Unduh PDF
Unduh PDF
Ketika ada masalah, kita biasanya berpaling kepada teman untuk mencari ketenangan dan dukungan. Apakah Anda jenis orang yang dapat diandalkan ketika ada teman yang merasa sedih? Jika tidak yakin, jangan khawatir, kemampuan menenangkan orang lain dapat dipelajari. Anda mungkin merasa canggung atau gugup pada awalnya, tetapi dengan latihan, Anda tidak perlu khawatir lagi akan mengucapkan sesuatu yang salah atau memperparah situasi. Ketika ada salah satu teman Anda yang bersusah hati, bantu dia dengan menemaninya, mencari kata-kata yang tepat, dan menghindari beberapa kesalahan umum.
Langkah
-
Perkirakan sesedih apa dia. Hibur teman sesuai tingkat kesedihannya. Jika sepertinya dia sangat kesusahan, mungkin Anda perlu usaha lebih untuk membantu. Jika ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, tetapi dia tidak begitu sedih, temani tanpa reaksi berlebihan.
- Dia mungkin akan makin sedih jika reaksi Anda tidak pas, seperti mungkin terlalu berlebihan atau bahkan kurang dari yang diharapkan. Jadi, ikuti petunjuk dari sikapnya.
-
Cari tahu apa yang salah. Sebelum mengatakan apa pun, cobalah mengetahui apa masalahnya. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui apa yang harus dan tidak semestinya dikatakan. Jika Anda ingin berbicara dengannya tanpa mengetahui situasi, mungkin saja Anda mengucapkan sesuatu yang salah. [1] X Teliti sumber
- Katakan, “Ada apa?” atau “Mau cerita?”
- Jika dia terlalu sedih untuk bercerita, jangan memaksa minta penjelasan. Temani saja sampai dia tenang. Kehadiran Anda sudah membantu meskipun Anda tidak mengatakan apa-apa.
-
Peluk dia. Sentuhan yang didasari niat baik akan berdampak besar meskipun Anda tidak tahu apa yang sedang melandanya. Anda juga dapat merangkul atau menepuk bahunya dengan lembut. [2] X Teliti sumber
- Jika dia tidak menyukai pelukan, jangan memaksa. Duduklah di dekatnya. Katakan, “Kutemani kamu duduk di sini.”
-
Biarkan dia mencurahkan perasaan. Jika dia harus mengeluarkan kesedihan atau kemarahannya, biarkan saja. Perhatikan dan jangan menyela. Dorong dia untuk mengekspresikan perasaan sepenuhnya. [3] X Sumber Tepercaya Harvard Business Review Kunjungi sumber
- Misalnya, Anda bisa mengatakan, “Terus bagaimana lagi ceritanya?” atau “Bagaimana perasaanmu?” Saat jeda, mungkin Anda bisa mengatakan, “Aku mendengarkan.”
-
Dengarkan saja. Dia butuh seseorang untuk mendengarkan dengan penuh perhatian. Jadi, fokuskan diri Anda untuk mendengarkan. Bersabarlah dan jangan menghakimi. Dorong dia untuk terus berbicara selama yang diperlukan. Jangan bersikap bosan atau mencoba mengubah topik. [4] X Teliti sumber
- Setel modus hening pada ponsel agar tidak terganggu.
- Jika Anda ada janji lain atau lingkungannya tidak enak untuk berbicara, katakan, “Kurasa kita perlu bicara di tempat lain” atau “Bisakah kita lanjutkan nanti? Aku ada janji, tapi aku langsung ke sini lagi setelah selesai.” Pastikan dia tahu bahwa Anda benar-benar ingin mendengarkan.
Iklan
-
Tunjukkan empati. Cobalah menempatkan diri di posisinya, dan sampaikan bahwa Anda memahami emosinya. Katakan, “Kedengarannya menyakitkan sekali” atau “Kamu pasti sangat kecewa.” [5] X Teliti sumber
- Jangan mengatakan “Aku tahu perasaanmu” kepada orang yang sedang bersedih karena kesannya meremehkan. Tunjukkan emosi dengan menyebutkan emosi secara spesifik.
-
Amini perasaannya. Akui bahwa perasaannya valid agar dia tidak merasa sendirian. Katakan, “Kamu berhak marah” atau “Siapa pun dalam posisimu pasti akan merasa dikhianati.” [6] X Teliti sumber
-
Tanyakan apa yang dia butuhkan. Jika Anda tidak tahu harus membantu apa, tanyakan. Katakan bahwa Anda ingin membantu agar dia merasa lebih baik dan Anda mau melakukan apa pun yang dia butuhkan. [7] X Teliti sumber
- Katakan, “Apa yang kamu butuhkan sekarang?” atau “Kamu ingin kubantu apa?”
-
Tawarkan bantuan. Ada beberapa orang yang tidak suka meminta bantuan atau dukungan dari orang lain. Jika dia seperti itu, ambil inisiatif agar dia tidak perlu meminta. Usulkan untuk bertemu secepatnya atau rencanakan aktivitas yang dapat membuat dia bersemangat lagi. [8] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Misalnya, katakan, “Kutelepon nanti kalau aku sudah sampai rumah, oke?” atau “Kamu mau ketemu makan siang besok?”
-
Jangan merasa bahwa Anda harus bicara. Jika dia tidak banyak berbicara, jangan merasa Anda harus mengisi keheningan, terutama jika kata-kata tidak akan memperbaiki situasi. Dia sudah bisa merasakan dukungan Anda meskipun Anda hanya duduk diam menemaninya. [9] X Teliti sumber
- Katakan bahwa dia boleh menangis jika mau. Kadang, menangis lebih menghibur daripada berbicara.
Iklan
-
Jangan meremehkan rasa sakitnya. Hindari perkataan yang mengecilkan perasaannya atau menggunakan kata-kata klise meskipun Anda tidak tahu harus mengucapkan apa. Kata-kata seperti, “Semua hal terjadi karena ada alasannya” atau “Ayolah, enggak seburuk itu kok” hanya akan membuat hatinya makin tidak enak. Tanggapi kesedihannya dengan serius dan jika Anda tidak tahu harus mengatakan apa, lebih baik diam saja. [10] X Teliti sumber
-
Kurangi sikap positif Anda. Tidak perlu meyakinkan dia bahwa semua akan baik-baik saja, dan jangan memberi pujian dalam upaya menghibur. Ketika terpuruk, mendengar saran untuk melihat sisi baiknya tidak akan membantu, dan pujian mungkin tampak kosong dan palsu. [11] X Teliti sumber
- Jika dia sedih karena suatu kegagalan, Anda boleh mengingatkan tentang kelebihannya di bidang lain. Namun, jangan berlebihan dan jauhi pujian palsu.
- Misalnya, jika dia sedih karena tidak berhasil masuk universitas impian, Anda bisa meyakinkan bahwa dia pintar dan kecerdasannya tidak ditentukan oleh kampus tempat dia bersekolah. Jangan mengatakan bahwa dia siswa terbaik di sekolahnya jika kenyataannya tidak demikian.
-
Fokuskan percakapan pada dirinya. Jangan membicarakan diri sendiri dan masalah Anda meskipun Anda pernah mengalami masalah yang sama. Menceritakan bagaimana pengalaman Anda tidak akan menyelesaikan masalahnya, justru akan membuat dia merasa tidak didengarkan. [12] X Teliti sumber
-
Hindari memberi nasihat. Anda tidak bisa menyelesaikan masalah teman meskipun ingin sekali. Nasihat mungkin akan membuat dia merasa bahwa Anda mengesampingkan perasaannya. Fokuslah untuk membuat dia merasa dipahami dan didukung. [13] X Teliti sumber
- Anda boleh memberi saran jika dia meminta. Namun, jangan memaksakan ide sendiri ketika dia sedang menderita.
Iklan
Referensi
- ↑ http://lifehacker.com/avoid-why-questions-when-comforting-someone-whos-upse-1777684019
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/2014/03/27/health-benefits-of-huggin_n_5008616.html
- ↑ https://hbr.org/2013/05/how-to-listen-when-someone-is
- ↑ http://www.redcross.org.uk/What-we-do/Teaching-resources/Teacher-briefings/Emotional-support
- ↑ http://healthland.time.com/2011/01/04/mind-reading-the-art-of-comforting/
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/robert-leahy-phd/how-to-talk-to-someone-yo_b_804980.html
- ↑ http://www.ulifeline.org/articles/470-how-to-talk-to-a-friend-who-is-struggling
- ↑ https://www.helpguide.org/articles/grief/helping-someone-who-is-grieving.htm
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/2013/07/31/how-to-comfort-someone-what-to-say-grieving_n_3654758.html
- ↑ http://www.womansday.com/relationships/family-friends/tips/a8666/comfort-a-grieving-friend/
- ↑ https://riseabove.org.uk/article/how-to-comfort-a-friend-in-need/
- ↑ http://www.prevention.com/sex/friendship/be-better-friend-these-tips-offering-comfort
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/changepower/201410/9-ways-be-there-friend-without-giving-advice
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 12.411 kali.
Iklan