PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kesuburan, atau yang bisa diterjemahkan sebagai kemampuan seseorang untuk hamil maupun menghamili, adalah salah satu faktor terpenting yang harus terus-menerus dipantau oleh pria dan wanita dewasa yang sudah aktif secara seksual, terutama jika mereka ingin membangun keluarga dalam waktu dekat atau sekadar perlu mengetahui kiat berhubungan seksual dengan aman. Meski mencatat, memantau, dan menentukan masa subur serta meningkatkan potensi pembuahan tidak sesulit memindahkan gunung, tetap dibutuhkan kesabaran yang luar biasa untuk melakukannya. Jika memungkinkan, lakukan itu dengan bantuan tenaga medis ahli. Jika tidak atau merasa belum perlu, cobalah membaca artikel ini untuk mengetahui berbagai kiat yang mampu mendukung perencanaan masa depan Anda.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Memilih Waktu yang Paling Tepat untuk Melakukan Hubungan Seksual

PDF download Unduh PDF
  1. Pertama-tama, beli alat tes ovulasi di toko daring atau apotek terdekat. Setelah itu, aliri alat tersebut dengan urine kira-kira 3-5 hari sebelum hari yang diperkirakan sebagai masa subur Anda. Lalu, tunggu beberapa detik untuk melihat kadar hormon Anda pada saat itu. Gunakan alat yang lain untuk mengecek kadar hormon Anda selama beberapa hari berturut-turut. Setelah kadar hormon terlihat meningkat secara drastis, kemungkinan besar masa subur Anda akan tiba satu atau dua hari setelahnya. [1]
    • Baca instruksi yang tertera untuk mengetahui aturan penggunaannya.
  2. Gunakan jurnal terpisah untuk mencatat berbagai informasi dasar seperti suhu tubuh atau masa haid Anda. Jika saat ini Anda sedang haid, catat pula frekuensi dan volume darah yang keluar, serta sensasi yang tubuh Anda rasakan. Pada dasarnya, jurnal tersebut juga bisa digunakan untuk melacak durasi haid Anda. [2]
    • Siklus haid Anda merujuk kepada jumlah tanggal di antara dua buah siklus, sementara masa haid merujuk kepada hari-hari ketika darah haid Anda keluar.
    • Pada jurnal tersebut, Anda bisa mencantumkan tanggal haid, suhu tubuh harian, serta gejala yang dirasakan di sepanjang hari.
    KIAT PAKAR

    Debra Minjarez, MS, MD

    Pakar Endokrinologi Reproduksi Bersertifikasi dan Spesialis Infertilitas
    Dr. Debra Minjarez adalah dokter kebidanan dan kandungan, spesialis kesuburan, dan direktur medis di Spring Fertility, sebuah klinik kesuburan di San Francisco Bay Area. Sebelumnya dia bekerja selama 15 tahun sebagai Direktur Medis di Colorado Center for Reproductive Medicine (CCRM) dan juga Direktur Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas di Kaiser Oakland. Sepanjang karier profesionalnya, dia mendapatkan banyak penghargaan seperti ACOG Ortho-McNeil Award, Cecil H. and Ida Green Center for Reproductive Biology Sciences NIH Research Service Award, dan Society for Gynecologic Investigation President’s Presenter Award. Dr. Minjarez meraih gelar BS, MA, dan MD dari Stanford University, menyelesaikan program residensinya di University of Colorado, dan menuntaskan program fellowship di University of Texas Southwestern.
    Debra Minjarez, MS, MD
    Pakar Endokrinologi Reproduksi Bersertifikasi dan Spesialis Infertilitas

    Pakar Kami Sependapat: Dengan mencatat hari pertama haid dan mengetahui hari pertama haid berikutnya, niscaya Anda akan menemukan perkiraan durasi haid. Setelah mengetahuinya, kurangi durasi tersebut dengan 14 hari untuk mengasumsikan hari ovulasi Anda.

  3. Hitung masa subur berdasarkan siklus haid Anda yang lampau. Cobalah menengok kembali ke 4-6 siklus haid terakhir Anda, dan temukan durasi siklus yang terpendek. Setelah itu, kurangi durasi tersebut dengan 18 hari, lalu pindahkan hasilnya ke kalender atau jurnal harian yang Anda gunakan untuk mencatat siklus haid terkini. Untuk menentukan tanggal berakhirnya masa subur Anda, kurangi durasi siklus terpanjang yang Anda miliki dengan 11 hari. [3]
    • Misalnya, jika siklus terpendek Anda adalah 21 hari, cobalah mengurangi angka tersebut dengan 18, yang hasilnya adalah 9. Jika siklus haid terakhir Anda dimulai pada tanggal 6, cobalah menandai tanggal 15 sebagai masa subur pertama Anda.
    • Jika siklus terpanjang Anda adalah 32 hari, cobalah mengurangi angka tersebut dengan 11, yang hasilnya adalah 21. Jika siklus haid terakhir Anda dimulai pada tanggal 6, tandai tanggal 27 sebagai hari berakhirnya masa subur Anda, yang sejatinya merupakan hari ke-21 setelah tanggal 6.
  4. Gunakan jurnal harian sebagai acuan untuk mengetahui panjang siklus haid Anda. Jika rata-rata siklus Anda adalah 26 sampai 32 hari, cek kalender untuk mengetahui hari kedelapan dan kesembilan belas dalam siklus tersebut. Setelah menemukannya, cobalah untuk berhubungan seksual secara rutin dalam sebelas hari tersebut. Seharusnya, kemungkinan pembuahan Anda akan meningkat secara drastis setelahnya! [4]
    • Tidak ingin memiliki anak? Berhati-hatilah saat melakukan hubungan seksual pada hari-hari tersebut.
    • Kiat ini juga dikenal dengan sebutan “Metode Hari Standar”.
    • Jangan terlampau cemas jika hasilnya tidak langsung kelihatan. Faktanya, tidak mudah lho , menemukan tanggal yang benar-benar akurat!
  5. Temukan lendir serviks yang mulur dan licin untuk mengonfirmasi masa subur Anda. Amati celana dalam atau liang vagina Anda untuk mendeteksi jenis lendir yang keluar. Jika teksturnya masih kering, kemungkinan besar Anda belum memasuki masa subur. Namun, jika teksturnya terasa licin dan mulur, kemungkinan besar Anda sedang subur. Selagi memantau kondisi lendir serviks, jangan lupa mencatat tekstur dan jumlah lendir yang Anda temukan dalam jurnal harian. [5]
    • Jika kondisi lendir tetap mulur dan licin selama setidaknya 2 hari, artinya Anda memang sedang subur.
    • Jika ingin, Anda juga bisa mengecek kondisi lendir serviks dengan memasukkan jari tangan yang bersih ke dalam vagina.
    • Diksi yang lazim digunakan untuk mendeskripsikan kondisi lendir serviks adalah kering, buram, licin, lengket, dan basah.

    Tips: Anda bisa menggunakan “metode 2 hari” untuk mencatat kondisi lendir serviks setiap 2 hari. Dengan kata lain, jika tekstur vagina terasa kering pada hari ini dan kemarin, bisa disimpulkan bahwa Anda memang sedang tidak subur.

  6. Rekam suhu tubuh Anda di sepanjang siklus untuk mengidentifikasi masa-masa yang tidak subur. Kunjungi apotek atau toko kesehatan terdekat untuk membeli termometer rektal (basal) konvensional. Gunakan alat tersebut untuk mengecek suhu tubuh Anda setiap 5 menit, lalu catat hasilnya di jurnal harian khusus. Berusahalah untuk melakukan ini di sepanjang siklus, dan jangan lupa menandai hari-hari ketika suhu tubuh Anda meningkat. Ingat, jika suhu tubuh terus-menerus tinggi selama lebih dari 3 hari, kemungkinan besar Anda tidak akan hamil. [6]
    • Masa tidak subur, atau yang kerap disebut sebagai “masa aman”, akan berakhir ketika suhu rata-rata Anda turun sesaat sebelum haid dimulai.
    • Metode ini memang tidak terlalu efektif jika diterapkan sendirian. Oleh karena itu, sebaiknya kombinasikan metode ini dengan memeriksa lendir serviks atau opsi lain yang lebih cocok untuk Anda, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
    • Kemungkinan besar, hasil yang paling akurat akan diperoleh melalui pengecekan suhu vagina.
  7. Evaluasi kembali gaya hidup Anda, terutama setelah melahirkan. Secara khusus, pantau siklus menstruasi dan frekuensi menyusui Anda. Jika haid tak kunjung tiba setelah melahirkan, ketika anak berusia di bawah 6 bulan, dan/atau ketika Anda menyusui anak secara rutin, kemungkinan besar kondisi Anda memang tidak subur. [7]
  8. Secara khusus, tinggalkan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol, terutama karena keduanya ampuh menurunkan produksi sperma Anda secara keseluruhan. Selain itu, kenakan pula celana dalam yang nyaman dan berpori baik untuk memperbaiki sirkulasi udara di sekitar alat kelamin Anda. [8]
    • Obat-obatan tertentu, seperti steroid anabolik, berisiko menurunkan tingkat kesuburan Anda.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Meningkatkan Kemungkinan Pembuahan

PDF download Unduh PDF
  1. Cobalah membeli alat tes sperma mandiri di toko daring atau apotek terdekat terlebih dahulu, lalu gunakan alat tersebut untuk menganalisis sampel sperma Anda dan mengidentifikasi konsentrasinya. Jika Anda mengeluarkan sedikitnya 20 juta sel sperma/ml semen, artinya tingkat kesuburan Anda baik. Jika hasilnya kurang dari itu, cobalah menemui dokter untuk melakukan tes sperma secara lebih mendetail. [9]
    • Ingat, jumlah sperma belum tentu mampu menentukan tingkat kesuburan Anda.
    • Pemeriksaan ini mampu mengidentifikasi perlu atau tidaknya Anda menemui dokter.
  2. Selagi sedang subur, cobalah berhubungan seksual dengan pasangan setiap 2-3 hari karena faktanya, berhubungan seksual secara konsisten ampuh meningkatkan kemungkinan pembuahan Anda dan pasangan. [10]

    Tahukah Anda? Empat dari 5 pasangan yang berhubungan seksual secara rutin mampu memiliki anak dalam waktu 1 tahun!

  3. Jika saat ini Anda sedang menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apa pun, tentu saja kemungkinan untuk memiliki anak akan berkurang secara drastis. Oleh karena itu, temui dokter untuk mengubah pola hidup Anda dengan cara yang aman demi meningkatkan kemungkinan pembuahan. [11]
    • Alat kontrasepsi lain, seperti kondom, juga dapat menurunkan risiko Anda untuk memiliki anak.
  4. Mintalah rekomendasi tes kesuburan yang tepat kepada dokter karena kesulitan Anda untuk memiliki anak mungkin disebabkan oleh masalah yang sejatinya lebih serius. Meski sangat bergantung kepada opini dokter, Anda mungkin akan diminta untuk melakukan tes hormon atau tes imaging (pengambilan gambar dengan teknologi magnet dan gelombang radio) demi mendapatkan diagnosis yang paling tepat. [12]
    • Prosedur hysteroscopy atau hysterosalpingography membantu dokter untuk memeriksa ada atau tidaknya kerusakan pada rahim dan organ reproduksi Anda yang lain. Sementara itu, pria mungkin akan diminta untuk melakukan vasography guna memeriksa kesehatan vas deferens atau saluran spermanya.
    • Pemeriksaan darah dan prosedur lain juga bisa dilakukan untuk mengecek kadar testosteron dalam tubuh serta gangguan medis yang berpotensi menghambat potensi kesuburan. Secara khusus, wanita yang mengidap polycystic ovary syndrome (PCOS) atau kegagalan ovarium prematur juga memiliki risiko yang lebih rendah untuk hamil.
    Iklan

Tips

Iklan

Peringatan

  • Faktanya, penyebab ketidaksuburan belum tentu bisa “ditunjuk”, sekalipun oleh dokter. Selalu ingat ini ketika Anda berkunjung ke dokter! [17]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.995 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan