Unduh PDF Unduh PDF

Sepsis merupakan komplikasi infeksi serius yang terjadi saat senyawa-senyawa yang dilepaskan ke pembuluh darah untuk melawan infeksi justru memicu peradangan di seluruh tubuh. Hal ini bisa memicu beragam hal, mengakibatkan kerusakan di sistem organ, dan pada akhirnya kegagalan fungsi organ atau septic shock . Walaupun siapa pun bisa mengalami sepsis, hal ini paling sering terjadi pada manula dan mereka yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh. Untuk menghindari sepsis, mengindentifikasi faktor risiko, mewaspadai gejalanya, dan mengambil langkah pencegahan merupakan hal yang sangat penting.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Mengidentifikasi Faktor Risiko

Unduh PDF
  1. Anak-anak dan manula memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk melawan infeksi yang dapat menyebabkan sepsis.
    • Anak-anak, terutama yang berusia kurang dari 14 tahun, memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna, sehingga rentan terhadap infeksi.
    • Manula, yang berusia 60 tahun atau lebih, juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga rentan terhadap infeksi.
  2. Mereka yang menderita penyakit atau memiliki kondisi yang menekan sistem kekebalan tubuh juga berisiko tinggi terhadap sepsis. Karena tubuh memiliki kemampuan yang rendah untuk melawan infeksi secara efektif, mereka yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh berisiko tinggi terhadap sepsis. Beberapa contohnya adalah:
    • Infeksi AIDS/HIV: Penderita AIDS/HIV terinfeksi oleh virus yang menyebabkan sistem kekebalan tubuhnya terganggu.
    • Kanker. Pasien yang menjalani kemoterapi dan terapi radiasi juga rentan, karena sistem kekebalan tubuh yang tertekan akibat perawatan tersebut. Kemoterapi dan radiaso membunuh baik sel kanker maupun sel normal, dan kerusakan terhadap sel normal akan merusak sistem kekebalan tubuh.
    • Diabetes. Diabetes adalah suatu kondisi seseorang dengan kadar glukosa atau gula yang tinggi dalam pembuluh darah. Mikroorganisme mendapatkan nutrisi dari gula, dan kadar gula yang tinggi dapat menarik bakteri ke pembuluh darah dan memberikannya tempat hidup yang sesuai dengan kebutuhannya. Banyaknya mikroorganisme ini bisa meningkatkan risiko Anda terhadap sepsis.
  3. Orang yang menggunakan obat-obatan steroid dalam jangka panjang juga rentan terhadap infeksi. Obat-obatan steroid (hidrokortison, dexametason, dll.) dapat menghambat proses peradangan. Tetapi, terkadang peradangan merupakan bagian yang diperlukan atas respons tubuh melawan infeksi.
    • Tanpa adanya peradangan, tubuh tidak dapat melawan infeksi dengan baik, dan menjadi sangat rentan.
  4. Luka terbuka memberikan pintu masuk bagi mikroorganisme ke dalam tubuh dan menginfeksi jaringan sehat. Jenis infeksi seperti ini dapat menyebabkan sepsis.
    • Luka yang kedalamannya mencapai 1 cm atau luka terbuka yang tepat berada di pembuluh darah akan meningkatkan peluang terjadinya infeksi.
    • Luka bakar derajat 3 juga memberikan pintu masuk ke aliran darah, dan peluang terjadinya infeksi.
  5. Peralatan medis invasif (seperti kateter atau selang napas) bisa memberikan pintu bagi mikroorganisme ke pembuluh darah melalui saluran di dalam tubuh. Peningkatan paparan seperti ini bisa menyebabkan sepsis.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Mencegah Sepsis

Unduh PDF
  1. Mencuci tangan adalah cara yang paling efektif untuk mencegah perpindahan mikrobia. Jika tangan Anda bersih, kemungkinan Anda memasukkan mikrobia penyebab sepsis ke dalam tubuh menjadi jauh lebih kecil.
    • Gunakanlah sabun dan air hangat.
    • Cuci tangan Anda sesering mungkin.
    • Jika tidak ada sabun dan air yang tersedia, gunakanlah hand sanitizer .
    • Kuku yang kotor juga harus dipotong karena memberikan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri.
  2. Makanlah makanan bernutrisi tinggi, terutama makanan yang tinggi vitamin C. Makanan seperti ini akan memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda, memberikan tubuh Anda kemampuan untuk melawan infeksi tanpa menyebabkan sepsis atau komplikasi lainnya. Buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin C seperti paprika kuning, buah jambu, buah mawar, dan banyak lagi lainnya memiliki pengaruh yang besar terhadap sistem kekebalan tubuh.
    • Vitamin C sebanyak 500-2.000 milligram diperlukan untuk menjaga kesehatan Anda.
  3. Makanan Anda harus disiapkan dan dimasak sesuai standar keamanan dan kebersihan makanan. Menghilangkan mikrobia dari makanan Anda dapat menurunkan peluang Anda terkena mikrobia dan bakteri penyebab sepsis secara dramatis.
    • Suhu yang harus dicapai saat memasak adalah 93 - 100 derajat Celsius untuk menjamin bahwa seluruh mikrobia mati.
    • Untuk membekukan, suhu 0 derajat Celsius atau kurang harus digunakan untuk mencegah makanan membusuk.
  4. Jika air keran Anda tidak terlalu bersih, pastikanlah untuk minum air dalam kemasan. Jika tidak ada air dalam kemasan yang tersedia, didihkanlah air selama 1 menit untuk memastikan mikrobia di dalamnya mati. Hindari minum dari sumber air yang diragukan, seperti air sumur, atau air yang terbuka di luar ruangan.
  5. Membersihkan dan disinfeksi yang benar harus dilakukan agar Anda tidak terpapar mikrobia. Menjaga lingkungan yang bersih merupakan cara yang mudah untuk menjamin Anda tidak terpapar mikrobia. Semakin sedikit mikrobia yang ada di sekitar Anda, semakin rendah kemungkinan Anda mengalami infeksi dan sepsis.
    • Disinfektan komersial dapat digunakan untuk membersihkan permukaan di rumah dengan mudah.
    • Sebagian besar disinfektan yang tersedia dapat membunuh hingga 99,9% mikrobia.
    • Membersihkan dengan uap juga disarankan. Pembersihan ini menggunakan uap bersuhu tinggi untuk membunuh bakteri tanpa perlu mengkhawatirkan bahan kimia.
  6. Jika Anda terluka, Anda harus merawatnya dengan benar. [1] Penggunaan antiseptik seperti hidrogen peroksida, alkohol, dan iodin disarankan untuk membersihkan luka sebelum menutupnya dengan perban steril.
    • Perban antimikrobia (Silvercel) disarankan untuk mencegah pertumbuhan mikrobia dalam perban itu sendiri.
  7. Pastikan mereka yang menjenguk Anda mengenakan sarung tangan, pakaian pelindung, dan masker sebelum memasuki kamar tempat Anda dirawat. Anda harus mengurangi kontak dengan orang lain untuk menurunkan peluang terjadinya infeksi.
  8. Kejadian sepsis di rumah sakit bisa dikurangi dengan membatasi penggunaan dan lama penggunaan kateter. Peralatan ini dapat mempermudah penularan infeksi yang berpeluang menyebabkan sepsis.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Mengenali Gejalanya Sejak Dini

Unduh PDF
  1. Demam adalah bagian respon sistem kekebalan tubuh dalam melawan serangan mikrobia dan infeksi. Selama sepsis berlangsung, suhu tubuh dapat meningkat hingga 41 derajat Celsius.
    • Demam ini kadang-kadang disertai dengan kejang dan menggigil.
  2. Takikardi adalah detak jantung cepat yang tidak normal. Walaupun beberapa orang memiliki detak jantung yang lebih cepat secara normal, hal ini juga bisa menjadi pertanda beragam masalah kesehatan, termasuk juga sepsis.
    • Sepsis memicu peradangan. Saat peradangan berlangsung, pembuluh darah menyempit.
    • Hal ini menyebabkan darah sulit mengalir.
    • Untuk mengatasinya, jantung berdetak lebih cepat dibandingkan biasanya, hingga 90 detak setiap menitnya.
  3. Takipnea adalah napas cepat yang tidak normal. Walaupun takipnea yang terjadi terkadang ringan, hal ini bisa menjadi penanda sepsis.
    • Takipnea juga merupakan usaha tubuh untuk mengatasi penurunan efisiensi aliran darah akibat peradangan.
    • Tubuh berusaha untuk memasukkan oksigen ke dalam pembuluh darah dengan kecepatan yang lebih tinggi dengan meningkatkan jumlah napas setiap menitnya.
    • Takipnea ditandai dengan kecepatan napas lebih dari 20 kali setiap menitnya.
  4. Tubuh yang lemas dapat terjadi saat asupan oksigen ke otak mengalami penurunan. Hal ini dapat terjadi saat aliran darah mengalami penurunan, sehingga dialihkan ke organ-organ vital.
    • Tubuh yang terasa sangat lemas bisa menandakan onset sepsis.
  5. Dokter akan memberikan beberapa tes untuk menentukan tingkat infeksi Anda. Secara umum, pemeriksaan pertama yang akan dilakukan adalah survei kesehatan secara menyeluruh dimulai dari saat Anda lahir, vaksin yang Anda dapatkan, dan pertanyaan yang diperlukan lainnya. Setelahnya, ia akan meminta Anda menjalani pemeriksaan berikut ini:
    • Pemeriksaan darah rutin untuk mencari penyebab infeksi Anda. Pemeriksaan ini akan menentukan penyebab infeksi Anda, biasanya virus atau bakteri. Sebagai tambahan, dari hasil pemeriksaan ini akan diketahui kadar sel darah putih dan asam dalam darah Anda, keduanya dapat digunakan untuk menentukan apakah Anda mengalami infeksi atau tidak.
    • Tes fungsi ginjal dan hati juga mungkin diperlukan untuk memeriksa fungsi kedua organ vital ini secara keseluruhan. Jika Anda penyimpangan dari nilai normal, dokter dapat menentukan perawatan yang tepat dan mencegah kegagalan organ-organ ini.
    • Pemeriksaan lainnya dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi, seperti sinar-X, USG, dan CT scan .
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Mengobati Sepsis dengan Obat-obatan

Unduh PDF
  1. Antibiotik spektrum luas biasanya diberikan secara intravena, bahkan sebelum onset gejala sepsis sebagai langkah pencegahan. Jika sepsis telah terjadi, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan antibiotik mana yang akan membunuh mikroorganisme penyebab infeksi Anda secara khusus.
    • Terapi antibiotik dilakukan bergantung pada keparahan kondisi Anda.
    • Ingatlah untuk terus meminum antibiotik Anda bahkan setelah gejala infeksi mereda.
    • Habiskan obat yang diresepkan, kecuali disarankan lain oleh dokter Anda.
    • Selama pemeriksaan Anda selanjutnya, saat dokter telah menyatakan infeksi Anda sembuh, maka penggunaan antibiotik tersebut akan segera dihentikan.
  2. Tujuan pengobatan sepsis adalah mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh infeksi. Tekanan darah Anda harus diperbaiki dan dipertahankan pada kondisi normal untuk memastikan sirkulasi darah Anda mencapai seluruh bagian tubuh Anda, untuk mencegah kegagalan organ.
  3. Obat-obatan lain yang digunakan bergantung pada keparahan kondisi Anda. Dokter mungkin akan meresepkan pereda rasa sakit, sedatif, kortikosteroid, dan bahkan insulin untuk mengobati kerusakan akibat sepsis.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.450 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan