Unduh PDF Unduh PDF

Calon pemberi kerja biasanya meminta Anda memberikan informasi satu atau beberapa orang sebagai sumber referensi untuk mencari tahu keterampilan dan kemampuan profesional yang Anda miliki. Akan tetapi, mendapatkan referensi terkadang cukup sulit, tergantung pengalaman kerja yang Anda miliki. Ketiadaan referensi bukanlah kendala untuk mencari kerja dan mendapatkan pekerjaan yang Anda sukai. Walaupun tidak didukung oleh referensi profesional, Anda tetap bisa diterima bekerja dengan melakukan beberapa langkah berikut.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menggunakan Sumber yang Lain sebagai Referensi

Unduh PDF
  1. Alih-alih meminta kesediaan seseorang untuk menjelaskan keterampilan dan kemampuan Anda, lampirkan laporan kinerja Anda sebagai penggantinya. Jika Anda belum pernah bekerja, tunjukkan kemampuan yang Anda miliki dengan melampirkan tugas sekolah yang nilainya baik. [1]
    • Lampirkan hasil karya Anda sendiri untuk menunjukkan keterampilan dan kemampuan Anda, misalnya berupa laporan, materi presentasi, makalah, esai, artikel jurnal, hasil analisis, dll.
    • Jangan lupa mengedit informasi rahasia atau pribadi yang tercantum dalam dokumen.
  2. Pada umumnya, pemilik perusahaan akan mengevaluasi performa kerja karyawannya secara berkala dan hasil evaluasi akan diberikan kepada karyawan yang bersangkutan. Jika Anda tidak bisa mengajukan referensi profesional, kirimkan laporan performa kerja tersebut kepada perekrut. Hal ini akan sangat bermanfaat jika mantan atasan atau mantan pemberi kerja tidak mengizinkan Anda mencantumkan namanya sebagai sumber referensi. [2]
    • Jangan lupa mengedit informasi rahasia atau pribadi yang tercantum dalam dokumen.
    • Selain hasil evaluasi kinerja, lampirkan juga surat penghargaan, surat ucapan terima kasih, testimoni dari klien dan rekan kerja, serta hadiah kontes.
  3. Referensi korporat ditulis oleh karyawan atas nama pemilik perusahaan sehingga dianggap sebagai surat resmi dari pemilik perusahaan. Alih-alih meminta surat referensi korporat (menggunakan kop surat perusahaan), mintalah referensi personal dari mantan penyelia atau mantan rekan kerja. [3]
    • Referensi korporat biasanya lebih sulit diperoleh, meskipun Anda berhenti bekerja dengan alasan yang sahih. Pemberi kerja biasanya mempertimbangkan konsekuensi hukum karena memberikan referensi positif atau negatif tentang mantan karyawan.
    • Referensi kerja personal diberikan oleh seseorang yang tidak ada hubungannya dengan pemberi kerja. Orang tersebut boleh mantan pemberi kerja atau mantan rekan kerja, asalkan mereka memberikan referensi dari diri sendiri, bukan atas nama pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.
    • Referensi personal dari mantan rekan kerja hanya menjelaskan pengalaman Anda sebagai orang yang pernah bekerja sama dengannya dan tidak mewakili pemilik perusahaan.
  4. Selain secara verbal (misalnya melalui percakapan telepon), referensi bisa juga diberikan secara tertulis (misalnya melalui surel). Referensi tertulis bisa berisi konfirmasi atau informasi tentang keterampilan dan kemampuan yang Anda miliki, atau keduanya. [4]
    • Jika Anda diberhentikan dari pekerjaan karena alasan yang sahih (misalnya karena perampingan perusahaan, penghematan biaya, dll.), jangan lupa meminta surat referensi kerja sesuai perjanjian kerja apabila terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini akan sangat bermanfaat jika perusahaan melakukan reorganisasi atau dijual sehingga personel yang Anda kenal cenderung lebih sulit dihubungi.
  5. Adakalanya, perekrut meminta referensi bukan untuk mengetahui keterampilan dan kemampuan Anda, tetapi untuk mendapatkan konfirmasi bahwa Anda pernah bekerja di perusahaan yang tercantum dalam biodata. [5]
    • Referensi tersebut bisa diberikan oleh mantan penyelia (untuk perusahaan kecil) atau dari departemen personalia. Personel yang memberikan konfirmasi atas status Anda sebagai mantan karyawan tidak perlu mengenal Anda sebab calon pemberi kerja tidak menanyakan hal-hal personal tentang Anda. Ia hanya perlu memberikan konfirmasi bahwa Anda pernah bekerja selama periode tertentu.
  6. Ketiadaan referensi kerja dari calon karyawan sering membuat perekrut merasa frustrasi, tetapi bukan Anda saja yang mengalami hal ini. Jika Anda diminta memberikan informasi sumber referensi, tanyakan jenis dan jumlah referensi yang harus Anda lengkapi. Jika Anda tidak bisa mendapatkan referensi profesional, usulkan dua referensi personal jika memungkinkan. [6]
    • Referensi personal bisa diberikan oleh orang yang mengenal Anda, tetapi tidak pernah menjadi rekan kerja di perusahaan yang sama, misalnya: teman sekolah, teman dalam komunitas, pelatih, guru, dll.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mendapatkan Referensi dengan Cara Lain

Unduh PDF
  1. Walaupun sudah bertahun-tahun Anda tidak berkomunikasi dengan mantan atasan dan mantan rekan kerja, carilah informasi agar Anda bisa menghubungi mereka dan meminta mereka menjadi sumber referensi. [7]
    • Jika Anda pernah melayani klien saat bekerja di perusahaan terdahulu, pertimbangkan untuk meminta referensi dari klien tersebut.
    • Mungkin Anda merasa sungkan jika sampai mengganggu mantan atasan atau mantan rekan kerja, tetapi ingatlah bahwa Anda memiliki alasan yang sangat baik. Jika mereka tidak mengerti pentingnya referensi (hal biasa) atau tidak bisa diganggu (sangat biasa) atau tidak tahu cara memberikan referensi, jangan menyerah! Masalah ini bisa diatasi dengan menelepon atau bertemu langsung dengan mereka.
    • Jika mantan penyelia atau mantan rekan kerja tidak bisa ditemui karena sangat sibuk, siapkan draf surat referensi lalu mintalah mereka mengedit dan menandatangani surat tersebut.
  2. Jika Anda berhenti bekerja dengan alasan yang sahih (misalnya: pindah tempat tinggal, melanjutkan sekolah, mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, ingin mendampingi anak di rumah, atau pekerjaan saat ini kurang tepat untuk Anda), sempatkan meminta referensi dari atasan atau rekan kerja sebelum Anda berhenti. Walaupun Anda tidak langsung mencari pekerjaan baru, akan sangat membantu jika Anda sempat meminta kesediaan mereka untuk memberikan referensi. [8]
    • Mintalah surat referensi jika ada jeda waktu yang panjang sejak Anda berhenti bekerja dan mulai bekerja lagi (karena ingin melanjutkan kuliah beberapa tahun, ingin mendampingi anak di rumah, dll.), tetapi referensi tertulis biasanya dianggap kurang memadai.
  3. Jejaring profesional sangat bermanfaat bagi pencari kerja. Selain untuk mencari kerja, teman-teman dalam jejaring bisa membantu Anda mendapatkan pekerjaan yang Anda lamar. Mulailah mengevaluasi jejaring yang ada saat ini lalu perluas sesuai kebutuhan. [9]
    • Jejaring biasanya terdiri dari teman-teman, rekan kerja, anggota tim sukarelawan, klien, penyelia, pemimpin religius, rekan bisnis, dll.
    • Pertimbangkan apakah di dalam jejaring ada orang-orang yang bisa Anda hubungi karena mereka bersedia memberikan nasihat, memberikan dukungan, memahami apa yang Anda alami, mengenal orang yang ingin Anda kenal, mengajarkan sesuatu yang bermanfaat, dan siap mendukung gagasan Anda.
    • Jagalah hubungan baik dengan orang-orang di dalam jejaring. Contohnya: lakukan interaksi melalui akun LinkedIn dan ucapkan selamat jika teman Anda dipromosikan dan mengalami peristiwa penting dalam hidupnya. Jangan lupa mengirimkan kartu ulang tahun atau di hari raya setiap tahun.
    KIAT PAKAR

    Colleen Campbell, PhD

    Pelatih Karier & Kehidupan
    Dr. Colleen Campbell adalah CEO dan Pendiri Ignite Your Potential Centers, lembaga pelatihan karier dan kehidupan yang berlokasi di Area Teluk San Fransisco dan Los Angeles. Colleen meraih gelar MA dan PhD dalam Psikologi Klinis dan berkarier di bidang pelatihan sejak 2008.
    Colleen Campbell, PhD
    Pelatih Karier & Kehidupan

    Jadilah kreatif saat membutuhkannya. Colleen Campbell, pendiri sekaligus CEO Ignite Your Potential, mengatakan: "Jika Anda tidak punya referensi, cobalah membangun jaringan dengan orang-orang yang berkecimpung dalam industri yang Anda incar. Jika Anda berharap bekerja di perusahaan rintisan, contohnya, pergilah ke acara-acara yang memberi kesempatan bagi mereka untuk memperkenalkan ide baru. Bagi Anda yang terampil membawa diri dan mampu menampilkan diri sebaik mungkin maka cara ini akan mendatangkan peluang yang tidak bisa diperoleh dari sekadar menunjukkan resume.

  4. Ingatlah bahwa organisasi nirlaba biasanya menerapkan aturan yang ketat dalam hal referensi. Jika Anda bisa bergabung, menjadi sukarelawan dan bekerja untuk mencari nafkah merupakan pengalaman yang sama-sama berharga. Saat menjadi sukarelawan, biasanya Anda harus bekerja dalam kelompok atau tim dan Anda harus memberikan laporan kepada seseorang. Rekan atau penyelia dalam tim sukarelawan juga bisa menjadi pemberi referensi.
    • Pekerjaan sukarela yang Anda lakukan untuk komunitas religius atau sosial akan bermanfaat sebagai pengalaman kerja dan sumber referensi.
  5. Jika Anda akan segera lulus SMA atau universitas, tanyakan apakah guru atau dosen Anda bersedia memberikan referensi. Mereka sudah mengetahui hasil kerja Anda, mampu memberikan hasil evaluasi dan observasi atas kemampuan Anda bekerja sama dengan orang lain, menjadi pemimpin, memberikan presentasi, dan bekerja dengan target yang tinggi.
    • Mintalah referensi dari guru atau dosen sebelum lulus. Kemungkinan Anda bukan siswa pertama yang meminta mereka memberikan referensi.
    • Tanyakan kepada guru atau dosen apakah mereka bersedia memberikan referensi tertulis. Bayangkan betapa banyaknya murid mereka di kemudian hari. Menulis hal-hal baik tentang Anda dan mengingatnya lagi akan bermanfaat bagi mereka sendiri.
  6. Jagalah hubungan baik dengan mantan atasan atau mantan pemberi kerja. Walaupun Anda pernah merasa tertekan menghadapi mereka, ingatlah bahwa Anda membutuhkan mereka untuk mencari nafkah. Bila perlu, anggaplah Anda bersikap egois dengan bersikap baik kepada mereka dan memanfaatkan kapasitas mereka untuk memberikan referensi. [10]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mendapatkan Pekerjaan Tanpa Referensi

Unduh PDF
  1. Jangan berhenti mencari pekerjaan yang Anda inginkan hanya karena ketiadaan referensi profesional. Jika Anda tidak memiliki referensi, buatlah surat lamaran, biodata atau riwayat hidup, dan jalani wawancara sebaik mungkin agar calon pemberi kerja mau menerima Anda sebagai karyawan. [11]
    • Alih-alih mempersoalkan referensi, berusahalah mencari lowongan kerja, menulis surat lamaran kerja , dan menjalani wawancara sebaik mungkin.
    • Jika perekrut meminta referensi, ajukan beberapa opsi agar Anda bisa diterima bekerja tanpa referensi profesional.
  2. Karena tidak memiliki referensi, sediakan lebih banyak waktu untuk menyiapkan biodata sebaik mungkin. Selain itu, Anda harus lebih berfokus pada langkah ini agar mampu menyiapkan biodata terbaik di antara biodata yang masuk. Berusahalah menyusun biodata dengan tata bahasa dan format yang profesional tanpa kesalahan ketik. [12]
    • Daftar riwayat hidup adalah salah satu dokumen yang disiapkan untuk keperluan akademis atau melamar pekerjaan. Daftar riwayat hidup biasanya lebih panjang dan lebih terperinci daripada biodata. Jangan melampirkan daftar riwayat hidup jika tidak diminta. Karena panjangnya dokumen tersebut, perekrut belum tentu memiliki cukup waktu untuk membacanya sehingga lamaran Anda mungkin terabaikan.
    • Sama seperti surat lamaran, siapkan biodata sesuai pekerjaan yang Anda lamar. Contohnya: jika Anda menyatakan objektif atau tujuan di bagian atas biodata, sesuaikan pernyataan tersebut dengan jenis pekerjaan yang Anda lamar.
    • Di era komputerisasi saat ini, pilihlah format biodata yang bisa dipindai. Banyak perusahaan besar yang menerapkan sistem perekrutan dengan memindai biodata lalu menyimpan informasi tersebut dalam basis data. Peluang mendapatkan pekerjaan akan semakin besar jika perekrut bisa menyimpan biodata Anda dengan mudah.
    • Siapkan biodata maksimal 2 halaman, terutama jika Anda baru mulai berkarier.
  3. Perekrut biasanya tidak meminta referensi sebelum membaca surat lamaran dan biodata, bahkan sebelum mewawancarai pelamar. Jadi, Anda tidak perlu memberikan pernyataan “bersedia memberikan data sumber referensi jika diperlukan” atau sejak awal sudah memberitahukan bahwa Anda tidak memiliki referensi. [13] [14]
    • Pernyataan “bersedia memberikan data sumber referensi” membuat biodata terkesan semakin panjang dan Anda hanya memberitahukan hal yang sia-sia.
  4. Iklan lowongan kerja tidak selalu meminta surat lamaran. Walau demikian, Anda harus mengirimkan surat lamaran yang berkualitas jika tidak bisa mendapatkan referensi. Gunakan surat lamaran untuk menjelaskan bahwa keterampilan dan kemampuan yang Anda miliki memenuhi persyaratan untuk mengisi lowongan kerja yang diiklankan. [15]
    • Siapkan surat lamaran sesuai bidang pekerjaan yang Anda inginkan. Walaupun Anda bisa menyalin bagian tertentu dari surat yang sudah ada untuk melamar beberapa pekerjaan, buatlah surat sesuai pekerjaan yang Anda lamar.
    • Gunakan kata kunci dalam surat lamaran. Perekrut biasanya menggunakan surat lamaran untuk menentukan apakah Anda membaca iklan lowongan kerja dengan teliti, mengenal perusahaan yang memasang iklan, dan memahami kualifikasi karyawan yang dibutuhkan.
    • Buatlah surat lamaran menggunakan format yang sesuai dengan format biodata.
  5. Anda harus melakukan yang terbaik untuk mengatasi ketiadaan referensi, misalnya dengan mencari informasi lengkap tentang perusahaan yang mengiklankan lowongan kerja, terutama jika Anda akan menjalani wawancara termasuk melakukan riset tentang pekerjaan yang Anda inginkan. Catatlah semua informasi yang Anda peroleh lalu baca lagi dari awal. Manfaatkan informasi tersebut untuk mengajukan pertanyaan kepada perekrut saat Anda menjalani wawancara kerja. [16]
    • Mulailah mencari informasi dari situs web perusahaan. Jika Anda mengajukan lamaran ke perusahaan publik, carilah informasi dengan membaca laporan tahunan dan laporan per triwulan di situs web perusahaan atau berita lainnya. Dengan demikian, Anda tahu hal-hal yang perusahaan prioritaskan agar diketahui oleh publik.
    • Manfaatkan jejaring sebaik mungkin. Tanyakan kepada teman-teman dalam jejaring apa yang mereka ketahui tentang perusahaan atau pekerjaan yang Anda lamar. Jika Anda mengenal orang yang pernah bekerja di perusahaan tersebut, tanyakan apa yang ia ketahui tentang budaya perusahaan dan proses perekrutan selama ia bekerja di sana.
  6. Panggilan wawancara berarti Anda sudah melewati tahap pertama dan biodata Anda dianggap paling baik oleh perekrut, tetapi ini berarti Anda harus segera mendapatkan referensi. Manfaatkan wawancara sebagai kesempatan untuk menunjukkan bahwa Anda adalah calon karyawan yang paling tepat. Lakukan persiapan sebaik mungkin untuk menjalani wawancara dan berlatihlah menjawab pertanyaan agar perekrut mengakui kemampuan Anda sehingga memberikan pengecualian dalam hal referensi. [17]
    • Carilah di internet apa saja yang biasa ditanyakan oleh pewawancara.
    • Berlatihlah dengan seseorang yang bersedia memberikan umpan balik yang jujur atas jawaban, postur tubuh, penampilan, sikap Anda, dll.
    • Biasakan berbicara tanpa menggunakan sisipan “em” atau bertanya “ya, kan?” agar Anda terkesan lebih percaya diri.
    • Bawalah catatan dan daftar pertanyaan ke tempat wawancara. Jangan ragu membuat catatan selama wawancara.
    • Berusahalah mencari tahu lokasi wawancara, terutama jika Anda belum pernah ke sana. Bila perlu, kunjungi tempat wawancara terlebih dahulu.
    • Rencanakan datang ke tempat wawancara lebih awal agar tidak terlambat. Jika sudah sampai, Anda tidak perlu masuk dan memberitahukan bahwa Anda sudah datang lebih awal.
  7. Saat datang ke tempat wawancara, kenakan baju yang cocok untuk bidang pekerjaan dan suasana tempat kerja. Karena Anda tidak bisa memenuhi persyaratan penting yang diminta, berusahalah melengkapi yang kurang saat diwawancarai. Jika Anda belum tahu busana yang harus dikenakan, tanyakan terlebih dahulu. Kenakan busana kerja yang sesuai untuk wawancara kerja. Pewawancara akan menangkap pesan yang keliru jika calon karyawan bagian pembukuan mengenakan baju pengemudi truk atau pekerja konstruksi saat menjalani wawancara kerja. [18]
    • Walaupun perusahaan mengizinkan karyawannya mengenakan pakaian santai, jangan memilih celana jin yang terkesan usang, kemeja dengan tulisan bernada menyerang atau bergambar logo merek tertentu, celana pendek, kaus tanpa lengan, rok mini, dan busana lain yang terkesan tidak profesional.
  8. Jika Anda masih bekerja, pemilik usaha mungkin akan menginformasikan peluang karier dan membantu Anda melalui situs web internal. Jika Anda terkena PHK, perusahaan mungkin menawarkan jasa konsultasi perekrutan sebagai bagian dari pesangon apabila terjadi PHK. Jika sudah mendapatkan kesempatan kerja yang baru, tulislah biodata, surat lamaran, dan siapkan diri untuk menjalani wawancara. Penasihat, konsultan, atau pengajar program perekrutan mampu memberikan advis apa yang harus Anda lakukan jika tidak memiliki referensi. [19]
    • Jika Anda tidak mendapat jasa konsultasi perekrutan dalam pesangon, mintalah perusahaan memberikannya tunjangan tersebut.
  9. Jika Anda masih bersekolah di SMA atau kuliah, manfaatkan informasi yang tersedia di bursa kerja yang ada di sekolah/kampus. Anda bisa mengikuti lokakarya tentang penulisan biodata atau mempersiapkan diri untuk wawancara kerja yang diadakan oleh bursa kerja di sekolah/kampus. Selain itu, mintalah kesempatan berkonsultasi untuk mempelajari cara membuat biodata atau surat lamaran yang lebih berkualitas. [20]
    • Banyak bursa kerja di kampus yang menyelenggarakan acara pekan karier dan pengembangan jejaring untuk membantu mahasiswa mendapatkan pekerjaan paruh waktu di masa libur atau penuh waktu setelah lulus.
  10. Terlepas dari baik buruknya proses wawancara, jangan lupa mengirimkan surat ucapan terima kasih kepada pewawancara. Anda boleh mengirimkan surat melalui kurir, tetapi surel akan lebih baik dan lebih cepat diterima. Tulislah 1 atau 2 hal spesifik yang dibahas dalam wawancara. [21]
    Iklan

Tips

  • Ingatlah bahwa pekerjaan tertentu mewajibkan Anda mengisi formulir referensi saat mengajukan lamaran. Tanyakan kepada perekrut apakah Anda boleh menyerahkan surat rekomendasi saat menjalani wawancara.
  • Anda harus mendapatkan ijin dari pemberi referensi sebelum menyampaikan informasi kontak kepada calon pemberi kerja.
  • Saat menulis surat lamaran kerja, sebaiknya Anda mencantumkan informasi kontak orang-orang yang jabatannya lebih tinggi sebagai pemberi referensi.
  • Jelaskan kepada pemberi referensi bahwa Anda ingin melamar pekerjaan tertentu dengan alasan tertentu agar ia bisa memberikan informasi ketika perekrut mengontaknya.
  • Jika Anda memberikan kontak pemberi referensi yang berada di zona waktu berbeda, informasikan juga alamat surel selain nomor telepon. Perekrut akan lebih mudah menghubungi pemberi referensi melalui surel daripada menelepon.
  • Perekrut akan mengerti jika Anda ingin merahasiakan bahwa Anda sedang mencari kerja. Ia akan memahami dan menghargai permintaan Anda dengan tidak menghubungi atasan di tempat Anda bekerja.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.119 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan