PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Keberadaan darah di dalam urine disebut hematuria. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini dialami oleh 21% dari populasi. Kondisi ini bisa tidak berbahaya atau bisa menjadi tanda adanya masalah lain, seperti batu ginjal atau tumor. Ada dua tipe hematuria: hematuria makroskopik, saat darah tampak saat buang air kecil, dan hematuria mikroskopik, saat darah tampak hanya jika urine diamati dengan mikroskop. [1] Dalam kasus-kasus ringan, tidak ada perawatan yang diperlukan selama penyembuhan penyakit ini. Tidak ada perawatan spesifik yang tersedia untuk penyakit ini; melainkan, dokter Anda akan fokus pada merawat kondisi yang menyebabkan penyakit ini. Untuk mengetahui bagaimana cara mendeteksi darah di dalam urine Anda, mulailah dengan Langkah 1 di bawah ini.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengecek Urine Anda di Rumah

PDF download Unduh PDF
  1. Warna urine yang Anda ekskresi adalah tanda terbaik keberadaan hematuria. Jika urine berwarna merah, merah muda, atau cokelat, Anda harus segera periksa ke dokter. Itu semua adalah warna-warna tidak normal yang memberi tahu Anda bahwa ada sesuatu yang salah.
    • Urine Anda seharusnya berwarna jernih atau kuning sangat cerah. Semakin kuning warna urine, semakin dehidrasi tubuh Anda. Tingkatkan asupan air Anda untuk mendapatkan warna urine yang lebih sehat.
  2. Jika Anda curiga bahwa urine Anda mungkin mengandung darah, Anda dapat membeli sebuah tes di toko obat lokal. Salah satu tes yang tersedia adalah Clinistrip. Namun, perlu diingat bahwa tes-tes ini tidak 100% akurat . Berikut ini adalah bagaimana cara Anda menggunakan tes tersebut:
    • Kumpulkan urine Anda di wadah yang bersih dan kering, lebih baik menggunakan wadah yang terbuat dari kaca. Urine pagi hari adalah yang terbaik karena mengandung konsentrasi tinggi penanda.
    • Ambil satu setrip reagen dari dalam botol, dan tutup kembali botol tersebut.
    • Celupkan bantalan reagen tersebut di dalam sampel urine dan angkat segera.
    • Bersihkan kelebihan urine dengan cara menggesekkan ujung setrip pada bibir wadah. Setrip seharusnya dipegang dalam posisi horizontal untuk mencegah kontaminasi silang.
    • Bandingkan warna bantalan reagen dengan warna pada tabel yang disediakan di dalam paket perangkat tes.
  3. Tidak ada metode pasti pengetesan hematuria di rumah. Anda harus selalu mencari bantuan profesional jika Anda ingin mendapatkan diagnosis yang tepat. Tes urine yang tersedia di toko obat lokal di daerah Anda tidak memiliki keakuratan yang dimiliki oleh uji laboratorium.
    • Mengetes urine Anda adalah prosedur yang sangat rutin dan non-invasif yang hanya memerlukan waktu beberapa menit setelah Anda tiba di tempat praktik dokter. Jika Anda mengalami gejala kemih apa pun, jangan menunda-nunda kunjungan ke dokter.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mendapatkan Diagnosis

PDF download Unduh PDF
  1. Langkah pertama dan yang paling penting dalam diagnosis hematuria adalah melakukan uji sampel urine, yang disebut urinanalisis. Jika ada sel-sel darah, penyebabnya kemungkinan adalah infeksi saluran kemih. Jika sejumlah besar protein terdeteksi di dalam urine, Anda mungkin menderita penyakit ginjal. Dengan urinalisis kedua, dokter juga dapat mendeteksi keberadaan sel-sel kanker. Begini caranya:
    • Wadah khusus akan digunakan untuk mengumpulkan sampel urine Anda. Setelah memberikan sampel, sampel akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
    • Dipstick (setrip kertas yang mengandung bahan kimia khusus) akan dicelupkan ke dalam sampel urine oleh teknisi laboratorium atau perawat. Dipstick akan berubah warna jika ada sel darah merah di dalam urine.
    • Dipstick memiliki 11 ruas yang akan berubah warna berdasarkan bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam urine. Jika ada sel darah merah di dalam urine Anda, seorang dokter akan mengamati urine Anda dengan mikroskop untuk mendiagnosis hematuria.
    • Langkah selanjutnya yaitu melakukan tes-tes tambahan untuk menentukan penyebab hematuria.
  2. Anda akan pergi ke penyedia layanan kesehatan atau fasilitas komersial, di mana darah Anda akan diambil. Sampel darah kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Jika ada kreatinina (produk buangan dari pemecahan otot) di dalam sampel, Anda mungkin menderita penyakit ginjal.
    • Jika kreatinina terdeteksi, dokter Anda akan melakukan serangkaian tes lainnya untuk menentukan penyebabnya dan kemungkinan akan menganjurkan Anda menjalani biopsi.
    • Menemukan produk hasil penguraian ini merupakan tanda pasti bahwa masalahnya terletak di ginjal Anda, dan bukan di kandung kemih atau area tubuh Anda lainnya.
  3. Jika sampel urine dan/atau tes darah Anda memberikan beberapa hasil peringatan, dokter Anda mungkin ingin melakukan biopsi. Ini adalah di mana sebagian kecil jaringan ginjal diambil dan diamati dengan mikroskop. Ini adalah prosedur yang sangat umum.
    • Anestesi lokal akan diberikan dan dokter akan menggunakan tomografi komputer, atau ultrasonik, untuk memandu jarum biopsi ke dalam ginjal Anda.
    • Setelah jaringan diambil, jaringan tersebut diperiksa oleh ahli patologi di laboratorium. Dokter Anda akan menghubungi Anda dalam waktu sekitar seminggu untuk memberitahukan hasilnya dan mendiskusikan perawatan apa yang diperlukan, jika ada.
  4. Sistoskopi adalah prosedur di mana instrumen seperti pipa digunakan untuk melihat bagian dalam kandung kemih dan uretra Anda. Prosedur ini dilakukan di rumah sakit, di fasilitas rawat jalan, atau pusat penyedia layanan kesehatan, dengan menggunakan anestesi lokal. Dokter yang melakukan operasi ini akan mencari pertumbuhan abnormal di dalam kandung kemih atau uretra Anda yang menyebabkan hematuria. [2]
    • Sistoskopi dapat mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat dilihat dengan sinar-X atau ultrasonik. Sistoskopi dapat melihat masalah prostat, batu ginjal, dan tumor, selain juga dapat mengambil sumbatan dan benda asing dari dalam saluran kemih. Sistoskopi juga menghilangkan kebutuhan akan operasi bedah.
    • Jika terasa sakit saat buang air kecil, mengalami inkontinensia, sering atau ragu-ragu buang air kecil, tidak dapat buang air kecil, atau keinginan mendadak dan mendesak untuk buang air kecil, masalah utamanya kemungkinan tidak berkaitan dengan ginjal Anda, dan sistoskopi mungkin dianjurkan oleh dokter Anda.
  5. Salah satu tes pencitraan yang mungkin dilakukan adalah pyelogram intravena atau IVP. Medium kontras (pewarna khusus) diinjeksikan pada lengan Anda dan akan bergerak melalui aliran darah sampai mencapai ginjal Anda. Pemeriksaan sinar-X akan dilakukan, dan urine akan tampak karena medium kontras tersebut. Pewarna khusus tersebut juga akan menampakkan sumbatan apa pun yang mungkin terjadi di dalam saluran kemih.
    • Jika tampak massa tumor, teknik pencitraan pelengkap seperti tomografi komputer, ultrasonik, atau pencitraan resonansi magnetik (MRI) akan digunakan untuk mendapatkan informasi lebih detail mengenai tumor tersebut.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Memahami Hematuria

PDF download Unduh PDF
  1. Ada banyak penyebab keberadaan darah di dalam urine Anda, antara lain meliputi: [3]
    • Inflamasi saluran kemih
    • Gumpalan darah
    • Kondisi penggumpalan darah, seperti hemofilia
    • Keberadaan tumor jinak atau ganas
    • Penyakit yang memengaruhi ginjal atau bagian saluran kemih mana pun
    • Olahraga berlebihan
    • Trauma
  2. Satu-satunya kasus di mana gejala tampak adalah saat menderita hematuria makroskopik. Gejala utama hematuria makroskopik adalah urine berwarna merah, merah muda, atau cokelat. Jika Anda menderita hematuria mikroskopik, Anda tidak akan mengalami gejala apa pun.
    • Warna urine mengindikasikan seberapa banyak darah yang terkandung di dalamnya. Misalnya, jika urine berwarna merah muda, itu berarti hanya ada sedikit darah di dalam urine Anda. Warna merah yang lebih gelap mengindikasikan jumlah darah yang lebih banyak di dalam urine. Terkadang Anda bahkan dapat mengeluarkan gumpalan darah saat buang air kecil.
  3. Awasi tandan-tanda berikut ini jika Anda mengira diri Anda mungkin menderita hematuria makroskopik:
    • Sakit perut . Rasa sakit di area perut dapat disebabkan oleh infeksi atau inflamasi saluran kemih, akibat batu ginjal atau tumor.
    • Rasa sakit saat buang air kecil . Saat saluran kemih Anda terinflamasi atau jika Anda sedang mengeluarkan batu ginjal, buang air kecil dapat disertai rasa sakit.
    • Demam . Demam biasanya terjadi saat ada infeksi.
    • Sering buang air kecil . Saat saluran kemih Anda, terutama kandung kemih, terinflamasi, jaringan akan membesar, sehingga kandung kemih terisi lebih cepat, dan menyebabkan Anda sering buang air kecil.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.618 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan