PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Anak-anak berusia 3 hingga 9 tahun pada umumnya banyak bertumbuh dan berkembang. Pada umur 3 tahun, anak-anak sedang berpindah fase dari bayi menjadi anak-anak. Mereka punya imajinasi yang kuat, mungkin juga punya ketakutan yang kuat, dan senang bermain secara fisik. Mereka akan semakin merasa merdeka dan percaya diri untuk mencoba hal-hal baru seiring mereka masuk dalam umur taman kanak-kanak dan kemudian umur sekolah. Kemampuan kognitif dan linguistik anak pun berubah secara drastis; mereka berkembang dari menanyakan "kenapa" secara berulang-ulang dan mulai mampu bercerita serta menikmati lawakan dan teka-teki. Apa pun peran Anda dalam kehidupan seorang anak (baik guru, orang tua, maupun pengasuh), berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda gunakan agar pengalaman belajar anak menjadi produktif dan menyenangkan untuk anak dan juga untuk Anda.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengajar dengan Bermain dan Memberi Contoh

PDF download Unduh PDF
  1. Membacakan buku kepada anak adalah aktivitas paling penting yang amat berpengaruh terhadap perkembangan linguistik anak. Dengan membaca buku, Anda akan membangun kemampuannya mengaitkan kata dan suara. Kemampuan ini adalah indikator penting bagi kemampuan membacanya di masa depan. Selain itu, Anda pun membangun motivasi, rasa ingin tahu, memori, dan tentunya perbendaharaan kata anak. Seseorang yang punya pengalaman menyenangkan dengan buku di masa yang sangat muda cenderung akan menganggap bahwa membaca buku sebagai hal yang menyenangkan seumur hidupnya.
    • Gunakan buku bergambar yang memang ditujukan untuk anak umur 3 hingga 6 tahun. Izinkan anak meminta berhenti untuk bertanya, atau diskusikanlah buku itu kepadanya sambil membaca.
    • Letakkan buku-buku yang sesuai umur atau minat di sekitar rumah atau kelas untuk membangun minat anak untuk membaca dengan sendirinya. Tanyakan buku seperti apa yang ia sukai dan sediakanlah buku-buku seperti itu.
    • Teruskan membaca dengan suara kencang kepada anak-anak yang sudah lebih tua. Tidak ada batas umur untuk membacakan buku kepada anak. Waktu yang paling tepat untuk membacakan buku kepada anak adalah tepat sebelum tidur atau sebelum pulang sekolah. [1]
  2. Permainan peran amat penting bagi imajinasi serta perkembangan sosial dan linguistik anak. Ia akan sangat senang apabila Anda mau ikut masuk dalam dunia fantasinya.
    • Sesekali ikutilah kelakuan anak. Misalnya, kalau ia mengambil sebuah batu kemudian mulai menggerak-gerakannya ke sana ke mari seperti mobil, ambillah batu lain kemudian ikutilah gerakannya. Kemungkinan besar ia akan senang.
    • Di rumah atau kelas, sediakan sebuah "kotak properti" yang berisi kotak-kotak kosong, pakaian atau topi yang sudah tidak digunakan, tas, telepon, majalah, alat masak dan piring (yang tidak bisa pecah), boneka, kain atau selimut atau seprai (untuk membangun benteng), dan benda-benda acak lainnya seperti kartu pos, tiket bekas, koin, dan lain-lain. [2]
  3. Seni seperti menggambar, mewarnai, dan membuat prakarya, bukan hanya merupakan kegiatan yang dapat menyenangkan anak saat hari sedang hujan. Seni juga dapat membantu perkembangan kemampuan motorik anak, mengenalkan anak pada angka dan warna, dan membantunya melihat proses ilmiah seperti cara kerja lem. Tentunya, gunakanlah bahan dan alat yang sesuai umur, seperti misalnya gunting plastik.
    • Bagi anak yang masih amat kecil, ajaklah ia membuat boneka jari atau perhiasan dari kertas.
    • Ajak anak-anak yang sudah lebih besar untuk membuat kolase majalah, bermain dengan tanah liat, atau membuat topeng.
    • Sediakanlah "pusat seni" di rumah atau kelas tempat Anda menyimpan kertas, spidol, krayon, pensil warna, gunting, lem, dan bahan seni lainnya seperti busa, sikat, kertas tisu, dan lain-lain. [3]
  4. Musik memiliki kaitan erat dengan perkembangan kemampuan matematis. Kemampuan matematis anak akan terbantu dengan mendengarkan dan menghitung ritme, dan kemampuan linguistiknya pun akan terbantu dengan mendengarkan lirik. Kemampuan fisik pun juga akan terbantu karena anak-anak senang berlari, menari, dan melompat sambil mendengarkan musik.
    • Nyanyikanlah lagu-lagu anak. Anak cenderung menyukai bunyi lucu dan repetisi yang ada pada lagu-lagu itu, dan anak mencoba untuk ikut bernyanyi dengan Anda.
    • Beli lagu anak yang populer dalam bentuk CD atau di internet. Mainkanlah lagu itu di rumah atau ketika anak-anak sedang pindah kelas.
    • Anak-anak yang lebih tua (umur 7-9 tahun) mungkin akan mengembangkan ketertarikan terhadap instrumen tertentu, atau tertarik untuk bernyanyi atau menari. Coba kembangkan minat ini dengan menyediakan instrumen pemula yang mereka sukai atau ikutkan mereka pada les musik (atau vokal atau tari). [4]
  5. Berolahraga dan bermain dengan anak penting untuk perkembangan fisik dan kemampuan motoriknya. Dengan olahraga, Anda juga dapat mengajarkan kejujuran, kerja tim, serta penghormatan terhadap aturan, diri sendiri, dan orang lain.
    • Pilihlah suatu olahraga yang akan sering Anda lakukan dengan anak, kemudian siapkanlah hal-hal yang diperlukan untuk bermain. Misalnya, kalau Anda ingin bermain basket, siapkanlah bola basket dan carilah lapangan yang dapat Anda gunakan. Atau, ajaklah anak Anda bermain bola bersama anak-anak sekitar rumah.
    • Kalau Anda seorang guru/pengajar, dukunglah minat anak ajar terhadap olahraga dengan memberikan peralatan yang dibutuhkan saat istirahat, menanyakan mereka mengenai kemajuan mereka dalam sebuah olahraga, dan dengan menonton mereka saat mengikuti acara olahraga. [5]
  6. Tentunya, sesuaikanlah hal ini dengan jadwal dan umur anak. Misalnya, jangan ajak ia pergi berbelanja ke supermarket saat ia seharusnya tidur siang (kecuali terpaksa). Dengan ikut menyelesaikan berbagai hal yang perlu dilakukan, anak akan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan urusannya sendiri di masa depan. Ajari ia mengenai apa saja yang perlu Anda lakukan untuk menyelesaikan bermacam-macam urusan dengan cara yang mudah ia pahami. Sebaiknya juga jangan berlama-lama agar anak tidak bosan, lelah, atau frustrasi.
    • Buat standar perilaku. Beri tahu anak bahwa meskipun Anda memang senang ditemani berbelanja, tetapi Anda tidak ingin ia mengambil barang di rak tanpa izin atau mengeluh tentang tidak mendapat semua jenis permen yang ada di rak.
    • Bicarakan harga barang dan kegunaan berbagai macam barang dan jasa yang Anda beli. Jelaskan cara kerja sebuah kantor pos atau bengkel mobil. Beri tahu anak mengenai asal-usul makanan yang ia nikmati dan bagaimana makanan itu diantar ke toko swalayan.
    • Nikmatilah waktu Anda dengan anak. Ketika dilakukan dengan anak, urusan Anda akan lebih lama selesai. Gunakanlah waktu ini untuk mengajarkan mereka mengenai berbagai macam hal. [6]
  7. Secara alamiah, anak kecil senang membantu. Ia merasa penting dan bernilai. Kembangkanlah perasaan ini hingga masa dewasa, dengan meminta bantuannya melakukan berbagai macam tugas. Perlahan-lahan, seiring anak belajar menonton dan mengikuti gerakan Anda, ia akan belajar untuk melakukan beberapa tugas tertentu sendirian dan mengembangkan rasa tanggung jawab.
    • Untuk seorang anak TK, mintalah bantuannya merapikan mainan ke tempat yang tepat. Berikan pujian untuk bantuannya.
    • Untuk anak yang lebih besar (7-9 tahun), mintalah bantuannya untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu. Kalau ia mengerjakan tugas itu hingga selesai dan tanpa mengeluh, berikanlah ia sedikit uang jajan tambahan. Sarankan agar ia menabung uang itu untuk membeli sesuatu yang ingin ia beli.
    • Untuk murid di kelas, kembangkan sistem rotasi piket yang perlu mereka lakukan. Beri tugas, seperti misalnya membersihkan papan tulis, membersihkan meja guru, membagikan hasil tugas, mengumpulkan PR, mengosongkan tempat sampah, dan lain-lain. Anda juga dapat memberikan hadiah untuk menyelesaikan berbagai tugas, sebagai insentif tambahan. [7]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengajar secara Langsung

PDF download Unduh PDF
  1. Saat mengajarkan sesuatu kepada anak, ingatlah bahwa apa yang mereka ketahui berada dalam tingkatan yang berbeda dengan apa yang diketahui orang dewasa. Anda perlu menyederhanakan berbagai macam konsep dan mulai dengan apa yang mereka sudah ketahui. Proses penyederhanaan dan membangun dari pengetahuan sebelumnya ini dikenal para guru sebagai chunking dan scaffolding .
    • Cari tahu apa yang sudah diketahui anak itu mengenai sebuah konsep baru dan kembangkan pengetahuannya dari titik itu. Misalnya, kalau Anda hendak mengenalkan kata-kata baru, gunakanlah kata-kata yang sudah dikenal anak itu untuk mendefinisikan kata-kata baru itu. Bila Anda menjelaskan dengan kata-kata tertentu dan Anda tidak yakin si anak mengenal kata-kata itu, tanyakanlah, "Kamu tahu kata ini?" Jika tidak, gunakanlah kata lain untuk memperjelas. [8]
  2. Saat mengajar anak, Anda mungkin perlu mengatakan suatu hal yang sebenarnya sama, namun dengan cara yang berbeda. Terutama jika Anda berhadapan dengan beberapa anak sekaligus. Anak-anak belajar dalam pacu dan gaya yang beragam. Anda perlu mempersiapkan diri untuk menyatakan suatu hal atau mempraktikkan sesuatu secara berulang-ulang. [9]
  3. Alat bantu visual seperti prakarya, gambar, dan grafik, dapat memberikan anak cara baru untuk memproses informasi. Prakarya dapat Anda gunakan di kelas untuk membantu anak kecil memecahkan informasi menjadi bagian-bagian kecil. Prakarya ini dapat juga digunakan untuk mengelompokkan informasi dalam berbagai cara, seperti misalnya membuat urutan, sebab-akibat untuk sebuah cerita, atau membuat kategori untuk istilah-istilah sains yang baru dipelajari. [10]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Berbicara dengan Anak

PDF download Unduh PDF
  1. Anak-anak secara alamiah akan banyak bertanya saat mempelajari suatu hal baru. Dengarkanlah pertanyaannya dan cobalah buat jawaban terbaik yang Anda bisa, yang menjawab pertanyaan tersebut secara langsung dan tegas. Kadang Anda perlu bertanya apakah Anda sudah benar-benar memahami pertanyaan yang diajukan. Caranya adalah dengan mengulang kembali pertanyaan itu dengan kalimat yang berbeda, kemudian bertanya, "Itukah yang kamu tanyakan?" Setelah menjawab, tanyakanlah, "Apakah jawabanku berguna?"
    • Kalau seorang anak bertanya pada saat yang kurang tepat bagi Anda, jelaskanlah bahwa saat ini bukanlah saat yang tepat beserta alasan. Hal ini juga dapat Anda gunakan saat ia mengajak Anda berbicara di waktu yang kurang tepat. Anak-anak tidak selalu paham bahwa saat memasak makan malam yang rumit bukanlah waktu yang tepat untuk mengobrol mengenai apa yang mereka alami.
    • Katakanlah seperti ini: "Wah, aku ingin sekali dengarkan ceritamu (atau mengobrol tentang itu denganmu), tetapi ini bukan waktu yang tepat. Bisakah kita bicarakan saat makan malam (atau waktu lain yang sudah ditentukan)?" [11]
  2. Saat berbicara dengan anak-anak dan dengan orang dewasa lain yang berada dekat anak-anak, gunakanlah ragam bahasa yang Anda ingin anak itu gunakan. Anak-anak belajar dengan mengimitasi. Kalau Anda ingin anak sopan, Anda perlu sopan. Perhatikan nada suara Anda.
    • Ingat, Anda perlu mengatakan "tolong", "terima kasih", "permisi", dan "maaf" saat berinteraksi dengan anak atau dengan orang dewasa lain di depan anak.
    • Pikirkanlah bagaimana nada suara Anda dipersepsi oleh anak. Anak-anak biasanya lebih memperhatikan nada daripada apa yang sebetulnya Anda katakan. Pernahkah Anda mendengar seorang anak yang mengeluh, "Kenapa aku dimarahi?" padahal Anda tidak sedang memarahi/membentak? Hal yang demikian timbul karena nada suara Anda terasa marah, frustrasi, atau tidak senang; kemungkinan besar tanpa Anda sadari. [12]
  3. Anak-anak biasanya memiliki perasaan yang amat kuat, dan kadang-kadang mengenai hal-hal yang tampak tidak penting bagi orang dewasa. Anda perlu mengetahui perasaan seorang anak mengenai peristiwa atau situasi tertentu. Bantulah ia mengerti tentang perasaannya dengan cara yang mudah. Katakan misalnya: "Aku paham ini sesuatu yang menyedihkan untukmu. Yuk, kita berbicara mengenai kenapa kamu sedih." Anda kemudian dapat mencoba menenangkannya dengan menjelaskan tentang berbagai cara untuk menghadapi rasa sedih atau menggambarkan sudut pandang lain yang mungkin belum mereka pikirkan. [13]
  4. Kesabaran adalah sifat yang amat penting yang harus Anda miliki saat berhubungan dengan anak. Kadang hal ini amat menantang, tetapi ingatlah, anak-anak memang demikian adanya. Biasanya mereka tidak mencoba untuk mengganggu atau mengejek Anda secara sengaja. Kecuali saat mereka memang sedang sengaja mengganggu atau mengejek Anda, dan pada saat demikian, Anda cukup mendiamkan. Anda juga perlu merawat diri sendiri kalau Anda banyak berhubungan dengan anak-anak. Tidurlah yang cukup, minumlah air yang cukup, berolahragalah, makanlah diet yang sehat, dan berikan diri Anda waktu untuk beristirahat, menjauh dari mereka. [14]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 12.427 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan