Unduh PDF
Unduh PDF
Pasangan Anda sedang marah? Jangan khawatir, ada dua hal yang bisa Anda lakukan untuk menenangkannya; yang pertama, dia perlu merasakan adanya dukungan emosional dalam nada bicara dan kata-kata yang Anda sampaikan; yang kedua, dia juga perlu merasa aman dan terlindungi lewat dukungan jasmaniah yang Anda berikan. Jika Anda mampu mengombinasikan kedua hal di atas, niscaya pasangan Anda akan merasa jauh lebih baik dalam waktu singkat!
Langkah
-
Tanyakan apa masalahnya. Apa pun pendapat Anda terkait masalah yang dihadapinya, jangan menyampaikannya saat itu juga. Biarkan dia meluapkan seluruh kemarahan dan kekesalannya kepada Anda; sesekali, anggukkan kepala dan berikan komentar-komentar singkat jika diperlukan. Jika dia tidak mau menceritakan masalahnya kepada Anda, jangan pula memaksanya. Ingat, beberapa wanita tidak suka membahas hal-hal yang membuat mereka kesal. Jika situasinya demikian, cukup sampaikan bahwa Anda peduli terhadapnya dan biarkan dia menangis di hadapan Anda. [1] X Teliti sumber
- "Bagaimana perasaanmu?"
- "Ada yang mengganggumu akhir-akhir ini?"
- "Kau terlihat kesal. Ada apa?”
- "Aku siap mendengarkan jika kau butuh teman untuk bercerita."
-
Jadilah sosok yang suportif dan jangan meremehkan masalah yang dialaminya. Anda tidak wajib sepakat dengannya, namun yakinkan dia bahwa Anda akan selalu ada di sisinya sekalipun pandangan kalian berbeda. Ajak pasangan ke tempat yang privat, dan katakan kepadanya bahwa dia boleh menangis sepuasnya di sana.
- "Aku tahu kau pasti merasa sangat kesal sekarang. Aku ikut sedih melihat kau begini."
- "Aku tidak bisa membayangkan perasaanmu. Pasti sangat sulit, ya?”
- "Aku ikut sedih melihatmu begini. Beri tahu aku kalau ada yang bisa kubantu, ya.”
-
Akui masalahnya dan ekspresikan perasaan Anda terhadap masalah tersebut. Tunjukkan bahwa Anda mampu memahami masalah yang dialaminya; tindakan sesederhana itu pun sudah cukup membuatnya berterima kasih. Pastikan Anda memberikan respons yang lugas dan ringkas.
- "Aku ikut sedih mendengar ibumu sakit."
- "Aku ikut sedih karena kau belum berhasil mendapatkan promosi jabatan itu. Aku tahu kau sangat layak mendapatkannya."
- "Dia teman yang baik. Aku pun kesal karena dia tiba-tiba pindah." [2] X Teliti sumber
-
Jangan memberikan nasihat. Biasanya, rasa kesal justru muncul karena pasangan Anda menyadari tidak ada solusi yang mudah; jadi, janganlah berusaha memberikan nasihat untuknya. Kemungkinan besar dia juga sudah memikirkan solusi-solusi tersebut sebelumnya, dan nasihat Anda justru akan mengingatkannya bahwa masalahnya sangat berat dan minim solusi. Alih-alih, katakan kepadanya:
- "Situasi ini pasti sangat berat untukmu."
- "Kuharap aku tahu solusinya, yang penting kau tahu bahwa aku akan selalu ada di sini."
- "Menurutmu bagaimana selanjutnya?"
- "Apa yang akan kau lakukan untuk mengatasinya?" [3] X Teliti sumber
-
Berempatilah dan sahkan emosinya. Cara ini mungkin terdengar sulit; namun sejauh Anda tidak melakukan upaya intervensi, niscaya dia akan terbantu untuk memahami dan mengontrol emosinya. Dorong pasangan untuk membuka diri dengan mencoba menempatkan sepatu Anda di kakinya. Dengan cara tersebut, Anda juga bisa membantunya melabeli emosi-emosi yang dirasakannya:
- "Aku tahu kau sangat menginginkan pekerjaan itu. Aku pun akan terpuruk jika ada di posisimu."
- "Kau berhak untuk sedih; aku pun akan merasa sedih jika ada di posisimu."
- "Aku tahu kau sedang sangat marah sekarang. Aku memahami perasaanmu dan masalah yang kau alami.” [4] X Teliti sumber
-
Jaga kepositifan Anda. Selagi menunjukkan dukungan Anda, teruslah mengingatkannya bahwa kondisinya pasti akan membaik. Ketika dia meminta nasihat, pastikan Anda tidak memberikan respons yang negatif. Sumbangkan energi positif dalam setiap kata-kata Anda; niscaya, cepat atau lambat kondisinya akan membaik. [5] X Teliti sumber
- "Keluarkan segala keluh-kesahmu. Seburuk apa pun masalah yang sedang kau alami, kau pun tahu bahwa semua masalah ini pasti akan berlalu."
- "Ayo kita mengingat saat-saat yang menyenangkan! Ingatkah kau saat… "
- "Aku tahu situasi ini memang terasa menyebalkan sekarang. Namun jangan takut, aku tidak akan ke mana-mana sampai segala sesuatunya benar-benar membaik."
-
Jangan meremehkan atau menyederhanakan masalahnya. Ingat, Anda bukanlah tukang sulap yang mampu memperbaiki keadaan dalam satu kedipan mata. Tugas Anda adalah mendukungnya, bukan memperbaiki keadaan. Memberikan komentar seperti, “Itu bukan masalah besar” atau “Aku juga pernah mengalaminya” memberikan indikasi bahwa Anda tidak menanggapi keluhannya dengan serius. Hal-hal yang tidak boleh dikatakan meliputi:
- "Pekerjaan itu tidak cocok untuk orang sepandai kau. Kau layak mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik". Ingat, jika pasangan Anda marah, tandanya dia yakin pekerjaan itu layak untuknya.
- "Aku benar-benar tahu perasaanmu". Setiap orang memiliki masalah yang unik. Anda tidak mungkin benar-benar mengetahui perasaannya; oleh karena itu, jangan mengucapkan kalimat seklise itu. Dia akan tahu bahwa Anda hanya sedang berbasa-basi.
- "Kau wanita yang kuat. Aku tahu kau akan baik-baik saja". Terkadang, orang-orang hanya perlu diyakinkan bahwa mereka tidak sekuat itu, dan itu tidak masalah. Jangan membuatnya berpikir bahwa dia tidak mungkin merasa terpuruk.
- "Aku tahu masalahmu menyebalkan. Eh, aku sudah cerita kan kalau waktu itu aku......". Berfokuslah pada masalahnya, bukan masalah pribadi Anda di masa lalu. Jangan mencoba mengalihkan subjek pembicaraan ke hal-hal personal mengenai Anda. [6] X Teliti sumber
Iklan
-
Bersabarlah ketika dia sedang berusaha memproses perasaannya. Bukan berarti Anda harus bersikap pasif! Namun pastikan Anda tahu kapan saatnya menunggu, dan kapan saatnya bersikap. [7] X Teliti sumber Jika pasangan Anda membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk memproses perasaannya, bersabarlah. Amati alur percakapan untuk mengetahui kapan saatnya merespons dan mengambil tindakan; pastikan Anda rajin bertanya apakah dia sudah siap menceritakan masalahnya atau belum.
- Tinggalkan dia hanya jika dia memintanya. Meski pasangan Anda terlihat sangat marah atau kesal, tetaplah ada di sisinya sampai dia kembali tenang.
-
Gunakan sentuhan fisik untuk menenangkannya. Sekadar sentuhan lembut pun dapat memberikan hasil yang signifikan! Sentuhan jasmaniah akan mendorong pelepasan hormon oksitosin dalam diri pasangan; hormon ini mampu meningkatkan rasa percaya, intimasi, dan keterikatan dalam diri pasangan Anda. [8] X Teliti sumber Jika Anda menggenggam tangannya, sentuhkan perlahan jempol Anda di buku-buku harinya, atau usap persendian jari di punggung tangannya. Merangkulkan lengan di bahunya atau mengusap punggunya juga mampu memberikan efek yang sama baiknya.
- Bergandengan tangan adalah obat pembasmi stres yang ampuh. Tindakan sederhana ini mampu meningkatkan rasa aman dan rasa percaya, sekaligus menurunkan kadar hormon kortisol (hormon pemicu stres) dalam tubuh pasangan.. [9] X Teliti sumber
-
Peluk pasangan. Peluk pasangan Anda dengan hangat atau tepuk punggungnya perlahan untuk menenangkannya sebelum Anda mulai berbicara. Ingat, Anda ingin menenangkannya; jadi pastikan pelukan yang Anda berikan mampu membuatnya merasa aman dan terlindungi.
- Secara alamiah, pelukan dan sentuhan jasmaniah adalah cara yang sangat ampuh untuk memberikan rasa aman kepada manusia. [10] X Teliti sumber
-
Jangan memaksanya melakukan sesuatu yang tidak dia inginkan. Sentuhan ringan atau pelukan hangat sudah cukup mampu menenangkan pasangan. Toh jika dia ingin mencium Anda, dia akan melakukannya.
-
Ajak dia bepergian. Ajak pasangan ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya atau kejutkan dia dengan tindakan-tindakan yang manis. Ketika sedang marah, kemungkinan besar dia tidak ingin bertemu dengan banyak orang. Oleh karena itu, ajak dia bepergian berdua dan melakukan kegiatan-kegiatan yang mampu mengalihkan pikirannya dari masalah-masalah yang mengimpit.
- Ajak dia berpiknik berdua.
- Ajak dia ke tempat spa untuk menikmati pijatan yang menenangkan.
- Ajak dia menonton film-film yang lucu.
- Ajak dia berjalan-jalan.
Iklan
Tips
- Jangan memaksanya melakukan hal-hal yang tidak dia inginkan. Jika dia belum ingin bicara, bersabarlah.
- Setelah kemarahannya mereda, tunjukkan perhatian Anda dengan melakukan hal-hal yang mampu meredakan stresnya secara menyeluruh; misalnya, isi bak mandi dengan air hangat, teteskan sedikit minyak aromaterapi, dan mintalah pasangan berendam di sana. Ketika dia sedang berendam, pergilah membeli cokelat kesukaannya. Tindakan tersebut akan menunjukkan seberapa besar perhatian dan kepedulian Anda kepadanya.
- Jika Anda tidak bisa membantunya, tawarkan dia untuk menceritakan masalahnya kepada sahabat-sahabatnya. Tawarkan diri untuk mengantarnya ke rumah sahabatnya, dan kembali menjemputnya jika perasaannya sudah membaik.
- Lontarkan rayuan nan romantis dan cium pasangan Anda.
Iklan
Peringatan
- Berhati-hatilah dalam memilih lelucon. Tentu saja Anda boleh melontarkan lelucon untuk menceriakan suasana; namun berhati-hatilah. Meski dia akan menghargai usaha Anda, belum tentu tujuan Anda akan tercapai. Bisa jadi lelucon Anda tidak lucu atau bahkan tidak pantas untuk dilontarkan dalam situasi tersebut.
- Sebagian besar wanita membutuhkan waktu untuk menyendiri ketika sedang marah. Jika pasangan Anda terlihat ingin menyendiri (atau jika dia mengatakannya secara langsung kepada Anda), mundurlah sejenak dan berikan jarak yang dia butuhkan. Namun jangan pula “pergi” terlalu jauh; ada kemungkinan dia akan berubah pikiran dan meminta Anda kembali menemaninya.
Iklan
Referensi
- ↑ http://psychcentral.com/lib/best-things-to-say-to-someone-whos-depressed/
- ↑ http://healthland.time.com/2011/01/04/mind-reading-the-art-of-comforting/
- ↑ http://www.oprah.com/relationships/How-to-Comfort-Someone-What-to-Say-in-Difficult-Situations
- ↑ http://www.prevention.com/sex/friendship/be-better-friend-these-tips-offering-comfort
- ↑ http://www.jongordon.com/positive-tip-stay-positive.html
- ↑ http://www.prevention.com/mind-body/emotional-health/best-and-worst-things-say-when-someone-dies
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/emotional-freedom/201209/the-power-patience
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/unified-theory-happiness/201406/4-benefits-hugs-mind-and-body
- ↑ http://psychcentral.com/blog/archives/2014/03/10/the-surprising-psychological-value-of-human-touch/
Iklan