Unduh PDF Unduh PDF

Tertarik untuk mengeksplorasi identitas seksual dan menjelajahi opsi transgender, atau sekadar ingin melakukan lintas busana dengan mencoba mengenakan pakaian wanita? Apa pun keinginan Anda, belajarlah untuk mendiskusikannya secara dewasa dengan orang tua Anda. Reaksi mereka, tentu saja sangat bergantung kepada kepribadian mereka dan cara mereka dibesarkan. Jika respons mereka negatif, atau jika mereka kesulitan memahami keinginan Anda, berusahalah semampu Anda untuk menjelaskan perasaan dan keinginan mereka kepada mereka.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menjelaskan Perihal Transgender dan Lintas Busana

Unduh PDF
  1. Cobalah menanyakan pendapat mereka terkait pria yang ingin mengenakan pakaian bergaya feminin untuk mengukur reaksi mereka terhadap keinginan Anda.
    • Jika Anda dan mereka sedang menonton pria yang mengenakan pakaian wanita di acara televisi, cobalah meminta pendapat mereka terkait situasi tersebut. Jika ingin, Anda juga bisa meminta pendapat mereka terkait figur publik yang mengaku transgender seperti Laverne Cox atau Caitlyn Jenner, terutama jika Anda juga merupakan seorang transgender yang ingin mengaku dalam waktu dekat.
  2. Sampaikan alasan di balik keinginan Anda; tegaskan secara spesifik perasaan Anda saat mengenakan pakaian wanita, keuntungan yang Anda dapatkan, dan kapan Anda ingin mengenakannya. Jika tidak mengetahui alasan di balik keinginan tersebut, cukup jelaskan bahwa Anda merasa ingin bereksperimen saat ini.
    • Sampaikan kepada orang tua Anda bahwa pakaian adalah bagian terpenting untuk membantu Anda mengekspresikan diri dan merasa percaya diri dengan tubuh Anda.
    • Jika ingin, jelaskan bahwa melakukan lintas busana juga memiliki berbagai dampak positif bagi Anda. Misalnya, Anda terbantu untuk memahami diri dari berbagai sudut pandang, memahami orang lain dengan lebih baik, atau menemukan hal-hal positif yang tidak Anda sadari sebelumnya (seperti kemiripan Anda dengan beberapa kerabat atau fitur tubuh tertentu yang Anda sukai). [1]
    • Jika Anda hanya ingin mengenakan pakaian wanita pada acara-acara tertentu, jelaskan pula keinginan tersebut kepada orang tua Anda. Misalnya, Anda merasa ingin atau perlu berdandan seperti wanita untuk keperluan drama atau pertunjukan serupa. Jelaskan bahwa selama berabad-abad, laki-laki dan perempuan sudah melakukan lintas busana! [2]
  3. Diskusikan identitas gender yang membuat Anda nyaman, terlepas dari ada atau tidaknya hubungan identitas tersebut dengan keinginan lintas busana Anda. Mungkin, selama ini Anda lebih sering merasa sebagai wanita; mungkin pula, Anda tetap merasa sebagai pria tetapi ingin mengetahui rasanya mengenakan pakaian wanita.
    • “Mengaku” transgender bukanlah situasi yang harus didramatisasi; oleh karena itu, lakukan ini dalam situasi apa pun yang nyaman untuk Anda. Jika ingin, Anda juga boleh mengakuinya kepada orang-orang terdekat terlebih dahulu, seperti kepada orang tua, kerabat, atau sahabat terdekat Anda.
    • Mungkin saja, Anda bukan transgender dan hanya ingin melakukan lintas busana. Percayalah, situasi tersebut juga normal dan layak didiskusikan dengan orang tua Anda.
    • Kemungkinan lainnya, Anda meyakini bahwa gender adalah sesuatu yang cair; itulah mengapa Anda tidak keberatan mengubah identitas gender dari hari ke hari, atau bahkan tidak merasa perlu mengidentifikasi diri dengan gender apa pun. Situasi “ gender-queer ” atau “gender netral” tersebut juga normal dan layak didiskusikan dengan orang tua Anda jika menginginkannya.
  4. Bersiaplah merespons berbagai stereotip yang negatif dan tidak benar mengenai situasi lintas busana. Cobalah mengawalinya dengan menjelaskan bahwa tidak ada yang salah dari hasrat atau keinginan tersebut; tegaskan pula bahwa ini bukan sekadar satu fase dalam hidup yang nantinya akan berganti dengan sendirinya. Meski suatu hari nanti keinginan Anda mungkin berubah, setidaknya mintalah orang tua Anda menyeriusi keinginan Anda saat ini.
    • Jelaskan kepada orang tua Anda bahwa dewasa ini, semakin banyak orang-orang yang melakukan lintas busana. Sampaikan pula bahwa sebuah penelitian membuktikan bahwa setidaknya 2-5% pria dewasa telah melakkukan lintas busana. [3]
    • Jelaskan bahwa wanita pun boleh mengenakan pakaian yang pada zaman dahulu dianggap maskulin, seperti jin, kaus oblong, atau bahkan blazer dan tetap dianggap normal; tegaskan bahwa situasi tersebut tidak adil untuk pria yang dianggap aneh karena ingin mengenakan pakaian bergaya feminin seperti rok bawahan atau terusan. [4]
    • Ingat, diskusi terkait keinginan melakukan lintas busana tidak harus diwarnai dengan topik terkait identitas atau preferensi seksual Anda. Sejatinya, pahamilah bahwa kedua isu tersebut sama sekali tidak memiliki relevansi, terlepas dari stereotip yang berlaku saat ini. Dengan tenang, tegaskan bahwa kedua situasi tersebut berbeda dan tidak berhubungan. [5]
  5. Yakinkan mereka bahwa keinginan Anda untuk melakukan lintas busana tidak mengubah Anda maupun aspek apa pun di dalam diri Anda yang mereka ketahui.
    • Menyampaikan keinginan Anda untuk melakukan lintas busana atau menjadi transgender pasti akan mengejutkan mereka; kemungkinan lainnya, mereka sesungguhnya berharap Anda menyampaikan keinginan tersebut sedari dahulu. Jelaskan kepada mereka bahwa Anda tidak ingin merahasiakan situasi tersebut dari mereka; sejatinya, Anda hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengangkat topik tersebut dan memberikan penjelasan yang mendetail kepada mereka.
  6. Tegaskan bahwa penerimaan mereka terhadap segala keputusan dan perasaan Anda atau izin mereka untuk membeli pakaian sangatlah penting bagi Anda. Ekspresikan bahwa Anda ingin mereka menjadi bagian dari hidup Anda ke depannya.
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Aku benar-benar membutuhkan dukungan Ayah dan Ibu mengenai perasaanku dan hal-hal yang ingin kupakai. Situasi ini sangat penting buatku sekarang, dan aku ingin Ayah dan Ibu terlibat di dalamnya. Mau membantuku memilih pakaian yang tepat?”
    • Mintalah nasihat mereka terkait cara menceritakan situasi Anda kepada para sahabat, kerabat, pengajar, atau orang-orang penting lain dalam hidup Anda. Mintalah pula pendapat mereka terkait hal yang harus Anda lakukan untuk meraih dukungan dari orang-orang tersebut.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membuat Kesepakatan

Unduh PDF
  1. Jika orang tua Anda belum siap menghadapi reaksi orang lain terhadap keinginan lintas busana Anda, cobalah menanyakan apakah Anda boleh mengenakan pakaian wanita hanya pada lokasi atau acara tertentu.
    • Berkompromilah dengan orang tua Anda. Misalnya, diskusikan apakah Anda boleh melakukan lintas busana di luar sekolah, universitas, dan/atau gereja. Diskusikan pula acara apa yang memungkinkan Anda untuk mengenakan pakaian wanita tanpa membuat orang tua Anda cemas.
    • Bersabarlah dan biarkan orang tua Anda menentukan batasan yang menurut mereka tepat di awal proses transisi. Dengan kata lain, jangan terlalu sering membeli atau mengenakan pakaian wanita pada tahap awal; buat orang tua Anda terbiasa melihat pakaian atau aksesori wanita dalam jumlah kecil terlebih dahulu. Mungkin saja, seiring berjalannya waktu mereka akan mengizinkan Anda mengenakannya lebih sering, bukan?
  2. Tanyakan pakaian seperti apa yang menurut orang tua Anda layak Anda kenakan dan bersedialah berkompromi dengan keinginan mereka. Misalnya, Anda bisa mencoba mengenakan pakaian bergaya androgini yang bergaya lebih netral atau memadukan pakaian khas pria dan wanita untuk membiasakan mereka dengan ide lintas busana.
    • Cobalah bertanya apakah Anda boleh membeli jin dan atasan pria ketat agar tetap menampilkan kesan feminin. Tanyakan pula apakah Anda boleh memadukan pakaian pria dengan aksesori yang cenderung feminin.
  3. Ajak mereka pergi ke toko pakaian favorit Anda; cobalah menawari mereka untuk membantu Anda membuat keputusan dan melibatkan mereka dalam seluruh proses membeli pakaian.
    • Jika mereka tidak mau menemani Anda, cobalah menunjukkan foto pakaian yang ingin Anda beli dan/atau kenakan dan mintalah persetujuan mereka sebelumnya.
    • Anda bahkan bisa mencoba meminjam pakaian ibu Anda atau meminta kiat berpakaian darinya. Percayalah, mereka akan lebih mudah menerima Anda jika dilibatkan dalam serangkaian proses transisi yang Anda lewati.
  4. Jika ingin mengenakan riasan, perhiasan, atau aksesori feminin lainnya, pastikan Anda mendiskusikannya terlebih dahulu kepada orang tua Anda; mintalah izin mereka untuk membeli dan mengenakan barang-barang tersebut.
    • Bersedialah berkompromi. Mungkin orang tua Anda hanya akan mengizinkan Anda untuk mengenakan riasan; jika situasinya demikian, bersedialah berkompromi. Kompromikan pula berapa banyak riasan wajah yang bisa Anda kenakan dan kapan saat yang paling tepat untuk mengenakannya.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menyikapi Penolakan Orang Tua

Unduh PDF
  1. Tanyakan alasan penolakan mereka terhadap keinginan lintas busana atau perubahan gaya hidup Anda. Setelah mendengarnya, berusahalah memahami sudut pandang mereka untuk mengukur apakah Anda bisa kembali mencoba meyakinkan mereka di lain kesempatan, atau justru harus segera mencari bantuan dari orang lain.
    • Beberapa orang memiliki pandangan religus yang sangat kental sehingga sulit menerima situasi yang dianggap bertentangan seperti lintas busana. Jika memungkinkan, cobalah berkonsultasi dengan orang lain yang memiliki pandangan religius serupa dan mintalah bantuan mereka untuk berbicara kepada orang tua Anda.
    • Jika Anda dianggap terlalu muda untuk membuat keputusan sendiri, dianggap tidak mengetahui apa yang Anda inginkan, atau jika mereka memang tidak ingin Anda melakukan lintas busana, sadarilah bahwa Anda wajib menaati mereka jika masih berusia di bawah 18 tahun dan belum bisa hidup mandiri.
    • Pahamilah bahwa kemungkinan besar, orang tua Anda akan sulit memahami hal-hal yang tidak familier untuk mereka. Oleh karena itu, berusahalah untuk menunjukkan bahwa Anda tetaplah merupakan orang yang sama meski melakukan lintas busana atau bahkan menjadi transgender/transeksual.
  2. Pertimbangkan risiko melakukan lintas busana tanpa seizin orang tua Anda; pertimbangkan pula risiko mengabaikan larangan mereka. Mengutamakan kebahagiaan Anda memang penting; namun, pastikan Anda tetap mempertimbangkan risikonya. Apakah Anda berisiko mengalami kekerasan verbal, mental, atau bahkan fisik jika bersikeras melakukannya? Sebisa mungkin, hindari kemungkinan tersebut.
    • Jika orang tua Anda enggan memahami perspektif Anda dan tetap tidak mengizinkan Anda melakukan lintas busana, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan jika larangannya tidak dipatuhi, cobalah membeli pakaian wanita dan mengenakannya saat mereka tidak ada di dekat Anda.
    • Jika orang tua Anda benar-benar marah dan/atau bersikap agresif, jangan melawan mereka. Misalnya, mereka mungkin akan benar-benar melarang Anda memiliki gaya hidup tertentu, mengenakan pakaian tertentu, atau bahkan mengancam akan menyakiti Anda jika larangan mereka tidak dipatuhi. Jika situasinya demikian, segeralah mencari bantuan dari sahabat, kerabat, atau orang dewasa lain yang tepercaya.
  3. Jika kesulitan berkomunikasi dengan orang tua Anda, cobalah berbicara kepada orang tua teman-teman Anda, pengajar di sekolah atau universitas, konselor ahli, terapis, atau orang dewasa lain yang tepercaya. Anda juga harus melakukan ini jika merasa tidak aman dan/atau nyaman di dalam rumah Anda sendiri.
    • Jika Anda adalah seorang transgender atau melakukan transeksual, dan ingin berkomunikasi dengan sesama transgender atau transeksual, cobalah menelusuri laman internet untuk menemukan organisasi atau LSM terdekat yang berfokus pada isu transgender dan transeksual. [6]
    • Jika Anda membutuhkan bantuan atau memiliki pertanyaan terkait identitas seksual, identitas gender, atau kecenderungan melakukan lintas busana, cobalah berkonsultasi dengan konselor ahli yang secara khusus menangani berbagai isu terkait LGBT. [7]
  4. Jangan mengubur kebahagiaan atau mengabaikan keinginan Anda hanya karena menerima reaksi negatif dari orang-orang di sekitar Anda. Hati-hati, kesehatan mental dan emosional Anda bisa benar-benar terganggu karenanya! Jujurlah kepada diri Anda sendiri dan yakini pilihan Anda sebagai ekspresi hidup yang sehat dan wajar.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.456 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan