PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Pikiran negatif sesekali datang tanpa diundang. Meskipun berguna untuk menghindari situasi berbahaya, pikiran negatif bisa sangat mengganggu dan menurunkan kesehatan mental. Jika hal ini memicu masalah, terapkan solusi temporer dengan menyadari setiap kali muncul pikiran negatif, lalu mengabaikannya. Hentikan sejenak aktivitas yang sedang dilakukan untuk bernapas dalam-dalam . Alihkan perhatian dengan memikirkan hal-hal positif dan melakukan aktivitas yang lain. Hilangkan pikiran negatif dengan memfokuskan diri pada orang-orang yang sikapnya baik dan mengakses media yang membentuk pola pikir positif . Sebagai solusi permanen, biasakan menulis buku harian untuk mengendalikan pikiran dan mengatasi emosi negatif .

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menghilangkan Pikiran Negatif

PDF download Unduh PDF
  1. Anda perlu memusatkan perhatian dan melakukan relaksasi agar bisa menghilangkan pikiran negatif. Setiap kali muncul pikiran negatif, berusahalah menyadarinya, hentikan aktivitas, lalu amati pikiran ini. Hentikan sejenak aktivitas Anda untuk bernapas panjang dengan tenang dan teratur agar Anda bisa berpikir jernih guna menghilangkan pikiran negatif. [1]
    • Anda perlu beristirahat sejenak sebab pikiran sangat aktif jika Anda sedang sibuk. Jauh lebih mudah mengendalikan pikiran ketika Anda rileks.
  2. Pikiran negatif belum tentu buruk. Adakalanya, pikiran negatif bermanfaat menghindari bahaya sehingga berperan penting untuk bertahan hidup. Setelah menenangkan diri dan mengidentifikasi pikiran yang muncul, cobalah mengamatinya. Apakah pikiran ini berguna atau sekadar memicu rasa cemas? Jawabannya menjadi dasar untuk melakukan langkah berikutnya. [2]
    • Pikiran negatif yang tidak bermanfaat biasanya berkaitan dengan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan. Kalau Anda sedang berlibur di kapal pesiar dan khawatir kapal akan tenggelam, pikiran ini sia-sia sebab Anda tidak bisa mencegahnya. Alih-alih, Anda menjadi cemas karena memikirkan hal ini.
  3. Pikiran negatif tidak selalu buruk. Adakalanya, pikiran negatif bermanfaat mengingatkan tentang sesuatu yang akan terjadi sehingga Anda bisa mengambil tindakan. Ini berarti, pikiran tersebut mengantisipasi ancaman yang nyata dan bisa diatasi. Jadi, pikiran ini bermanfaat dan perlu ditindaklanjuti untuk menghindari bahaya. [3]
    • Contohnya, jika seminggu ini Anda mengalami demam, sebaiknya Anda berpikir jangan-jangan ada masalah sehingga Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Pikiran negatif ini bermanfaat dan harus ditindaklanjuti, bukan diabaikan.
    • Gunakan pikiran negatif untuk membuat rencana hari depan. Jika Anda memboroskan uang untuk berbelanja secara gegabah sehingga tidak punya tabungan, sepantasnya Anda khawatir apa yang akan terjadi kalau Anda mengalami kondisi darurat. Tanggapi pikiran ini dengan mengurangi pengeluaran dan terus menabung.
  4. Kiat ini terkesan aneh, tetapi sangat efektif sebagai sarana visualisasi. Saat muncul pikiran negatif yang tidak bermanfaat, bayangkan pikiran ini masuk ke dalam balon, lalu lepaskan balon ke angkasa. Imajinasi ini membuat Anda terbebas dari pikiran negatif. [4]
    • Anda boleh melakukan visualisasi dengan cara lain. Bayangkan Anda memindahkan pikiran negatif ke atas daun, lalu letakkan daun di air sungai yang mengalir ke laut.
  5. Pikiran tidak bisa fokus pada 2 hal secara bersamaan. Oleh sebab itu, pikiran negatif akan hilang jika Anda memikirkan sesuatu yang positif. Untuk menghilangkan pikiran negatif, pikirkan pengalaman menyenangkan atau aktivitas yang disukai. [5]
    • Memikirkan kejadian yang bertolak belakang merupakan salah satu kiat bermanfaat. Contohnya, jika Anda khawatir tidak lulus ujian, bayangkan Anda lulus dengan nilai A.
    • Jika pikiran negatif selalu terfokus pada hal yang sama, siapkan beberapa pikiran positif sebagai penggantinya. Contohnya, jika Anda sering berpikir negatif sehingga khawatir bisnis akan bangkrut, bayangkan Anda sedang diwawancarai oleh Forbes sebagai pengusaha sukses.
  6. Kalau Anda tidak berhasil menghilangkan pikiran negatif dengan berimajinasi, lakukan aktivitas fisik untuk mengalihkan perhatian. Idealnya, lakukan aktivitas yang menyenangkan, tetapi tidak harus. Aktivitas fisik bisa membantu Anda mengendalikan pikiran dan menghilangkan pikiran negatif. [6]
    • Aktivitas fisik sangat berguna untuk mengalihkan perhatian. Saat berolahraga , tubuh memproduksi endorfin, yaitu hormon yang bermanfaat memperbaiki suasana hati. Jika Anda perlu mengalihkan perhatian, luangkan waktu untuk berolahraga ringan atau berjalan kaki di taman.
    • Mungkin Anda tidak bisa berolahraga ketika berada di kantor atau di sekolah. Untuk mengalihkan perhatian, kerjakan tugas yang lain atau tinggalkan tempat duduk untuk rehat sambil minum kopi.
    • Jangan berperilaku buruk untuk menghilangkan pikiran negatif, misalnya mengonsumsi alkohol atau narkoba. Cara ini berbahaya bagi kesehatan dan tidak mengatasi masalah.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Membentuk Pola Pikir yang Positif

PDF download Unduh PDF
  1. Ketahui bahwa dialog batin merepresentasikan cara berkomunikasi dengan diri sendiri. Anda mengatakan hal yang negatif kepada diri sendiri jika pikiran Anda selalu negatif. Tanyakan kepada diri sendiri: apakah Anda pernah berbicara seperti ini kepada orang lain? Kemungkinan besar Anda enggan melakukannya sebab ucapan tersebut tidak santun dan tidak menyenangkan. Oleh sebab itu, ubah dialog batin agar Anda berbicara kepada diri sendiri selayaknya Anda berbicara kepada orang lain. [7]
    • Bayangkan diri sendiri adalah teman. Jika Anda tidak mau membuatnya sedih atau khawatir, mengapa Anda melakukannya kepada diri sendiri?
    • Kemampuan mengatakan hal-hal yang baik kepada diri sendiri perlu dikembangkan melalui latihan. Sebagaimana latihan angkat beban membuat otot lebih besar, kebiasaan mengatakan hal-hal baik kepada diri sendiri membuat Anda lebih percaya diri.
  2. Orang-orang yang rutin berinteraksi dengan Anda memengaruhi pola pikiran Anda. Pikiran negatif sulit dihilangkan jika Anda sering berinteraksi dengan orang yang bersikap negatif. Oleh sebab itu, cari teman yang wataknya baik, ceria, dan menyenangkan. Jika Anda lebih sering menghabiskan waktu dengan mereka, suasana hati akan membaik sehingga Anda bisa berpikir positif. [8]
    • Jika Anda punya banyak teman yang sikapnya positif, habiskan lebih banyak waktu dengan mereka. Kalau hanya sedikit, bergabunglah dalam komunitas baru untuk mencari teman baru.
    • Jangan memutus hubungan dengan orang-orang yang bersikap negatif, apalagi kalau mereka adalah teman lama, tetapi terapkan batasan saat berinteraksi dengan mereka. Kurangi interaksi dengan mereka supaya Anda tidak bersosialisasi dengan orang-orang yang pola pikirnya negatif.
  3. Kebiasaan membaca atau mendengar informasi negatif membuat suasana hati sangat buruk. Adakalanya, Anda perlu menenangkan pikiran dengan mengabaikan media untuk menjaga kesehatan mental. Jangan membaca atau menyaksikan berita yang menyampaikan kabar buruk. Gunakan waktu untuk mengakses media yang menayangkan hal-hal positif. Saat menonton film, membaca artikel tentang orang sukses, atau memutar video komedi, pastikan Anda merasa tenang dan senang agar terbebas dari pikiran negatif. [9]
    • Menjalani rutinitas pagi yang positif merupakan cara tepat memulai aktivitas harian yang menyenangkan. Alih-alih menonton berita sambil makan pagi, lebih baik Anda membaca kisah sukses yang inspiratif. Langkah ini mengarahkan pikiran pada sesuatu yang positif sejak pagi hari.
    • Anda tidak perlu bersikap masa bodoh atau menutup mata dan telinga. Langkah ini hanya mengingatkan Anda agar menghindari kabar buruk di media untuk menjaga kesehatan mental.
  4. Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain . Penyebab utama kecemasan dan depresi adalah kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, terutama dengan orang yang lebih sukses. Hindari hal ini dengan memfokuskan perhatian kepada diri sendiri, tujuan yang ingin dicapai, dan keberhasilan yang pernah diraih. Jangan teralihkan dengan memikirkan apa yang orang lain miliki sebab hal ini tidak merefleksikan keberhasilan Anda. [10]
    • Media sosial menjadi sarana utama untuk membuat perbandingan. Jika diperlukan, unfollow atau jangan melihat postingan orang-orang yang membuat Anda merasa iri atau terganggu.
    • Beragam media, termasuk media sosial, menayangkan gambar yang serba ideal, tetapi berbeda dengan kenyataan. Sebisa mungkin, jangan mengakses media seperti ini.
    • Jika Anda merasa iri kepada teman atau kerabat, bukalah hati untuk ikut mensyukuri keberhasilan mereka. Ingatlah bahwa kesuksesan mereka tidak membuat kehidupan Anda berantakan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengklasifikasikan Pikiran

PDF download Unduh PDF
  1. Anda mampu mengendalikan pikiran secara lebih efektif jika memahami klasifikasinya secara klinis. Psikolog menggunakan 5 klasifikasi utama untuk mendeskripsikan pola pikir negatif. Pahami satu per satu guna menentukan klasifikasi yang tepat untuk pikiran Anda. [11]
    • Pola pikir "fokus kepada akibat buruk": Anda mengabaikan semua akibat baik dan fokus hanya kepada akibat buruk.
    • Pola pikir "seharusnya": Anda terlalu mengandalkan diri sendiri dan memikirkan apa yang seharusnya terjadi, alih-alih memikirkan langkah konstruktif untuk mencapai sasaran.
    • Pola pikir "menggeneralisasi": Anda membuat kesimpulan umum dari suatu hal atau kejadian, misalnya, "Aku tidak pernah merasa bahagia" atau "Aku selalu gagal". Anda membesar-besarkan masalah sehingga makin kecewa.
    • Pola pikir "hitam putih": Anda melihat hanya skenario buruk atau baik yang akan terjadi. Contohnya, "Jika aku membuat kesalahan dalam laporan ini, aku pasti dipecat dan menjadi tunawisma". Faktanya, banyak aspek lain dalam kehidupan ini dan apa yang akan terjadi serba tidak pasti.
    • Pola pikir "akan terjadi bencana": Anda terfokus pada akibat buruk yang belum tentu terjadi saat menghadapi masalah. Contohnya, saat mengalami sakit kepala, Anda langsung berasumsi penyebabnya adalah tumor otak.
  2. Jika pikiran negatif terus mengganggu, mulailah mencatat apa yang Anda pikirkan, kapan pikiran ini muncul, dan klasifikasinya, lalu cari tahu polanya. Mungkin Anda merasa cemas saat mengalami situasi tertentu atau Anda terbiasa berpikir hitam putih. Setelah menemukan polanya, tentukan cara konstruktif merespons pikiran negatif untuk mengatasi emosi negatif yang Anda rasakan. [12]
    • Lanjutkan mencatat pikiran negatif secara konsisten. Bawa catatan ini jika Anda ingin berkonsultasi dengan terapis agar ia mengetahui pola pikir Anda. Biasanya, terapis meminta pasien menulis buku harian.
  3. Setelah menentukan klasifikasinya, buat rencana untuk merespons begitu muncul pikiran negatif. Siapkan kalimat, memori, atau argumen untuk menentang dan menghilangkan pikiran negatif. Baca berulang-ulang agar Anda mengingat respons tersebut. [13]
    • Respons harus disesuaikan dengan klasifikasi pikiran negatif. Jika Anda berpikir akan terjadi bencana, ingatkan diri sendiri bahwa skenario terburuk belum tentu terjadi, padahal Anda merasa cemas karena memikirkannya.
    • Jika respons yang disiapkan tidak menolong, tentukan lagi klasifikasinya. Siapkan respons yang lain, lalu cari tahu efektivitasnya.
    Iklan

Tips

  • Ingatlah bahwa mengabaikan pikiran negatif adalah solusi temporer. Jika pikiran negatif mengganggu aktivitas sehari-hari, temui konselor untuk berkonsultasi agar masalah bisa diatasi secara permanen.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 683 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan