Jika kamu membaca artikel ini, kemungkinan besar kamu sudah mulai menyimpan ketertarikan yang bersifat romantis kepada lawan jenismu, dan mungkin ingin menjalin hubungan spesial dengannya. Menyukai seseorang memang berjuta rasanya! Di satu sisi kamu merasa bahagia, tetapi di sisi lain, rasa bahagia tersebut justru membuatmu frustrasi. Apa yang sesungguhnya perlu kamu lakukan untuk menyikapi perasaanmu? Perlukah kamu menyatakan perasaan kepadanya? Baca artikel ini untuk menemukan jawabannya! Ingat, perempuan cenderung mendewasa dengan lebih cepat daripada laki-laki; oleh karena itu, pastikan kamu mampu menunjukkan kedewasaanmu. Berbekal kesabaran, pola pikir dan perilaku yang positif, serta sedikit keberuntungan, mendapatkan pacar di usia muda tidak lagi sesulit memindahkan gunung!
Langkah
-
Pikirkan mengapa kamu ingin memiliki pacar. Sebagai anak-anak atau remaja, pastikan kamu ingin berpacaran untuk alasan yang benar. Dengan kata lain, jangan melakukannya hanya agar kamu terlihat keren di depan teman-temanmu! Percayalah, tujuan tersebut tidak adil untukmu, pun untuknya. Jika ada perempuan yang menarik perhatianmu, pastikan kamu ingin berpacaran dengannya karena kamu memang menyukai karakternya. Toh, memang itu yang terpenting, bukan?
-
Tunjukkan kedewasaanmu. [1] X Teliti sumber Secara umum, perempuan dianggap lebih cepat dewasa daripada laki-laki; siklus ini biasanya akan tetap berlangsung sampai mereka menginjak penghujung usia remajanya. Dengan demikian, tentu saja kamu tidak akan mampu menarik perhatian perempuan mana pun jika terus-menerus bersikap kekanak-kanakan atau melucu tidak tahu tempat. Bersikaplah lebih dewasa dari usiamu; buktikan kepada orang yang kamu sukai bahwa kamu layak diseriusi.
- Tentu saja kamu tetap boleh bercanda dengan teman-temanmu; namun, setidaknya tegaskan bahwa kamu mampu bersikap dewasa pada situasi yang tepat. Dengan kata lain, seriusi pendidikanmu dan selalu dapatkan nilai yang maksimal di segala bidang.
- Jika kesulitan bertindak dewasa, cobalah memilih beberapa figur panutan laki-laki dalam hidupmu dan meniru sikap mereka. Misalnya, kamu bisa menjadikan ayahmu, pamanmu, gurumu, atau laki-laki dewasa lain sebagai panutan, sejauh mereka mampu bersikap dewasa dan bertanggung jawab.
-
Perkenalkan dirimu. [2] X Teliti sumber Jika kamu belum bertemu langsung dengannya, tidak perlu repot-repot memberikan perkenalan yang mendetail! Setelah merasa kedewasaanmu sudah cukup, cobalah menegaskan eksistensimu di matanya. Umumnya, proses perkenalan diri yang sederhana dan kasual adalah pilihan terbaik yang layak kamu lakukan. Ikuti beberapa contoh di bawah ini:
- Serukan “Halo!” dengan kasual saat bertemu dengannya. Sapaan sederhana semacam itu biasanya justru akan memberikan hasil yang terbaik. Sebagian besar perempuan bahkan akan merasa tersanjung hanya karena merasa diperhatikan olehmu.
- Ajukan pertanyaan yang mampu memecahkan suasana. Umumnya, pertanyaan yang bersifat kasual mampu memberikan hasil yang terbaik. Misalnya, kamu bisa menanyakan jam atau mencoba meminjam pensilnya saat pelajaran sedang berlangsung.
- Ikuti perkenalan singkatmu dengan pujian ringan; melakukannya mampu menunjukkan ketertarikanmu dalam sekejap! Tidak berani melakukannya? Jangan khawatir, hampir semua perempuan lemah terhadap pujian sehingga tidak akan memberikan respons yang negatif!
-
Cari kesempatan untuk menghabiskan waktu bersamanya. [3] X Teliti sumber Setelah berhasil melakukan komunikasi verbal dengannya, cobalah mencari cara untuk mengenalnya lebih dalam. Tahap ini sangat mudah dilakukan jika kamu dan dia bersekolah di tempat yang sama! Jika kalian mengambil kelas yang sama, cobalah duduk di sebelahnya agar kalian memiliki kesempatan untuk menjadi rekan sekelompok. Berusahalah pula untuk duduk di dekatnya saat makan siang agar kalian bisa berkenalan dengan cara yang lebih kasual.
-
Ajukan pertanyaan yang bersifat pribadi. Saat sedang berproses untuk mengenalnya lebih dekat, pastikan kamu mengajukan banyak pertanyaan terkait orang yang kamu sukai (entah itu terkait pendapatnya, tujuan hidupnya, dsb.). Lakukan ini untuk memahaminya dengan lebih baik! Sebaliknya, ceritakan pula hal-hal personal tentangmu agar dia dapat menyadari keunikan dan kehebatanmu sebagai seorang individu.
- Bersabarlah. Jangan melakukan ini hanya untuk mendapatkan pacar! Pada tahap ini, berfokuslah untuk mengenalnya alih-alih menarik perhatiannya. Nikmati waktu yang kamu habiskan bersamanya! Percayalah, cepat atau lambat dia pasti akan menyadari ketertarikan dan tujuanmu mendekatinya.
- Pada tahap ini, mungkin saja kamu justru akan menyadari bahwa kamu tidak lagi menyukainya. Jika situasinya demikian, jangan memaksakan diri untuk terus-menerus mendekatinya. Percayalah, beberapa perempuan memang lebih cocok dijadikan teman daripada pacar.
-
Akrabkan dirimu dengan teman-temannya. Umumnya, perempuan remaja akan sangat memedulikan komentar teman-temannya! Jika ingin meraih hatinya, dekati dahulu teman-temannya. Jika selama ini kamu memang kurang akrab dengan teman-temannya, cobalah mencari cara untuk menghabiskan waktu bersama mereka. Setelah mengenal mereka, cobalah mengajak mereka berjalan-jalan bersama ke mal atau sekadar duduk bersama saat jam makan siang di sekolah.
- Meski ingin mengakrabkan diri dengan teman-temannya, pastikan kamu tidak memusatkan seluruh perhatianmu kepada mereka. Hati-hati, dia bisa cemburu dan menyalahpahami intensimu!
-
Ajak dia berpacaran ketika waktunya tepat. [4] X Teliti sumber Ingat, ini adalah momen penting untukmu! Sering kali, penolakan terjadi jika seseorang terlalu terburu-buru menyatakan perasaannya kepada perempuan yang disukainya; oleh karena itu, pastikan dia juga menyukaimu sebelum kamu menyatakan perasaan kepadanya. Dengan kata lain, jangan melakukannya jika kamu belum yakin terhadap perasaannya kepadamu!
- Bersiaplah menerima apa pun reaksinya. Meski dia juga menyukaimu, kemungkinan besar dia masih merasa takut atau canggung untuk menjalin hubungan romantis dengan siapa pun. Jangan berkecil hati jika situasinya benar demikian! Tetaplah berteman dengannya dan jangan menjauhinya. Seiring berjalannya waktu, dia pasti akan menyadari ketulusan hatimu dan merasa lebih nyaman ada di dekatmu. Alhasil, mungkin saja suatu hari nanti dia akan menerima perasaanmu!
- Tentu saja ada kemungkinan dia menolakmu karena memang tidak menyimpan ketertarikan terhadapmu. Jika situasinya demikian, jangan terlalu bersedih! Penolakannya belum tentu disebabkan oleh “siapa dirimu”; mungkin saja, dia memang belum siap menjalin hubungan dengan siapa pun. Jika dia menolakmu, cobalah melanjutkan hidup tanpanya; selain itu, pikirkan kualitas diri terbaikmu dan cobalah mencari perempuan yang mampu mengenali kualitas-kualitas tersebut.
Iklan
-
Hargai pacarmu dan perlakukan dia dengan baik. Buktikan bahwa sikap dan perilakumu kepadanya selama ini benar-benar tulus dan tidak dibuat-buat! Tunjukkan pula bahwa kamu adalah sosok yang mampu bersikap dewasa dan menghargai perempuan. Meski kamu tahu bahwa dia juga menyukaimu, bukan berarti kamu bisa memperlakukannya dengan cara yang sembarangan atau tidak lagi menunjukkan kepedulianmu kepadanya. Alih-alih, tetaplah memperlakukannya dengan baik dan bersabarlah; jangan memaksanya melakukan sesuatu yang tidak ingin dia lakukan dan jalani hubunganmu tanpa terburu-buru. Percayalah, kedewasaanmu ampuh menguatkan perasaannya kepadamu secara bertahap.
-
Teruslah menunjukkan ketertarikan terhadap apa pun yang dikatakannya. Setelah status kalian berubah menjadi berpacaran, seharusnya intensitas percakapan di antara kamu dan dia pun akan semakin dalam dan intim. Tunjukkan ketertarikan terhadap hal-hal yang diceritakannya; jika kamu sudah memercayainya, jangan ragu pula menceritakan berbagai rahasiamu. Ingat, dukungan emosional dari kedua belah pihak adalah salah satu fondasi penting dalam sebuah hubungan yang berkualitas. Oleh karena itu, jangan hanya ingin terlihat keren di depannya! Perlakukan dia dengan baik dan penuhi kebutuhan emosionalnya.
-
Hargai keluarganya. Saat diperkenalkan kepada keluarganya, pastikan kamu pun memperlakukan mereka dengan baik. Kemungkinan besar, keluarganya akan terlihat waspada atau mungkin menghakimi saat pertama kali bertemu denganmu; buktikan bahwa kekhawatiran mereka tidak beralasan! Tatap mata mereka satu demi satu, tersenyumlah setulus mungkin, dan tegaskan bahwa pacarmu tidak sedang menjalin hubungan dengan orang yang salah.
- Jangan ragu pula untuk memperkenalkannya kepada keluargamu! Meski sekadar mengundangnya makan malam di rumahmu, setidaknya kamu perlu menunjukkan sisi hidupmu yang lain kepadanya.
Iklan
Tips
- Kenakan pakaian yang rapi dan bersih, santap makanan yang menyehatkan, dan rawat tubuhmu baik-baik! Percayalah, perempuan yang tepat akan datang dengan sendirinya jika kamu melakukannya.
- Sebagai anak-anak atau remaja, sesungguhnya kamu tidak perlu meratapi nasib jika belum memiliki pacar. Toh, sebagian besar teman seusiamu juga belum pernah berpacaran; beberapa di antaranya bahkan belum tertarik untuk berpacaran karena masih berusia sangat muda. [5] X Teliti sumber
- Jangan terlihat putus asa! Jangan terlalu terobsesi kepadanya dan bersenang-senanglah dengan duniamu sendiri. Percayalah, keduanya merupakan fondasi untuk membangun sebuah hubungan yang kokoh.
- Kenali dia lebih dalam sebelum berpacaran dengannya. Setelah mengenalnya lebih dalam, siapa tahu kamu akan menyadari bahwa kepribadiannya ternyata tidak sesuai dengan ekspektasimu.
Peringatan
- Semenarik apa pun penampilanmu, potensi untuk menerima penolakan akan selalu ada. Jika perasaanmu tidak berbalas, jangan terlalu lama bersedih dan cobalah melanjutkan hidup. Penolakan bisa terjadi karena berbagai alasan sehingga kamu tidak perlu terlalu menyalahkan diri karenanya.
Referensi
- ↑ http://teens.lovetoknow.com/relationships/how-get-girlfriend-middle-school
- ↑ http://allwomenstalk.com/top-10-tips-on-how-to-get-a-girlfriend-for-boys
- ↑ http://teens.lovetoknow.com/relationships/how-get-girlfriend-middle-school
- ↑ http://allwomenstalk.com/top-10-tips-on-how-to-get-a-girlfriend-for-boys
- ↑ http://www.mnn.com/family/family-activities/blogs/at-what-age-should-kids-be-allowed-to-date