Unduh PDF Unduh PDF

Menerima nasihat terkadang sangat sulit walaupun masalah sangat rumit. Kabar baiknya, pendapat orang lain bisa memberikan perspektif baru sehingga Anda lebih mudah menentukan apa yang harus dilakukan. Meski tidak mudah, cobalah membuka pikiran dan mendengarkan nasihat dengan keterbukaan hati. Kemudian, pertimbangkan baik-baik nasihat yang diberikan sebelum mengambil keputusan.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Bersikap Terbuka untuk Menerima Nasihat

Unduh PDF
  1. Jika Anda enggan meminta bantuan saat menghadapi masalah atau mudah mengabaikan saran dari orang lain, cobalah mencari tahu penyebabnya. Anda bisa membuka diri untuk menerima nasihat orang lain jika mau mengakui alasannya dengan jujur, misalnya karena: [1]
    • ingin mempertahankan pendirian
    • merasa yakin pendapat Anda paling benar
    • tidak percaya kepada orang lain [2]
    • menganggap nasihat yang tidak berkenan di hati pasti sia-sia [3]
    • lebih memilih kesenangan sementara ketimbang manfaat jangka panjang [4]
    • terbawa oleh kebiasaan
    • tidak siap mendengarkan nasihat
    • merasa takut atau minder
  2. Nasihat dari orang yang tepat bisa membantu Anda menemukan solusi yang tidak terpikirkan. Selain itu, ia mampu membuka wawasan atau menunjukkan pola pikir yang keliru sehingga Anda mampu mengatasi masalah dengan cara pandang baru. [5]
    • Anda siap mendengar seseorang memberikan pendapat atau nasihat kalau Anda tahu manfaat yang akan diperoleh setelah menerima nasihat yang baik.
    • Sebelum meminta nasihat, jelaskan inti pemasalahan yang sedang dihadapi agar orang yang akan memberi nasihat mengerti apa yang Anda butuhkan.
  3. Sayangnya, banyak di antara kita yang merasa paling tahu solusi terbaik. Sikap seperti ini bisa merugikan diri sendiri. Saat seseorang memberikan nasihat, berusahalah memahaminya dengan pikiran yang terbuka . Bisa jadi, solusi yang ia berikan lebih baik daripada yang Anda pikirkan. [6]
    • Sebagai contoh, selama ini Anda terbiasa mengerjakan tugas dengan cara tertentu, lalu rekan kerja mengusulkan cara lain. Kalau Anda mau mempertimbangkan sarannya, ternyata proses kerja menjadi lebih efisien sehingga tugas lebih cepat selesai dan hasilnya lebih baik.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mempertimbangkan Nasihat yang Diberikan

Unduh PDF
  1. Ingatlah bahwa intuisi tidak selalu benar. Oleh sebab itu, pendapat Anda tentang nasihat yang diberikan bukan satu-satunya alasan untuk mengambil keputusan. Walau demikian, pertimbangkan masak-masak untuk memastikan langkah yang akan dilakukan selaras dengan prinsip hidup sebab Anda sendiri yang akan menanggung konsekuensinya. [7]
    • Sebagai contoh, jika seseorang memberikan nasihat yang bertentangan dengan prinsip hidup Anda, misalnya kejujuran dan integritas, dengarkan dialog batin yang mengatakan bahwa nasihat ini salah.
  2. Wajar jika Anda merasa tersinggung ketika seseorang memberikan nasihat tanpa diminta sebab hal ini kurang santun, tetapi cobalah melihat sisi baiknya. Apabila seseorang ingin memberikan nasihat dengan niat baik, berikan kesempatan kepadanya tanpa merasa tersinggung. [8]
    • Meskipun Anda tidak setuju, tanyakan kepada diri sendiri, "Pelajaran apa yang bisa dipetik dari nasihat ini?" dan "Apa yang perlu diubah untuk memperbaiki diri?"
  3. Pertimbangkan baik-baik saat ingin memilih orang yang pantas menasihati Anda. Ia bisa memberikan nasihat terbaik jika ia mampu menempatkan diri di posisi Anda, benar-benar peduli kepada Anda, dan memiliki pengetahuan tentang subjek yang sedang dibahas. Ingatlah bahwa kesuksesan seseorang bukan jaminan ia mampu memberikan nasihat yang baik. Jangan biarkan status seseorang menjadi dasar pertimbangan Anda.
    • Jika Anda bekerja sebagai pemberi jasa, umpan balik dari pelanggan bisa menjadi masukan berharga. [9]
    • Jangan meminta nasihat dari orang yang kehidupannya tidak selaras dengan idealisme Anda. Contohnya, jangan meminta saran tentang cara mengatur arus kas dari orang yang tidak mampu mengelola uang dengan baik.
    • Saat memilih pemberi nasihat, pastikan ia bukan orang selalu setuju dengan Anda sebab nasihatnya belum tentu objektif.
  4. Saat mendengarkan nasihat, mungkin Anda bingung kalau ia menyampaikan hal-hal yang ambigu, memberikan ide sangat banyak, atau menggunakan jargon. Jangan ragu bertanya kalau ada yang belum jelas! [10]
    • Contohnya, jika ia memberikan beberapa langkah yang perlu dilakukan, tetapi tidak menjelaskan caranya, tanyakan, "Apa yang harus saya lakukan sebagai langkah pertama?"
  5. Jangan membatasi diri dengan meminta nasihat hanya dari satu orang. Temui beberapa orang yang pemikiran dan pengalamannya layak diteladani. Dengan demikian, Anda bisa memperluas wawasan dan mendapatkan perspektif baru tentang masalah yang dihadapi. [11]
    • Selain itu, jangan mengandalkan orang-orang yang pola pikirnya sama dengan Anda. Mintalah nasihat dari orang-orang yang cara pandangnya berbeda.
  6. Meskipun Anda harus segera mengambil keputusan, sempatkan memilah dan memilih nasihat yang bijak dan bermanfaat. Pertimbangkan masak-masak setiap opsi agar Anda bisa mengambil keputusan yang tepat berdasarkan prioritas dan sasaran yang ingin dicapai. [12]
    • Tentukan tenggat supaya Anda tidak terlalu lama berpikir tanpa mengambil keputusan. [13]
  7. Bagaimanapun juga, Anda adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas keputusan Anda. Pertimbangkan semua nasihat yang diberikan, tentukan langkah yang ingin dilakukan, lalu laksanakan dengan tindakan nyata. [14]
    • Apa pun akibatnya, persiapkan diri untuk bertanggung jawab atas keputusan Anda.
  8. Pastikan pemberi nasihat tahu bahwa Anda menghargai nasihatnya dan saran yang diberikan membawa dampak positif bagi Anda. Selain untuk menunjukkan tata krama, Anda memberitahunya bahwa sarannya berharga dan bermanfaat. [15]
    • Langkah ini bisa membantu Anda membangun jejaring sosial dan membuka peluang untuk meminta nasihat lagi jika diperlukan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Meminta Nasihat

Unduh PDF
  1. Kalau Anda membutuhkan nasihat, andalkan orang yang mampu memberikan pandangan objektif untuk mengatasi masalah, tetapi tidak perlu yang pengalamannya sama dengan Anda. Berpikirlah kreatif! Selain itu, pastikan Anda memilih orang yang mengharapkan Anda sukses! [16]
    • Sebisa mungkin, pilih beberapa orang yang latar belakangnya berbeda. Dengan demikian, Anda bisa mendapat masukan dari orang-orang yang perspektifnya beragam.
  2. Meminta nasihat bukan hal mudah. Awali percakapan dengan menyampaikan kata-kata yang positif dengan kalimat yang lugas. Anda tidak perlu merendahkan diri. Para pakar di bidangnya tetap membutuhkan nasihat sesekali. [17]
    • Ucapkan kalimat yang simpel , misalnya, "Kalau tidak keberatan, boleh saya minta saran?"
    • Ajukan pertanyaan untuk mencari tahu kesediaannya memberikan nasihat guna menentukan Anda memilih orang yang tepat atau tidak.
  3. Nasihat akan mubazir jika Anda sendiri tidak tahu inti permasalahannya. Awali penjelasan dengan memberitahunya bahwa Anda ingin mengambil keputusan. Kemudian, sampaikan semua yang harus Anda pertimbangkan sebagai dasar pengambilan keputusan, misalnya orang-orang yang terlibat, sasaran yang ingin dicapai, dan apa yang membuat masalah menjadi rumit. Dengan demikian, ia bisa langsung memberikan nasihat yang bermanfaat, alih-alih yang ambigu atau tidak spesifik. [18]
    • Jangan menceritakan hal-hal yang tidak bermanfaat. Berikan informasi sebatas yang perlu ia ketahui. [19]
    • Tanyakan kepada diri sendiri: apa yang belum Anda ketahui? apa kendala yang membuat Anda kesulitan? dalam hal apa Anda sangat membutuhkan nasihat?
    • Contohnya, jika Anda bingung ingin menerima tawaran kerja atau tidak, jelaskan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan baru, perbedaan dengan pekerjaan saat ini, dan isu yang menyebabkan pengambilan keputusan terasa sulit, misalnya Anda harus pindah rumah ke luar kota.
  4. Mungkin Anda merasa perlu menemui seseorang untuk 'meminta nasihat', padahal sesungguhnya Anda ingin meminta konfirmasi. Jika Anda sudah menentukan apa yang akan dilakukan, jalankan saja sambil menyiapkan diri menghadapi kemungkinan keputusan Anda keliru. [20]
    • Contohnya, jika Anda menghadapi masalah pelik di kantor, jangan menemui atasan untuk meminta nasihat kalau Anda sudah menentukan solusinya.
    • Jangan meminta nasihat sekadar untuk meyakinkan diri sendiri bahwa keputusan Anda benar.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.643 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan