Unduh PDF
Unduh PDF
Meskipun jenisnya ada beberapa, semua hernia adalah organ, bagian organ, atau jaringan berlemak yang “keluar dari tempatnya”. Bahan ini menembus area atau celah lemah di jaringan abdomen. Oleh karenanya, hernia tidak bisa dicegah, walaupun risikonya sudah dikurangi. Hernia berkembang akibat tekanan fisik pada jaringan atau organ menembus area yang lemah. Hal ini terjadi ketika Anda salah mengangkat barang berat, hamil, mengalami diare atau konstipasi, batuk, atau bersin dengan tiba-tiba. Faktor-faktor penyebab lainnya di antaranya adalah obesitas, merokok, kurang gizi, yang melemahkan area jaringan dan meningkatkan risiko hernia. [1] X Teliti sumber
Langkah
-
Siapkan perlengkapan. Anda bisa membeli celana dalam penopang ( truss ) atau sabuk hernia di toko perlengkapan medis atau apotek. Dokter dapat menyarankan tipe tertentu yang terbaik untuk hernia Anda. Secara umum, alat penopang ini berupa karet elastis atau karet pakaian dalam yang dirancang untuk menjaga area di sekeliling hernia tetap datar.
- Dokter dapat mengajarkan cara memakai truss , tampal, atau sabuk.
- Sabuk hernia akan dibelitkan di panggul untuk menopang hernia. Truss hernia merupakan pakaian dalam yang menjaga hernia tidak bergerak.
-
Berbaringlah. Berbaring telentang sehingga gravitasi dapat menekan hernia ke bawah. Jika Anda menggunakan sabuk, pastikan untuk membentangkan sabuk sehingga bisa dibelitkan pada panggul dan hernia. Jika mengenakan truss , Anda bisa menariknya selagi berbaring atau berdiri, tergantung yang lebih terasa nyaman bagi Anda.
- Cuci tangan sebelum mengenakan alat-alat penopang ini dan pastikan alat dalam keadaan bersih.
-
Gunakan tangan untuk mengatur ulang posisi hernia. Bergantung pada hernia yang diderita, Anda bisa menggunakan tangan untuk menekan hernia dengan lembut kembali ke perut, selangkang, atau pusar. Anda tidak perlu melakukan banyak manuver dan seharusnya tidak terasa sakit.
- Kalau Anda merasa sakit saat mendorong hernia, segera hubungi dokter. Anda tidak boleh memaksa hernia masuk kembali ke perut supaya tidak memperparah kondisi otot abdomen.
-
Pakai penopang. Jika Anda menggunakan karet, bawa salah satu sisinya ke perut dengan hati-hati. Ingat, Anda harus berbaring di atasnya. Bawa sisi lain karet menyeberangi perut sehinnga menekan dengan nyaman. Alat ini menjaga hernia tidak bergerak.
- Jika Anda menggunakan truss hernia, cukup tarik pakaian dalam untuk menjaga hernia tidak bergeser.
-
Kenakan penopang. Alat penopang hanya boleh digunakan dengan rekomendasi dokter sehingga kenakan sesuai arahan yang diberikan. Anda harus memahami bahwa mengembalikan hernia ke tempatnya hanya merupakan solusi sementara, dan bukan perawatan permanen. [2] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Dokter dapat menyarankan penggunaan penopang hernia sampai Anda menjalani operasi korektif.
Iklan
-
Ketahui kapan waktunya menghubungi layanan darurat. Jika Anda merasakan nyeri, sensitivitas terhadap rasa sakit, atau ketidaknyamanan ketika mendorong hernia, segera berhenti dan hubungi layanan medis. Hernia dapat menghalangi aliran darah di perut yang bisa menyebabkan kondisi darurat. Nyeri dapat menandakan:
- Hernia terperangkap di dinding abdomen.
- Hernia terpuntir dan terjepit sehingga memutuskan pasokan aliran darah. Kalau hal ini terjadi, jaringan bisa mati dan menyebabkan gangren.
-
Berkonsultasi dengan dokter. Walaupun Anda telah mendorong hernia kembali masuk dan menggunakan penopang untuk meredakan ketidaknyamanan, hanya operasi yang dapat mengatasi hernia secara permanen. [3] X Teliti sumber Diskusikan opsi ini dengan dokter, Ingat bahwa sebagian besar hernia tidaklah berbahaya, tetapi dapat menjadi darurat secara medis.
- Belum ada obat untuk mengatasi hernia.
-
Jalani operasi. Dokter dapat menyarankan pembiusan dan operasi terbuka. Dengan pendekatan tradisional ini, dokter bedah membuka dinding abdomen dan memperbaiki hernia sebelum menutup kembali dinding tersebut. Kalau tidak, dokter dapat menyarankan operasi laparoskopik, yaitu alat fiberoptik kecil yang dilengkapi kamera untuk memperbaiki dinding perut. [4] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber
- Operasi laparoskopik tidak lebih invasif walaupun dijalani di bawah anestesi lokal. Waktu pemulihannya jauh lebih pendek dibandingkan operasi terbuka.
-
Ikuti saran pascaoperasi. Setelah operasi, konsumsi obat nyeri dan kembalilah beraktivitas normal secara bertahap dalam 3-4 hari. Anda mungkin merasakan pegal atau mual-mual (akibat anestesi) yang akan hilang setelah 1-2 hari. Anda harus menjauhi aktivitas berat seperti mengangkat barang sampai mendapatkan persetujuan dokter. [5] X Sumber Tepercaya National Health Service (UK) Kunjungi sumber [6] X Teliti sumber
- Bertanyalah kepada dokter untuk mengetahui kapan Anda bisa kembali melakukan aktivitas seperti berhubungan seks, menyetir, dan berolahraga.
Iklan
-
Pertimbangkan apakah Anda memiliki hernia inguinal atau femoral. Jika hernia berada di dekat selangkangan, tentukan apakah lokasinya di bagian dalam atau bagian luar. Jika sepertinya hernia berad di bagian dalam selangkangan (hernia inguinal), bagian usus atau kandung kemih dipaksa menembus dinding abdomen (atau kanal inguinal). Jika sepertinya hernia berada di bagian luar selangkangan, bagian usus terdorong keluar menuju kanal femoral (hernia femoral). [7] X Teliti sumber
- Hernia inguinal merupakan jenis hernia yang paling umum dan biasanya terjadi pada lelaki dewasa. Hernia femoral lazimnya terjadi pada perempuan hamil dan obesitas. Jika Anda menderita hernia femoral, segera cari layanan medis karena umumnya berhubungan dengan cedera arteri atau saraf femoral karena kanalnya jauh lebih kecil dan sempit dibandingkan jenis hernia lain.
-
Tentukan apakah Anda menderita hernia umbilikal. Hernia umbilikal adalah tonjolan yang tampak jelas pada pusar. Hal ini terjadi ketika bagian kecil usus terdorong melalui dinding abdomen menuju area pusar. Hernia umbilikal lazimnya terjadi pada bayi yang baru lahir dan biasanya dirawat dengan operasi pediatrik. [8] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Hernia umbilikal juga terjadi pada perempuan obesitas atau telah hamil beberapa kali.
-
Tentukan apakah Anda menderita hernia hiatal. Lihatlah tonjolan di dekat perut dan tentukan apakah Anda menderita penyakit refluks asam. Penyakit ini merupakan gejala hernia hiatal. Tonjolan ini sebenarnya adalah perut Anda yang mendorong menuju bukaan diafragma tempat masuknya esofagus. [9] X Teliti sumber
- Gejala hernia hiatal lainnya adalah: maag, sensasi seperti ada makanan tersangkut di kerongkongan, merasa cepat kenyang, dan (walaupun jarang) nyeri dada yang sering kali salah diartikan sebagai serangan jantung.
- Hernia hiatal lazimnya terjadi pada perempuan, orang dengan berat badan berlebih, dan lansia berusia lebih dari 50 tahun. [10] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber
-
Temukan hernia insisional. Anda mungkin memperoleh hernia setelah menjalani operasi perut, terutama jika telah lama tidak aktif. Pada hernia insisional, usus muncul melalui bagian lemah abdomen yang pernah dioperasi. [11] X Teliti sumber
- Hernia insisional lazimnya terjadi pada lansia dan penderita obesitas.
-
Berolahraga dan turunkan berat badan. Anda bisa mengurangi risiko hernia dengan menjaga berat dan bentuk badan yang sehat. Pelatih pribadi dapat mengajarkan cara melatih otot perut dengan tepat. Anda harus mencoba memperkuat otot-otot ini untuk mengurangi peluang menderita hernia, penelitian menunjukkan bahwa program peregangan, misalnya yoga, dapat merawat hernia inguinal. [12] X Teliti sumber
- Pelajari cara mengangkat barang berat dengan benar, atau berlatih angkat beban supaya kuat mengangkat beban berat. Hal ini dapat mencegah rusaknya otot perut. Anda juga sebaiknya meminta bantuan saat mengangkat barang berat
-
Kurangi stres fisik. Hernia tidak dapat dicegah, tetapi risikonya bisa dikurangi. Caranya melibatkan pengurangan tekanan pada dinding abdomen yang melemah. Hindari mengejan atau mendorong terlalu kuat saat buang air. Makanlah banyak serat dan minum banyak air untuk melunakkan kotoran, mencegah konstipasi atau diare, dan mengondisikan ketegangan pada otot abdomen yang sudah lemah.
- Jika Anda menderita pilek atau alergi, jangan takut bersin atau batuk. Menahan keduanya justru dapat menimbulkan hernia inguinal. [13] X Teliti sumber Hubungi dokter jika Anda banyak bersin atau batuk-batul.
Iklan
Tips
- Tidak semua hernia bisa ditopang menggunakan truss , tampal, atau sabuk. Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan apakah metode tersebut efektif dalam mengatasi hernia Anda.
Iklan
Peringatan
- Jangan dorong hernia jika pasien masih bayi atau anak-anak.
- Jangan dorong hernia jika menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.
- Hernia hanya boleh didorong jika Anda sudah pernah mendapat pemeriksaan dokter.
- Anda boleh mendorong hernia jika sudah terlatih menggunakan truss , tampal, atau sabuk.
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/hernia.html
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/inguinal-hernia/expert-answers/hernia-truss/faq-20058111
- ↑ http://www.herniainfo.com/treatment-options
- ↑ https://my.clevelandclinic.org/health/treatments_and_procedures/laparoscopic-surgery/hic_Laparoscopic_Surgery_for_Hernia_Repair
- ↑ http://www.nhs.uk/Conditions/Inguinalherniarepair/Pages/Recovery.aspx
- ↑ http://www.rhodeislandhospital.org/services/surgery/minimally-invasive-surgery/patient-education-guides/inguinal-hernia/postop/lap/overview.html
- ↑ http://umm.edu/health/medical/ency/articles/femoral-hernia
- ↑ http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/umbilical-hernia/basics/risk-factors/con-20025630
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001137.htm
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 9.106 kali.
Iklan