut, sehingga mengurangi kemungkinan rambut rontok.
    • Santaplah makanan bergizi seimbang setidaknya tiga kali sehari. Jangan pernah melewatkan sarapan, karena sarapan memicu metabolisme di pagi hari, serta membantu mencegah hasrat ingin makan kudapan tidak sehat sebelum makan siang.
    • Hindari makanan olahan, bergula, dan kaya akan lemak trans . Sebaliknya, santaplah lebih banyak buah-buahan, sayuran, serealia utuh, protein tanpa lemak, dan makanan yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal, seperti avokad, ikan berminyak, kacang-kacangan, dan zaitun.
    • Tingkatkan asupan vitamin dan mineral tertentu yang penting untuk pertumbuhan rambut serta kesehatan tubuh secara keseluruhan, seperti vitamin B, vitamin A, vitamin C, vitamin E, seng, selenium, dan magnesium. Meningkatkan asupan asam lemak omega-3 juga bagus, karena dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit kepala.
  3. Olahraga dapat sangat membantu menghilangkan stres emosional. Saat berolahraga, tubuh melepaskan endorfin—dikenal juga sebagai hormon bahagia—yang membantu Anda merasa lebih tenang dan santai.
    • Lakukan olahraga apa saja yang Anda sukai—dalam hal meredakan stres, cobalah menemukan olahraga yang Anda sukai, baik lari, mendayung, bersepeda, menari, ataupun panjat tebing; apa pun yang dapat meningkatkan detak jantung serta membuat Anda senang.
    • Selain itu, sertakan juga kelas yoga atau meditasi ke dalam rutinitas mingguan Anda, karena yoga dan meditasi telah terbukti efektif menurunkan stres. Sebagai alternatif, meditasi juga dapat dilakukan di rumah atau tempat kerja—di mana pun Anda dapat menutup diri dari dunia dan fokus mengosongkan pikiran selama beberapa menit.
  4. Stres emosional dapat bertambah parah seiring waktu jika Anda memendam perasaan dan tidak mau membicarakan sumber stres Anda. Oleh karena itu, membicarakan masalah emosional dengan terapis dapat sangat memulihkan dan mengurangi stres.
    • Jika tidak mau berbicara dengan terapis, setidaknya berbicaralah dengan teman atau anggota keluarga yang Anda percayai. Jangan takut membebani mereka dengan kecemasan-kecemasan Anda—mereka akan dengan senang hati mendengarkan Anda.
    • Bahkan meskipun membicarakan masalah tetap tidak akan mengubah situasi, kegiatan tersebut dapat membantu mengubah cara pandang Anda, selain juga memberikan sudut pandang baru. Berbicara dengan teman dan keluarga juga dapat membantu Anda menyadari bahwa Anda memiliki sistem dukungan yang kuat, dan tidak perlu sendirian mengatasi stres.
  5. Perubahan fisiologis yang besar, seperti operasi bedah, kecelakaan mobil, sakit, atau melahirkan, dapat menjadi hal yang sangat traumatis bagi tubuh, bahkan jika secara mental Anda tidak apa-apa. Itulah mengapa orang-orang sering mengalami rambut rontok 3-6 bulan setelah perubahan fisik yang besar.
    • Saat rambut mulai rontok, ingatlah bahwa kerusakan sudah terjadi. Tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mengembalikan efek-efek kejadian traumatis setelah terjadi.
    • Oleh karena itu, satu-satunya solusi yaitu menyediakan waktu bagi tubuh untuk memulihkan diri. Rambut rontok yang terjadi tidak permanen. Jadi, setelah tubuh pulih dari insiden penyebab stres, rambut akan mulai tumbuh kembali.
  6. Ada sejumlah obat yang dapat menyebabkan rambut rontok, sehingga memperparah kondisi rambut rontok akibat stres.
    • Jenis obat yang paling umum memicu rambut rontok antara lain obat pengencer darah dan obat tekanan darah ( beta-blocker ). Obat lain yang juga dapat memicu rambut rontok meliputi methotrexate (untuk mengobati rematik), litium (untuk mengobati gangguan bipolar), dan beberapa jenis obat antiinflamasi nonsteroid. [2]
    • Jika mengonsumsi salah satu dari obat-obat tersebut dan menduga terjadi efek samping pada rambut, diskusikan dengan dokter mengenai penurunan dosis atau penggantian jenis obat.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mendukung Pertumbuhan Rambut

PDF download Unduh PDF
  1. Rambut sebagian besar terdiri dari protein. Jadi, mengonsumsi banyak protein penting untuk kesehatan rambut. Jika asupan protein kurang, tubuh dapat menghentikan pasokan protein ke rambut untuk digunakan pada berbagai fungsi tubuh lain yang jauh lebih penting.
    • Jika rambut tidak mendapatkan cukup protein, pertumbuhan rambut terhenti. Akibatnya, saat rambut yang sudah ada mencapai akhir siklus pertumbuhan dan secara alami rontok (dalam proses yang disebut katagen ), dapat tampak seakan rambut Anda menjadi lebih sedikit.
    • Namun, tidak perlu cemas—setelah asupan protein ditingkatkan, rambut akan mulai tumbuh kembali dan segera terasa lebih tebal.
    • Sumber protein yang bagus antara lain ikan (tuna, salmon, halibut ), daging putih yang berasal dari unggas (kalkun, ayam), telur, produk susu (susu, keju, yoghurt), kacang-kacangan (kacang merah, kacang putih, kacang kratok, kacang hitam), daging sapi, daging sapi muda, daging babi, dan tahu. [4]
  2. Vitamin B penting untuk pertumbuhan rambut. Jadi, jika asupan vitamin B kurang, rambut juga dapat terpengaruh. Di sisi lain, asupan berlebih vitamin A dapat memicu rambut rontok. Jadi, asupan vitamin A mungkin perlu dikurangi.
    • Defisiensi vitamin B jarang terjadi, terutama di Amerika Serikat, tetapi memang dapat terjadi pada beberapa orang. Untuk meningkatkan asupan vitamin B secara alami, makanlah lebih banyak ikan, daging tanpa lemak, sayuran berpati, dan buah-buahan selain jeruk.
    • Untuk mengurangi asupan vitamin A, hentikan konsumsi semua suplemen atau obat yang mengandung vitamin A. Ingat, asupan harian vitamin A yang dianjurkan (untuk semua orang yang berusia 4 tahun ke atas) adalah 5.000 IU. [2]
  3. Pola makan rendah kalori sering kali tidak menyediakan banyak vitamin, gizi, dan lemak sehat yang diperlukan tubuh untuk berfungsi dengan baik serta menjaga kesehatan pertumbuhan rambut.
    • Selain itu, penurunan berat badan yang cepat (akibat menjalani pola makan rendah kalori) menyebabkan stres fisik yang besar pada tubuh, yang dapat memicu rambut rontok.
    • Penting untuk makan secara sehat, yang berarti menyediakan semua gizi yang diperlukan oleh tubuh. Jika ingin menurunkan berat badan, lakukanlah dengan cara menjalani pola makan yang lebih bergizi dan sehat, serta berolahraga secara teratur.
    • Turunkan berat badan secara perlahan dan bertahap, alih-alih secara drastis dalam sekali waktu dengan taktik melaparkan diri. Target penurunan berat badan yang aman dan wajar yaitu sebanyak 0,5-1 kg per minggu.
    • Ada banyak makanan berkalori dan berlemak tinggi yang sebenarnya sangat bagus untuk tubuh, asalkan dipilih dengan tepat. Makanan seperti kacang-kacangan, avokad, dan ikan berminyak kaya akan lemak tak jenuh tunggal, namun sangat sehat dan seharusnya menjadi bagian dari diet seimbang.
  4. Merawat rambut dengan baik meningkatkan kesehatan rambut secara keseluruhan, sehingga rambut menjadi lebih kuat dan tidak rentan rontok.
    • Mulailah dengan menggunakan sampo dan kondisioner yang sesuai dengan jenis rambut Anda. Rambut kering memerlukan produk pelembap super yang lebih kaya, sedangkan rambut berminyak atau sangat halus memerlukan produk yang lebih ringan yang dirancang untuk penggunaan reguler.
    • Jangan menggunakan produk perawatan rambut yang mengandung terlalu banyak zat kimia. Jangan menggunakan sampo yang mengandung sulfat atau paraben . Sebaliknya, gunakanlah sampo berbahan alami dan organik.
    • Jangan terlalu sering keramas, karena dapat menghilangkan minyak alami rambut, sehingga rambut menjadi kering, getas, dan rentan patah. Setiap 2-3 hari sekali merupakan jadwal keramas yang cocok untuk sebagian besar jenis rambut.
    • Rawat rambut lebih lanjut dengan cara mendapatkan perawatan kelembapan dan kilau rambut di salon terdekat, atau membuat masker rambut alami di rumah. Berbagai macam minyak, seperti kelapa, argan , dan almon, dapat sangat membantu meningkatkan kondisi rambut, sehingga menjadi halus dan lembut.
    • Jaga kondisi rambut tetap baik dengan cara memotong rambut setiap 6-8 minggu sekali. Memotong rambut dapat menghilangkan ujung rambut yang bercabang, serta membantu rambut terasa dan tampak bagus. [5]
  5. Terlalu berlebihan menata rambut merupakan salah satu masalah besar dalam hal kesehatan rambut. Sekarang ini, para wanita terobsesi dengan blow-drying (pengeringan rambut dengan suhu panas), serta pelurusan dan pengeritingan rambut dengan alat penata rambut yang menggunakan panas. Alat jenis itu merusak rambut.
    • Minimalkan penggunaan alat penata rambut. Bereksperimenlah dengan berbagai metode, seperti membiarkan rambut kering sendiri secara alami, membuat rambut tampak mengembang dengan menggunakan sedikit hair mousse , atau mengeriting rambut tanpa menggunakan panas , misalnya dengan rol rambut.
    • Jangan terlalu sering memainkan rambut, seperti memilin, menarik, atau mematahkan ujung rambut yang bercabang. Selain itu, hati-hati juga saat mengucir rambut dengan gaya ekor kuda ( ponytail )—ikatan yang terlalu erat dapat menyebabkan rambut rontok ( traction alopecia ). Biarkan rambut tergerai (khususnya pada malam hari) sesering mungkin. Bereksperimenlah dengan gaya rambut seperti kucir ekor kuda rendah dan berbagai jenis kepang. Jangan terlalu sering menyikat rambut.
    • Hati-hati menggunakan semir rambut, karena dapat dengan cepat mengeringkan, merusak, dan terlalu memengaruhi rambut. Beri selang waktu selama mungkin di antara penyemiran rambut, dan pertimbangkan sungguh-sungguh sebelum memutuskan untuk menggunakan semir rambut yang mengandung zat pemutih ( bleach ). Pertimbangkan penggunaan semir rambut yang lebih alami, seperti henna , yang tidak hanya mewarnai tetapi juga menutrisi rambut.
    Iklan

Tips

  • Memeriksa dan mengurangi tuntutan sosial, emosional, dan profesional yang diminta dari Anda, dan juga yang Anda tuntut dari orang lain, dapat membantu menurunkan stres.
  • Pijat tidak hanya meredakan ketegangan otot, tetapi juga meningkatkan aliran darah di seluruh tubuh, serta membantu mengurangi stres emosional dan mental.
  • Menulis jurnal memungkinkan Anda menyalurkan kejengkelan terpendam.
Iklan

Peringatan

  • Wanita berusia 30-60 tahun dapat mengalami telogen effluvium kronis, yang berfluktuasi selama bertahun-tahun. Kondisi tersebut memengaruhi seluruh kulit kepala, tetapi tidak menyebabkan kebotakan lengkap serta dapat sembuh dengan sendirinya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 13.733 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan