Kehidupan modern cenderung kehilangan autentisitasnya sebab kepalsuan membuat hidup terasa lebih mudah ketimbang harus mengalami kerentanan atau penilaian. Akan tetapi, terlalu banyak berpura-pura atau mengabaikan diri sendiri yang sebenarnya bisa menimbulkan rasa kehilangan dan kurang dihargai. Rasanya seperti kehilangan diri sendiri jika tiba-tiba Anda harus sendiri lagi, jika ada hal tertentu yang hilang dari hidup Anda, atau jika Anda harus bersikap seperti yang orang lain inginkan, alih-alih menuruti keinginan Anda sendiri. Jadi, bagaimana Anda bisa menemukan lagi diri sendiri, pribadi yang ada sudah Anda kenal dengan sangat baik? Untungnya, kita tidak pernah kehilangan orang ini. Kita selalu bisa terhubung lagi dengan jati diri kita jika mampu mengubah beberapa kebiasaan dan menggantinya dengan yang baru.
Langkah
-
Berikan kesempatan kepada diri sendiri untuk merasakan kesedihan. Agar bisa menemukan lagi diri sendiri setelah patah hati, pertama-tama Anda harus ikhlas melepaskan orang yang selama ini bersama Anda dan hubungan itu sendiri.
- Berikan waktu kepada diri sendiri untuk merasakan kesedihan. Tidak ada cara yang tepat untuk mengelak dari kesedihan. Anda bisa mengabaikan kesedihan dan menghindarinya, tetapi suatu saat perasaan ini akan muncul lagi.
- Membiarkan perasaan terus menumpuk dan menghindar bukan hanya menghambat langkah Anda, tetapi akan terasa lebih parah saat perasaan ini muncul ke permukaan (dan hal ini selalu terjadi). [1] X Teliti sumber
-
Lakukan kegiatan yang Anda sukai. Salah satu cara menemukan lagi diri sendiri setelah mengalami perpisahan adalah mengingat hal-hal yang Anda (hanya Anda sendiri) sukai. [2] X Teliti sumber
- Jalin lagi hubungan dengan diri sendiri melalui kegiatan yang Anda sukai, entah berlari, berlama-lama menikmati mandi di bawah pancuran, menonton acara TV favorit seharian, dll.
- Namun, jangan biarkan kegiatan yang Anda sukai ini menjadi sarana untuk terus memikirkan masa lalu. Jangan menggunakan cara ini untuk mengelak dari kesedihan atau bersembunyi dari kenyataan sebab Anda akan semakin terperangkap dalam kondisi ini, alih-alih mencapai apa yang Anda inginkan.
- Ketimbang melakukan cara tersebut, biarkan diri Anda pulih lagi, walaupun mungkin perlu waktu berhari-hari atau berminggu-minggu. Akan tetapi, bersikaplah jujur kepada diri sendiri jika sudah saatnya Anda melangkah lagi. Jangan menghambat diri.
-
Jangan berkomunikasi dengan mantan pasangan. Jika hubungan dengan mantan pasangan baik-baik saja, Anda tidak perlu memutuskan hubungan dengannya, tetapi akan lebih baik jika Anda berdua tidak saling berkomunikasi (setidaknya beberapa bulan) untuk memulihkan diri. [3] X Teliti sumber
- Jika hubungan ini berakhir dengan cara yang buruk dan melakukan kontak dengan mantan hanya membangkitkan lagi kenangan yang menyakitkan, memutuskan komunikasi bisa membantu Anda memulai pemulihan.
- Walaupun hubungan ini berakhir secara baik-baik, Anda perlu memberikan waktu untuk diri sendiri agar bisa benar-benar berpisah dengan mantan pasangan. Ingatan tentang diri Anda yang dahulu akan terus muncul, kecuali jika Anda benar-benar mau menghabiskan waktu dengan diri Anda yang sebenarnya.
-
Buatlah karangan bebas. Jika pikiran dan emosi terasa sangat membebani, cobalah membuat karangan bebas sebagai sarana untuk memulihkan diri. [4] X Teliti sumber
- Mengarang bebas bisa dilakukan sambil duduk dan menulis apa pun yang terpikirkan sambil mengikuti aliran kesadaran. Jangan berusaha memilih pikiran yang muncul atau mengaturnya agar tulisan Anda terkesan baik, apalagi mengikuti kaidah tata bahasa.
- Tentukan berapa lama Anda ingin mengarang bebas, mungkin 5, 10, atau 15 menit lalu tulislah tanpa berhenti.
- Mengarang bebas bisa menjadi kesempatan untuk menyalurkan pikiran dan perasaan tanpa berusaha menilainya terlebih dahulu sebab hal ini bisa membuat Anda merasa terbebani. Cara ini juga membantu Anda memahami pikiran dan perasaan yang mungkin sangat menyita energi.
-
Jangan mudah teralihkan. Sering kali, kita merasa tidak mengenal diri sendiri karena membiarkan orang lain dan berbagai hal mengalihkan kita. Sediakan waktu untuk menyendiri sambil merasakan ketenangan dan terbebas dari hal-hal yang mengalihkan perhatian. [5] X Teliti sumber Hal ini terkesan mudah, tetapi agar bisa terhubung lagi dengan diri Anda yang sebenarnya, pertama-tama, berhentilah menghindari diri sendiri.
- Mulailah menyediakan waktu untuk diri sendiri dengan memperhatikan apa yang sedang Anda lakukan saat ini. Jika Anda sedang membersihkan kamar mandi, lakukan pekerjaan ini sampai selesai. Jangan bermain musik, menyalakan TV, atau melakukan kegiatan lain yang bisa mengalihkan Anda dari diri sendiri.
- Pada awalnya, cara ini mungkin terasa kurang nyaman, terutama jika Anda termasuk orang yang mudah teralihkan. Biasanya, pengalih ini dimaksudkan untuk menarik perhatian agar Anda tidak perlu berpikir, merasa kesepian, tidak nyaman, sedih, dll.
- Alih-alih berusaha mengalihkan diri sendiri dari perasaan, akuilah dan biarkan berlalu. Setelah Anda berhenti menolaknya, perasan ini biasanya akan hilang dengan sendirinya seiring waktu.
-
Tentukan tujuan. Ketika merasa kehilangan dan bingung, Anda harus bisa menentukan tujuan agar merasa memiliki arah dan tujuan.
- Tentukan tujuan utama untuk jangka panjang dan tujuan antara yang lebih mudah tercapai dalam jangka pendek.
- Agar bisa menentukan tujuan utama, pikirkan apa yang Anda inginkan dalam satu dan lima tahun mendatang. Tentukan tujuan yang mungkin tercapai lalu tulislah dalam bentuk pernyataan agar bisa Anda baca lagi dan mengingatkan diri sendiri setiap hari.
- Contohnya, jika Anda ingin tinggal di Paris lima tahun mendatang atau menang lari maraton, tulislah. Biasakan mengingatkan diri sendiri tentang tujuan Anda dan jadikan hal ini sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari sambil berusaha mencari kesempatan yang bisa mengarahkan Anda pada tercapainya tujuan tersebut.
- Untuk tujuan jangka pendek, pilihlah hal-hal penting yang bisa tercapai. Contohnya, mungkin Anda ingin berolahraga 3 kali seminggu selama satu bulan atau bermeditasi sekali seminggu selama enam minggu. Tercapainya tujuan jangka pendek akan membuat Anda merasa berhasil dan meraih kemajuan yang dibutuhkan untuk terus memulihkan diri dan melangkah lagi.
-
Jalinlah hubungan yang baik dan jauhi hubungan yang buruk. Selama Anda berusaha menemukan lagi diri sendiri, carilah orang-orang yang positif, penyayang dan suportif di sekeliling Anda. [6] X Teliti sumber
- Jauhkan diri dari hubungan yang negatif, mungkin dari teman atau pasangan yang perlu diyakinkan agar mau mencintai dan mendukung Anda atau dari anggota keluarga yang selalu mengkritik Anda. Hubungan ini hanya akan menghambat.
- Jika ada orang negatif yang tidak bisa Anda hindari saat melakukan kegiatan sehari-hari, misalnya atasan, rekan kerja, atau anggota keluarga terdekat, berusahalah menjaga jarak secara mental dan emosional, alih-alih secara fisik. Niatkan untuk tidak melibatkan mereka dan memandang hal-hal negatif yang mereka tujukan kepada Anda sebagai kekurangan mereka, bukan kekurangan Anda.
- Carilah orang-orang yang mencintai dan menerima Anda apa adanya dan mau mendukung Anda. Sediakan waktu bertemu orang-orang yang membuat Anda merasa berenergi dan lebih mengenal diri sendiri yang sebenarnya.
-
Terimalah keberadaan Anda. Setelah Anda mampu berfokus pada kondisi saat ini, alih-alih terus mengingat kenangan menyakitkan atau mengalihkan diri dari perasaan, Anda akan menyadari bahwa diri Anda saat ini tidak ditentukan oleh masa lalu.
- Manfaatkan apa yang terjadi di masa lalu hanya untuk menentukan apa yang Anda inginkan. Jadi, biarkan masa lalu menjadi bagian dari diri Anda dan hargailah diri sendiri apa adanya dan siapa Anda saat ini.
Iklan
Menemukan Lagi Diri Sendiri Seperti Kehilangan Aspek Tertentu dari Diri Anda
-
Kenali apa yang Anda rasakan saat kehilangan. Lakukan refleksi untuk menentukan apa yang sepertinya hilang dari diri Anda dan apa yang mungkin menjadi penyebabnya. Ajukan pertanyaan berikut kepada diri sendiri sebagai bahan pemikiran atau lebih baik lagi jika Anda tulis. Contohnya: [7] X Teliti sumber
- Siapa aku saat ini? Apakah aku menyukai diriku sendiri?
- Aspek apa dari diriku yang seakan-akan hilang? Kapan hilangnya? Mengapa sampai bisa hilang?
- Apa yang sangat aku dambakan?
- Apa impianku saat masih lebih muda? Apa yang membuat hidupku terasa bergairah?
- Seperti apa kondisi kehidupan yang aku inginkan saat ini? Setahun mendatang? Lima tahun mendatang?
- Apa nilai-nilai yang menjadi prinsip hidupku?
- Apa yang paling aku hargai?
- Apa yang membuat aku merasa bahagia dan puas?
- Gunakan jawaban atas pertanyaan tersebut untuk membantu Anda mencari tahu hal-hal yang tidak berjalan baik dalam kehidupan Anda. Contohnya, jika prinsip hidup Anda adalah keberanian, kejujuran, dan kebaikan, tetapi selama ini Anda bekerja atau dikelilingi oleh orang-orang yang mengejar uang dan kesuksesan dengan menghalalkan segala cara, konflik yang terjadi antara prinsip hidup Anda dan orang-orang di sekitar bisa membuat Anda terpisah dari diri sendiri.
-
Amati baik-baik orang-orang dan kejadian yang mungkin menyebabkan rasa kehilangan aspek tertentu dari diri Anda. Sediakan waktu untuk duduk diam dan mengingat lagi semua yang pernah Anda alami untuk mencari tahu apa yang membuat Anda mengabaikan aspek tertentu dari diri sendiri.
- Contohnya, apakah Anda terpaksa mengabaikan aspek imajinatif karena semasa kecil orang tua Anda menekankan bahwa khayalan dan lamunan Anda sia-sia saja?
- Pikirkan hal-hal yang berpengaruh besar pada diri Anda secara fisik, mental, atau emosional. Mulailah dengan hal-hal penting yang mudah Anda ingat lalu carilah hal-hal kecil yang kurang menyenangkan. Contohnya:
- Kejadian spesifik (yang positif dan negatif)
- Hubungan pribadi (dengan teman, keluarga, pasangan)
- Pekerjaan yang pernah Anda lakukan
- Transisi dalam kehidupan
- Kecelakaan
- Masalah kesehatan
- Kenangan masa kecil (yang positif dan negatif)
- Kehilangan
- Dipaksa untuk melakukan peran yang tidak menyenangkan
- Dipaksa untuk berbohong kepada atau tentang diri sendiri
- Ingatlah bahwa refleksi tidak bertujuan agar Anda bisa menyalahkan orang lain atau apa yang sudah terjadi, alih-alih supaya Anda bisa memahami bagaimana dan mengapa Anda kehilangan aspek tertentu dari diri sendiri sehingga bisa Anda pulihkan lagi.
-
Mulailah menenangkan pikiran secara rutin. Saat terasa ada yang hilang dari diri Anda, latihan menenangkan pikiran bisa membantu Anda terhubung kembali dengan diri sendiri.
-
Jalinlah hubungan yang baik dan jauhi hubungan yang buruk. Selama Anda berusaha menemukan lagi diri sendiri, carilah orang-orang yang positif, penyayang dan suportif di sekeliling Anda. [8] X Teliti sumber
- Jauhkan diri dari hubungan yang negatif, mungkin dari teman atau pasangan yang perlu diyakinkan agar mau mencintai dan mendukung Anda atau dari anggota keluarga yang selalu mengkritik Anda. Hubungan ini hanya akan menghambat.
- Jika ada orang negatif yang tidak bisa Anda hindari saat melakukan kegiatan sehari-hari, misalnya atasan, rekan kerja, atau anggota keluarga terdekat, berusahalah menjaga jarak secara mental dan emosional, alih-alih secara fisik. Niatkan untuk tidak melibatkan mereka dan memandang hal-hal negatif yang mereka tujukan kepada Anda sebagai kekurangan mereka, bukan kekurangan Anda.
- Carilah orang-orang yang mencintai dan menerima Anda apa adanya dan mau mendukung Anda. Sediakan waktu bertemu orang-orang yang membuat Anda merasa berenergi dan lebih mengenal diri sendiri yang sebenarnya.
-
Berikan waktu untuk diri sendiri. Rasanya seperti kehilangan diri sendiri jika Anda tidak bisa memberikan waktu untuk diri sendiri dengan terlalu banyak berpikir. Anda akan mudah tenggelam dalam pikiran atau emosi yang menyulitkan jika tidak pernah bisa menyediakan waktu sekadar untuk merasakan ketenangan, tanpa suara musik, tanpa orang-orang di sekitar, tanpa buku, tanpa internet, dll.
- Agar bisa merasa terhubung lagi dengan diri sendiri, berhentilah menghindari pikiran dan perasaan Anda sendiri. Bisa dipastikan, rasanya kurang nyaman saat pertama kali Anda duduk diam dan hanya bersama diri sendiri untuk sesaat. Mungkin akan muncul pikiran dan perasaan yang selama ini Anda hindari, tetapi setelah Anda bisa mengenali dan berhenti menghindarinya, semuanya akan menjadi lebih mudah dikendalikan dan tidak terlalu menakutkan. [9] X Teliti sumber
- Biasakan duduk diam selama 5-10 menit setiap hari. Anda bisa duduk di sofa di ruang keluarga, di kursi goyang di teras, atau di bawah pohon kesayangan Anda. Di mana pun tempatnya, mulailah menjalin lagi hubungan dengan diri sendiri dan menikmati kebersamaan ini.
-
Tentukan tujuan. Dengan menentukan sendiri tujuan yang ingin Anda capai, alih-alih ditentukan oleh orang lain, membuat Anda merasa lebih terhubung dengan diri sendiri dan lebih bahagia dalam kehidupan sehari-hari. [10] X Teliti sumber
- Tentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Agar bisa menentukan tujuan jangka panjang, pikirkan apa yang Anda inginkan dalam satu dan lima tahun mendatang. Apakah Anda ingin lebih bisa memaafkan diri sendiri dan orang lain? Apakah Anda merasa puas dengan kehidupan dan pekerjaan saat ini? Jadikan hal ini sebagai tujuan jangka panjang.
- Gunakan tujuan jangka pendek sebagai cara mencapai tujuan jangka panjang dan membuat Anda merasa berhasil dan meraih kemajuan. Tentukan tujuan yang mungkin tercapai agar tujuan jangka panjang semakin mudah terwujud. Contohnya, jika tujuan jangka panjang Anda adalah merasa tenang dan damai, tentukan tujuan jangka pendek yang mendukung, misalnya bermeditasi empat kali seminggu selama sebulan atau menulis jurnal tiga kali seminggu selama dua bulan.
- Tulislah tujuan Anda dan taruhlah di tempat yang mudah terlihat setiap hari untuk mengingatkan apa yang sedang Anda usahakan.
-
Bersabarlah. Melakukan refleksi dan menemukan lagi aspek diri sendiri yang hilang bisa terasa menantang dan membutuhkan waktu.
- Jangan berputus asa jika Anda belum langsung mendapatkan inspirasi.
- Bersabarlah menghadapi diri sendiri dan biarkan rasa ingin tahu di dalam diri Anda tanpa ada keharusan untuk menemukan jawaban tertentu.
- Ketahuilah bahwa Anda perlu menjalani proses yang panjang setiap hari sampai bisa menemukan lagi diri sendiri dan memulihkan aspek diri yang hilang sebab hal ini tidak bisa terjadi dengan seketika.
Iklan
-
Pikirkan saat-saat Anda merasa bahagia dan menyukai diri sendiri. Cobalah mengingat lagi momen penting yang membuat Anda merasa bahagia dan bersemangat. Seperti apa rasanya momen tersebut dan aspek apa yang Anda miliki saat itu? [11] X Teliti sumber
- Lakukan hal-hal dan kegiatan yang menghubungkan lagi diri Anda dengan momen saat Anda merasa berhasil dan bahagia.
-
Perhatikan apa yang memicu rasa senang. Saat menjalani keseharian, perhatikan baik-baik apa yang membuat Anda gembira atau merasa senang. Saat melakukan apa yang benar-benar Anda sukai, alih-alih karena keharusan, Anda akan merasa lebih terhubung dengan diri sendiri dan lebih bahagia dalam melakukan kegiatan sehari-hari. [12] X Teliti sumber
- Mungkin Anda akan terbawa dan terinspirasi oleh kegiatan yang menuntut Anda menggunakan kreativitas saat menulis surel atau menuangkan pikiran dalam jurnal. Atau, Anda selalu merasa tertarik jika mendengar seseorang berbicara tentang fisika kuantum di TV atau radio.
- Apa pun yang membuat Anda tertarik, catatlah dan niatkan untuk mengejarnya nanti. Carilah buku-buku yang membahas topik tersebut, lakukan riset daring, tontonlah film dokumenter, dll.
-
Kenali hal-hal yang membuat Anda kesal. Cobalah mencari tahu penyebab dari kekesalan atau kejengkelan kecil seperti saat mengalami kemacetan lalu lintas atau orang-orang yang mengobrol saat menonton film. Perhatikan hal-hal yang selalu membangkitkan kekesalan. Anda bisa melihat adanya kesamaan antara hal-hal yang cenderung menimbulkan emosi negatif lalu gunakan pengetahuan ini untuk menghilangkan penyebab dari ketidakpuasan yang Anda rasakan.
- Contohnya, jika Anda kesal saat seseorang menyakiti orang lain, manfaatkan kejadian ini untuk mengingatkan bahwa Anda membutuhkan orang-orang baik dan peduli di sekeliling Anda untuk memberikan semangat dan/atau membantu orang-orang yang membutuhkan bisa menjadi kegiatan yang membuat Anda bahagia.
- Atau, jika Anda merasa kesal karena melewatkan waktu tanpa melakukan kegiatan kreatif (menyanyi, menari, menggambar, dll.), buatlah kesimpulan bahwa Anda selalu membutuhkan cara kreatif untuk mengisi keseharian agar merasa bahagia.
- Ingat juga bahwa kita sering kali menilai orang lain dengan semena-mena berdasarkan hal-hal yang membuat kita sendiri merasa tidak aman. Jika Anda cenderung menilai orang-orang yang memiliki mobil mewah sebagai sikap berlebihan dan pemborosan, pikirkan lagi rasa tidak aman dan kerentanan yang Anda alami karena suka berbangga diri, pamer, atau hidup berlebihan. Isu apa yang memancing Anda untuk menilai orang lain dan mengapa?
-
Amati diri sendiri saat Anda merasa sedang berpura-pura. Perhatikan rasa tidak nyaman yang muncul karena Anda berpura-pura ketika berbicara, bertindak, atau berpikir. [13] X Teliti sumber
- Tulislah secara mental atau dalam bentuk catatan apa yang Anda lakukan sambil berpura-pura.
- Setelah itu, pikirkan baik-baik tentang ketakutan atau kecemasan akan hal tertentu yang memicu perilaku tersebut. Apa yang menggerakkan Anda sehingga berpura-pura? Apakah karena takut ditolak? Rasa bosan menghadapi orang-orang di sekeliling Anda? Merasa tidak dihargai?
- Pikirkan cara mengabaikan keyakinan atau kecemasan yang membuat Anda merasa perlu berpura-pura. Jika karena takut ditolak, misalnya, berusahalah menerima dan menghargai diri sendiri apa adanya. Kemampuan menerima diri sendiri bisa menghilangkan ketakutan akan penolakan dan Anda bisa bersikap apa adanya kepada orang lain.
-
Buatlah jurnal. Menulis jurnal bisa menjadi cara melakukan refleksi ke dalam dan mencatatnya agar Anda bisa menemukan tema penting yang berulang.
- Tulislah apa saja yang Anda inginkan ke dalam jurnal. Sediakan tempat untuk menulis pikiran tentang hal-hal yang bisa lebih banyak Anda dapatkan dalam kehidupan sehari-hari, mungkin lebih banyak waktu bersama keluarga atau lebih banyak kesempatan melukis.
- Cobalah menulis jurnal secara teratur. Semakin rutin Anda menulis jurnal, semakin mudah Anda menemukan tema yang sama dan mendapatkan pemahaman.
- Setelah terkumpul beberapa baris, baca lagi dari awal lalu amati apakah ada kesamaan dalam kegiatan yang ingin lebih sering Anda lakukan, hal-hal yang mengganggu Anda, dll.
- Berusahalah menemukan solusi atas hal-hal yang membuat Anda kesal dan cara melakukan kegiatan yang membuat Anda lebih bersemangat dalam menjalani keseharian.
-
Mulailah menenangkan pikiran secara rutin. Berlatih menenangkan pikiran bisa membantu Anda agar terhubung lagi dengan diri sendiri jika Anda tidak bersikap apa adanya kepada diri sendiri.
-
Jalinlah hubungan yang baik dan jauhi hubungan yang buruk. Selama Anda berusaha menemukan lagi diri sendiri, carilah orang-orang yang positif, penyayang dan suportif di sekeliling Anda. [14] X Teliti sumber
- Jauhkan diri dari hubungan yang negatif, mungkin dari teman atau pasangan yang perlu diyakinkan agar mau mencintai dan mendukung Anda atau dari anggota keluarga yang selalu mengkritik Anda. Hubungan ini hanya akan menghambat.
- Jika ada orang negatif yang tidak bisa Anda hindari saat melakukan kegiatan sehari-hari, misalnya atasan, rekan kerja, atau anggota keluarga terdekat, berusahalah menjaga jarak secara mental dan emosional, alih-alih secara fisik. Niatkan untuk tidak melibatkan mereka dan memandang hal-hal negatif yang mereka tujukan kepada Anda sebagai kekurangan mereka, bukan kekurangan Anda.
- Carilah orang-orang yang mencintai dan menerima Anda apa adanya dan mau mendukung Anda. Sediakan waktu bertemu orang-orang yang membuat Anda merasa berenergi dan lebih mengenal diri sendiri yang sebenarnya.
-
Siapkan rencana untuk keadaan darurat. Saat Anda merasa sangat lelah dan sulit menjadi diri sendiri, gunakan cara mengatasi keadaan darurat. Beberapa cara yang bisa Anda gunakan saat merasa kehilangan, misalnya: [15] X Teliti sumber
- Mendengarkan sederetan lagu yang bisa mengembalikan lagi perasaan Anda sebagai diri sendiri. Alih-alih menyiapkan terlalu banyak lagu baru yang tidak Anda kenal, pilihlah lagu-lagu yang paling bermakna bagi Anda. Jika Anda merasa tidak nyaman, dengarkan lagu ini untuk memulihkan diri.
- Carilah seseorang yang siap dihubungi. Seorang teman akrab atau anggota keluarga yang Anda percayai yang siap Anda dihubungi bisa membantu Anda memulihkan diri saat merasa kehilangan. Libatkan mereka dalam rencana kegiatan Anda dan mintalah mereka memberikan dukungan jika dibutuhkan, tetapi jangan lupa membalas kebaikan mereka.
- Bersikaplah jujur. Jika Anda tersadar sedang berpura-pura, ketahuilah bahwa selalu ada cara ampuh untuk mengalahkan kepura-puraan, yaitu kejujuran. Saat Anda berpura-pura, tarik napas, tenangkan diri, dan bertanyalah kepada diri sendiri, “Apa yang sesungguhnya aku inginkan saat ini?” dan/atau “Apa yang sesungguhnya aku rasakan saat ini?” Jawablah pertanyaan ini lalu gunakan apa yang Anda rasakan sebagai panduan.
Iklan
Peringatan
- Jika Anda merasa kehilangan diri sendiri setelah mengalami trauma berat, mintalah bantuan terapis dan carilah grup pendukung di daerah Anda.
- Selain merasa kehilangan aspek tertentu dari diri sendiri, jika Anda mengalami gejala depresi, berkonsultasilah dengan terapis agar mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Tips
- Bersabarlah. Menjalin hubungan lagi dengan diri sendiri adalah proses yang membutuhkan waktu dan tidak bisa terjadi dalam waktu singkat. Anda harus benar-benar berusaha melakukannya setiap hari.
Referensi
- ↑ http://thoughtcatalog.com/zach-sokolow/2014/03/rediscovering-yourself-after-a-breakup/
- ↑ http://jessicasays.com/how-to-rediscover-yourself-after-a-break-up/
- ↑ http://thoughtcatalog.com/zach-sokolow/2014/03/rediscovering-yourself-after-a-breakup/
- ↑ http://jessicasays.com/how-to-rediscover-yourself-after-a-break-up/
- ↑ http://thoughtcatalog.com/zach-sokolow/2014/03/rediscovering-yourself-after-a-breakup/
- ↑ http://thoughtcatalog.com/zach-sokolow/2014/03/rediscovering-yourself-after-a-breakup/
- ↑ http://alwayswellwithin.com/2011/01/12/have-you-lost-a-part-of-yourself/
- ↑ http://thoughtcatalog.com/zach-sokolow/2014/03/rediscovering-yourself-after-a-breakup/
- ↑ http://www.positivelypositive.com/2013/02/24/returning-home-to-your-true-self-a-how-to-guide/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/more-mortal/201409/finding-meaning-in-your-true-self
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/prescriptions-life/201003/5-ways-rediscover-the-real-you
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/more-mortal/201409/finding-meaning-in-your-true-self
- ↑ http://life.gaiam.com/article/5-ways-live-authentic-life
- ↑ http://thoughtcatalog.com/zach-sokolow/2014/03/rediscovering-yourself-after-a-breakup/
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/2014/09/15/brene-brown-how-to-be-yourself_n_5786554.html