PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Bagi banyak guru yang bertanggung jawab mendidik anak kecil, memenuhi kebutuhan semua siswa dan memastikan suasana kelas tetap tenang adalah tugas yang cukup menantang. Para guru biasanya menerapkan beberapa cara mendisiplinkan dan mengatur mereka, misalnya dengan mengumumkan tata tertib di awal tahun ajaran dan menerapkannya secara konsisten sampai kenaikan kelas. [1] Metode lain yang saat ini banyak diterapkan yaitu mendisiplinkan siswa dengan memberikan penguatan positif sehingga mereka termotivasi untuk berperilaku baik, alih-alih memberikan penguatan negatif, misalnya menerapkan hukuman fisik atau verbal dengan ucapan yang merendahkan siswa. [2] Selain itu, banyak guru yang mendisiplinkan siswa dengan mengajak mereka memikirkan solusi bersama-sama dan berpartisipasi di dalam kelas supaya mereka merasa pendapatnya dihargai. Dengan demikian, mereka memahami pentingnya kemampuan menghargai dan mengandalkan diri sendiri saat mengatasi isu atau masalah. [3]

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mendisiplinkan Siswa dengan Cara yang Positif

PDF download Unduh PDF
  1. Pendisiplinan secara positif dilakukan dengan tindakan yang positif dan tanpa kekerasan untuk menghargai dan mengapresiasi siswa yang berperilaku baik atau mengoreksi perilaku negatif. Berbeda dengan hukuman, pendisiplinan secara positif bermanfaat memperbaiki perilaku tanpa mempermalukan, merendahkan, menyerang, atau menyakiti siswa. Studi menunjukkan bahwa siswa memberikan respons yang lebih baik terhadap pendekatan yang positif, misalnya dengan menawarkan pilihan, bernegosiasi, berdiskusi, dan memberikan apresiasi. [4]
    • Sebagai guru, cara menertibkan para siswa yang lebih mudah adalah dengan menegakkan disiplin positif sebab Anda memberikan kesempatan kepada mereka untuk menentukan pilihan dan mengambil keputusan untuk diri sendiri, alih-alih memaksa mereka berperilaku baik. Cara ini juga bermanfaat menjaga ketenangan kelas sebab semua siswa mampu menegur diri sendiri dan menentukan solusi secara mandiri jika terjadi masalah di antara mereka.
    • Berfokuslah mengarahkan perilaku siswa, alih-alih memberikan hukuman.
  2. Penegakan disiplin positif didasari oleh tujuh prinsip utama yang berfungsi sebagai peraturan bagi Anda saat menjadi guru atau pemimpin. Ketujuh prinsip tersebut yaitu: [5]
    • Menghormati harga diri siswa.
    • Menunjukkan kemampuan bersikap sosial dan mendisiplinkan diri sendiri.
    • Memaksimalkan partisipasi siswa saat berdiskusi di dalam kelas.
    • Menghargai kebutuhan siswa untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas hidup.
    • Menghargai motivasi dan pandangan hidup siswa.
    • Memastikan adanya kesetaraan dan keadilan dengan mendukung ekualitas dan menentang diskriminasi.
    • Meningkatkan solidaritas di antara para siswa di dalam kelas.
  3. Penegakan disiplin secara positif didasari oleh proses empat langkah dengan tujuan mengakui dan menghargai siswa yang berperilaku baik di dalam kelas. Langkah tersebut bisa diterapkan kepada siswa secara individual atau berkelompok. [6]
    • Langkah pertama, jelaskan perilaku baik yang Anda harapkan dari setiap atau semua siswa. Contohnya, jika Anda meminta kepada semua siswa agar kembali tenang, katakan kepada mereka: "Ibu harap kalian tenang supaya pelajaran bisa dimulai".
    • Kemudian, berikan alasan agar siswa memahami pentingnya berperilaku baik. Contohnya, "Kita akan memulai pelajaran bahasa Inggris. Dengarkan baik-baik supaya kalian mengerti materi yang dibahas hari ini".
    • Mintalah semua siswa menyetujui pentingnya berperilaku baik, misalnya dengan bertanya, "Apa kalian sudah paham perlunya menjaga ketenangan di dalam kelas?"
    • Berikan dukungan kepada siswa yang berperilaku baik dengan melakukan kontak mata , menganggukkan kepala, atau tersenyum . Hargai perilaku baik dengan memperpanjang waktu istirahat selama 5 menit atau memasukkan kelereng ke dalam stoples untuk mendapatkan hadiah. Jika ingin mengapresiasi perilaku salah satu siswa, berikan nilai tambahan atau bintang di samping namanya.
    • Berikan apresiasi secepatnya dan sejelas mungkin agar para siswa merasa berhasil menjadi tim juara dan berikan pujian kepada setiap siswa karena sudah menjadi anggota tim yang baik.
  4. Gunakan rasio 4:1 ketika menerapkan disiplin positif. Maksudnya, setiap kali siswa atau semua siswa melakukan 1 hal yang tidak baik, ungkapkan 4 hal baik yang ia/mereka lakukan. Terapkan rasio ini secara konsisten untuk menunjukkan bahwa Anda lebih suka memberikan apresiasi kepada siswa dan menghargai tindakan yang baik daripada menghukum. [7]
    • Ingatlah bahwa penegakan disiplin positif akan gagal jika apresiasi tertunda atau tidak jelas. Pastikan Anda langsung mengapresiasi setiap perilaku yang baik.
    • Berikan penekanan pada tindakan yang harus dilakukan, alih-alih pada perilaku. Berfokuslah membahas manfaat dari tindakan yang harus dilakukan, misalnya menjaga ketenangan dan mempertimbangkan kepentingan orang lain, alih-alih sekadar melarang para siswa berbicara atau berteriak. Contohnya, sampaikan pesan yang bernada menghargai orang lain dengan mengatakan, "Kita perlu menjaga ketenangan agar bisa memahami apa yang orang lain katakan", alih-alih menasihati mereka dengan berkata, "Jangan mengobrol! Dengarkan orang yang sedang berbicara!"
    • Jangan tersinggung atau merasa kesal dengan keriuhan para siswa. Anak-anak bukanlah robot. Mereka terkadang merasakan emosi yang kuat dan masih perlu belajar mengelolanya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menentukan dan Menerapkan Tata Tertib Kelas

PDF download Unduh PDF
  1. Tentukan 4-5 peraturan yang akan diterapkan di dalam kelas untuk memastikan setiap siswa memahami batasan dalam berperilaku selama mengikuti pelajaran. [8]
    • Sebagai contoh: semua siswa sudah berada di dalam kelas tepat waktu dan siap mengikuti pelajaran, bersedia menyimak saat guru menjelaskan, mengangkat tangan sebelum menjawab pertanyaan, memahami konsekuensi yang timbul karena tidak mengikuti pelajaran atau terlambat menyerahkan tugas.
    • Selain itu, tentukan peraturan yang mengharuskan setiap siswa menghargai orang lain di dalam kelas dan mendengarkan orang yang sedang berbicara dengan bersikap respek. Pastikan Anda menerapkan minimal 2 aturan yang berkaitan langsung dengan penegakan disiplin dan cara memperlakukan orang lain di dalam kelas.
  2. Lakukan langkah yang tepat untuk memulai tahun ajaran baru dengan mencetak tata tertib dan membagikannya kepada semua siswa, menempelnya di papan tulis, atau mengunggahnya di situs web sekolah agar bisa dibaca sepanjang tahun ajaran. Jelaskan bahwa Anda mengharapkan semua siswa mematuhi peraturan yang berlaku dan menerapkannya dengan baik. [9]
  3. Jelaskan secara mendetail akibat yang harus ditanggung oleh siswa yang mengganggu ketenangan selama pelajaran berlangsung. Contohnya, siswa dianggap melanggar tata tertib jika menyela saat temannya berbicara dan sebagai konsekuensinya, Anda akan memberikan sanksi kepada siswa tersebut. Begitu juga apabila siswa tidak mau meminjamkan sarana belajar kepada temannya, maka hal ini dianggap melanggar tata tertib dan bisa mengurangi nilai keaktifan siswa di dalam kelas. Jelaskan situasi yang dianggap mengganggu ketenangan belajar atau melanggar tata tertib kelas. [10]
    • Sampaikan juga konsekuensi positif karena siswa mematuhi tata tertib kelas, misalnya siswa akan mendapat pujian lisan atau terdaftar sebagai kandidat yang berhak menerima hadiah. Cara lainnya, berikan bintang emas atau tanda centang di samping nama siswa yang mematuhi peraturan. Pemberian penghargaan kepada kelompok juga bermanfaat, misalnya dengan memasukkan kelereng ke dalam stoples apabila kelompok saling berinteraksi dengan baik dan sesuai aturan. Ketika kelereng mencapai ketinggian tertentu, semua siswa boleh mengikuti acara khusus, misalnya karya wisata atau kegiatan lain yang diselenggarakan oleh sekolah.
    • Setelah menjelaskan tata tertib dan konsekuensinya kepada semua siswa, mintalah mereka memberikan persetujuan lisan atas peraturan tersebut atau menunjukkan bahwa mereka memahami peraturan yang disampaikan dengan mengangkat tangan. Hal ini berlaku sebagai komitmen terhadap tata tertib kelas dari setiap siswa di dalam kelas.
  4. Dengan demikian, mereka memahami peraturan yang Anda terapkan kepada para siswa dan cara mendisiplinkan mereka. Adakalanya, orang tua perlu dilibatkan apabila masalah di dalam kelas tidak bisa diatasi. Oleh sebab itu, informasikan tata tertib kelas kepada orang tua paling lambat 1 minggu sejak dimulainya tahun ajaran baru. [11]
    • Mintalah orang tua mengajak putra/putrinya membahas tata tertib kelas di rumah agar mereka lebih memahami peraturan yang berlaku. Cara ini menunjukkan kepada anak bahwa Anda menyetujui peraturan tersebut.
  5. Pada umumnya, siswa akan merespons perilaku adil yang konsisten dan belajar bersikap baik dengan meneladani tindakan nyata orang-orang yang mendidik mereka. Lakukan tinjauan ulang atas peraturan yang berlaku dan ekspektasi Anda terhadap siswa minimal sekali seminggu agar mereka tetap mengingatnya. [12]
    • Berikan kesempatan kepada para siswa untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan pendapat tentang peraturan yang berlaku di dalam kelas. Adakan diskusi untuk membahas tata tertib kelas supaya setiap siswa bisa memberikan pendapat. Bersikaplah terbuka seandainya beberapa siswa mengusulkan agar peraturan dirumuskan secara lebih spesifik atau disesuaikan. Meskipun Anda berwenang memutuskan perlu tidaknya peraturan diubah atau disesuaikan, langkah ini menunjukkan bahwa Anda menghargai pendapat para siswa dan melihat kemampuan mereka untuk berpikir kritis.
  6. Apabila terjadi masalah di dalam kelas, ingatkan peraturan dan ekspektasi yang sudah disepakati bersama kepada para siswa. Jangan ragu bersikap tegas dalam memberlakukan peraturan sebab inilah satu-satunya cara menerapkan tata tertib kelas. Jika diperlukan, berikan sanksi yang mendidik dan jangan pernah membentak atau memarahi siswa. Sanksi yang diberikan seharusnya membuat siswa menyadari kesalahannya dan mau berdiskusi, alih-alih merasa dihina atau dipermalukan. [13]
    • Pastikan Anda memberikan konsekuensi positif sepanjang tahun ajaran apabila salah satu atau semua siswa mematuhi peraturan. Cara ini mengingatkan mereka bahwa peraturan ditetapkan untuk menghargai dan mendisiplinkan mereka.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengajak Siswa Memikirkan Solusi dan Berpartisipasi

PDF download Unduh PDF
  1. Siapkan dua buku tulis kosong lalu beri label, 1 buku untuk agenda dan 1 lagi untuk mencatat solusi. Agenda digunakan untuk mencatat isu atau masalah di dalam kelas dan buku solusi digunakan untuk mencatat solusi/jawaban atas isu atau masalah tersebut. Anda bertugas membantu para siswa untuk mengatasi masalah yang dicatat dalam agenda dan mencatat berbagai alternatif solusi di dalam buku solusi. [14]
    • Disiplin seperti ini disebut juga disiplin demokratis yang bermanfaat membentuk pemikiran kritis dan mengajak siswa berpartisipasi aktif memikirkan solusi untuk mengatasi isu atau masalah. Sebagai guru, Anda bertanggung jawab memfasilitasi diskusi dan memberikan masukan, tetapi biarkan para siswa yang memberikan gagasan dan umpan balik.
  2. Saat siswa bersekolah hari pertama, perlihatkan dua buku kepada mereka. Awali penjelasan dengan mengatakan bahwa ruang kelas adalah sarana yang membuat semua siswa merasa dihargai dan opini mereka didengarkan. Sampaikan juga bahwa Anda mengandalkan para siswa untuk memberikan solusi atas isu atau masalah yang terjadi selama tahun ajaran berlangsung. Anda boleh menjadi pemandu diskusi, tetapi biarkan mereka merasa bebas berdiskusi dan menentukan solusi sendiri. [15]
    • Perlihatkan isu atau masalah yang Anda catat dalam agenda tahun lalu. Contohnya, ceritakan masalah yang terjadi tahun lalu sewaktu para siswa mengantre makan siang. Ketika menunggu giliran, beberapa siswa merasa kesal atau kecewa karena ada teman menyelak atau mendorong mereka agar bisa masuk ke dalam barisan.
  3. Mintalah mereka memberikan saran cara mengantre yang sopan. Saat mereka mengusulkan beberapa solusi, tulislah di papan tulis satu per satu termasuk usul yang terkesan bodoh atau mustahil. [16]
    • Sebagai contoh, mungkin mereka mengusulkan agar Anda memanggil nama siswa untuk berbaris sesuai abjad, memberikan kesempatan kepada siswa laki-laki untuk mengantre terlebih dahulu, membiarkan semua siswa berlari secepat mungkin agar berada di posisi paling depan, atau memanggil siswa secara acak untuk berbaris.
  4. Sampaikan kepada para siswa bahwa masalah yang sedang terjadi adalah masalah mereka. Oleh sebab itu, merekalah yang seharusnya memikirkan sisi positif dan negatif setiap solusi dan menentukan solusi yang ingin diterapkan selama satu minggu. Jelaskan bahwa: "siapa yang menghadapi masalah harus memikirkan solusinya". Utarakan analisis setiap solusi dengan suara lantang agar semua siswa bisa mendengar alasannya. [17]
    • Sebagai contoh, mulailah menjelaskan dengan mengatakan: "Jika saya mendahulukan anak laki-laki yang mengantre, anak perempuan akan berada di belakang dan kita tidak mau seperti itu. Akan tetapi, jika berdasarkan abjad, siswa bernama A akan selalu berada di depan. Jika berlari untuk mengantre, siswa bisa cedera atau terluka. Jadi, saya memilih memanggil siswa secara acak".
    • Terapkan solusi tersebut selama 1 minggu berikutnya saat para siswa berbaris untuk mengantre makan siang. Sebelum mereka berbaris, ajukan pertanyaan, "Siapa yang masih ingat solusi untuk mengantre makan siang?" atau "Angkat tangan jika ada yang ingat peraturan untuk berbaris". Langkah ini bermanfaat menegaskan keputusan yang sudah ditentukan dan menunjukkan kepada semua siswa bahwa Anda benar-benar menerapkan solusi yang dipilih.
  5. Setelah menjelaskan cara menggunakan agenda dan buku solusi kepada para siswa, mintalah mereka menggunakan buku tersebut untuk mencatat masalah dan membahas berbagai alternatif solusi bersama-sama. Periksalah agenda setiap hari dan bantulah siswa mengatasi masalah yang tertulis di dalam buku. [18]
    • Mintalah siswa yang menulis masalah menanyakan alternatif solusi kepada teman-temannya. Setelah mendapatkan 3-4 usulan solusi, bantulah ia memutuskan solusi yang akan diterapkan selama 1 minggu. Mintalah para siswa menjelaskan solusi yang sudah disepakati untuk diterapkan selama 1 minggu dan memberi tahu nama siswa yang mengusulkannya.
    • Setelah 1 minggu, ajaklah siswa tersebut berdiskusi dan mintalah ia menjelaskan kepada teman-teman bermanfaat tidaknya solusi yang diterapkan. Jika solusi tersebut bermanfaat, tanyakan apakah ia akan terus menerapkannya. Jika tidak, bantulah ia menentukan solusi yang lebih baik atau memperbaiki solusi yang sudah diputuskan.
    • Langkah ini mendukung para siswa untuk menentukan solusi secara mandiri dan mengatasi masalah dengan berpikir kritis dan menghargai diri sendiri. Selain itu, Anda mampu mendisiplinkan para siswa dengan bersikap terbuka dan cara yang bermanfaat sebab mereka mampu memahami bahwa setiap masalah bisa diatasi dengan mempertimbangkan berbagai alternatif solusi.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 15.934 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan