Unduh PDF Unduh PDF

Jika kamu adalah seorang perempuan dan anggota komunitas LGBT, mengajak perempuan lain berkencan dapat menjadi hal yang menegangkan. Meskipun rasa takut akan penolakan tetap ada, setidaknya gambaran hubungan yang indah menjadi hal yang lebih penting.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menebak Ketertarikannya

Unduh PDF
  1. Sering kali, tingkat ketertarikan wanita tampak sangat jelas jika kamu bisa memperhatikan bahasa tubuhnya. Biasanya, perempuan akan menyentuhmu atau mencondongkan tubuhnya ke arahmu saat berbicara ketika ia tertarik kepadamu. Kamu juga bisa menangkap tatapannya dari sudut ruangan atau membuat kontak mata denganmu, bahkan ketika sedang tidak mengobrol denganmu. Hal-hal ini menandakan bahwa ia menyukaimu. [1]
    • Jika kamu mengetahui bahwa ia adalah sosok yang pemalu atau cenderung tertutup ketika berada di depan orang lain, ada kemungkinan bahasa tubuhnya bukanlah indikator ketertarikan yang akurat.
  2. Jika kamu dan pujaan hatimu memiliki teman bersama, ada kemungkinan ia bisa memberimu gambaran mengenai cara mengajaknya berkencan dan, terutama, tingkat ketertarikannya terhadapmu. Jika temanmu pernah atau sering meluangkan waktu bersamamu dan sang pujaan hati, mintalah ia untuk memperhatikan apakah ada semacam “petunjuk” dari pujaan hatimu yang menunjukkan ketertarikannya kepadamu.
    • Kamu juga bisa meminta saran dari temanmu mengenai cara berbicara kepadanya dan mengajaknya berkencan.
  3. Ia mungkin tidak menunjukkan ketertarikan kepadamu karena kamu juga belum menunjukkan ketertarikan apa pun. Sambil menebak atau mengukur ketertarikannya, kamu harus menunjukkan ketertarikanmu sendiri kepadanya secara bertahap dan perlahan. Perhatikan ia ketika sedang berbicara, selalu lemparkan sapaan kepadanya ketika bertemu, dan berikan ia senyuman. [2]
  4. Sebelum mengejar seseorang, kamu harus bisa menentukan status hubungannya. Mungkin saja pujaan hatimu adalah temanmu atau seseorang yang kamu kenal. Jika ia sedang menjalin hubungan, ada baiknya kamu tidak mencoba mengajaknya berkencan karena hal ini dianggap tidak sopan. Jika kamu belum mengenalnya dengan baik, pikirkan apakah kamu bisa meluangkan waktu bersamanya untuk mencari tahu apakah ia sedang berkencan dengan orang lain atau tidak.
    • Media sosial dapat memberikan bantuan dalam hal ini. Facebook menawarkan pilihan hubungan yang dapat menunjukkan apakah kamu sedang berkencan atau tidak. Mungkin saja ia sudah atau pernah mengunggah kiriman mengenai pasangannya di situs media sosial lain (jika ada).
  5. Tanyakan pendapatnya mengenal hak-hak gay, homofobia, dan lain-lain. Jika ia tampak jijik atau tidak nyaman mengenai hal tersebut, cobalah dengarkan alasannya dan bagikan pendapatmu mengenai topik tersebut. Pada tahap ini, jika ia menunjukkan tanggapan yang negatif, ada baiknya kamu tidak melanjutkan usaha untuk mengajaknya berkencan karena kemungkinan besar ia tidak akan membuka diri untuk hal-hal seperti itu.
    • Memang tidak semua perempuan adalah lesbian atau biseksual, tetapi masih banyak perempuan lain di luar sana. Jangan terpaku kepada seseorang yang tidak tertarik kepadamu.
    • Rawatlah dirimu sendiri. Jika ia melemparkan komentar yang sangat pedas atau tidak peka terhadap komunitas gay, sadarilah bahwa kamu bisa mengakhiri percakapan dan meninggalkannya.
  6. Hanya karena ia tidak memiliki pandangan negatif atau menentang kelompok LGBT, tidak berarti bahwa ia sendiri adalah anggota komunitas LGBT. Cari tahu apakah ia tertarik kepada wanita dari teman-teman bersama. Kamu juga bisa mengetahui hal tersebut dari kiriman media sosial jika kamu bisa mengakses halaman profilnya.
    • Kamu juga bisa mendekatinya dan melemparkan pertanyaan seperti, “Apakah kamu datang bersama pacarmu?” Jika ia tidak sedang menjalin hubungan atau bukan seorang heteroseksual, ia mungkin akan membuka diri mengenai orientasi seksualnya dan bertanya mengenai orientasi seksualmu.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Melemparkan Rayuan Kepadanya

Unduh PDF
  1. Kontak mata langsung menunjukkan ketertarikan terhadap ucapan orang lain dan mencerminkan kepedulian dan kemauan untuk mendengarkannya. Kontak mata juga bisa menandakan keinginan atau ketertarikan terhadap orang lain, terutama ketika kamu tersenyum sambil melihatnya. Pastikan kamu selalu menjaga kontak mata dengan sang pujaan hatimu. [3]
    • Jangan menatapnya terlalu lama. Hal ini dapat membuatnya merasa tidak nyaman.
  2. Ketika kalian berdua sedang mengobrol, carilah cara untuk mendekat dan sedikit menyentuhnya. Jangan berikan sentuhan yang berlebihan. Cukup sentuh atau letakkan tanganmu di bahunya selama beberapa detik. Selain itu, jika ada kotoran atau sesuatu yang menempel di wajahnya (mis. debu di bulu matanya), kamu bisa membantu membersihkannya. Akan tetapi, pastikan kamu selalu meminta izin darinya terlebih dahulu. [4]
  3. Perempuan (dan semua orang pada umumnya) menunjukkan tanggapan yang lebih positif kepada orang-orang yang percaya diri. Jangan sampai kamu berbicara dengan terbata-bata atau sambil memainkan jarimu ketika mendekatinya. Sebaliknya, berjalanlah dengan tenang dan berani, kemudian cobalah berbicara kepadanya. [5]
    • Tarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri sebelum mendekatinya jika kamu merasa gugup.
    • Latihlah pendekatanmu di depan cermin.
  4. Salah satu cara termudah untuk berbicara dengan perempuan adalah dengan membuatnya tertawa. Kebanyakan orang menyukai lelucon yang baik atau sosok yang humoris. Oleh karena itu, cobalah bagikan beberapa cerita lucu atau carilah sesuatu yang lucu pada saat itu untuk menarik perhatiannya. [6]
    • Agar ia tertawa, kamu bisa menertawakan sesuatu seperti makan siang di kantin atau menceritakan lelucon tentang hal lucu yang rekan kerjamu lakukan.
  5. Perempuan juga cenderung memberikan tanggapan positif ketika dipuji. Carilah hal tertentu yang kamu sukai darinya dan berikan ia pujian mengenai hal tersebut. Meskipun mendapatkan pujian atas penampilan fisik merupakan hal yang menyenangkan, pujian untuk aspek karakter atau karya yang dibuat juga dapat menjadi hal yang manis.
    • Kamu bisa mengatakan, misalnya, “Aku melihat beberapa karyamu kemarin dan itu sangat fenomenal!”
  6. Ketika mulai merayunya, pastikan kamu juga secara aktif berusaha untuk mengenalnya. Ajukan pertanyaan mengenai dirinya dan kehidupannya untuk mengembangkan gambaran yang lebih baik mengenai sosoknya yang sebenarnya. [7]
    • Pastikan kamu tidak melemparkan pertanyaan yang terlalu personal jika belum mengenalnya dengan baik.
    • Kamu mungkin bisa menanyakan aktivitas yang ia lakukan untuk bersenang-senang, atau buku dan film kesukaannya.
    • Pertanyaan seperti ini membantumu menentukan apakah kamu layak untuk mengajaknya berkencan atau tidak.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengajaknya Berkencan

Unduh PDF
  1. Sebelum mengajaknya berkencan, kamu perlu mencari cara untuk menghubunginya terlebih dahulu. Jika kamu belum memiliki nomor teleponnya, tanyakan apakah kamu bisa mendapatkannya agar kamu dapat menghubungi atau mengiriminya pesan. Jika kamu jarang bertemu dengannya secara langsung, kamu bisa menghubunginya melalui media sosial untuk meminta nomor teleponnya. [8]
    • Kamu bisa mengatakan, misalnya, “Oh ya, mungkin kita bisa mengobrol atau berkirim pesan nanti. Bolehkah aku meminta nomor teleponmu?”
  2. Jika memungkinkan, pastikan kamu mengajaknya berkencan secara langsung. Umumnya, ajakan seperti ini dapat diterima dengan lebih baik dan dianggap lebih serius. Bahkan, hal ini mungkin terkesan lebih romantis daripada ajakan melalui telepon atau pesan singkat. Cobalah cari waktu yang tepat (mis. ketika kamu sedang berdua saja dengannya) dan ajaklah ia berkencan pada saat itu. [9]
    • Kamu bisa mengirimkan pesan seperti, “Hei! Apakah kamu punya waktu hari ini pada pukul 1 siang? Ada sesuatu yang ingin kutanyakan kepadamu.”
  3. Tanggapannya mungkin bersifat positif atau negatif. Apa pun hasilnya, kamu harus berusaha untuk menerimanya. Jika ia menerima ajakan kencanmu, selamat! Berjuanglah untuk merencanakan kencan yang menyenangkan untuknya. Akan tetapi, jika ia tidak tertarik untuk berkencan, tidak masalah. Bangkitlah dan pikirkan pilihan lain. [10]
    • Hormati privasinya. Ia mungkin anggota dari kelompok LGBT, tetapi mungkin tidak ingin orang lain mengetahui hal tersebut. Jika ia menjelaskan hal tersebut kepadamu, jangan paksa ia untuk berkencan secara terbuka. Biarkan ia menjalani segala sesuatu dengan caranya.
  4. Hindari ajakan atau pernyataan seperti “Mau berjalan-jalan?” Hal tersebut dapat dipandang sebagai ajakan yang ramah untuk meluangkan waktu bersama, tetapi bukan dalam suasana romantis. Jika kamu berniat untuk mengencaninya, kamu harus menjelaskan keinginanmu dengan lebih jelas. [11]
    • Cobalah katakan, “Aku ingin tahu apakah aku bisa mengajakmu berkencan akhir pekan ini ke restoran baru di pusat kota.”
  5. Jika ia menerima ajakan kencanmu, sekarang kamu perlu merencanakan atau menyelesaikan rencana kencanmu, terutama yang berhubungan dengan tempat kencan. Kamu bisa merencanakan semuanya sendiri, tetapi cobalah cari cara untuk mempertimbangkan dan melibatkan hal-hal yang ia sukai dalam rencana kencanmun. [12]
    • Tanyakan apakah ia memiliki pantangan makanan tertentu agar kamu bisa menentukan restoran yang bisa dikunjungi (atau tidak boleh didatangi).
    • Jika kamu memilih tempat untuk makan malam, berikan ia kesempatan untuk memilih film yang akan ditonton di bioskop.
    Iklan

Tips

  • Cobalah belikan ia kopi/teh. Tanyakan apa minuman kesukaannya dan belikan ia minuman tersebut.
  • Cobalah jaga agar percakapan tetap terasa santai dan ringan hingga waktu yang tepat. Hingga saatnya tiba, jadilah sosok yang peka, manis, dan penuh perhatian. Cobalah untuk menampilkan sisi humorismu. Jika ia tertawa dan menanggapi leluconmu dengan leluconnya, ketahuilah bahwa ia bisa menjadi dirinya sendiri ketika sedang bersamamu.
  • Berikan kehadiranmu untuknya ketika ia membutuhkanmu.
Iklan

Peringatan

  • Jika ia adalah seorang heteroseksual, jangan mencoba mengubahnya. Tidak ada gunanya untuk mencoba hal seperti itu.
  • Jangan mengubah dirimu sendiri untuknya.
  • Jika kamu adalah seorang lesbian atau biseksual, sementara ia memiliki pandangan yang sangat negatif terhadap kelompok LGBT, mungkin ada baiknya kamu tidak terlalu sering meluangkan waktu dengannya. Perasaanmu mungkin akan terluka dan/atau kamu bisa menjadi korban stereotipe.
  • Jika ia tidak ingin menjadi kekasihmu, ia memang benar-benar tidak ingin menjadi kekasihmu. Jangan terpaku dan memaksanya hingga ia menerimamu karena hal tersebut hanya akan mengurangi kesempatanmu untuk lebih dekat dengannya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.652 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan