PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Jika Anda sedang berusaha untuk hamil atau mengkhawatirkan kehamilan tak direncanakan, mungkin Anda bingung menentukan gejala-gejala awal kehamilan. Perubahan hormon bisa memunculkan sejumlah gejala, tetapi karena setiap tubuh wanita berbeda, gejalanya pun bervariasi. Satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah Anda hamil adalah melakukan tes kehamilan. Meskipun demikian, evaluasi siklus menstruasi bulanan dan perubahan fisik dalam tubuh secara cermat dapat memberikan petunjuk penting.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menilai Perubahan dalam Siklus Bulanan

PDF download Unduh PDF
  1. Tidak menstruasi adalah tanda kehamilan paling umum. Akan tetapi, penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua kasus menstruasi yang terlewat atau tertunda diakibatkan kehamilan. Selain itu, beberapa wanita mungkin mengalami perdarahan ringan saat hamil. Jika ini kasus Anda, tanyakan kepada dokter tentang tingkat perdarahan yang harus diwaspadai. Jika menstruasi Anda terlewatkan, evaluasi apakah hal itu mungkin disebabkan oleh alasan yang tidak berkaitan dengan kehamilan, seperti:
    • Kenaikan atau penurunan berat badan dalam jumlah besar.
    • Masalah hormon yang tidak berkaitan dengan kehamilan.
    • Kelelahan.
    • Stres.
    • Baru mengakhiri resep pil KB. [1]
    • Menyusui. [2]
  2. 10 hingga 14 hari setelah pembuahan, telur yang telah dibuahi menempel ke dinding rahim. Proses ini dapat menyebabkan munculnya flek atau kram ringan. Ini disebut perdarahan implantasi, dan kadang dianggap sebagai gejala pramenstruasi. Jika Anda menduga hamil, perhatikan gejala ini untuk melihat apakah perdarahan berkembang menjadi siklus menstruasi penuh. Jika tidak, mungkin Anda hamil. [3]
  3. Banyak wanita mulai mengeluarkan cairan putih susu dari vagina hampir segera setelah pembuahan. Cairan tidak berbahaya ini disebabkan peningkatan dalam pertumbuhan sel-sel yang melapisi vagina, dan mungkin terus berlanjut selama kehamilan. Biasanya, level cairan bervariasi selama siklus menstruasi normal. Jika Anda memperhatikan perubahan atau bertambahnya cairan yang dikeluarkan, mungkin Anda hamil. [4]
    • Hubungi dokter jika warna cairan berubah dan disertai bau, sakit, atau sensasi gatal atau panas. Gejala ini merupakan tanda infeksi jamur atau bakteri dan juga mungkin mengindikasikan penyakit menular seksual seperti trichomoniasis , gonore, atau chlamydia .
  4. Suhu tubuh basal—suhu ketika bangun di pagi hari—meningkat selama dua minggu pertama siklus menstruasi dan menurun begitu menstruasi mulai. Jika Anda sudah mulai mengukur suhu tubuh basal sebagai bagian dari usaha untuk hamil, perhatikan apakah suhu Anda tetap tinggi. Jika ya, itu mungkin tanda kehamilan. [5]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengevaluasi Perubahan Fisik Lain

PDF download Unduh PDF
  1. Cepatnya tingkat perubahan hormon dapat membuat payudara membengkak, nyeri, atau gatal setelah satu hingga dua minggu kehamilan. Payudara mungkin terasa lebih berat atau penuh, atau nyeri ketika disentuh. Area di sekitar puting, yang disebut areola, mungkin juga menggelap atau membesar. [6]
  2. Mual dialami oleh 70 sampai 85 persen wanita hamil. [7] Mual bisa terjadi kapan saja meskipun paling sering pada pagi hari. Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi besar kemungkinan hormon kehamilan yang menyebabkannya. Anda mungkin mengidam (atau tidak berselera pada) makanan tertentu. Anda juga mungkin lebih sensitif pada aroma. [8] Gejala ini akan menghilang sekitar minggu 13 atau 14 kehamilan. Akan tetapi, beberapa wanita mengalami mual sepanjang kehamilan mereka. [9] Anda dapat mengurangi gejala mual dengan menggunakan beberapa taktik:
    • Makan sedikit, tetapi sering. Meskipun tampaknya kontraintuitif, makan sesuatu sebenarnya dapat menenangkan mual.
    • Istirahat sebanyak mungkin.
    • Pilih makanan tawar tanpa aroma yang kuat. Cracker asin, cracker kerang, atau serealia kering tanpa pemanis dapat menjadi pilihan untuk camilan.
    • Minum wedang jahe atau isap permen jahe. [10]
  3. Kehamilan dapat membuat Anda lebih lelah dan ini sudah mulai terasa satu minggu setelah pembuahan. Hormon kehamilan akan mengarahkan tubuh untuk mulai meningkatkan volume darah untuk Anda dan bayi. Ini dapat menurunkan tekanan darah dan kadar gula darah, dan membuat Anda merasa lelah. [11]
  4. Kehamilan membuat ginjal bekerja lebih keras. Peningkatan volume darah membuat ginjal harus menyaring cairan ekstra. Sebagai akibatnya, Anda mungkin harus sering-sering buang air kecil meskipun kehamilan masih dalam tahap awal.
    • Jika Anda merasakan sensasi panas ketika buang air kecil, itu mungkin tanda infeksi.
  5. Hormon kehamilan memperlambat siklus pencernaan agar nutrisi tambahan dapat mencapai janin. Hormon juga dapat mengendurkan otot-otot yang mendorong kotoran melalui saluran pencernaan.
  6. Hormon kehamilan begitu memengaruhi tubuh dan mengakibatkan perubahan suasana hati selama trimester pertama. Meskipun perubahan ini mungkin terasa sama dengan gejala sindrom pramenstruasi, perubahan suasana hati yang terus-menerus tanpa disusul menstruasi adalah tanda potensial kehamilan. Anda mungkin mengalami perubahan suasana hati baik karena perubahan fisik maupun alasan emosional. [12] Konsultasikan kepada dokter jika Anda merasa perubahan dalam suasana hati mengganggu kehidupan sehari-hari.
  7. Pembuluh darah melebar selama kehamilan karena volume darah yang meningkat. Ini berkontribusi pada penurunan tekanan darah atau gula darah, dan dapat membuat Anda pusing atau pingsan. [13]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Melakukan Tes Kehamilan

PDF download Unduh PDF
  1. Tes kehamilan memeriksa darah atau urine untuk mendeteksi adanya hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon ini dihasilkan oleh plasenta segera setelah embrio menempel pada dinding rahim. Meskipun kehadiran hCG dalam tubuh sangat cepat selama beberapa hari pertama kehamilan, tes yang dilakukan terlalu dini dapat menunjukkan hasil negatif. Jika tes kehamilan Anda negatif, tetapi Anda mengalami berbagai gejala lainnya, sebaiknya lakukan tes ulang.
  2. Alat uji kehamilan pribadi mengetes urine dalam satu dari dua cara. Beberapa tes mengharuskan Anda mengumpulkan urine dalam wadah dan memasukkan stik penguji ke dalamnya, atau memasukkan urine ke dalam wadah khusus dengan eyedropper . Tes lain mengharuskan Anda memosisikan stik penguji di bawah aliran urine ketika Anda buang air kecil, dengan kata lain buang air kecil di stik. Lamanya waktu menunggu bervariasi. Jadi, ikuti petunjuk alat yang Anda gunakan dengan cermat. Hasil tes ditunjukkan dengan perubahan warna, munculnya garis, atau simbol lain. [14]
    • Kebanyakan alat tes urine memiliki garis atau simbol "indikator kontrol" yang muncul apa pun hasilnya sebagai kepastian bahwa tes itu bekerja dengan baik. Pastikan indikator kontrol ini bekerja. Jika tidak, tes yang Anda lakukan tidak valid.
    • Periksa tanggal kedaluwarsa alat untuk memastikan hasil yang akurat.
    • Sebaiknya tunggu sampai hari pertama menstruasi Anda terlewati sebelum melakukan tes urine. Ini kira-kira dua minggu setelah pembuahan. Jika hasil tes negatif, tetapi Anda terus mengalami gejala lain, lakukan tes lagi dalam satu minggu. [15]
    • Tingkat keakuratan tes urine yaitu 97% jika dilakukan dengan benar. [16]
  3. Tes darah memiliki dua tipe. Tes kualitatif hanya menilai apakah ada hCG dalam darah dan akan memberi jawaban "ya" atau "tidak". Keakuratan tes ini sama dengan tes urine. Tes kuantitatif akan memberikan kuantitas persis hCG dalam darah. Tes ini sangat akurat dan sangat berguna jika dokter perlu melacak potensi masalah dalam kehamilan. Tes darah sudah dapat mendeteksi kehamilan sejak 7–12 hari setelah pembuahan. Akan tetapi, tes tersebut lebih mahal dan harus dilakukan di klinik dokter. [17]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.724 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan