Epididimitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada epididimis. Penyakit ini terjadi pada sekitar 600.000 pria per tahun, yang sebagian besar berusia 18-35 tahun. Penyebab paling umum epididimitis adalah infeksi menular seksual atau IMS, khususnya gonore dan klamidia. Meski demikian, karena epididimis terhubung dengan uretra, epididimitis juga dapat disebabkan oleh hal lain, misalnya E. coli . [1] X Teliti sumber Saat epididimitis terjadi, skrotum membengkak sehingga tampak seperti mengalami hernia. Namun, karena tidak terasa sakit, kondisi tersebut tidak disebabkan oleh hernia. Untuk mengenali gejala epididimitis (serta cara menanganinya), mulailah membaca Langkah 1.
Langkah
Epididimitis secara umum dikelompokkan menjadi dua jenis: akut dan kronis. Pada epididimitis akut, gejala berlangsung kurang dari enam minggu. Sebaliknya, pada epididimitis kronis, gejala berlangsung lebih dari enam minggu. Gejala epididimitis pada setiap pasien berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. [2] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
Gejala Awal
-
Waspadai nyeri pada salah satu testikel. Nyeri pada testikel merupakan gejala epididimitis yang paling umum. Pada awalnya, nyeri mungkin hanya terasa di satu testikel. Namun, lama-kelamaan, nyeri dapat meluas dan pada akhirnya terasa di kedua testikel. Saat awal inflamasi, nyeri biasanya hanya terjadi di bagian bawah testikel, lalu lama-kelamaan meluas ke seluruh, dan bahkan ke kedua, testikel.
- Jenis nyeri bervariasi, tergantung pada sudah berapa lama inflamasi berlangsung. Nyeri dapat terasa tajam ataupun membara.
- Sensasi nyeri merupakan proses rumit yang disebabkan oleh peningkatan aliran darah, komponen sistem imun, serta sensitivitas saraf akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh infeksi.
-
Waspadai bengkak dan kemerahan pada testikel yang terinfeksi. Sama seperti nyeri, bengkak dan kemerahan pada awalnya dapat terjadi hanya di satu testikel, lalu lama-kelamaan menyebar pada kedua testikel. Bengkak pada testikel dapat menyebabkan pasien merasa nyeri saat duduk.
- Testikel yang terinfeksi dapat menjadi berwarna kemerahan serta terasa panas akibat mengalami peningkatan aliran darah. Peningkatan cairan tersebut juga menyebabkan testikel membengkak. Semua gejala ini biasanya terjadi dalam waktu 3-4 jam sejak tanda-tanda infeksi pertama kali muncul.
-
Waspadai gejala yang timbul pada sistem perkemihan. Gejala epididimitis yang dapat disadari saat buang air kecil antara lain:
- Nyeri membara saat buang air kecil
- Merasa ingin buang air kecil lebih sering daripada biasanya
- Urine mengandung darah
- Sebagian besar kasus epididimitis yang disebabkan oleh infeksi berawal dari infeksi pada uretra yang kemudian menyebar ke atas di sepanjang saluran sampai akhirnya mencapai epididimis. Infeksi jenis apa pun yang terjadi pada saluran uretra dapat menyebabkan kandung kemih teriritasi sehingga menjadi terlalu aktif atau mengalami kerusakan dinding.
Iklan
Gejala Lanjut
-
Waspadai nyeri saat buang air kecil. Saat inflamasi semakin parah dan menyebar ke jaringan sekitar, nyeri ketika buang air kecil akan mulai timbul. Pada kasus parah, terdapat darah dalam urine akibat pendarahan ringan di saluran kemih yang dilalui urine saat Anda buang air kecil. Hal ini tentu saja tidak baik dan terasa menyakitkan.
-
Waspadai buangan uretra. Buangan berwarna putih, kekuningan, atau jernih terkadang muncul pada ujung penis akibat inflamasi dan infeksi pada saluran urine, khususnya jika disebabkan oleh IMS.
-
Ukur suhu tubuh. Inflamasi dan infeksi yang meluas ke seluruh tubuh dapat memicu demam, mekanisme pertahanan tubuh. Epididimitis yang menyebabkan demam merupakan kondisi kronis, bukan akut.
- Demam merupakan cara tubuh melawan infeksi. Jika suhu tubuh lebih dari 38°C, konsultasikan dengan dokter sesegera mungkin.
Iklan
-
Pertimbangkan usia, kesehatan, dan kebiasaan hidup. Epididimitis paling banyak terjadi pada pria muda yang aktif secara seksual dengan banyak pasangan. Kelompok lain yang juga berisiko mengalami epididimitis yaitu:
- Pria pengendara sepeda motor atau yang biasanya duduk dalam waktu lama (misalnya memiliki pekerjaan pasif) berisiko tinggi mengalami epididimitis.
- Pasien dengan sistem imun rendah/terganggu, misalnya pasien HIV, rentan mengalami infeksi dan inflamasi.
- Epididimitis yang terjadi pada pria yang berusia lebih dari 35 tahun atau anak laki-laki yang berusia kurang dari 18 tahun lebih sering disebabkan oleh E. coli daripada IMS.
-
Pasien yang baru saja menjalani operasi bedah atau prosedur uretra juga berisiko terkena epididimitis. Operasi bedah atau prosedur (misalnya penggunaan kateter) apa pun pada uretra rentan menyebabkan inflamasi. Inflamasi tersebut dapat meluas ke area sekitar; misalnya, jika menyebar ke epididimis, dapat menyebabkan epididimitis.
-
Kelainan kongenital juga merupakan faktor risiko epididimitis. Kelainan kongenital pada saluran kemih dapat menyebabkan area tersebut dan jaringan di sekitarnya rentan mengalami inflamasi dan infeksi. Sedikit saja kelainan ukuran ataupun posisi pada saluran kemih dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk epididimitis.
-
Infeksi saluran kemih menyebabkan risiko epididimitis. Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan jaringan di sekitarnya, termasuk epididimis, mengalami inflamasi. Infeksi saluran kemih merupakan lingkungan perkembangbiakan yang sempurna bagi organisme penyebab epididimitis.
-
Orkitis dan prostatitis meningkatkan risiko epididimitis. Prostatitis adalah inflamasi kelenjar prostat. Inflamasi tersebut dapat meluas ke saluran ejakulasi dan epididimis sehingga menyebabkan epididimitis.
- Orkitis adalah inflamasi testikel. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, inflamasi dapat meluas ke jaringan sekitar, misalnya epididimis.
Iklan
-
Gunakan obat antibiotik. Pengobatan epididimitis tergantung pada penyebabnya. Karena sebagian besar kasus epididimitis disebabkan oleh infeksi, dokter kemungkinan meresepkan obat antibiotik. Jenis dan dosis obat antibiotik yang diresepkan tergantung pada apakah infeksi tersebut merupakan penyakit menular seksual atau penyakit lain.
- Jika mengalami infeksi gonore dan klamidia, dokter kemungkinan meresepkan satu dosis tunggal ceftriaxone 100 mg yang disuntikkan secara intramuskular, lalu doxycycline 100 mg, dalam bentuk pil, yang dikonsumsi dua kali setiap hari selama sepuluh hari.
- Pada beberapa kasus, dokter mungkin mengganti doxycycline dengan satu dosis tunggal azithromycin 1 g.
- Epididimitis yang disebabkan oleh E.coli kemungkinan diobati dengan ofloxacin 300 mg yang dikonsumsi dua kali setiap hari selama sepuluh hari.
-
Gunakan obat antiinflamasi. Obat antiinflamasi dapat meredakan nyeri akibat epididimitis. Cara ini praktis karena obat antiinflamasi, misalnya ibuprofen , sering kali tersedia di rumah serta relatif efektif. Namun, obat analgesik yang dapat dibeli tanpa resep, seperti ibuprofen , tidak boleh dikonsumsi lebih dari sepuluh hari.
- Mengonsumsi ibuprofen 200 mg setiap 4-6 jam efektif meredakan nyeri dan inflamasi terkait epididimitis pada orang dewasa. Tingkatkan dosis ibuprofen menjadi 400 mg jika perlu.
-
Beristirahatlah. Beristirahat di tempat tidur selama beberapa hari membantu meredakan nyeri akibat epididimitis. Berbaring di tempat tidur meminimalkan tekanan pada area kelamin sehingga meredakan nyeri. Sebisa mungkin, jaga testikel tetap terangkat guna meredakan gejala-gejala epididimitis.
- Saat berbaring atau duduk, letakkan handuk atau kaus yang digulung di bawah skrotum untuk meminimalkan nyeri.
-
Gunakan kompres dingin. Menempelkan kompres dingin pada skrotum efektif mengurangi aliran darah sehingga inflamasi mereda. Balut kompres dingin dengan handuk, lalu tempelkan pada skrotum selama 30 menit. Kompres dingin tidak boleh ditempelkan lebih dari 30 menit agar kulit tidak mengalami kerusakan. [3] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Es batu tidak boleh ditempelkan langsung pada kulit. Menempelkan es batu secara langsung pada kulit hanya akan menimbulkan masalah!
-
Gunakan metode sitz bath . Untuk melakukan metode ini, isilah bak mandi dengan air hangat sampai setinggi 30-35 cm. Duduklah di dalam bak mandi selama sekitar 30 menit. Suhu air yang hangat membantu tubuh melawan infeksi karena menyebabkan peningkatan aliran darah. Metode ini dapat dilakukan sesering mungkin sesuai kebutuhan.
-
Gunakan pengobatan herba. Tiga jenis herba yang sudah terbukti efektif mengobati epididimitis yaitu:
- Echinacea . Echinacea efektif untuk meredakan inflamasi serta melawan infeksi. Konsumsilah herba ini dalam bentuk teh. Rebus 1 sdm bunga Echinacea kering dan 1/4 sdm pepermin kering di dalam sepanci air. Minumlah teh Echinacea setiap hari untuk meredakan nyeri.
- Pulsatilla . Pulsatilla tersedia dalam dua bentuk: ekstrak cair dan teh. Pulsatilla memiliki kandungan antiinflamasi. Gunakan 1-2 ml ekstrak Pulsatilla tiga kali setiap hari. Untuk membuat teh Pulsatilla , siapkan 1 sdt Pulsatilla kering dan 240 ml air mendidih. Seduh Pulsatilla kering di dalam air mendidih selama 10-15 menit.
- Equisetum . Equisetum juga efektif untuk menyembuhkan epididimitis. Herba ini memiliki kandungan antimikroba serta dapat membantu meredakan inflamasi. Seduh 1-3 sdm daun Equisetum kering ataupun segar di dalam 240 ml air mendidih selama 5-10 menit. Saring dan buang daun Equisetum. Minumlah air hasil seduhan tersebut.
Iklan
Tips
- Kenakan jockstrap yang tepat. Jockstrap menopang skrotum dengan baik sehingga meredakan nyeri. Briefs dapat menopang skrotum lebih baik daripada boxers .
- Gejala-gejala yang diduga disebabkan oleh epididimitis harus dikonsultasikan dengan dokter sesegera mungkin. Jika tidak segera diobati, epididimitis dapat menyebabkan gangguan parah, misalnya infertilitas.
- Gejala epididimitis kronis bervariasi. Pada beberapa kasus epididimitis kronis, nyeri pada testikel merupakan satu-satunya gejala yang terjadi. Nyeri yang disebabkan oleh epididimitis kronis sering kali muncul secara bertahap serta lebih ringan daripada jika disebabkan oleh epididimitis akut.
Peringatan
- Jangan melakukan hubungan seksual selama gejala-gejala epididimitis masih ada. Berhubungan seksual saat mengalami epididimitis dapat memperparah infeksi serta rasa nyeri.
- Kondisi torsi testikel pada awalnya dapat keliru dinilai sebagai epididimitis. Namun, pada torsi testikel, aliran darah terputus dan testikel pada akhirnya dapat mengalami kematian. Karena gejala-gejala kedua kondisi tersebut sangat mirip, berkonsultasilah dengan dokter sesegera mungkin untuk memastikan diagnosis.
Hal yang Anda Butuhkan
- Obat antibiotik
- Kompres dingin
- Obat antiinflamasi (misalnya ibuprofen )
- Pengobatan herba (tidak wajib)
Referensi
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001279.htm
- ↑ http://www.cdc.gov/std/treatment/2010/epididymitis.htm
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/epididymitis/basics/lifestyle-home-remedies/con-20032876
- Trojian, Thomas H., Timothy S. Lishnak, and Diana Heiman. "Epididymitis and orchitis: an overview." American family physician 79.7 (2009).
- Kadish, Howard A., and Robert G. Bolte. "A retrospective review of pediatric patients with epididymitis, testicular torsion, and torsion of testicular appendages." Pediatrics 102.1 (1998): 73-76.
- Petrack, Emory M., and Waseem Hafeez. "Testicular torsion versus epididymitis: a diagnostic challenge." Pediatric emergency care 8.6 (1992): 347-350.