Unduh PDF Unduh PDF

Menjadi ibu adalah pengalaman yang menyenangkan, tetapi kadang Anda bisa merasa stres karenanya. Di tengah kesibukan sebagai seorang ibu, Anda mungkin merasa gagal karena tidak dapat melakukan hal kecil tertentu dengan baik. Banyak ibu khawatir bahwa anaknya akan mewarisi rasa stres yang ia rasakan. Jika Anda ingin menenangkan diri untuk menjadi ibu yang lebih baik, sayangi diri Anda, habiskan waktu berkualitas dengan anak, dan cobalah mengembangkan sudut pandang.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Merawat Diri Sendiri

Unduh PDF
  1. Anda akan memerlukan energi yang didapat dari perawatan diri tersebut. Selain itu, anak pun akan mencontoh pola hidup Anda. Karenanya, rancanglah gaya hidup sehat, dan sisihkan waktu untuk menjaga kesehatan jiwa serta raga.
    • Saat menjadi orang tua, umumnya Anda harus mengorbankan hal tertentu. Orang tua dianggap harus mengorbankan kemewahan dan kenyamanan demi anak. Namun demikian, pengorbanan tersebut bisa jadi berbahaya. Anak bisa mencontoh kecenderungan ibunya untuk mengabaikan kenyamanan demi permintaan orang lain. Cara terbaik untuk mengajari anak Anda menjaga dirinya adalah dengan memberi contoh yang baik. [1]
    • Rancanglah gaya hidup sehat. Beristirahatlah dari pekerjaan dan tugas rumah tangga secara berkala. Sisihkan waktu untuk makan siang. Sesekali, mintalah bantuan pengasuh anak, dan pergilah menemui teman. Banyak orang tua merasa bersalah saat mereka beristirahat, tetapi jangan khawatir! Anak Anda tidak akan merasa diabaikan, dan mereka akan belajar soal gaya hidup sehat. [2]
    • Tentunya, gaya hidup sehat tidak mudah dipraktikkan, terutama jika Anda memiliki balita atau menjadi pengasuh utama. Jangan ragu untuk meminta bantuan. Jika saudara Anda tinggal berdekatan dengan Anda, cobalah memintanya untuk mengasuh anak saat Anda beristirahat. Selain itu, sesekali, mintalah pasangan bermain dengan anak. [3]
  2. Napas panjang tersebut akan membantu menenangkan diri Anda. Ikuti langkah berikut ini saat Anda merasa stres:
    • Tariklah napas perlahan hingga udara masuk ke perut, alih-alih dada. Hitunglah hingga empat saat Anda menarik napas.
    • Tutup bibir Anda, dan keluarkan napas perlahan sembari berhitung hingga empat.
    • Tunggulah selama empat hitungan tanpa menarik napas.
    • Bernapaslah secara normal dua kali, kemudian ulangi langkah di atas. [4]
  3. Banyak orang tua percaya bahwa perasaan stres adalah tanda kelemahan, meskipun kenyataannya tidak demikian. Sebenarnya, akan lebih sehat jika Anda menerima perasaan stres tersebut, alih-alih mencoba mengabaikannya. Hindari stres menjelang hari raya.
    • Banyak ibu merasa bersalah saat segalanya tidak sesuai rencana. Namun, ingatlah bahwa semua ibu pernah merasakan stres, dan seluruh aspek kehidupan bisa menyebabkan stres meskipun aspek tersebut menyenangkan. Ingatkan diri Anda bahwa terkadang, Anda pun bisa merasa lelah. Mengetahui bahwa rasa lelah lazim dirasakan, dan bahwa Anda tidak perlu merasa berdosa karenanya, akan membuat Anda merasa lebih tenang. [5]
    • Jika Anda kesulitan mengatasi stres, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Terapis atau konselor dapat membantu Anda mengatasi rasa cemas dan mengatur suasana hati. Anda bisa menemui terapis dengan meminta rujukan dari dokter keluarga atau perusahaan asuransi, atau melalui kampus/kantor.
  4. Ada berbagai hal kecil yang bisa Anda coba untuk mengurangi kecemasan sepanjang hari. Ingatlah hal-hal kecil tersebut saat Anda perlu menenangkan diri dengan cepat.
    • Tutuplah mata Anda. Jika Anda merasa kesulitan menghadapi suatu hal, dan tidak perlu waspada, tutuplah mata selama 30 detik. Dengan menutup mata, Anda dapat menenangkan diri dan pikiran.
    • Minumlah air putih. Segelas air dingin dapat membantu mengatasi kecemasan. Banyak orang merasa lebih tenang setelah bergerak untuk minum. Jernihnya air pun dapat membantu Anda berpikir lebih jernih.
    • Dengarkan musik. Siapkan lagu yang menenangkan di laptop atau pemutar musik Anda. Membuat daftar putar berisi lagu yang menenangkan dapat menjadi cara yang baik untuk menghilangkan rasa cemas dengan cepat.
    • Cobalah menghabiskan waktu di luar rumah. Kebanyakan orang akan merasa lebih tenang saat mereka tidak terjebak di rumah. Berjalan kakilah 10 menit berkeliling kompleks untuk membantu menenangkan diri. [6]
  5. Menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah. Karena itu, banyak ibu yang merasa kesulitan menghadapi masalah sebagai orang tua. Menemukan dukungan akan membuat Anda menyadari bahwa Anda tidak sendiri. Dengan demikian, Anda akan lebih percaya diri. Di internet, tersedia banyak forum tentang orang tua dan anak. Anda juga dapat menemukan kelompok ibu di lingkungan Anda yang mengadakan pertemuan dan berbagi pengalaman soal keibuan. Menemukan bantuan dan dukungan dari lingkungan sekitar akan membantu Anda menjadi ibu yang lebih baik.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menghabiskan Waktu dengan Anak

Unduh PDF
  1. Kini, sekolah dan aktivitas ekstrakurikuler sangatlah kompetitif sehingga anak menanggung beban yang berat. Sebagai orang tua, Anda harus mengingatkan anak bahwa ketidaksempurnaan adalah sebuah keniscayaan, dan bahwa kesalahannya bukanlah kiamat.
    • Ingatlah bahwa anak Anda juga manusia. Meskipun Anda boleh mendorong si anak mencoba hal baru sesuai minatnya, ingatkan ia bahwa terkadang, ia pun perlu beristirahat. Ingatkan anak bahwa kegiatannya di sekolah dan aktivitas ekstrakurikuler harus didasari rasa cinta terhadap ilmu, bukan semata karena nilai sempurna atau pencapaian. [7]
    • Biarkan anak Anda melakukan kesalahan. Jika anak Anda gagal dalam pertandingan olahraga, ceritakan kisah kekalahan atlet favoritnya. Jika anak Anda tidak berhasil meraih gelar juara dalam lomba musik, ingatkan bahwa ia harus bermain musik dengan hati, bukan semata untuk mengejar kemenangan. [8]
  2. Anda dapat menularkan virus positivitas pada anak dengan berfokus pada hal-hal positif dalam hidup Anda. Ajaklah anak Anda mengadopsi filosofi "gelas setengah penuh" untuk meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi rasa cemas yang ia rasakan. Berfokuslah pada kelebihan anak Anda, dan cobalah menemukan sisi baik dari segala situasi. Dengan demikian, Anda dan anak akan merasa lebih tenang. [9]
  3. Ternyata, menjadi orang tua pun merupakan hal yang kompetitif. Banyak orang tua yang membanggakan anaknya, dan menjadikan anak mereka sebagai pembanding bagi anak lain yang seusia. Namun demikian, ingatlah bahwa anak Anda adalah individu yang unik. Karena itu, jangan bandingkan ia dengan anak lain.
    • Anak akan berkembang pada waktunya, dan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Anak Anda mungkin kesulitan mengikuti pelajaran matematika, tetapi mendapat nilai baik untuk Bahasa Indonesia, atau tidak dapat menangkap materi biologi dengan mudah tetapi sangat lancar mengingat tanggal di pelajaran sejarah. Ingatlah pepatah yang berbunyi "Jika Anda menilai ikan dari kemampuannya memanjat pohon, ikan tersebut akan merasa bodoh seumur hidupnya. Setiap orang adalah jenius dalam bidangnya masing-masing." [10]
    • Jangan biarkan anak Anda membandingkan dirinya dengan orang lain. Saat anak naik kelas dan mencoba berbagai aktivitas ekstrakurikuler, ia mungkin terpancing untuk membandingkan dirinya dengan orang lain, yang ia anggap lebih pandai atau sukses. Begitu Anda menemukan si anak membandingkan dirinya, ingatkan bahwa ia merupakan pribadi yang spesial dan unik. Mintalah ia untuk berfokus pada diri dan pencapaiannya, alih-alih mengikuti standar lingkungan.
    • Hal yang sama juga berlaku bagi Anda. Jangan bandingkan diri Anda dengan orang lain. Anak-anak akan mencontoh Anda. Jika Anda membandingkan diri sendiri dengan ibu lain dan sering mengutarakan kelemahan Anda, anak pun akan belajar membandingkan dirinya dengan orang lain.
  4. Hidup manusia dipenuhi tantangan dan masalah. Sebagai ibu, Anda mungkkin tergerak untuk memecahkan masalah anak Anda. Namun, saat anak beranjak dewasa, akan lebih efektif jika Anda mengajari anak cara memecahkan masalahnya sendiri agar ia belajar untuk mandiri. Kemandirian anak akan mengurangi tingkat stres Anda dan anak.
    • Dengar anak saat ia mencurahkan isi hatinya. Kemudian, cobalah tunjukkan cara memecahkan masalahnya dengan tenang. Misalnya, saat anak merasa kesal karena kawan bermainnya tidak mau bertukar peran, pahami bahwa ia ingin mencoba peran temannya, namun merasa takut untuk bicara. Kemudian, bahas strategi komunikasi yang tepat agar temannya mau bertukar peran. Misalnya, "Coba deh, ajak Inul tukeran peran. Inul nggak akan tahu kamu ingin mencoba perannya kalau kamu tidak bicara. Dia juga mungkin mau mencoba peranmu." [11]
    • Dengan mengajari anak cara memecahkan masalah, dan mengarahkan anak menemukan solusi alih-alih memecahkan masalahnya, ia akan belajar mandiri. Ia akan mengurangi ketergantungannya pada Anda untuk memecahkan masalah-masalah kecil, juga merasa lebih mampu menghadapi penyebab stres. Dengan demikian, Anda dan anak pun akan merasa lebih tenang. [12]
  5. Salah satu cara menjaga ketenangan di rumah Anda adalah dengan memprioritaskan tidur. Kebiasaan tidur yang buruk dapat meningkatkan kadar stres, sehingga memancing kemarahan dan hal buruk lainnya.
    • Tidurlah secara teratur. Tubuh memiliki ritme sirkadian yang menyesuaikan diri dengan pola tidur. Jika anak selalu tidur pada pukul 9, ia akan merasa lelah di jam tersebut.
    • Lakukan kegiatan sebelum tidur yang menenangkan, seperti mandi atau mendongeng. Kegiatan tersebut dapat membantu anak merasa mengantuk sehingga ia lebih mudah terlelap.
    • Kegiatan relaksasi sebelum tidur juga bisa membantu Anda menjaga pola tidur. Ajari anak Anda menarik napas panjang. Ajak ia membayangkan diri berada di tempat yang tenang, dan mintalah ia untuk mengenang hal yang menyenangkan hingga ia mengantuk dan tertidur.. [13]
  6. Ajari anak untuk menjaga kesehatan dan pola makan untuk dirinya sendiri, alih-alih untuk orang lain. Ajari pola makan sehat pada anak, dan dorong anak untuk bersenang-senang dengan menggerakkan tubuhnya. Larang mereka untuk membandingkan diri dengan orang lain. Jika Anda memiliki masalah dengan citra diri, cobalah berkonsultasi dengan konselor atau terapis untuk mengatasinya karena anak akan mengikuti pola makan dan olahraga orang tuanya.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengembangkan Pola Pikir

Unduh PDF
  1. Tak ada gading yang tak retak, tak ada orang tua yang sempurna. Terimalah fakta bahwa sebagian hal tidak akan berjalan sesuai rencana.
    • Terkadang, pekerjaan rumah tangga Anda akan terabaikan. Cucian Anda tidak akan selesai pada waktunya, dan rumah Anda akan tampak berantakan. Cobalah untuk mengabaikan hal tersebut. Anda toh dapat mengerjakannya belakangan. [14]
    • Anda juga mungkin tidak dapat menghadiri seluruh undangan. Kegiatan ibadah Anda mungkin berbentrokan dengan makan malam keluarga, atau rapat orang tua di sekolah anak Anda dilaksanakan pada waktu yang sama dengan acara di rumah ibadah. Cobalah mengurangi stres, dan ingatkan diri Anda bahwa kini, Anda tengah berusaha menjadi ibu yang baik. [15]
  2. Terkadang, menjadi ibu terasa melelahkan karena kesalahan Anda menempatkan prioritas, dengan menganggap penting hal-hal kecil dan mengabaikan hal yang benar-benar penting.
    • Mengurus keuangan bisa menjadi hal yang melelahkan, tetapi ingatlah bahwa uang bukanlah segalanya. Anda mungkin tidak bisa membelikan anak mainan yang mahal, tetapi Anda mungkin dapat menghabiskan waktu berkualitas dengan anak.
    • Pikirkan pengeluaran Anda. Banyak orang tua berinvestasi pada anaknya dengan membelikan keperluan olahraga, seni, atau peralatan mahal demi minat si anak. Meskipun mendukung minat anak adalah hal yang penting, ingatlah bahwa waktu adalah hal terpenting bagi Anda dan anak. Alih-alih membelikan piano untuk anak, pertimbangkan untuk menggaji pembantu untuk membersihkan rumah, dan gunakan waktu membersihkan rumah untuk mendengar anak bermain piano. [16]
  3. Meskipun rasanya sulit untuk merasa bersyukur saat Anda lelah, rasa syukur akan mengembangkan pola pikir Anda. Bersyukurlah atas keberadaan keluarga dan anak Anda, bahkan saat Anda diterpa masalah. Rasa syukur akan mengurangi tingkat stres Anda, dan membuat kehidupan rumah tangga lebih harmonis. [17]
  4. Banyak ibu menganggap bahwa permintaan bantuan adalah tanda kekalahan, meskipun kenyataannya tidak demikian. Meminta bantuan pengasuh atau orang tua untuk menjaga anak bukanlah tanda bahwa Anda gagal sebagai ibu. Menjadi ibu adalah hal yang berat, dan meminta bantuan saat Anda membutuhkannya adalah hal yang normal dan sehat.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.383 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan