PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Ada banyak cara untuk membantu orang autis, termasuk membantu mereka mengendalikan stres dan berkomunikasi dengan efektif. Jika salah satu anggota keluarga Anda autis, Anda juga dapat membantu dengan menciptakan lingkungan rumah yang nyaman.

Bagian 1
Bagian 1 dari 5:

Menciptakan Lingkungan yang Ramah

PDF download Unduh PDF
  1. Orang autis mudah stres atau kewalahan dengan situasi sehingga tempat yang tenang dapat membuat dia tenang.
    • Ketika dia mencari tempat untuk duduk, sarankan tempat dengan gangguan minimal (misalnya, membelakangi dapur yang sibuk)
    • Pindah mengobrol ke tempat tenang
    • Tentukan satu area yang akan dia tuju ketika stres, dan isi area tersebut dengan objek menenangkan.
  2. Orang autis sulit menghadapi perubahan tidak diharapkan dalam kehidupan sehari-hari. Rutinitas dapat menunjang stabilitasnya. Ketika ada perubahan, harinya akan rusak sehingga dia merasa bingung, takut, marah, atau meledak. Berikut beberapa kiat untuk menjaga kestabilan: [1]
    • Bantu dia membuat jadwal. Pengaturan waktu dapat digunakan untuk menentukan aktivitas dalam sehari.
    • Buatlah kalender visual. Tempatkan di lokasi yang mudah dilihat dan diakses, seperti dinding ruang keluarga.
    • Ilustrasi ( clip art atau gambar) dapat membuat kalender terlihat lebih ramah dan menarik
  3. Supaya dia bisa bersiap menghadapi perubahan, Anda harus membuat rencana dengannya supaya dia tahu apa yang akan terjadi. [2]
    • Misalnya, janji temu dengan dokter gigi mungkin akan mengubah jadwalnya. Masukkan aktivitas ini dalam kalender dan diskusikan jauh-jauh hari. Meskipun dia tidak suka jadwalnya berubah, paling tidak dia akan siap.
    • Cobalah memasukkan aktivitas pada pembagian waktu yang spesifik. Misalnya, jika dia harus les matematika pada hari Selasa dan Kamis jam 15:00, rencanakan kegiatan di hari lain pada jam 15:00 (misalnya, hiking dengan keluarga supaya dia selalu punya kegiatan pada jam tersebut.
  4. Setelah hari yang sibuk di sekolah, acara sosial, janji temu, atau aktivitas luar ruangan, orang autis biasanya merasa lelah. Aktivitas yang tenang (membaca, bermain, minat khusus) akan membantunya mengisi energi dan menjaga keseimbangan.
    • Ingat bahwa ide Anda tentang relaksasi mungkin tidak sama dengan idenya.
    • Ketika mengubah jadwal, usahakan menjadwalkan sesuatu yang positif setelah perubahan yang menyebabkan stres. Misalnya, setelah janji temu dengan dokter, berikan dia waktu bebas sampai makan malam.
  5. Orang autis biasanya mengalami Gangguan Sensoris, yaitu gangguan neurologis yang biasanya normal untuk orang lain, tetapi baginya terasa mengganggu, sangat tidak nyaman, atau menyakitkan. Pahami bahwa sensitivitas ini tidak dapat diabaikan atau dibuang, dan dapat membuat dia menderita.
    • Komunikasikan rangsangan ini kepadanya. Perhatikan apa yang membuat dia tidak nyaman, atau tanyakan. Dia mungkin dapat menyampaikan atau memberi petunjuk. Kenali apa masalahnya dan usahakan menemukan cara untuk mengatasi.
    • Misalnya, jika adik perempuan Anda yang sudah remaja tidak bisa menoleransi rasa tajam sikat gigi, cobalah membantunya memilih pasta gigi dengan rasa yang lebih ringan (seperti rasa permen karet untuk anak-anak).
  6. Beberapa terapi autisme, terutama modifikasi perilaku seperti ABA, dapat menyebabkan Gangguan Stres Paskatrauma jika dilakukan dengan cara yang salah. [3] Beberapa terapi didesain untuk melawan keinginan pasien, atau memaksanya untuk bersikap "normal." [4] Efek terapi seperti ini adalah kerusakan emosional.
    • Hindari terapi eksperimental atau berbasis kepatuhan.
    • Orang autis harus bisa mengatakan "tidak" dan beristirahat.
    • Terapi tidak boleh melibatkan tangisan, teriakan, kekerasan, atau permohonan untuk mendapat bantuan.
    • Jika Anda menduga terapi yang diberikan terlalu keras, menakutkan, atau menyakitkan, hentikan. [5] Jika Anda belum dewasa, sampaikan kepada orang dewasa atau laporkan kepada pihak berwenang.
  7. . Olahraga dapat menyediakan sarana melepaskan energi berlebih (jika dia selalu membutuhkan stimulasi diri), memperkenalkan rangsangan sensoris dengan cara yang aman dan terkontrol, serta memperbaiki suasana hati dan meningkatkan rasa aman. Cari aktivitas yang disukainya, dan terus lakukan.
    • Orang autis mungkin lebih baik dalam olahraga individu atau tidak kompetitif. Jalan kaki juga sudah cukup sebagai bentuk olahraga.
  8. Minat khusus dapat menawarkan hiburan untuk orang autis, mengembangkan keahlian yang penting (misalnya, penulis muda akan belajar menerima kritis), dan mungkin berkembang menjadi hobi atau karier yang memuaskan. Minat khusus juga mendorong orang autis untuk menjadi diri sendiri.
    • Pilih mainan yang sesuai dengan minatnya.
    • Diskusikan minatnya dalam waktu yang nyaman. Misalnya, dalam perjalanan naik mobil (Anda juga dapat mendorong obrolan timbal balik dengan mengajukan pertanyaan)
    • Bantu dia untuk mengetahui banyak hal melalui buku perpustakaan.
    • Sarankan dia untuk bergabung dengan klub atau aktivitas yang berkaitan dengan minatnya karena sosialisasi mungkin tidak terasa mengerikan jika dia menyukai topik yang dibicarakan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 5:

Menangani Ledakan Emosi

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda mengetahui apa pemicu orang autis, Anda dapat mengidentifikasi situasi yang berlebihan dan menguranginya sebelum mencapai poin mendidih. Pertimbangkan untuk mencatat pemicu ledakan emosi untuk pencegahan di kemudian hari.
    • Misalnya, restoran mungkin sangat ramai bagi anak autis. Kadang mengajak dia keluar dari lingkungan itu selama beberapa menit cukup untuk membuat dia rileks.
  2. Ledakan emosi pada orang autis biasanya merupakan akumulasi dari stres, dan penanganan terbaik adalah pencegahan. Berikut yang bisa Anda perhatikan untuk mengetahui apakah akan terjadi ledakan emosi: [6]
    • Frustrasi
    • Terlalu banyak menerima instruksi verbal dalam satu waktu
    • Menyaksikan ketidakadilan
    • Rangsangan menyakitkan/berlebihan
    • Perubahan dalam rutinitas
    • Tidak dapat memahami atau berkomunikasi dengan efektif
    KIAT PAKAR

    Luna Rose

    Pakar Komunitas
    Luna Rose adalah anggota komunitas autistik dengan spesialisasi penulisan dan autisme. Dia memiliki gelar Informatika dan pernah berpidato di acara perkuliahan untuk meningkatkan pemahaman mengenai disabilitas. Luna Rose saat ini memimpin Proyek Autisme wikiHow.
    Luna Rose
    Pakar Komunitas

    "Kenali cara unik teman Anda berinteraksi dengan dunia." Luna Rose, anggota komunitas autis, menambahkan: "Misalnya, jika teman Anda sulit mendengar suara keras, ada baiknya dia bergaul di tempat hening. Pelajari perbedaan antara goyang senang dan goyang tertekan — ketika dia menundukkan kepala dan menutup telinga. Yang kedua adalah pertanda masalah. Teman Anda mungkin harus pergi ke tempat lain karena ada yang salah di situ."

  3. Orang autis mungkin tidak menyadari keparahan akumulasi stres yang dia alami, atau mungkin tidak bisa mengomunikasikan. Jadi, singkirkan semua pemicu stres, dan tanyakan apa yang mengganggunya.
    • Mengajak dia keluar untuk istirahat
    • Menjauhkan dia dari keramaian atau pemicu stres lain
    • Jangan menuntut. Jika ada orang lain yang menuntutnya, minta orang tersebut memberi istirahat
  4. Orang autis terbiasa diberi tahu bahwa kebutuhannya berlebihan atau memberatkan. Jadi, jika dia minta sesuatu untuk diubah, mungkin itu karena dia merasakan sakit atau sengsara.
    • Jangan menunda apa yang dia butuhkan. Walaupun dia tidak menggunakan kata-kata atau mengatakan tolong dengan benar, asumsikan bahwa itu urgen. Anda dapat melatihnya untuk meminta dengan benar ketika dia tidak berada di ambang air mata.
  5. Cobalah membawa dia ke luar atau mengajaknya ke sudut khusus untuk menenangkan diri. Jika tidak dikelilingi oleh orang-orang dan rangsangan, dia akan bisa rileks.
  6. Jangan pernah berteriak atau menyalahkan ketika dia sedang meledak. Dia mungkin sangat malu karena kehilangan kontrol, dan jika perasaannya dibuat makin buruk, dia akan lebih sulit menenangkan diri. [7]
    • Hindari orang ramai atau orang yang memandang ingin tahu. Minta mereka berhenti memperhatikan, atau bawalah orang autis tadi ke tempat sepi
  7. Stimulasi diri merupakan cara merangsang indra, dan membuat orang autis tenang. Contohnya adalah bergoyang, mengepakkan tangan, melompat, dan menggerakkan kaki atau tangan. Berikut beberapa cara untuk mendorong stimulasi diri pada orang autis:
    • Menawarkan kursi goyang (jika tersedia)
    • Membawakan mainan stimulasi favorit dan/atau selimut pemberat khusus
    • Menanyakan stimulasi apa yang suka dia gunakan untuk menenangkan diri (misalnya, “Apa kamu ingin mengepakkan tangan?”)
    • Menawarkan pelukan
    • Tidak menghakiminya karena tampak tidak biasa, dan jika ada yang tidak setuju atau keberatan dengan usahanya menenangkan diri, tegur dengan kata-kata atau tatapan untuk memberi tahu bahwa keberatan itu tidak pada tempatnya.
    KIAT PAKAR

    Luna Rose

    Pakar Komunitas
    Luna Rose adalah anggota komunitas autistik dengan spesialisasi penulisan dan autisme. Dia memiliki gelar Informatika dan pernah berpidato di acara perkuliahan untuk meningkatkan pemahaman mengenai disabilitas. Luna Rose saat ini memimpin Proyek Autisme wikiHow.
    Luna Rose
    Pakar Komunitas

    Jika Anda tidak yakin arti bahasa tubuhnya, tanyakan. Luna Rose, pakar komunitas, memberi tahu kami: "Sebagian kita tidak terlalu mengenal mereka. Bersikaplah terbuka, membantu, dan jangan takut bertanya. Jika Anda tak yakin tentang bahasa tubuhnya, Anda bisa mengatakan: "Apa kamu begini karena ada yang mengganggumu? Apa kamu cuma sedang senang?"

  8. Mulailah obrolan jujur dan konstruktif. Berfokuslah pada pemicu dan apa yang bisa dia (atau Anda) lakukan untuk menghindari situasi serupa di kemudian hari.
    • Jika toko ramai membuat putri Anda menangis, cobalah merencanakan belanja pada jam-jam sepi, membawa penutup telinga dan mainan stimulasi, atau biarkan dia tinggal di rumah.
    • Jika ledakan emosi saudara Anda adalah berita atau kekerasan, sarankan kepada orang tua Anda supaya tidak menyalakan siaran berita pada malam hari dan bantu dia melakukan relaksasi.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 5:

Berkomunikasi dengan Efektif

PDF download Unduh PDF
  1. Bahasa tubuh orang autis berbeda dari bahasa tubuh orang biasa, dan orang autis mungkin tidak menyadari makna ekspresi atau gestur. [8]
    • Jangan mengharapkan kontak mata. Orang autis lebih bisa memperhatikan ketika tidak harus menatap mata orang lain.
    • Jangan heran dengan gerakan gelisah dan tidak biasa.
    • Ketahui gerakan dasarnya, dan apa arti bahasa tubuhnya yang tidak biasa.
  2. Karena bingung, orang autis biasanya tidak menghasilkan bahasa tubuh yang sesuai dengan perasaannya. Ini juga berlaku untuk nada suara. Karena itu, Anda harus mengingatkan diri untuk tidak menyimpulkan atau tersinggung dengan nada suara atau bahasa tubuh kasar yang ditujukan kepada Anda. [9]
    • Sebagai contoh, nada suaranya mungkin pendek dan kasar, tetapi bisa saja suasana hatinya bagus.
    • Stimulasi diri yang dia lakukan bisa jadi petunjuk. Jika anak mengepakkan tangan ketika senang, tanda itu bisa diandalkan untuk memastikan bahwa tidak ada yang salah.
    • Jika dia marah, itu mungkin bukan kesalahan Anda. Misalnya, bisa saja dia merasa jengkel seharian karena anjing menggonggong.
    KIAT PAKAR

    Luna Rose

    Pakar Komunitas
    Luna Rose adalah anggota komunitas autistik dengan spesialisasi penulisan dan autisme. Dia memiliki gelar Informatika dan pernah berpidato di acara perkuliahan untuk meningkatkan pemahaman mengenai disabilitas. Luna Rose saat ini memimpin Proyek Autisme wikiHow.
    Luna Rose
    Pakar Komunitas

    Pahamilah bahwa tidak apa-apa untuk bertanya. Luna Rose, anggota komunitas autis, menambahkan: "Banyak hal yang perlu dipahami, dan jangan takut bertanya agar Anda mengerti. Saya pikir sebagian orang khawatir akan salah bicara, tetapi yang penting adalah niat Anda. "Jika Anda menjelaskan bahwa Anda ingin bisa lebih baik memahami dan membantu, teman Anda kemungkinan tidak akan keberatan menjawab pertanyaan Anda."

  3. Artinya, meskipun orang autis sangat mampu memahami bahasa, otaknya mungkin tidak bisa menerjemahkan makna kata-kata yang terucap secepat Anda. Ukur reaksinya terhadap instruksi verbal atau daftar panjang. [10] Mungkin dia membutuhkan instruksi tertulis, atau hanya butuh waktu memproses sebelum merespons.
    • Mungkin dia tidak bisa mengingat daftar yang diucapkan, dan membutuhkan daftar tertulis dan/atau ilustratif.
    • Beri dia waktu untuk berpikir dan memproses. Mungkin dia butuh waktu yang agak lama.
    • Mungkin dia lebih baik dalam membaca dan menulis daripada obrolan langsung.
  4. Dia mungkin sulit berkomunikasi di tempat sibuk yang penuh suara. Berada di dekat orang-orang yang saling berbicara dapat membuat dia stres atau kewalahan. Sebaliknya, carilah lingkungan tenang yang tidak banyak kegiatan.
    • Jika suatu ruangan menjadi ramai, pindahlah ke tempat lain.
    • Gunakan kode jika Anda tidak bisa pindah (misalnya, isyarat tubuh, foto, atau mengetik pesan).
  5. Latihan fokus adalah jenis latihan yang dapat membantu orang autis menyusun strategi untuk berinteraksi dengan orang lain. Latihan tipe ini mengajarkan cara memahami pikiran dan perasaan. Latihan fokus umumnya dilakukan dalam kelompok walaupun juga dapat dilakukan dalam sesi individu. Selama terapi, dia diharapkan bisa mengembangkan strategi mengatur emosi, kemampuan bercakap-cakap, memecahkan masalah, dan berteman. [11]
    • Salah satu bentuk terapi yang populer adalah Intervensi Pengembangan Hubungan.
    • Tidak semua kelompok terapi sosial mengajarkan keahlian yang dapat diterapkan untuk orang autis dengan keunikan tertentu.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 5:

Mengajarkan Kemampuan Penting

PDF download Unduh PDF
  1. Menurut teori autisme Intense World , dunia bisa membuat orang autis ketakutan atau kewalahan dengan cepat, dan dia membutuhkan dukungan ekstra untuk belajar menanganinya. [12] Latihan tersebut adalah:
    • Pernapasan dalam
    • Menghitung hingga merasa tenang
    • Memegang mainan atau objek favorit sampai merasa lebih baik
    • Stimulasi tertentu
    • Yoga, meditasi, atau peregangan
    • Istirahat diiringi musik atau menyanyi
  2. Kata-kata seperti, "Aku butuh istirahat, tolong" atau "Bolehkah aku ke sudutku?" akan sangat berguna. Dia dapat menghindari ledakan dengan lebih mudah apabila dapat mengidentifikasi pemicunya sendiri dan meminta bantuan untuk bertindak.
    • Dukung perilakunya ini dengan langsung menghargai permintaannya.
    • Jika dia baru belajar, katakan terima kasih karena sudah bicara. "Terima kasih sudah memberi tahu bahwa suara berisik itu membuat telingamu sakit! Sekarang ibu bisa membantu dengan penutup telinga, dan kamu bisa menunggu di luar dengan kakak sementara ibu mencari."
  3. Contoh fiksi dapat membantu orang autis memahami perasaan orang lain dan apa yang menimbulkan perasaan tersebut. Cara ini membantu dia menganalisis emosi dari jarak yang lebih aman.
    • Jika anak tidak memahami ekspresi mendasar, cobalah mengajarkan dengan kartu bergambar. [13]
    • Tanyakan "Menurutmu apa yang dirasakan karakter ini?" saat membaca buku atau menonton film. Beri saran jika dia tidak yakin.
    • Selain itu, cobalah kemampuan sosialnya: "Menurutmu apa yang dia lakukan itu ide bagus? Tidak? Jadi yang bagus apa?"
    • Carilah acara campuran hiburan dan pendidikan, seperti My Little Pony .
  4. Sadari bahwa orang autis tidak akan pernah jadi bintang pesta, dan itu bukan masalah. Berfokuslah pada apa yang ingin dia lakukan. Mungkin dia ingin memiliki dua teman dekat atau teman bermain saat istirahat. Kembangkan kemampuan sosial berdasarkan keinginannya, bukan hanya keinginan Anda.
  5. Anak autis mungkin sangat bergairah dengan minatnya sehingga tidak sadar bahwa dia memonopoli percakapan atau menyadari bahwa lawan bicara ingin mengganti topik. Ajari anak cara:
    • Bertanya untuk melibatkan orang lain ("Bagaimana pekerjaan mama hari ini?")
    • Mengetahui apakah seorang sedang sibuk
    • Mengukur apakah seseorang tertarik
    • Membiarkan percakapan bergerak dengan alami
    • Mendengarkan
    • Mengetahui kapan monolog itu bagus (misalnya, ketika ada orang yang ingin mempelajari bidang minatnya).
  6. Ingat, orang autis terus belajar dan berkembang, dan Andalah panutannya. Tunjukkan sikap seperti sikap yang ingin Anda lihat darinya, dan dia akan mencontoh Anda.
    • Dengarkan dengan tulus, dan ajukan pertanyaan.
    • Ketika Anda frustrasi atau lelah, bersikaplah seperti yang Anda inginkan darinya ketika dia frustrasi atau lelah. Istirahatlah jika perlu (tidak apa-apa).
    • Tunjukkan kasih sayang. Jangan pernah melakukan sesuatu kepada orang autis yang tidak akan Anda lakukan kepada bukan orang autis.
    • Anggap perasaannya bermakna dan valid.
  7. Orang autis memiliki risiko kecemasan dan depresi yang tinggi, yang mungkin dapat mengurangi penghargaan dirinya. Tingkatkan harga diri orang autis dengan mengakui kualitas dirinya yang bagus dan memuji usahanya untuk berkembang. Nyatakan dengan jelas bahwa Anda bangga kepadanya.
    • Pujian dapat disampaikan dengan kata-kata, pelukan, waktu bersama, atau tambahan waktu bebas.
    • Walaupun pujian itu bagus, jangan jadikan pujian sebagai tujuan akhir. Jika dia tergantung pada pujian, ada kemungkinan dia selalu ingin menyenangkan orang lain dan tidak bisa menetapkan batasan.
  8. Orang autis harus belajar membela diri, menyatakan kebutuhan , dan mengatakan "tidak" ketika tidak menginginkan sesuatu. Ini sangat penting karena orang autis memiliki risiko lebih tinggi untuk dilecehkan. [14]
    • Mengizinkan dia menolak sesuatu. ("Aku enggak mau sweter itu. Sakit!")
    • Memuji dia karena mengekspresikan kebutuhannya. ("Terima kasih sudah memberi tahu ibu kalau musiknya terlalu keras. Ini ibu matikan, ya.")
    • Memberi pilihan dan mendorong dia untuk berpikir.
    • Menghindari terapi kepatuhan yang dapat menghambat kemampuannya untuk mengatakan tidak.
    • Ketika dia mengatakan "tidak", dengarkan. Apa yang salah? Jika ada sesuatu yang tidak bisa dihindari, bisakah Anda menyingkirkan bagian itu, atau mengajukan tawaran yang dia sukai? Anda hanya boleh mengabaikan "tidak" jika menyangkut kesehatan atau keselamatan.
    • Remaja dan orang dewasa dapat mengembangkan kemajuan dari grup pembelaan diri. (Akan tetapi, hati-hati ketika memperkenalkan grup seperti itu jika dia sensitif, karena isu kebencian [15] terapi dengan kekerasan, [16] [17] dan penyiksaan [18] dapat mengganggu tidurnya.
    Iklan
Bagian 5
Bagian 5 dari 5:

Memahami Autisme

PDF download Unduh PDF

Autisme sulit dipahami karena merupakan keterbatasan kompleks dan semua orang autis itu unik.

  1. Autisme memiliki banyak aspek yang berbeda-beda dari orang ke orang. Karena autisme adalah gangguan perkembangan, kemampuan komunikasi dan sosial cenderung menjadi tantangan. Gejalanya bervariasi. [19]
    • Autisme bukan spektrum linear dari "ringan" ke "parah". Autisme berdampak melalui banyak cara. Misalnya, mungkin teman Anda lucu dan pintar menghibur orang, dan memiliki kesulitan serius dalam memperhatikan diri dan proses sensoris. Orang autis bisa saja kuat dalam satu area dan lemah di area lain.
  2. Anda harus bisa memahami gejala autis orang terdekat Anda. Begitu mengetahuinya, Anda dapat menargetkan area tersebut. Cari tahu kelebihan yang dia miliki, dan tantangan apa yang dihadapinya. Semua komponen ini penting ketika Anda memilih opsi perawatan dan mekanisme penanganan.
  3. Anda harus tahu tanda-tanda umum dan apa yang diketahui orang autis tentang autisme (sumber bisa didapatkan dari organisasi dan blog autis). Berikut beberapa tanda autisme: [20]
    • Kemampuan motorik terhambat
    • Sulit memahami dan berinteraksi dengan orang lain
    • Sulit memahami penggunaan bahasa yang abstrak (misalnya, sarkasme, metafora)
    • Sangat tertarik pada fokus dan minat yang tidak biasa
    • Terlalu atau tidak sensitif pada berbagai rangsangan (suara, penglihatan, bau, dsb.)
    • Sulit merawat diri
    • Perilaku berulang, terutama stimulasi diri
  4. Ada yang ingin berfokus mengembangkan kemampuan memperhatikan diri sendiri, sementara yang lain ingin berteman. Ada juga yang mungkin baik-baik saja hidup dengan bantuan atau tidak ingin banyak teman. Sadari bahwa ide Anda tentang gaya hidup ideal mungkin berbeda dengan idenya, dan yang paling penting adalah dia bahagia.
  5. Orang autis bukanlah orang yang memalukan, rusak, atau kurang. Mereka hanya berbeda. Daripada mengatakan, "Aku akan bahagia kalau dia ________", latihlah agar Anda bahagia sekarang dan jalani tantangan ini bersama-sama. Tunjukkan cinta tanpa syarat sehingga dia juga bisa mencintai diri sendiri.
    Iklan

Tips

  • Sadari bahwa dalam jadwal orang autis mungkin ada keanehan tertentu, seperti mengenakan pakaian yang sama setiap hari dalam seminggu.
  • Ada debat signifikan dalam hal bahasa yang lebih baik, "orang dahulu" atau "identitas dahulu". Dengan kata lain, apakah orang autis disebut "penyandang autis" atau "individu autis", ataukah "individu dengan autisme" atau "individu yang menyandang autisme". Artikel ini menggunakan bahasa identitas dahulu ("orang autis") karena itu lebih banyak digunakan dalam komunitas autis. [21] Tanyakan bahasa apa yang dia sukai, dan hargai pilihannya tersebut.
  • Jika Anda juga autis, sampaikan bahwa Anda memiliki perilaku tertentu atau masalah yang sama (namun jangan berasumsi ada kesamaan).
  • Jika Anda yang autis, sampaikan bahwa Anda dalam spektrum jika menurut Anda itu akan membuat perbedaan dalam interaksi.
Iklan

Peringatan

  • Ingat bahwa orang autis nonverbal tidak bodoh dan bahwa orang-orang yang memiliki keterbatasan dan/atau perbedaan berhak dihargai sebagai manusia, apa pun kondisi intelektualitas mereka.
  • Perlakukan orang autis dengan baik. Walaupun orang autis bersikap kasar atau tidak ramah, mereka membutuhkan dukungan Anda. Jangan berteriak atau membenci, berilah contoh yang baik. Contohkan sikap yang manis dan penyayang.
  • Jangan berasumsi bahwa orang autis sudah mendengar atau tidak mendengar jika mereka tidak merespons. Cari cara untuk mengecek.
  • Jangan mengatur cara berinteraksi dengan orang autis. Jika Anda tidak tulus, mereka dapat mengetahuinya.
  • Jangan berasumsi tentang hidup orang autis, seperti apakah mereka memiliki pasangan atau tidak, atau cara mereka melewatkan waktu luang.
  • Jangan mengalihkan perhatian orang autis dari hobi atau pekerjaan jika mereka sangat terfokus, kecuali jika apa yang akan Anda sampaikan akan bermanfaat untuk mereka. Apa yang menurut Anda terpaku pada layar bagi mereka mungkin seperti meditasi, mengemudi, melakukan operasi, atau bicara dengan orang lain dalam adegan penting di film.
  • Ingat bahwa autisme disandang oleh orang-orang dengan berbagai ukuran dan bentuk tubuh, dan dari semua tingkatan masyarakat. Jangan mengandalkan stereotip tentang latar belakang sosial atau etnis orang autis.
  • Jangan menggunakan film atau adegan film untuk mengidentifikasi situasi sosial jika film tersebut berlebihan, tidak akurat, atau menawarkan harapan palsu. Apa yang tampaknya romantis dalam film mungkin sebenarnya menakutkan dalam kehidupan nyata, adegan dalam film biasanya jauh lebih berbahaya dalam kehidupan nyata, dan situasi terbaik sekalipun memiliki kerumitan yang jauh dari sempurna dalam kehidupan nyata dibandingkan dengan yang ada di film Hollywood atau Disney.
  • Jelaskan peran dan pengalaman Anda sehingga tidak ada salah komunikasi antara Anda dan orang autis yang bersangkutan.
  • Jangan pernah menyuruh orang autis berhenti melakukan stimulasi diri [22] [23] atau memaksa mereka melakukan kontak mata. [24] Ini akan menghambat kemampuan mereka menghadapi situasi dan mengganggu fokus mereka. [25]
  • Pilih terapis dengan hati-hati. Beberapa terapis menggunakan terapi kepatuhan, yang dapat menyakiti anak [26] atau menimbulkan gangguan stres paskatrauma. [27]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.441 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan