Unduh PDF
Unduh PDF
Idealnya, sebagian besar gadis akan mengatakan mereka lebih suka diajak berkencan secara langsung. Namun demikian, jika kamu kurang memiliki keberanian atau mengira bahwa kamu akan lebih sukses mengajak berkencan lewat telepon, maka kamu perlu menggunakan etika terbaik dalam mengirim pesan yang dapat kamu lakukan untuk memperbesar kemungkinan gadis tersebut mengatakan “ya”. Apakah kamu ingin mengajaknya pergi berkencan, ke acara dansa sekolah, atau bahkan memintanya untuk menjadi pacarmu, bersikap menghargai dan berterus terang adalah yang terpenting.
Langkah
-
Munculkan ide untuk sebuah kencan. Jika kamu cukup mengenal si dia, maka pertimbangkan minat atau ketertarikannya ketika kamu mempunyai ide berkencan. Jika acara kencan tersebut terdengar semakin menarik, maka semakin besar kemungkinan si dia untuk bilang, “ya”. Selanjutnya, memiliki sebuah rencana yang konkrit dalam pikiranmu tentang tempat dan waktunya, membuatmu lebih terlihat menentukan daripada kamu sekedar berkata “Ayo kita jalan-jalan kapan-kapan,” atau “Aku tidak tahu, kamu maunya ngapain?” Berikut ini beberapa ide yang harus kamu perhatikan sebelum bertanya:
- Jika kalian memiliki selera musik yang sama, maka ajaklah si dia untuk pergi ke sebuah konser atau pertunjukan yang akan diadakan.
- Pertimbangkan untuk mengajak si dia makan siang atau makan es krim. Jika kamu suka memasak, maka undang dia untuk makan malam hasil masakanmu. Ingatlah, bahwa kencan tidak melulu berkutat di sekitar ajakan makan; pergilah mendaki gunung atau ke tempat boling!
- Cobalah mencari sebuah kegiatan yang melibatkan percakapan dan saling mengenal satu sama lain. Hindari ajakan menonton film, di mana kamu akan duduk diam dan tidak memiliki kesempatan untuk mengajaknya ngobrol. Namun demikian, jika kamu memutuskan untuk pergi menonton film, sebelumnya, ajak si dia untuk makan malam atau makan es krim sesudahnya, sehingga kamu memiliki kesempatan untuk saling mengenal.
-
Kirimi si dia pesan teks pembuka. Sapalah dia dahulu agar percakapannya berjalan. Jika kamu baru saja bertemu dengannya dan belum yakin apakah dia telah menyimpan nomer teleponmu, maka kamu mungkin perlu untuk mengingatkannya tentang siapa dirimu. Katakan sesuatu seperti; “Hai, ini (sebutkan nama dan seterusnya), kita ketemu kemarin.” Jika kamu yakin bahwa dia memiliki nomer teleponmu, maka kirimkan pesan teks dan katakan sesuatu seperti “Hai, gimana kabarnya?” atau “Hai, lagi ngapain?”
- Jika kamu baru melihatnya akhir-akhir ini, maka cobalah dengan sebuah basa basi untuk memulai obrolan berdasarkan interaksi terakhirmu. Misalnya, jika kamu baru-baru ini berada di satu pesta bersama, kirimi si dia pesan teks seperti, “Hai, gimana akhirnya pestanya kemarin?” Jika kamu berada di kelas yang sama, cobalah mengatakan sesuatu seperti “Apa kamu sudah siap untuk tes besok Senin?”
- Tunggu hingga si dia merespon pesan teks pertamamu sebelum mengajaknya berkencan. Ingatlah bahwa mungkin dia sedang sibuk dan tidak sedang bersama teleponnya, maka bersabarlah.
-
Ajak si dia berkencan. Setelah obrolannya berjalan, ini saatnya untuk mengajaknya berkencan. Kamu mungkin bisa memulai dengan menanyakan rencananya pada hari yang dimaksud atau akhir minggu. Jika dia berkata bahwa dia tidak punya rencana, maka ajukan tawaran untuk berkencan. Kirimi pesan teks yang isinya, “Apakah kamu mau (sebutkan kegiatannya atau rencana apa) denganku?”
- Jangan menunggu terlalu lama untuk mengajaknya berkencan. Kamu pasti tidak ingin obrolannya keluar jalur dan membuatmu menjadi terlalu canggung atau tak diharapkan untuk mengajaknya pergi berkencan. Tidak perlu berbasa basi terlalu lama ketika kalian saling berkirim pesan.
- Buat obrolannya singkat dan simpel. Katakan saja sesuatu seperti, “Tertarik nonton film nggak?” atau “Mau nggak main boling Jum’at malam ini?”
- Pikirkan tempat dan waktu yang konkrit di mana kamu ingin bertemu. Jika kamu hanya berkata, “Mau nggak pergi nonton film kapan-kapan?” maka kamu terdengar tidak meyakinkan. Penting adanya untuk menyebutkan waktunya sehingga si dia tahu bahwa kamu serius dan telah memikirkan semuanya.
- Berikan si dia pilihan untuk melakukan sesuatu yang lain. Mungkin dia ingin pergi berkencan denganmu, namun dia seorang pemain boling yang buruk, mungkin dia ingin pergi makan malam, tetapi dia baru saja pergi ke tempat yang kamu usulkan. Tunjukkan dengan jelas bahwa kamu telah memiliki sebuah rencana, namun kamu juga terbuka untuk melakukan kegiatan yang lain.
-
Menanggapi jawaban si dia. Jika si dia mengatakan ya, maka perjelas detilnya; tentukan di mana/kapan kalian akan bertemu dan buat rencana perjalanannya jika perlu. Segera setelah kamu memutuskan waktu kencannya, dengan santai akhiri obrolan tersebut dengan mengatakan sesuatu seperti, “Bagus, sampai jumpa hari Sabtu!” Jangan melanjutkan berkirim pesan terlalu banyak setelahnya, atau kamu akan kelihatan terlalu agresif. Namun, jika si dia mulai terus-terusan berkirim pesan, maka kamu boleh meresponnya, juga.
- Pastikan untuk membiarkan si dia tahu bahwa kamu menunggu-nunggu waktu berkencan tersebut jika dia mengatakan, ya. Hal ini akan membuatnya merasa spesial dan membuatnya juga menunggu waktu berkencan tersebut.
- Jika si dia menolak tawaranmu, maka biarkan si dia tahu bahwa kamu tidak kecewa atau tersinggung dan akhiri obrolannya. Kamu harus menjaga kepalamu tetap tegak dan mengakhiri semuanya dengan kesan yang bagus.
Iklan
-
Pastikan apakah dalam hal asmara si dia tertarik denganmu atau tidak. Dalam banyak kasus, kamu harus meminta seorang gadis untuk menjadi kekasihmu hanya setelah kamu pergi berkencan beberapa kali dengannya dan mengetahui bahwa si dia tertarik kepadamu lebih dari sekedar teman. Jika kamu anak muda yang terbiasa meminta para gadis untuk menjadi kekasihmu sebelum pergi berkencan, maka carilah tanda-tanda bahwa si dia menyukaimu. Misalnya, wajahnya merona ketika kamu bicara, atau fakta bahwa si dia menunggumu ketika pulang sekolah. Memikirkan tentang apakah si dia juga menyukaimu atau tidak, dapat meningkatkan kesempatanmu ketika memintanya menjadi pacarmu.
- Jika kamu belum pernah mengobrol dengannya, tidak mengenalnya dengan baik, atau mengetahui bahwa si dia telah memiliki hubungan dengan pria lain, maka jangan mengajaknya pergi berkencan. Masih banyak ikan di laut!
- Kamu tidak perlu yakin 100% apakah si dia menyukaimu atau tidak. Namun, cobalah untuk membaca bahasa tubuh dan kata-katanya lain kali ketika kamu bersamanya. Apakah si dia memutar tubuhnya menghadapmu, tampak sedikit grogi di hadapanmu, atau kelihatan bersemangat ketika melihatmu? Jika demikian, maka ini merupakan tanda-tanda yang bagus bahwa dia mungkin juga tertarik denganmu.
-
Kirimkan pesan pembuka. Mulailah dengan menyapanya seperti, “Hai, kamu,” “Hai, bagaimana kabarmu?” atau “Bagaimana harimu?”. Hal ini akan membantu memudahkan obrolan dan mempersiapkan dirinya untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaanmu. Biarkan obrolannya berjalan secara natural. Tidak perlu menjadi ekstra pintar di awal-awal atau membuat pernyataan yang menurutmu lucu. Lebih baik terus terang dan tetap pada topiknya; si dia akan terkesan dengan kepercayaan dirimu, jika kamu tidak terlalu membuang-buang waktu.
- Meskipun kamu mungkin tidak mengetahui seperti apa hari-harinya di setiap detiknya, cobalah mengirimkan pesan pada waktu si dia kelihatan tidak terlalu sibuk. Misalnya, jika kamu tahu si dia ada jadwal latihan sepakbola setelah pulang sekolah, kirimkan pesannya beberapa jam setelah itu.
-
Biarkan si dia mengetahui dulu perasaanmu terhadapnya. Beritahu si dia bahwa kamu menikmati menghabiskan waktu bersamanya, dan berikan pujian mengenai hal-hal yang membuatnya unik, sambil menjelaskan “mengapa” kamu sangat suka menghabiskan waktu dengannya. Cobalah sesuatu seperti, “Aku benar-benar menikmati menghabiskan beberapa minggu terakhir ini denganmu,” atau “Kamu benar-benar membuatku merasa spesial,” atau “Aku tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya dengan orang lain.” Apapun yang ingin kamu katakan, tetap jujurlah dan hanya katakan hal-hal yang memang benar-benar ingin kamu katakan. Singkatnya, kamu tidak perlu berlebihan dalam memuji.
- Tunggulah tanggapan si dia sebelum memintanya menjadi pacarmu. Bagaimana dia menanggapi pernyataan seperti ini akan membantumu menentukan apakah dia tertarik memiliki hubungan denganmu atau tidak, tanpa memintanya menjawab secara eksplisit.
- Lihat apakah si dia membalasnya. Jika dia berkata bahwa dia mempunyai perasaan yang sama denganmu, maka lanjutkan, dan tanyakan apakah dia mau menjadi pacarmu. Jika dia tidak menanggapi, atau sekedar berkata, “terima kasih” tanpa memberitahumu bagaimana perasaannya, maka kemungkinan dia tidak tertarik denganmu.
- Jangan menghujaninya dengan pujian, karena hal ini bisa saja disampaikan, namun terkesan tidak tulus dan berlebihan.
-
Tanyakan apakah si dia mau menjadi pacarmu. Ada beberapa cara untuk menanyakan hal ini. Kamu dapat bertanya secara langsung dengan mengatakan sesuatu seperti, “Maukah kamu menjadi pacarku?” atau “Bolehkah aku memanggilmu pacarku?” atau “Maukah kamu menjadi pasanganku?” Jangan menunggu terlalu lama untuk mengungkapkan pertanyaan ini. Semakin cepat kamu menanyakannya, semakin cepat pula kamu melangkah ke depan.
- Cara lainnya, kamu dapat memberinya pertanyaan yang lebih terbuka, seperti “Jadi, menurutmu kira-kira sejauh mana hubungan ini akan berjalan?” atau “Apakah kamu terbuka dengan gagasan untuk memiliki pacar?” Pertanyaan-pertanyaan terbuka semacam ini menunjukkan padanya bahwa kamu benar-benar peduli dengan keinginan dan kemauannya, dan bersedia berkompromi untuk membuatnya bahagia. Hal ini dapat mengurangi tekanannya, meskipun kamu mungkin tidak mendapatkan jawaban yang kamu inginkan.
-
Bereaksilah dengan tepat. Jika si dia ingin menjadi pacarmu, maka itu hebat! Hal pertama yang dapat kamu lakukan adalah mengusulkan sebuah kegiatan yang menyenangkan, namun sederhana yang dapat dilakukan bersama-sama. Misalnya, pergi menonton pertunjukan, atau pergi bermain boling, dan juga memilih waktu serta tempat untuk bertemu. Hal ini dapat membuatnya melihat bahwa kamu benar-benar serius tentang dirinya dan telah memikirkan matang-matang tentang hubunganmu.
- Jika si dia tidak tertarik, maka bersikap baiklah dan berterima kasihlah karena mau meluangkan waktu mengobrol denganmu. Membiarkan semuanya dalam keadaan yang baik adalah yang paling bagus sehingga kamu dapat berbangga hati dengan reaksi dewasamu.
Iklan
-
Jika memungkinkan, pastikan apakah si dia telah memiliki pasangan kencan atau belum. Jika dia memiliki pacar, maka kamu bisa berasumsi bahwa dia akan pergi ke pesta dansa dengan pacarnya. Jika kamu tidak yakin apakah dia memiliki pacar atau tidak, tidak ada salahnya, ajaklah si dia! Kamu bisa bertanya kepada temanmu jika mereka tahu, atau bahkan bertanya kepada temannya apakah dia telah memiliki pasangan kencan. Namun begitu, harus disadari bahwa keputusan kembali pada si dia sehingga kamu lebih baik tidak perlu khawatir.
- Jangan meminta seorang gadis untuk meninggalkan teman kencannya jika dia telah memilikinya. Hal itu tidak adil bagi pria lainnya dan akan menunjukkan betapa memprihatinkannya dirimu.
- Pastikan kamu mengajaknya berkencan jauh-jauh hari sehingga kamu memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan respon yang diinginkan. Jika yang dibicarakan adalah pesta dansa (prom) , maka kamu paling tidak harus menanyakannya satu atau dua bulan sebelumnya. Jika dansa ini hanya dansa pada umumnya, maka lebih baik mengajaknya beberapa minggu sebelumnya agar aman.
-
Pertama-tama kirimkan pesan singkat yang akrab. Mulailah obrolan dengan mengirimkan pesan seperti, “Hai, apa kabar?” atau “Hai lagi ngapain?” Tunggu sampai dia merespon sebelum mengajaknya pergi berkencan, dan biarkan obrolannya mengalir dengan natural. Jika dia tidak memiliki nomer teleponmu, beritahu dia siapa dirimu dan bagaimana kamu mendapatkan nomer teleponnya; kamu tidak ingin si dia merasa tidak nyaman atau mengabaikan pesan darimu karena dia tidak tahu dari siapa.
-
Ajaklah ke acara dansa. Kamu dapat melakukannya, baik dengan cara mengirimkan pesan secara terus terang mengatakan “Maukah kamu pergi ke dansa denganku?” atau, pertama menanyakan apakah dia telah mempunyai rencana untuk acara dansa tersebut atau tidak. Jika si dia berkata tidak, maka katakan sesuatu seperti, “Aku ingin sekali kamu datang bersamaku,” atau “Aku rasa akan sangat menyenangkan jika kita pergi bersama-sama.”
- Jika kamu mau, kamu bahkan dapat bercanda tentang keahlianmu berdansa atau mengatakan sesuatu seperti bagaimana dia bisa menunjukkan padamu cara mengguncang lantai dansa. Kamu tidak perlu terlalu serius dalam hal ini!
-
Buatlah rencana yang diperlukan. Jika si dia berkata ya, selamat! Sekarang kamu harus mengatur waktu dan tempat untuk bertemu, bersepakat tentang pakaian, jika perlu, dan menentukan transportasinya—bagian yang tersulit telah selesai sekarang dan sekarang kamu tinggal santai dan nikmati.
- Biarkan si dia tahu bahwa kamu sangat senang akan pergi berkencan dengannya dan berpikir bahwa kencan ini akan menjadi saat yang luar biasa. Hal ini akan membuat si dia merasa spesial dan menunggu untuk bisa pergi denganmu.
- Jika si dia berkata, tidak, atau telah memiliki rencana, maka biarkan dia tahu bahwa tidak ada perasaan kecewa dan akhiri obrolannya. Cobalah untuk tetap tenang dan katakan sesuatu seperti “Tidak apa-apa, selamat bersenang-senang ya.”
Iklan
Iklan