PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Sarkasme sering kali terdeteksi melalui tanda-tanda seperti nada suara dan ekspresi wajah. Hal ini dapat membuat deteksi sarkasme dalam bentuk tulisan sulit dilakukan. Namun demikian, jika Anda meluangkan waktu untuk menelaah suatu teks, Anda akan dapat mengatakan apakah penulisnya bermaksud sarkastis. Perhatikan tanda yang tersirat dalam tulisan, seperti majas hiperbola, lalu pertimbangkan konteks tulisan. Kepribadian serta opini penulis juga dapat membantu Anda mendeteksi sarkasme.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengamati Tanda-Tanda dalam Tulisan

PDF download Unduh PDF
  1. Sarkasme dalam tulisan dapat sulit dideteksi karena ketiadaan nada suara verbal, yang sering digunakan untuk menyampaikan sarkasme saat berbicara. Jika seseorang bersikap sarkastis melalui tulisan, ia mungkin menambahkan banyak huruf pada kata-kata umum untuk mengindikasikan nada sarkastis.
    • Seorang penulis dapat menggunakan banyak huruf untuk menandakan suku kata yang diperpanjang. Dalam percakapan, jika seseorang menyatakan sesuatu yang tidak Anda percayai, Anda mungkin akan menanggapi dengan berkata, "Hm," dan memperpanjangnya secara sarkastis. Karenanya, penggunaan kata "hm" secara sarkastis dalam teks dapat ditulis seperti, "Hmmmmm." [1]
    • Terdapat beberapa contoh lain kata-kata yang diperpanjang dengan ejaan keliru untuk menandakan sarkasme. Seseorang dapat mengetik "Maaf ya" secara sarkastis menjadi, "Maaaaaf yaaaa." Seseorang mungkin memberi komentar sarkastis "Oke," dengan mengatakan "Oooookeeeee!"
  2. Majas hiperbola, umumnya ditandai oleh penggunaan kata sifat intens, dapat digunakan untuk mengindikasikan sarkasme dalam tulisan. Jika antusiasme seseorang akan subjek tertentu tampak luar biasa intens, orang tersebut mungkin sedang mengemukakan hiperbola. Ini sering kali menjadi indikator sarkasme dalam teks. [2]
    • Umumnya, dalam tulisan sarkastis, penulis memilih versi kata umum yang lebih intens untuk menandakan hiperbola. Ini dapat mengarah pada sarkasme. Sebagai contoh, alih-alih mengatakan, "Cuacanya cerah hari ini," penulis yang sarkastis mungkin menulis, "Cuacanya sangat fantastis hari ini." Karena "fantastis" merupakan kata sifat yang lebih intens, penggunaannya dapat menandakan sarkasme. [3]
    • Majas hiperbola mungkin menandakan sarkasme jika kata sifat yang digunakan tampak berlawanan dengan situasi. Misalnya, seseorang mengirimkan status Facebook yang isinya seperti, "Tes Kimia dapat D dan gue merasa kayak genius!" Orang tidak mungkin merasa seperti genius setelah menerima nilai jelek. Karenanya, Anda dapat berasumsi ini sarkasme.
    • Anda juga dapat mencari huruf yang diperpanjang selain majas hiperbola. Saat berbicara, seseorang dapat memanjangkan intensifier hiperbola untuk menandakan sarkasme. Dalam tulisan, seseorang mungkin menambahkan huruf untuk mengindikasikan kecenderungan verbal ini. Sebagai contoh, "Saya belajar semalam suntuk demi ujian aljabar Profesor Wiryawan dan sekarang saya merasa fantastis."
  3. Referensi dunia atau referensi budaya populer yang dicantumkan ke dalam teks dapat menandakan sarkasme. Jika Anda tidak yakin apakah seorang penulis sedang bersikap sarkastis, lihat apakah ia menggunakan referensi khusus. Penggunaan referensi dapat mengindikasikan sarkasme jika digunakan dengan cara yang terasa kurang tepat. [4]
    • Sebagai contoh, katakanlah seseorang bermaksud menanggapi pandangan politik seorang penulis dalam komentar artikel berita. Orang tersebut mungkin berkata, "Respons Anda sama kerasnya dengan pawai Tea Party." Tea Party adalah organisasi politik yang dikenal akan pawai-pawainya yang intens dan kadang agresif. Mengatakan bahwa sebuah tanggapan "keras" kemudian langsung membandingkannya dengan pawai serupa mungkin menandakan sarkasme.
    • Orang yang berbicara juga dapat mengajukan pertanyaan yang jelas nyata untuk mengindikasikan sarkasme. Sebagai contoh, seseorang dapat mengajukan pertanyaan gamblang dalam forum, yang jawabannya sudah pasti "Ya." Pembicara yang sarkastis dapat menanggapi dengan sesuatu seperti, "Dapatkah Musa berhitung hingga 10?" Karena Musa dikenal dalam Injil sebagai pembawa perintah Allah kesepuluh, sangat mungkin bahwa ia dapat berhitung hingga 10. Jawaban atas pertanyaan ini tentu saja juga ya. Oleh karena itu, kemungkinan si penulis sedang bersikap sarkastis. [5]
  4. Dalam tulisan, kata-kata tertentu sering kali ditulis dalam huruf besar. Alasannya adalah untuk mengindikasikan nada yang kerap digunakan untuk menandakan sarkasme saat berbicara. Jika mengandung huruf kapital, suatu kalimat mungkin dapat bersifat sarkastis. [6]
    • Sebagai contoh, katakanlah seseorang mengemukakan pertidaksetujuan terhadap pendapat orang lain dalam forum politik. Orang tersebut akan menanggapi dengan sesuatu seperti, "Oke, ITU masuk akal." Kata "itu" yang ditulis dalam huruf besar menandakan bahwa dalam sebuah kalimat, kata "itu" akan diucapkan sedikit lebih keras dari kata lain dalam kalimat. Secara verbal, hal ini dapat menandakan sarkasme.
    • Huruf kapital dapat digunakan bersama dengan elemen tulisan sarkastis lainnya. Sebagai contoh, seseorang dapat berkata, "Oke, IIIITUUU masuk akal! Poin yang FANTASTIK." Ini dapat mengindikasikan sarkasme, dengan sedikit nada agresi.
  5. Sering kali, sarkasme digunakan oleh seseorang yang sedang marah atau frustrasi. Jika terasa agresif, kemungkinan tulisan tersebut sarkastis. Jika penulis terlibat dalam argumen panas, misalnya, Anda lebih mungkin menemukan bahwa tulisannya berlapis sarkasme.
  6. Sarkasme telah digunakan sebagai perangkat sastra, atau teknik menulis yang digunakan untuk membantu mengemukakan ide, sejak orang pertama kali mulai menulis. Penulis buku, naskah drama, dan sketsa komedi sering menggunakan sarkasme sebagai cara mengembangkan kepribadian karakter.
    • Sebagai contoh, karakter "Game of Thrones" Tyrion Lannister dikenal karena sikap cerdas dan sarkastisnya. Dialog berikut diliputi dengan sarkasme khasnya: [7] " Tidak seorang pun boleh mengancam Yang Mulia di depan Kingsguard. " Tyrion Lannister menaikkan salah satu alisnya. " Saya tidak mengancam sang raja, tuan, saya sedang mendidik keponakan saya. Bronn, Timett, lain kali Ser Boros membuka mulutnya, bunuh dia.” Si kerdil tersebut tersenyum. " Nah, itu baru ancaman, Tuan. Tahu bedanya? "
    • Satire mirip dengan sarkasme dalam hal penggunaan humor untuk menyoroti kebodohan atau kelemahan. Skala satire lebih besar dari sarkasme; seluruh buku, drama, atau film dapat bernada satire, dan satire umumnya bermaksud mengolok-olok lembaga sosial, bukan hanya individu. Sebagai contoh, buku "Animal Farm" karya George Orwell merupakan satire terhadap Komunisme Soviet.
    • Parodi merupakan perangkat sastra lain yang berhubungan dengan sarkasme. Parodi adalah sebuah imitasi terhadap sesuatu yang tujuannya meniru karya asli dengan efek komedi. Sebagai contoh, saat Tina Fey tampil sebagai Sarah Palin dalam acara "Saturday Night Live", ia memparodikan gaya Palin berpakaian dan berbicara.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mempertimbangkan Aspek-Aspek Lain

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda mengenal orang tersebut secara pribadi, pertimbangkan kepribadian serta sudut pandangnya. Hal ini dapat memberi pencerahan apakah ia sedang bersikap sarkastis atau tidak.
    • Sarkasme sering digunakan sebagai bentuk humor. Jika penulis dikenal senang melontarkan lelucon, ia mungkin menggunakan sarkasme dalam tulisan. Sarkasme juga digunakan saat seseorang frustrasi. Apakah orang ini termasuk mudah tersinggung?
    • Selain itu, pertimbangkan opini penulis. Jika penulis ini secara politis cenderung ke sayap kanan, saat ia mengatakan kebijakan perawatan kesehatan Obama "hebat", kemungkinan ia sedang bersikap sarkastis.
  2. Sama seperti mencari tahu makna suatu kata dengan meneliti kata-kata yang menyertai, Anda juga dapat mendeteksi sarkasme dengan meneliti konteks. Di mana Anda menemukan potongan tulisan yang Anda yakini mengandung sarkasme? Dilihat dari konteksnya, apakah ada bukti yang dapat mengindikasikan sarkasme?
    • Apa yang terjadi hingga kalimat sarkastis tersebut mengemuka? Apakah si penulis sedang mengekspresikan opini, bergurau dengan orang lain, atau terlibat dalam suatu argumen? Ketiga situasi di atas merupakan situasi yang paling memungkinkan bagi munculnya sarkasme.
    • Anda juga perlu melihat tulisan yang mendahului bagian yang berpotensi sarkastis. Arahnya mungkin saja menuju ke sarkasme. Misalnya, mari kembali ke contoh di atas. Jika penulis menghabiskan satu paragraf untuk mengkritik rencana perawatan kesehatan Obama, kemudian mengatakan rencana tersebut "hebat", maka pernyatannya bermaksud sarkastis.
  3. Di mana Anda membaca tulisan tersebut? Apakah di forum daring atau dalam surel kerja? Medium tertentu lebih rentan terhadap sarkasme dibandingkan medium lain. Anda dapat terkena masalah jika mengirimkan surel sarkastis di lingkungan profesional. Meski demikian, orang sering menggunakan sarkasme ketika mengomentari artikel daring.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menanggapi Sarkasme

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda menjadi target sarkasme, ada beberapa cara untuk menanggapinya. Jika tidak ingin terlibat dalam argumen, Anda dapat memilih untuk tidak menghiraukan sarkasme yang dilontarkan.
    • Cukup abaikan komentar sarkastis tersebut. Kembalilah ke poin yang ingin Anda sampaikan tanpa menghiraukannya. Misalnya, mari kembali ke contoh perawatan kesehatan tadi. Anda dapat mengulangi poin-poin Anda yang mendukung perawatan kesehatan tersebut sekaligus mengabaikan komentar "hebat" mengenainya. [8]
    • Jika Anda ingin meredakan situasi yang berpotensi intens dan kembali ke jalur untuk melanjutkan, mengabaikan sarkasme merupakan jalan yang baik.
  2. Sarkasme mungkin tidak bertujuan untuk dianggap serius. Jika Anda bergurau dengan seseorang, dan mereka mengirimi Anda komentar sarkastis, Anda dapat membalas dengan hal serupa. Bertukar sms dan surel sarkastis merupakan cara yang baik untuk bersenang-senang dengan teman. [9]
  3. Surel sarkastis sering menjadi penyebab frustrasi, khususnya jika Anda mendapat kiriman terkait pekerjaan. Terkadang hal ini tidak profesional dan Anda mungkin tidak yakin cara menanggapinya dengan baik. Cobalah untuk tetap tenang dan menanggapi surel tersebut sepantasnya.
    • Tunggu beberapa jam untuk menanggapi. Jika frustrasi dengan surel tertentu, sebagai balasan Anda dapat mengatakan sesuatu di luar niat. Beri diri Anda waktu untuk memproses sebelum menyerang balik. [10]
    • Dalam kasus ini, berbesar hatilah. Jangan menyerang balik dengan sarkasme versi Anda sendiri. Namun, tanggapi dengan kalimat seperti, "Maaf Anda merasa frustrasi." Karena banyak makna hilang dalam komunikasi tertulis, mungkin merupakan ide bagus untuk melakukan percakapan secara langsung. Katakan sesuatu seperti, "Saya ada di kantor jam 3 hari ini, jika Anda ingin mendiskusikan masalah ini lebih jauh." [11]
    • Jika pengirim menolak untuk meredakan situasi dan menanggapi kembali dengan agresi atau sarkasme lebih jauh, laporkan masalah ini ke bagian SDM/HRD.
    Iklan

Tips

  • Jika suatu pernyataan terasa konyol, besar kemungkinan sifatnya sarkastis.
  • Jika Anda membaca teks oleh penulis yang tidak terkenal, mencari nama penulis tersebut di Google dan mengenali kepribadian serta pandangan politiknya dapat membantu Anda mendeteksi sarkasme.
  • Genre tulisan yang Anda baca juga dapat membantu. Tulisan humor atau satire jauh lebih mungkin mengandung sarkasme daripada teks akademis atau yang lebih serius.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.527 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan