PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Pernah mendengar gangguan kesehatan bernama ginekomastia? Sejatinya, ginekomastia terjadi ketika jaringan glandular pada payudara pria membesar akibat hormon yang tidak seimbang. [1] Meski ginekomastia tidak berbahaya dan sering kali dapat menghilang dengan sendirinya, keberadaannya dapat membuat Anda merasa tidak nyaman, takut, atau malu. Dalam beberapa kasus, ginekomastia juga merupakan gejala gangguan kesehatan yang lebih serius, lho ! Oleh karena itu, tidak ada salahnya mempelajari berbagai gejala ginekomastia, dan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis medis yang tepat jika merasa mengalaminya. Selain itu, pahami pula berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena ginekomastia!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengenali Gejala Ginekomastia

PDF download Unduh PDF
  1. Pada kondisi ginekomastia yang sesungguhnya, jaringan glandular akan terbentuk di salah satu atau kedua buah payudara. Jaringan tersebut mungkin akan terletak di balik puting Anda! Oleh karena itu, cobalah merasakan payudara dengan ujung jari tangan Anda. Seharusnya, Anda akan merasakan adanya benjolan yang lunak dan bertekstur seperti karet di salah satu atau kedua buah payudara ketika mengalami ginekomastia. [2]
    • Jika menemukan benjolan pada payudara Anda, segeralah memeriksakan diri ke dokter! Hati-hati, benjolan yang bertekstur keras mungkin merupakan tumor.
    • Ginekomastia mungkin akan terjadi pada salah satu atau kedua payudara pada saat yang bersamaan.
    • Ukuran benjolan sangatlah bervariasi, dan mungkin akan berbeda pada setiap payudara. Umumnya, benjolan payudara pada pria yang sedang mengalami pubertas akan berukuran sebesar kelereng atau koin. [3]
  2. Ginekomastia mungkin akan membuat payudara terasa nyeri ketika disentuh atau ditekan. Jika rasa nyeri atau ketidaknyamanan yang muncul tidak lagi bisa Anda toleransi, segeralah memeriksakan diri ke dokter. [4]
  3. Ginekomastia yang sesungguhnya sangatlah berbeda dengan pembesaran payudara akibat penumpukan lemak di dada! Jika payudara Anda membesar dan terasa lunak ketika ditekan, tetapi Anda tidak menemukan adanya rasa nyeri atau benjolan di balik puting atau di area payudara yang lain, kemungkinan besar yang Anda alami adalah pseudoginekomastia. [5] Kondisi tersebut umumnya akan menghilang dengan sendirinya setelah Anda berhasil menurunkan berat badan . [6]
    • Faktanya, memiliki berat badan berlebih juga dapat mendorong pertumbuhan ginekomastia, terutama karena jaringan lemak cenderung akan mendorong produksi estrogen dalam tubuh. [7]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mendapatkan Diagnosis Medis

PDF download Unduh PDF
  1. Jika merasa mengalami ginekomastia, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Meski ginekomastia sendiri tidaklah berbahaya, tetaplah memeriksakannya untuk memastikan eksistensinya bukanlah gejala sebuah penyakit yang lebih serius. Secara khusus, segera temui dokter jika mengalami gejala yang sangat mengganggu, seperti: [8]
    • Nyeri dan pembengkakan di payudara. Keduanya merupakan gejala umum ginekomastia, tetapi juga mungkin disebabkan oleh adanya kista atau infeksi. [9]
    • Keluarnya cairan dari salah satu atau kedua payudara, yang mengindikasikan adanya gangguan kesehatan seperti kanker payudara, infeksi jaringan payudara, atau gangguan endokrin. [10]
    • Benjolan keras pada payudara, yang mengindikasikan potensi kanker payudara.
  2. Sejatinya, dokter akan lebih mudah memberikan diagnosis jika memiliki informasi yang mendetail mengenai riwayat kesehatan berikut kondisi kesehatan Anda saat ini. Oleh karena itu, dokter mungkin akan meminta informasi mengenai: [11]
    • Gejala lain yang Anda alami.
    • Riwayat gangguan kesehatan dalam keluarga Anda.
    • Masalah medis lain yang pernah Anda alami di masa lampau.
    • Obat-obatan, suplemen diet, atau produk perawatan tubuh yang Anda konsumsi atau gunakan.
  3. Kemungkinan besar, dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi kemungkinan ginekomastia. Jika dokter menemukan adanya gejala ginekomastia dalam tubuh Anda, kemungkinan mereka akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosis penyebabnya dan mengeliminasi potensi gangguan kesehatan yang lebih serius. Beberapa jenis pemeriksaan fisik yang mungkin dilakukan adalah: [12]
    • Mamografi.
    • Pemeriksaan darah.
    • CT scan , MRI, atau X-ray dada.
    • Ultrasonografi pada testis.
    • Biopsi pada jaringan payudara, jika dokter menduga adanya sel kanker di sana.
  4. Dalam banyak kasus, ginekomastia akan menghilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Jika hal tersebut tidak terjadi kepada Anda, atau jika kehadiran ginekomastia membuat Anda sangat stres, kemungkinan besar dokter akan merekomendasikan beberapa metode pengobatan berikut ini: [13]
    • Terapi hormon untuk memblokir produksi estrogen atau mendorong produksi testosteron di dalam tubuh.
    • Sedot lemak, prosedur untuk menghilangkan kelebihan lemak pada payudara.
    • Mastektomi, prosedur operatif yang dilakukan untuk mengangkat jaringan glandural pada payudara.
    • Dokter mungkin akan menghilangkan ginekomastia dengan mengobati penyebab dasarnya terlebih dahulu. Misalnya, jika ginekomastia yang Anda alami diduga disebabkan oleh tumor testis, dokter harus terlebih dahulu mengangkat tumor tersebut untuk mengatasi ginekomastia dan gejala lain yang menyertainya. [14]
    • Dokter mungkin juga akan meminta Anda untuk menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu atau mengubah dosis obat yang diduga menjadi penyebab ginekomastia.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengidentifikasi Risiko Ginekomastia

PDF download Unduh PDF
  1. Beberapa pria memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami ginekomastia. Oleh karena itu, pertimbangkan usia Anda saat ini, riwayat kesehatan Anda, dan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan. Risiko ginekomastia sejatinya meningkat pada pria yang: [15]
    • Sedang mengalami periode pubertas atau berusia 50 sampai 69 tahun. Selain itu, pahamilah bahwa bayi yang baru lahir juga dapat mengalami ginekomastia, tetapi kondisi tersebut seharusnya akan menghilang dengan sendirinya sebelum bayi menginjak usia satu tahun. [16]
    • Memiliki kondisi yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi testosteron, seperti kekurangan pituitari atua sindrom Klinefelter .
    • Memiliki gangguan hati, seperti sirosis atau gagal hati.
    • Memiliki kelenjar tiroid yang hiperaktif.
    • Mengalami pembentukan tumor tertentu, terutama yang berlokasi di kelenjar pituitari, kelenjar adrenal, atau testis.
  2. Faktanya, beberapa resep dokter juga dapat memicu terjadinya ginekomastia, lho ! Kemungkinan, risiko Anda akan meningkat jika mengonsumsi: [17]
    • Obat-obatan untuk mengobati pembesaran prostat atau kanker prostat.
    • Steroid anabolik.
    • Beberapa jenis obat AIDS.
    • Antidepresan trisiklik.
    • Beberapa jenis obat antikecemasan, seperti diazepam .
    • Beberapa jenis obat antibiotik.
    • Obat-obatan tertentu untuk jantung, seperti digoxin .
    • Obat-obatan yang memengaruhi pergerakan lambung, seperti metoclopramide .
  3. Beberapa minyak yang berasal dari tanaman, seperti minyak lavendel dan pohon teh, mengandung zat kimia alami yang eksistensinya menyerupai hormon estrogen bagi tubuh. Alhasil, penggunaan minyak tersebut berisiko memicu terjadinya ginekomastia pada pria. Untuk menanggulanginya, selalu cek kandungan bahan yang tercantum pada kemasan sabun, sampo, losion, krim pencukur, dan produk serupa lain untuk memastikan tidak ada kandungan minyak tanaman di dalamnya. [18] Telanjur mengalaminya? Jangan khawatir, ginekomastia yang disebabkan oleh minyak tanaman sejatinya akan segera hilang setelah Anda berhenti menggunakan produk yang mengandung minyak tersebut. [19]
  4. Zat terlarang seperti yang terkandung dalam minuman beralkohol, mariyuana, amfetamina, heroin, atau methadone berisiko memicu terjadinya ginekomastia pada pria. Jika Anda menggunakan salah satu atau beberapa di antaranya dan mengkhawatirkan risiko ginekomastia atau gangguan kesehatan lain, segeralah menghubungi dokter dan diskusikan cara untuk menghentikan penggunaan obat-obatan tersebut . [20]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.478 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan