PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Anda merupakan sosok yang introver dan sangat pemalu? Percayalah, karakter diri semacam itu bukan hanya dimiliki oleh Anda. Meski menjadi pemalu bukanlah dosa besar, ada kalanya sifat tersebut akan menyulitkan Anda untuk mendekati wanita yang disukai. Jangan khawatir, sejauh Anda bersedia melawan rasa malu dan meningkatkan kepercayaan diri di hadapan orang lain, niscaya mendekati wanita idaman tidak lagi sesulit memindahkan gunung!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Melibatkan Orang Lain

PDF download Unduh PDF
  1. Salah satu langkah penting untuk mengatasi rasa malu adalah dengan meningkatkan kadar kenyamanan Anda untuk berinteraksi dengan orang lain. Ada banyak skenario yang bisa Anda praktikkan untuk berinteraksi dengan orang asing dalam situasi yang santai dan menyenangkan; niscaya setelahnya, kepercayaan diri Anda di dalam lingkungan sosial akan meningkat secara signifikan. [1]
    • Hampiri seseorang dari bagian layanan pelanggan dan mintalah bantuannya untuk mencari produk yang Anda butuhkan. Anda juga bisa meminta pendapatnya mengenai produk tertentu.
    • Sapa kasir toko yang melayani Anda dan tanyakan kabarnya hari itu.
    • Bersikaplah sopan namun tidak bertele-tele. Ingat, tujuan Anda adalah menambah pengalaman berinteraksi dengan orang asing, bukan bercakap-cakap selama mungkin.
  2. Setelah meningkatkan kemampuan bersosialisasi dengan bantuan orang asing, cobalah melakukan interaksi ringan dengan orang-orang yang Anda temui. Setelah terbiasa berinteraksi dengan orang lain, niscaya Anda tidak akan merasa tertekan saat harus berinteraksi dengan wanita yang Anda sukai; terutama karena seharusnya Anda tidak lagi dihantui oleh risiko penolakan yang mungkin terjadi. [2]
    • Dekati orang-orang selain wanita yang Anda sukai dalam acara yang Anda berdua hadiri; latih kemampuan berinteraksi Anda dengan orang-orang tersebut.
    • Libatkan orang lain dalam percakapan dengan memberikan komentar terkait topik-topik tertentu. Misalnya, hampiri seseorang dan katakan, “Lagu ini enak, ya. Kamu tahu siapa penyanyinya?”.
    • Hampiri seseorang di kantor atau sekolah Anda. Awali percakapan dengan mendiskusikan topik-topik umum seperti pekerjaan kantor atau tugas sekolah; setelah percakapan mulai mengalir, cobalah menggiring percakapan ke arah yang lebih personal. Misalnya, cobalah berkata “Sebenarnya kemarin malam aku sudah mengerjakannya, tapi tiba-tiba acara televisi favoritku tayang, dong!”.
    • Belajar bercakap-cakap dalam lingkungan yang minim tekanan dapat membantu Anda untuk mengatasi rasa takut terhadap penolakan. Selain itu, ke depannya Anda juga akan merasa lebih nyaman saat harus berinteraksi dengan orang lain.
  3. Terlepas dari siapa yang sedang Anda ajak bicara, tersenyum dapat membuat Anda terlihat lebih bersahabat dan mudah didekati. Sesekali melakukan kontak mata juga akan menunjukkan kepercayaan diri Anda; namun hati-hati, jangan terus-menerus menatapnya jika tidak ingin dianggap aneh atau mengerikan. [3]
    • Belajarlah tersenyum dan menatap mata orang lain saat sedang memperkenalkan diri. Awalnya pasti akan terasa sulit; namun percayalah, kebiasaan tersebut akan membuat Anda terlihat jauh lebih bersahabat dan percaya diri. Keduanya merupakan karakter positif yang dapat menarik perhatian wanita, lho!
    • Tersenyum juga akan membuat Anda merasa lebih baik dalam situasi apa pun. Penelitian menunjukkan bahwa tersenyum mampu memproduksi reaksi kimiawi dalam otak yang membuat manusia merasa lebih bahagia dan percaya diri dalam sekejap. [4]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mendekati Wanita yang Disukai

PDF download Unduh PDF
  1. Ingat, lingkungan akan sangat berpengaruh terhadap keinginannya untuk berinteraksi dengan orang lain. Jika Anda mendekatinya saat dia sedang sibuk melakukan sesuatu, kemungkinan besar upaya perkenalan Anda tidak akan direspons dengan positif. [5]
    • Jika wanita yang Anda sukai terlihat sedang berbincang-bincang dengan orang lain, sibuk mengerjakan sesuatu, atau mengenakan headphone yang merupakan pertanda bahwa dia tidak ingin diganggu, jangan memaksakan diri untuk tetap mendekatinya.
    • Tempat-tempat seperti bar, kedai kopi, toko buku, atau pusat kebugaran adalah lokasi sempurna untuk membangun percakapan dengan seseorang. Sebagian besar orang pergi ke tempat-tempat seperti itu untuk bergaul dan menjalin interaksi sosial dengan orang lain.
  2. Jika tatapan kalian bersirobok, segera hampiri dia. Jangan terus-menerus menatapnya tanpa berniat mendekatinya jika tidak ingin membuatnya ketakutan atau merasa tidak nyaman. [6]
    • Terus-menerus mengamati seseorang dari kejauhan namun tidak mendekatinya dapat membuat Anda terlihat mengerikan.
    • Percakapan Anda harus terkesan alamiah alih-alih direncanakan; jadi pastikan Anda terlebih dahulu menatap matanya untuk menunjukkan bahwa sebentar lagi Anda akan mengajaknya berinteraksi.
    • Dekati dan sapa dia, lalu perkenalkan diri Anda selayaknya apa yang sudah Anda latih.
  3. Jangan sekadar memperkenalkan diri dan membiarkan percakapan tidak berlanjut setelahnya. Tunjukkan sikap yang menyenangkan dan bersahabat agat dia tertarik untuk terus-menerus bercakap-cakap dengan Anda!
    • Anda bisa bersikap lugas dengan berkata, “Aku melihatmu dari ujung ruangan dan merasa harus memperkenalkan diri kepadamu.”.
    • Anda juga bisa berkata, “Halo, aku karyawan baru dan belum mengenal siapa pun di sini. Boleh bicara denganmu sebentar?”
    • Jika Anda berdua sudah saling mengenal, cobalah menyinggung kelas yang kalian ikuti bersama atau pesta yang pernah kalian hadiri.
  4. Sesering apa pun Anda berlatih, kemungkinan besar rasa grogi itu akan tetap ada. Jika Anda merasa malu dan grogi, jangan berusaha menutup-nutupinya karena dia pasti akan menyadarinya. Alih-alih, akuilah rasa malu dan grogi tersebut sebelum berbincang lebih jauh dengannya. [7]
    • Cobalah berkata, “Aku memang selalu grogi kalau harus mengobrol dengan orang baru.”.
    • Jika ingin memujinya, Anda bisa berkata, “Duh, aku selalu grogi kalau ngobrol sama wanita cantik.”.
  5. Pengetahuan manusia terbatas sehingga wajar jika pada suatu titik Anda berdua akan kehabisan topik; ingat, ini bukan berarti dia (atau Anda) tidak lagi tertarik terhadap satu sama lain. Kapan pun topik percakapan terasa buntu, cobalah mengajukan pertanyaan untuknya atau membangun topik baru berdasarkan hal-hal di sekitar Anda berdua untuk mengisi kekosongan percakapan. [8]
    • Mintalah dia mengelaborasi pernyataannya. Jika dia baru saja pindah ke kota Anda, cobalah menyinggung tempat tinggal lamanya dengan bertanya, “Makanan di kotamu yang dulu enak-enak, nggak?”. Responsnya akan membantu Anda mengetahui makanan atau jenis restoran favoritnya, lho!
    • Cobalah membahas hal menarik yang terjadi di sekitar Anda berdua. Jika kalian sedang berada di sekolah, cobalah menyinggung nama seorang guru dan tanyakan apakah guru tersebut pernah mengajarnya. Setelah itu, berikan pendapat Anda mengenai guru tersebut. Cobalah berkata, “Kamu diajar Pak Thompson nggak, sih? Menurutku, dia oke, tapi tugasnya banyak banget!”.
  6. Anda mungkin akan tergoda untuk berbohong atau menjadi sosok yang bukan diri Anda agar terlihat lebih percaya diri atau keren di hadapannya; namun ingat, sebuah hubungan yang didasari kebohongan tidak akan bisa bertahan lama.
    • Jika dia terlihat tidak tertarik kepada Anda, kemungkinan besar Anda akan merasa tersakiti. Namun setidaknya, Anda tidak menunjukkan identitas diri yang palsu di hadapannya, bukan?
    • Jika dia memberikan respons yang positif, setidaknya Anda tahu bahwa Anda bisa menjadi diri sendiri di dekatnya; percayalah, ini merupakan langkah awal yang baik untuk memulai sebuah hubungan romantis!
  7. Jika dia juga terlihat tertarik kepada Anda, kemungkinan besar proses komunikasi di antara Anda berdua akan berkembang pesat setelahnya. Manfaatkan kemungkinan tersebut dengan bertanya apakah Anda boleh meneleponnya atau berteman dengannya di media sosial. [9]
    • Secara umum, meminta nomor ponsel wanita memang terkesan genit. Oleh karena itu, jika Anda belum yakin dia juga tertarik kepada Anda, cobalah meminta izin untuk berteman dengannya di media sosial alih-alih langsung meminta nomor ponselnya.
    • Cobalah bertanya, “Boleh aku telepon kapan-kapan?”.
    • Jika Anda lebih suka menggunakan media sosial, cobalah menanyakan jenis media sosial yang digunakannya. Misalnya, Anda bisa bertanya, “Kamu punya Facebook ?”. Jika dia mengiyakan pertanyaanmu, lontarkan respons seperti “Boleh aku add ?”
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Melawan Rasa Malu

PDF download Unduh PDF
  1. Rasa malu adalah gangguan emosional yang bisa Anda atasi dengan niat dan usaha. Jika ingin mengurangi berat badan, tentunya Anda akan menyusun rencana diet dan olahraga, bukan? Sama halnya dengan kasus mengurangi berat badan, Anda pun harus menyusun rencana yang efektif untuk mengatasi rasa malu tersebut. [10]
    • Susun rencana yang spesifik untuk membantu Anda mengatasi rasa takut saat harus berbicara dengan wanita idaman.
    • Gunakan rencana tersebut untuk menyusun tujuan jangka pendek seperti membuat diri Anda merasa lebih nyaman ketika akan mendekatinya.
  2. Langkah pertama untuk mengatasi rasa malu adalah dengan membiasakan diri untuk lebih terlibat dengan orang-orang terdekat (seperti keluarga inti Anda di rumah). Nyamankan diri Anda untuk mengatakan sesuatu dengan suara keras, seperti ketika memperkenalkan diri atau menyapa orang lain. [11]
    • Jika mau berlatih secara rutin, cepat atau lambat otak Anda akan menyesuaikan diri dengan cara berinteraksi yang selama ini sudah Anda latih; alhasil, di kesempatan berikutnya Anda akan melakukannya secara lebih alamiah karena sudah terbiasa.
    • Berlatihlah di depan kaca agar untuk memperbaiki cara Anda mempresentasikan diri dan berinteraksi dengan orang lain.
  3. Rasa malu umumnya mengakar pada rasa takut menerima penolakan; menganggap penolakan sebagai sesuatu yang personal adalah hal yang wajar, namun bukan berarti boleh dibiasakan. Alih-alih menganggap penolakan sebagai kegagalan pribadi, cobalah memandangnya sebagai salah satu pengalaman yang bisa Anda jadikan pembelajaran di masa depan. [12]
    • Kemungkinan besar, penolakan yang Anda terima bahkan sama sekali tidak berhubungan dengan Anda. Kemungkinan besar, dia menolak Anda karena suasana hatinya sedang buruk, kesehariannya sedang kurang menyenangkan, atau kondisi emosionalnya sedang terganggu..
    • Penolakan tidak akan membunuh Anda. Faktanya, penolakan bahkan tidak akan terasa semenyakitkan itu jika Anda bersedia mengubah perspektif. Alih-alih menganggapnya sebagai kegagalan, cobalah memandang penolakan sebagai kesempatan untuk belajar dari pengalaman dan memahami cara berinteraksi yang lebih baik dengan orang lain.
  4. Rasa takut terhadap penolakan umumnya muncul karena Anda terlalu sibuk memprediksi berbagai kemungkinan yang ada, bahkan sebelum Anda mengalaminya. Kemampuan manusia untuk membayangkan skenario terburuk sesungguhnya merupakan salah satu senjata mereka untuk bertahan hidup; meski demikian, kebiasaan ini umumnya tetap akan muncul dengan sendirinya sekalipun situasinya tidak membahayakan. [13]
    • Jangan terus-menerus memikirkan skenario buruk yang mungkin terjadi saat Anda sedang mendekati wanita.
    • Jika Anda tidak bisa berhenti membayangkan berbagai kemungkinan interaksi yang ada, cobalah untuk memfokuskan pikiran pada hal-hal positif yang mungkin terjadi. Niscaya, ini akan meningkatkan kepercayaan diri Anda dan membuat Anda merasa lebih yakin terhadap diri sendiri.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 13.387 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan