Artikel ini disusun bersama Hyungbum Kang, MA, MSW, LCSW, MAC
. Hyungbum Kang adalah Pekerja Sosial Klinis Berlisensi yang berbasis di Honolulu, Hawaii. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, Hyungbum mengkhususkan diri menggunakan pendekatan terapi terpadu untuk mengobati ADHD, Manajemen Kemarahan, Depresi, serta masalah kesehatan mental dan pekerjaan sosial lain. Ia memiliki gelar Sarjana Bahasa Inggris dan gelar Master di bidang Sosiologi dan Pekerjaan Sosial. Hyungbum memperoleh gelar MBA dari Hawaii Pacific University (HPU) dan sedang menyelesaikan pendidikan Doctor of Psychology dari HPU. Dia adalah anggota American Psychological Association, International Honor Society in Psychology, National Association of Social Workers, dan California Consortium of Addiction Programs and Professionals.
Ada 7 referensi
yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 5.202 kali.
Tidak dipedulikan atau bahkan diabaikan memang menyakitkan. Anda mungkin menyadari bahwa Anda terus memikirkannya dan mempertanyakan apa yang terjadi atau apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan. Diabaikan juga pada akhirnya bisa menghancurkan harga diri dan kebahagiaan Anda. Pada satu titik, Anda mungkin perlu beristirahat dan berfokus pada kebutuhan sendiri. Artikel ini akan memandu Anda mempelajari beberapa kiat berguna untuk memberi ruang bagi diri sendiri dan meluangkan waktu untuk merawat diri.
Langkah
-
Jangan berusaha berhubungan dengannya jika ia mengabaikan Anda. Terkadang, Anda perlu mengambil jarak darinya dan itulah mungkin yang ia juga butuhkan. Tidak ada keharusan untuk “bertingkah” atau secara dramatis memberitahunya bahwa Anda akan menjauh. Cukup pergi ke suatu tempat dan tenangkan diri. [1] X Teliti sumber
- Tentu saja hal ini mungkin sulit dilakukan jika Anda tinggal bersama orang yang mengabaikan Anda. Dalam situasi seperti ini, Anda berdua mungkin membutuhkan beberapa jam untuk menenangkan diri. Sebagai contoh, berikan teman sekamar atau pasangan waktu untuk beristirahat dan tinggalkan rumah untuk sementara.
- Jika Anda diabaikan oleh seorang rekan kerja, coba tinggalkan masalah yang ada di kantor. Saat pulang, pastikan Anda tidak memikirkan masalah tersebut.
Iklan
-
Ikuti kursus dalam bidang yang Anda minati atau jadilah sukarelawan. Fokuskan diri pada minat Anda alih-alih mencemaskan orang yang mengabaikan Anda. Pelajari hal baru atau curahkan waktu pada hal yang Anda pedulikan agar Anda bisa bangkit dan membebaskan diri dari rasa diabaikan.
- Sebagai contoh, ikuti kelas bahasa di kampus atau jadilan sukarelawan di tempat penampungan hewan. Terkadang, sekadar keluar dari masalah bisa membuat masalah tersebut terasa lebih ringan.
-
Alih-alih membiarkan diri tertekan, bersenang-senanglah dengan teman-teman dan keluarga. Mungkin Anda kesulitan melupakan orang yang mengabaikan Anda, tetapi hal tersebut menjadi lebih mudah jika Anda bisa bersenang-senang dan berada dalam pola pikir yang positif. Luangkan waktu dengan orang-orang yang membuat Anda merasa bahagia dan percaya diri. [2] X Teliti sumber
- Jika Anda diabaikan oleh pasangan atau anggota keluarga, curahkan perasaan Anda kepada seorang teman atau cukup tinggalkan rumah dan istirahatkan pikiran Anda.
Iklan
-
Lakukan kegiatan yang bisa meningkatkan kepercayaan diri. Tentunya sangat sulit untuk tidak sakit hati karena diabaikan seseorang. Harga atau kepercayaan diri Anda pun bisa saja anjlok. Alih-alih mengeluarkan semua energi mental Anda untuk memikirkannya, gunakan waktu yang ada untuk diri sendiri. Hal ini penting terutama saat Anda diabaikan oleh sosok yang sangat dekat. Rawatlah diri agar Anda merasa lebih positif. Sebagai contoh, Anda bisa: [3] X Teliti sumber
- Pergi menonton film bersama teman-teman.
- Berolahraga (mis. joging atau memanjat tebing).
- Makan di restoran favorit Anda.
- Membeli buku yang ditulis oleh penulis kesayangan Anda.
-
Luangkan waktu untuk mengenali emosi yang ada. Saat seseorang mengabaikan Anda, mungkin Anda ingin langsung mengabaikannya, tetapi penting bagi Anda untuk mengetahui apa yang sebenarnya dirasakan. Apakah Anda terluka karena pengabaiannya? Merasa ditelantarkan? Atau justru malu? Terima perasaan yang ada agar Anda tahu cara bangkit dari keadaan. [4] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber
- Sebagai contoh, Anda mungkin berpikir, "Aku sangat geram ketika Tina mengabaikanku. "Kami 'kan bersahabat!” atau “Aku merasa malu ketika Jojo mengabaikanku. Ia 'kan kakakku."
- Jika seseorang yang Anda tidak kenal baik mengabaikan Anda, pikirkan apakah hubungan dengannya layak dipertahankan. Namun, jika yang mengabaikan Anda adalah kerabat dekat atau pasangan, penting bagi Anda untuk mengenali dampaknya.
Iklan
-
Pikirkan apakah Anda benar-benar sudah mencoba berkomunikasi dengannya. Ada kemungkinan suasana hatinya sedang buruk dan ia tidak sadar bahwa ia “mengabaikan” Anda. Coba ajukan pertanyaan atau awali obrolan yang ringan untuk mengetahui tanggapannya. Anda mungkin melihat bahwa ia masih mau berbicara dan tidak mengabaikan Anda sejak awal. [5] X Teliti sumber
- Sambil memikirkan hal ini, pikirkan suasana hati atau pikiran Anda sendiri. Jika suasana hati Anda sedang buruk atau Anda mencemaskan hubungan dengan mereka, Anda mungkin menilai situasi secara berlebihan.
- Jika Anda tidak mengenalnya dengan baik, mungkin Anda salah memahami kepribadian atau wataknya yang pendiam atau pemalu. Sebagai contoh, rekan kerja Anda mungkin tidak mengabaikan Anda—ia hanya seorang introver.
-
Jangan beranggapan bahwa ia dengan sengaja ingin mengabaikan Anda. Saat Anda diabaikan, Anda mungkin merasa bahwa ia secara pribadi sedang menyerang Anda, tetapi tahan diri dan tanyakan kepada diri sendiri apa yang terjadi kepadanya. Apakah ia sedang merasa minder ? Mungkin ia merasa kesal atau marah mengenai hal yang terjadi di pekerjaan atau kehidupannya. [6] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber
- Sebagai contoh, pasangan Anda mungkin merasa cemas dengan proyek di kantornya atau seorang kerabat mungkin tertekan dengan masalah kesehatannya.
- Jangan biarkan kependiamannya membuat Anda tidak bisa berbahagia. Fokuskan diri pada kebutuhan dan kesehatan mental Anda.
Iklan
-
Akui perlakuan dinginnya dan buat rencana untuk berbicara. Diabaikan oleh kenalan atau rekan kerja mungkin masih bisa Anda terima, tetapi berbeda cerita jika yang mengabaikan Anda adalah pasangan. Mengabaikan perlakuannya terhadap Anda justru bisa merusak hubungan yang ada sehingga beri tahu ia bahwa Anda mengamati perilakunya dan ingin membahasnya di lain waktu. [7] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, "Kulihat kamu menjadi pendiam dan tidak mau berbicara kepadaku. Aku tidak tahu apakah ini karena kamu sedang tertekan atau pekerjaan di kantor sangat sulit, dan aku tahu kamu tidak ingin bicara denganku. Namun, ayo bicara denganku besok mengenai apa yang terjadi denganmu."
- Penting bagi Anda untuk meluangkan waktu dan menyampaikan perlakuan yang Anda ingin terima darinya.
-
Bicaralah dengan konselor pasangan jika sikap pasangan Anda memengaruhi hubungan yang dijalani. Setiap pasangan pasti melewati rintangan, tetapi jika pasangan Anda memanfaatkan sikap dingin untuk menghukum atau melukai Anda, dan ia melakukannya secara berulang, inilah waktu yang tepat untuk mendapatkan bantuan. Dorong pasangan untuk mengikuti konseling pasangan agar komunikasinya dapat diperbaiki. [8] X Teliti sumber
- Anda layak menjalin hubungan yang sehat sehingga jangan ragu untuk membela diri demi mendapatkan kebutuhan Anda.
Iklan
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://au.reachout.com/articles/dealing-with-a-toxic-friendship
- ↑ https://www.sutterhealth.org/health/mind-body/10-simple-ways-to-cope-with-stress
- ↑ https://au.reachout.com/articles/10-tips-for-improving-your-self-esteem
- ↑ https://greatergood.berkeley.edu/article/item/how_to_deal_with_mean_people
- ↑ https://au.reachout.com/articles/dealing-with-a-toxic-friendship
- ↑ https://greatergood.berkeley.edu/article/item/how_to_deal_with_mean_people
- ↑ https://www.fatherly.com/love-money/the-silent-treatment-marriage-advice/
- ↑ https://www.theatlantic.com/family/archive/2021/03/psychology-of-silent-treatment-abuse/618411/