PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Bagi beberapa orang, mengajak orang lain bepergian adalah momok yang sangat menakutkan. Padahal, melakukannya tak ubahnya membuka pintu untuk menuju sebuah pertemanan yang baru, lho ! Jika Anda termasuk salah seorang di antaranya, pelajari kiat-kiat yang tercantum di dalam artikel ini agar mengajak orang lain bepergian tidak lagi menumpuk stres yang tidak berarti di benak Anda. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah memanfaatkan waktu senggang Anda agar ajakan terdengar lebih kasual. Namun, Anda juga bisa menyampaikan ajakan dengan lugas dan spontan jika memiliki keberanian yang lebih!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Melontarkan Ajakan dengan Kasual

PDF download Unduh PDF
  1. Sudah berencana mengajak seseorang bepergian sejak lama? Untuk mengurangi risiko ditolak, pastikan ajakan tersebut Anda sampaikan sekasual mungkin. Jangan bersikap terlalu agresif dan memaksa sehingga Anda akan terlihat putus asa di mata mereka. Tarik napas dalam-dalam dan gunakan nada bicara sewajar mungkin. [1]
    • Anda akan terdengar terlalu agresif jika berkata, “Kamu keren banget ! Aku jadi kepingin nongkrong bareng sama kamu.”
    • Jika ingin mengajak teman sekelas Anda bepergian, cobalah berkata, “Ini orang ngapain sih, ngoceh terus setiap kali kita mengobrol. Lain kali kita ngobrol di luar kelas saja, yuk.”
    • Jika bertemu dengan seseorang yang telihat menyenangkan di sebuah acara, cobalah berkata, “Hari ini menyenangkan sekali, lho . Mau ketemu lagi kapan-kapan?”
  2. Sejatinya, mengajak orang lain bepergian tanpa alasan yang spesifik tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Itulah kenapa, jika Anda dan orang tersebut memiliki ketertarikan yang sama, jangan ragu memanfaatkannya! Sampaikan betapa serunya jika Anda dan mereka bisa melakukan aktivitas yang menarik dan menyenangkan bersama-sama di kemudian hari. [2]
    • Jika Anda selalu mengobrolkan serial The Walking Dead dengan rekan kerja, cobalah mengundangnya ke rumah Anda untuk menonton kelanjutan serialnya bersama-sama. Toh Anda berdua pasti akan mengosongkan waktu saat jadwal pemutaran serial tersebut tiba, dan dia bisa langsung pulang setelah serial tersebut berakhir.
    • Jika Anda selalu berolahraga di pusat kebugaran pada waktu yang sama dengan seseorang, cobalah mengajak mereka berolahraga bersama di kemudian hari. Misalnya, cobalah bercanda, “Kita berdua bisa sama-sama punya pelatih pribadi gratis dan memotivasi satu sama lain untuk berolahraga lebih keras, lho .”
    • Anda juga bisa berkata, “Sepertinya kita selalu mengikuti kelas lukis di jam yang sama, ya. Kapan-kapan mau ketemu dan melukis bareng ?”
  3. Percayalah, tidak ada gunanya mengajak seseorang bepergian jika benak Anda sudah mengasumsikan penolakannya. Tanamkan pola pikir bahwa Anda adalah sosok yang menyenangkan untuk diajak bepergian bersama dan oleh karenanya, siapa pun yang Anda ajak pasti akan mengiakan ajakan tersebut! Jika Anda percaya diri dan tidak ragu melontarkan ajakan secara lugas, kemungkinan besar orang yang Anda ajak pun dapat lebih membuka diri dan memberikan respons yang positif. [3]
    • Jangan berkata, “Walaupun sepertinya kamu selalu sibuk dan sudah punya banyak teman, sekali-sekali nggak ada salahnya kita pergi bareng kalau kamu mau. Kalau kamu nggak mau juga nggak apa-apa, kok .”
    • Misalnya, pikirkan satu rekan kerja yang ingin Anda ajak bepergian bersama. Setelah itu, temui dia di dapur atau ruang bersantai dan ucapkan, “ Kayaknya sekali-sekali kita perlu nongkrong bareng di luar kantor, ya.” Ajakan tersebut sangatlah lugas, sederhana, menunjukkan ketertarikan Anda, dan memiliki ruang seluas-luasnya untuk dikembangkan.
    • Jika Anda selalu bertemu dengan seseorang di sebuah pertemuan mingguan, cobalah berkata, “Wah, kita ketemu setiap minggu tapi belum banyak mengobrol. Kapan-kapan makan bareng yuk, setelah pertemuan klub!” Ajakan tersebut sangat lugas dan menunjukkan bahwa Anda yakin orang tersebut akan berkata “iya”.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Merekomendasikan Waktu Bepergian yang Spesifik

PDF download Unduh PDF
  1. Sebelum mengajak orang lain bepergian, pastikan Anda sudah memiliki beberapa opsi mengenai waktu senggang yang spesifik. Misalnya, pikirkan tiga buah tanggal dalam dua minggu ke depan yang tidak terlalu padat bagi Anda sehingga bisa diisi dengan berbagai kegiatan lain. Setelah itu, tawarkan tiga opsi tanggal tersebut kepada teman-teman Anda, dan tanyakan apakah mereka juga senggang di tanggal-tanggal tersebut. [4]
    • Kemungkinan besar, ajakan yang terlalu spesifik justru akan berakhir gagal. Oleh karena itu, tingkatkan probabilitasnya dengan mengajukan tiga opsi tanggal, lalu meminta mereka memilih salah satu di antaranya.
    • Kemungkinan besar, Anda akan sengaja mengosongkan satu hari untuk berjaga-jaga seandainya memerlukan hari ekstra untuk melakukan sesuatu. Jika iya, cobalah menyampaikan bahwa Anda biasanya senggang pada hari Selasa malam, lalu tanyakan apakah dia mau bepergian dengan Anda pada Selasa malam di minggu berikutnya.
    • Misalnya, “Aku kepingin melakukan sesuatu yang menyenangkan nih , hari Sabtu depan. Mau ikut belanja di tengah kota lalu makan siang bareng , nggak ?”
  2. Jika Anda sudah memiliki rencana dalam waktu dekat (meski bukan Anda yang menjadi penyelenggaranya), cobalah mengajak teman-teman Anda datang ke acara tersebut. Oleh karena acara tersebut berlangsung di waktu yang spesifik, jika mereka menolak untuk datang, artinya yang mereka tolak adalah acaranya, bukan Anda. Ajakan tersebut juga akan terdengar lebih kasual, lho ! [5]
    • Jika Anda akan menghadiri pertandingan klub sepak bola favorit dalam waktu dekat, ajak mereka ikut menghadirinya. Tidak perlu ragu karena acara tersebut bersifat umum, diadakan pada waktu yang spesifik, dan turut dihadiri oleh banyak orang lain.
    • Tidak berencana menghadiri acara apa pun dalam waktu dekat? Cobalah menyusun rencana yang menyenangkan dengan teman-teman terdekat! Jika rencana tersebut sudah matang, ajak orang yang ingin Anda kenali lebih dekat untuk ikut serta.
    • Acara tersebut tidak harus bersifat privat, lho . Lagi pula, orang lain cenderung lebih mudah mengiakan ajakan ke acara yang bersifat umum dan kasual, seperti pergi ke festival kota bersama Anda.
  3. Sepanjang minggu, kemungkinan besar setiap orang sudah memiliki jadwal yang padat dan tidak bisa diganggu gugat. Namun, umumnya waktu mereka akan lebih senggang dan fleksibel di akhir pekan. Jika selama ini Anda hanya menemui mereka di hari kerja, mengapa tidak mengajak mereka bepergian bersama di akhir pekan? Dengan demikian, Anda dan mereka akan memiliki lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama. [6]
    • Umumnya, orang-orang tidak akan keberatan bepergian hingga larut di hari Jumat dan Sabtu. Selain itu, waktu mereka pun cenderung lebih luang di hari Sabtu dan Minggu.
    • Selain itu, akhir pekan biasanya akan diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik seperti pertunjukan teater, pasar malam dan aneka festival, konser, serta pesta.
    • Cobalah berkata, “Setelah satu minggu yang melelahkan, aku kepingin bersenang-senang deh, akhir pekan ini. Mau ikut ke lapangan tembak nggak , hari Jumat sepulang kerja?"
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Bersikap Spontan

PDF download Unduh PDF
  1. Jika jam makan siang di kantor atau sekolah akan tiba, cobalah mengajak teman-teman Anda makan siang bersama. Jika Anda dan mereka sudah membawa bekal dari rumah, mengapa tidak menyantapnya bersama-sama di sebuah tempat? Jika tidak, cobalah mengajaknya makan di restoran atau kafe tedekat. Ajakan ini akan terdengar kasual karena Anda berdua memang perlu menyantap makan siang. [7]
    • Jika enggan melontarkan ajakan yang terlalu spontan, cobalah mengajak teman Anda makan malam bersama sepulang dari kantor atau bertemu kembali beberapa jam kemudian setelah Anda dan mereka menyelesaikan tanggung jawab masing-masing.
    • Jika Anda dan mereka baru selesai menghadiri sebuah acara di malam hari, cobalah mengajak mereka mencari camilan ringan di kafe terdekat.
  2. Jika pihak yang ingin Anda ajak bepergian adalah teman-teman satu kelas, satu kantor, atau satu klub, cobalah mengajak mereka bepergian setelah rapat, kegiatan klub, atau jam perkuliahan berakhir. Ajakan tersebut bisa Anda lontarkan sejak masih berada di dalam kelas atau kantor, atau sesaat sesudah kegiatan tersebut berakhir. [8]
    • Beberapa orang mungkin akan menolak ajakan Anda karena sudah memiliki jadwal lain. Namun, akan selalu ada orang-orang yang memiliki waktu luang setelahnya. Manfaatkan keberadaan waktu luang tersebut!
    • Cobalah berkata, “Aduh, aku nggak ada kegiatan nih , setelah kelas. Mau jalan-jalan bareng , nggak ?” Ajakan tersebut terdengar ringan dan tidak menuntut, terutama karena dilontarkan secara spontan.
    • Saat akan keluar dari ruang rapat, Anda bisa berkata, “Eh, aku mau minum kopi di kafe seberang, nih . Ada yang mau ikut?” Jangan khawatir, ajakan Anda akan terdengar normal karena membeli minuman setelah bekerja adalah kegiatan yang lazim dilakukan oleh siapa pun.
  3. Kapan pun Anda ingin melakukan sesuatu dan secara kebetulan, orang yang ingin Anda ajak bepergian juga ada di sana, jangan ragu mengajaknya. Toh apa pun responsnya, kegiatan tersebut tetap akan Anda lakukan, bukan? Jika orang tersebut Anda temui setiap hari, opsi ajakan yang Anda miliki pun sejatinya tidak terbatas! [9]
    • Misalnya, cobalah mengajak teman kos Anda untuk menonton film di bioskop, mengajak tetangga Anda untuk berjalan-jalan mengitari kompleks apartemen, atau mengajak rekan satu kantor untuk berolahraga seusai jam kerja.
    • Biasakan diri untuk mengajak orang lain bepergian bersama Anda. Setelah beberapa saat, mereka pun akan terbiasa mendengarnya dan lebih mudah berkata “iya” untuk merespons setiap ajakan Anda.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 17.688 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan