PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Menurut CDC ( Center for Disease Control ), lebih dari 29 juta orang Amerika telah terdiagnosis menderita diabetes. Diabetes merupakan kondisi yang terjadi saat tubuh berhenti memproduksi hormon insulin secara alami. Insulin mengubah gula, atau glukosa, yang kita konsumsi menjadi energi. Energi yang berasal dari glukosa tersebut diperlukan oleh semua sel, di otot, jaringan, maupun otak, untuk berfungsi. Semua tipe diabetes menghambat tubuh memproses glukosa dengan efektif, baik karena kadar insulin tidak mencukupi ataupun kebal terhadap insulin. Kondisi ini menyebabkan komplikasi. Dengan mengetahui gejala dan faktor risiko diabetes, Anda dapat menyadari bahwa diri Anda mungkin terkena diabetes dan kemudian menjalani tes untuk memastikan diagnosis. [1]

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mendiagnosis Diabetes Tipe 1

PDF download Unduh PDF
  1. Diabetes tipe 1, disebut juga diabetes juvenil atau tergantung insulin ( insulin-dependent ), adalah kondisi kronis yang paling sering terjadi pada anak-anak meskipun juga dapat terdiagnosis pada usia berapa pun. Pada diabetes tipe 1, pankreas memproduksi insulin dalam jumlah yang sangat sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Pada sebagian besar kasus, diabetes tipe 1 terjadi karena sistem imun tubuh keliru menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Karena tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin, glukosa di dalam darah tidak dapat diubah menjadi energi. Akibatnya, glukosa tertimbun di dalam darah dan menyebabkan berbagai masalah. [2]
    • Faktor yang berkontribusi pada diabetes tipe 1 antara lain genetik dan paparan virus tertentu. Virus merupakan pemicu umum diabetes tipe 1 pada orang dewasa.
    • Jika mengalami diabetes tipe 1, insulin kemungkinan harus digunakan. [3] [4]
  2. Gejala diabetes tipe 1 antara lain sering buang air kecil, sering haus, sering lapar, berat badan turun dengan cepat dan tidak wajar, mudah jengkel, merasa sangat lelah, dan penglihatan kabur. Gejala-gejala tersebut biasanya parah dan muncul dalam waktu beberapa minggu atau bulan serta dapat keliru dianggap sebagai flu pada awalnya. [5]
    • Gejala tambahan yang kemungkinan dialami anak yaitu kebiasaan mengompol tiba-tiba kembali terjadi.
    • Wanita juga dapat mengalami infeksi jamur. [6]
  3. Tes ini digunakan untuk mendiagnosis kondisi pradiabetes dan diabetes tipe 1. Sampel darah diambil dan dikirim ke laboratorium. Petugas laboratorium mengukur jumlah gula darah yang ada di hemoglobin darah. Jumlah tersebut menggambarkan kondisi kadar gula darah pasien selama 2-3 bulan terakhir. Hasil tes ini bervariasi berdasarkan usia pasien yang diperiksa. Hasil tes pada anak dapat lebih tinggi daripada orang dewasa. [7]
    • Jika gula yang ada di hemoglobin sebanyak 5,7% atau kurang, kadar gula darah normal. Jika gula yang ada di hemoglobin sebanyak 5,7-6,4%, pasien dewasa mengalami kondisi pradiabetes. Jika pasien berusia remaja atau lebih muda, batas atas kondisi pradiabetes meningkat menjadi 7,4%.
    • Jika gula yang ada di hemoglobin lebih dari 6,5%, pasien dewasa mengalami diabetes. Jika pasien berusia remaja atau lebih muda, hasil tes yang lebih dari 7,5% mengindikasikan pasien mengalami diabetes. [8] [9]
    • Penyakit tertentu, seperti anemia dan anemia sel sabit, dapat memengaruhi tes ini. Jadi, jika Anda mengalami penyakit sejenis, dokter kemungkinan menggunakan tes lain untuk mendiagnosis diabetes. [10]
  4. Tes ini paling umum digunakan karena akurat dan lebih murah daripada tes-tes yang lain. Untuk menjalani tes ini, pasien tidak boleh makan dan minum apa pun, kecuali air putih, selama setidaknya 8 jam. Dokter atau perawat kemudian mengambil sampel darah dan mengirimkannya ke laboratorium untuk diuji kadar glukosanya.
    • Jika hasil tes kurang dari 100 mg/dl, kadar gula darah normal dan pasien tidak mengalami diabetes. Jika hasil tes 100-125 mg/dl, pasien mengalami kondisi pradiabetes.
    • Jika hasil tes lebih dari 126 mg/dl, pasien kemungkinan mengalami diabetes. Jika hasil tes tidak menunjukkan kadar gula darah normal, tes biasanya diulangi guna memastikan hasil yang didapat akurat.
    • Tes ini juga dapat mendeteksi diabetes tipe 2. [11] [12] [13]
    • Tes ini biasanya dilakukan di pagi hari karena pasien harus berpuasa lama.
  5. Ini merupakan tes yang paling tidak akurat meskipun efektif. Sampel darah dapat diambil kapan pun, tidak peduli seberapa banyak atau kapan terakhir kali pasien makan. Jika hasil tes di atas 200 mg/dl, pasien kemungkinan mengalami diabetes.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mendiagnosis Diabetes Tipe 2

PDF download Unduh PDF
  1. Diabetes tipe 2, disebut juga diabetes orang dewasa atau tidak tergantung insulin ( non-insulin-dependent ), terjadi paling sering pada orang dewasa berusia 40 tahun ke atas karena tubuh mengalami kekebalan terhadap efek insulin atau tubuh tidak lagi memproduksi cukup insulin untuk dapat mengendalikan kadar glukosa darah. Pada diabetes tipe 2, sel otot, lemak, dan lever tidak lagi dapat menggunakan insulin dengan benar. Hal ini menyebabkan tubuh memerlukan lebih banyak insulin untuk mengurai glukosa. Meskipun pada awalnya insulin diproduksi oleh pankreas, seiring waktu kemampuan pankreas menghasilkan cukup insulin untuk mengendalikan glukosa darah yang didapat dari makanan semakin berkurang. Akibatnya, glukosa tertimbun di dalam darah.
    • Lebih dari 90% orang yang terdiagnosis diabetes mengalami diabetes tipe 2.
    • Pradiabetes merupakan tahap awal diabetes tipe 2. Pradiabetes sering kali dapat disembuhkan dengan diet, olahraga, dan terkadang obat.
    • Faktor risiko utama diabetes tipe 2 adalah berat badan berlebih. Hal ini juga berlaku pada anak-anak karena jumlah pasien anak dan remaja yang mengalami diabetes tipe 2 semakin meningkat.
    • Faktor risiko diabetes tipe 2 yang lain antara lain gaya hidup pasif, riwayat keluarga, ras, dan usia, khususnya 45 tahun ke atas.
    • Wanita yang mengalami diabetes gestasional dan pasien sindrom ovarium polikistik ( polycystic ovarian syndrome [PCOS]) berisiko lebih tinggi mengidap diabetes tipe 2. [16] [17] [18]
  2. Kemunculan gejala diabetes tipe 2 tidak sedini tipe 1. Diabetes tipe 2 sering kali tidak terdiagnosis sampai gejala muncul. Gejala diabetes tipe 2 sama dengan tipe 1, antara lain sering haus, sering buang air kecil, merasa sangat lelah, sering lapar, berat badan berkurang dengan cepat dan tidak wajar, serta penglihatan kabur. Gejala khas diabetes tipe 2 yaitu mulut kering, sakit kepala, luka tidak kunjung sembuh, kulit gatal, infeksi jamur, penambahan berat badan yang tidak wajar, serta tangan dan kaki kebas atau kesemutan.
    • 1 dari 4 orang penderita diabetes tipe 2 tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit tersebut. [19]
  3. Selain untuk mendeteksi diabetes tipe 2, tes ini juga dapat digunakan untuk mendiagnosis kondisi pradiabetes dan diabetes tipe 1. Sampel darah diambil dan dikirim ke laboratorium untuk diuji. Petugas laboratorium mengukur jumlah gula darah yang ada di hemoglobin darah. Jumlah tersebut menggambarkan kondisi kadar gula darah pasien selama beberapa bulan terakhir.
    • Jika gula yang ada di hemoglobin sebanyak 5,7% atau kurang, kadar gula darah normal. Jika gula yang ada di hemoglobin sebanyak 5,7-6,4%, pasien mengalami kondisi pradiabetes.
    • Jika gula yang ada di hemoglobin lebih dari 6,5%, pasien mengidap diabetes. Karena tes ini menghitung kadar gula darah dalam jangka waktu lama, tes ini tidak perlu diulangi. [20] [21]
    • Penyakit darah tertentu, seperti anemia dan anemia sel sabit, dapat memengaruhi tes ini. Jadi, jika Anda mengalami penyakit sejenis, dokter kemungkinan menggunakan tes lain untuk mendiagnosis diabetes. [22]
  4. Tes ini berlangsung selama 2 jam di tempat praktik dokter. Sampel darah diambil sebelum tes dilakukan. Selanjutnya, pasien diminta mengonsumsi minuman manis khusus dan menunggu selama 2 jam. Sampel darah diambil lagi pada waktu tertentu dalam periode 2 jam. Kemudian, kadar gula darah dihitung.
    • Jika hasil tes kurang dari 140 mg/dl, kadar gula darah normal. Jika hasil tes 140-199 mg/dl, pasien mengalami kondisi pradiabetes.
    • Jika hasil tes 200 mg/dl atau lebih, pasien kemungkinan mengidap diabetes. Jika hasil tes tidak menunjukkan kadar gula darah normal, tes biasanya diulangi guna memastikan hasil yang didapat akurat. [23] [24] [25]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mendiagnosis Diabetes Gestasional

PDF download Unduh PDF
  1. Diabetes gestasional terjadi hanya pada ibu hamil. Saat hamil, tubuh wanita meningkatkan produksi hormon dan gizi tertentu yang dapat menyebabkan kekebalan terhadap insulin. Akibatnya, pankreas meningkatkan produksi insulin. Sering kali, peningkatan insulin tersebut membuat kadar gula darah ibu hanya meningkat sedikit sehingga tetap terkendali. Jika peningkatan insulin terlalu besar, ibu didiagnosis mengalami diabetes gestasional .
    • Saat hamil, jalani tes diabetes antara minggu ke-24 sampai 28 kehamilan untuk mengetahui apakah diabetes gestasional terjadi. Diabetes gestasional tidak menyebabkan gejala fisik apa pun sehingga sulit didiagnosis. Jika tidak terdeteksi, diabetes gestasional dapat menyebabkan gangguan kehamilan.
    • Diabetes gestasional sembuh sendiri setelah bayi lahir, tetapi dapat memicu kemunculan diabetes tipe 2 di masa depan. [26] [27]
  2. Diabetes ini tidak menyebabkan kemunculan gejala atau tanda yang jelas. Meski demikian, wanita berisiko mengalami diabetes gestasional jika telah mengidap diabetes sebelum hamil. Jika merasa diri Anda berisiko, jalani pemeriksaan sebelum hamil untuk mengetahui apakah Anda mengalami indikator awal, misalnya kondisi pradiabetes. Namun, satu-satunya cara memastikan diagnosis diabetes gestasional adalah dengan menjalani tes saat hamil. [28] [29]
  3. Pada tes ini, pasien diminta meminum larutan sirop glukosa, lalu menunggu selama 1 jam. Setelah itu, kadar gula darah diperiksa. Jika hasilnya kurang dari 130-140 mg/dl, kadar gula darah pasien normal. Hasil tes yang lebih dari 130-140 mg/dl mengindikasikan ada risiko diabetes gestasional , tetapi belum pasti mengalami kondisi tersebut. Tes lanjutan yang disebut tes toleransi glukosa perlu dilakukan untuk memastikan. [30]
  4. Untuk menjalani tes ini, pasien harus berpuasa sepanjang malam. Pagi hari berikutnya, sebelum makan atau minum apa pun, sampel darah diambil dan kadar gula darah diuji. Kemudian, pasien diminta meminum larutan sirop glukosa, yaitu larutan yang memiliki kadar glukosa yang tinggi. Selanjutnya, kadar gula darah diperiksa setiap satu jam sekali selama 3 jam. Jika hasil dua tes terakhir lebih dari 130-140 mg/dl, pasien kemungkinan mengalami diabetes gestasional . [31]
    Iklan

Tips

  • Jika mencemaskan kesehatan diri Anda, berkonsultasilah dengan dokter. Dokter dapat melakukan tes yang paling cocok untuk kondisi Anda serta membantu memastikan diagnosis.
Iklan

Artikel Terkait

  • Cara Memeriksakan Terhadap Diabetes
  1. http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/diagnosis/
  2. http://www.diabetes.org/diabetes-basics/diagnosis/
  3. http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/diagnosis/
  4. http://www.webmd.com/diabetes/guide/diagnosing-type-2-diabetes?page=1
  5. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/basics/tests-diagnosis/con-20033091
  6. http://www.diabetes.org/diabetes-basics/diagnosis/
  7. http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/diagnosis/
  8. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/basics/causes/con-20033091
  9. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-2-diabetes/basics/risk-factors/con-20031902
  10. http://www.webmd.com/diabetes/guide/diabetes-warning-signs
  11. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/basics/tests-diagnosis/con-20033091
  12. http://www.diabetes.org/diabetes-basics/diagnosis/
  13. http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/diagnosis/
  14. http://www.diabetes.org/diabetes-basics/diagnosis/
  15. http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/diagnosis/
  16. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/basics/tests-diagnosis/con-20033091
  17. http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/diagnosis/
  18. http://www.webmd.com/diabetes/guide/gestational_diabetes
  19. http://www.webmd.com/diabetes/guide/gestational-diabetes-symptoms
  20. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gestational-diabetes/basics/symptoms/con-20014854
  21. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gestational-diabetes/basics/tests-diagnosis/con-20014854
  22. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gestational-diabetes/basics/tests-diagnosis/con-20014854

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.090 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan