PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Ketika anak-anak belajar membaca , mereka perlu memahami dan menggunakan hubungan antara huruf-huruf dan suara untuk dapat membaca kata. [1] Fonik membutuhkan pengetahuan pengenalan huruf, pengenalan suara, dan asosiasi keduanya. Artinya, anak-anak harus mengenali huruf-huruf dalam kata, dan melafalkan suara untuk membaca kata. Untungnya, ada beberapa aktivitas menyenangkan untuk mengajarkan fonik kepada anak.

Metode 1
Metode 1 dari 5:

Memperkenalkan Huruf dengan Suara Menggunakan Kartu Huruf

PDF download Unduh PDF
  1. Siapkan 26 kartu, satu untuk setiap huruf; setiap kartu bisa hanya memilki huruf kapital, huruf kecil, atau keduanya. Kartu ini akan digunakan untuk melatih pengenalan huruf dan pengenalan suara anak. [2]
    • Anda bisa menemukan banyak kartu abjad siap cetak secara gratis di internet.
    • Anda juga bisa membuat kartu abjad sendiri (atau bersama-sama anak Anda). Pilih kartu indeks yang berwarna dan spidol supaya kartu abjad tampak lebih menarik. Tuliskan huruf dengan jelas di salah satu sisinya, dan suara huruf tersebut di sisi lainnya.
  2. Pegang satu kartu setiap kalinya. Minta anak mengucapkan nama setiap huruf di kartu. Setelah itu, minta anak melafalkan suara setiap huruf. [3]
    • Pandulah anak sesuai kebutuhannya untuk huruf-huruf yang menghasilkan lebih dari satu suara. Misalnya, “Benar, suara huruf ‘e’ memang seperti yang ada di kata ‘cepat’, tetapi, suara apa yang ada dalam kata ‘pesta’?”
  3. Seiring meningkatnya kemahiran anak, dia akan siap mengidentifikasi pola huruf, yaitu dua huruf yang digabungkan untuk menghasilkan satu suara. Siapkan kartu-kartu baru berisi diftong (pasangan huruf vokal yang membentuk satu suara), yaitu /au/, /ai/, /ei/, dan /oi/ [4] ; dan digraf (dua huruf konsonan yang membentuk satu suara), yaitu /kh/, /ng/, /ny/, dan /sy/. [5]
    • Kartu kombinasi huruf siap cetak juga bisa diunduh atau dibeli melalui internet, atau Anda bisa kembali membuatnya sendiri.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 5:

Mencocokkan Suara Huruf dengan Kartu Gambar

PDF download Unduh PDF
  1. Minta anak mengurutkan kartu-kartu gambar sesuai suaranya di awal kata untuk membangun pengenalan kecocokan suara dan hurufnya. Siapkan kartu gambar yang berisi minimal satu gambar yang diawali dengan setiap huruf di abjad. [6]
    • Siapkan beberapa kartu gambar untuk huruf-huruf yang lazim mengawali kata.
    • Pastikan anak mengenali gambar dengan mudah. Sebagai contoh, gambar topi lebih baik daripada tongkat atau tombak.
  2. Pilih set berisi tiga kata yang huruf awalnya berupa konsonan dan ketiganya sangat berbeda, misalnya: /b/, /s/, dan /t/. Ulas kartu sebelum Anda meminta anak mengurutkannya sesuai suara huruf awal. [7]
    • Sebagai contoh, kartu-kartu dapat berisi gambar-gambar berikut: beruang, topi, senyum, sendok, sepatu, sapi, sikat gigi, tikus.
    • Apabila anak membutuhkan bantuan, tanyakan “Apa suara yang pertama kali kamu dengar dari kata beruang? Huruf apa yang berbunyi /b/? Apakah huruf b, s, atau t?"
  3. Setelah beberapa kali latihan dengan suara di awal kata, coba naikkan tingkat kesulitan dengan memakai suara di akhir kata. Sebagai contoh, buat beberapa kartu dengan gambar jerapah, celana, bulan, meja, gajah, dan pohon. [8]
    • Ajukan pertanyaan yang hampir serupa dengan sebelumnya: “Apa suara terakhir yang kamu dengar dari kata bulan?”
  4. Pada akhirnya, anak bisa melanjutkan dengan mengurutkan gambar sesuai suara di pertengahan kata yang berupa huruf vokal, misalnya: /a/: kait, baik, saudara; /o/: toilet, boikot. Demikian pula, minta anak mengurutkan huruf-huruf digraf di awal kata, miisalnya nyata dan nyamuk. [9]
    • Sekali lagi, tanyakan kepada anak: “Suara apa yang kamu dengar di tengah-tengah kata baik?"
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 5:

Membuat Kata dengan Mengisi Kotak Kosong

PDF download Unduh PDF
  1. Gunakan papan tulis kecil untuk latihan ini. Buat kotak-kotak kosong yang berurutan secara menyamping (sebaiknya mulai dari tiga kotak). Setiap kotak mewakili satu suara dalam kata yang dipilih. [10]
    • Letakkan beberapa kartu atau magnet huruf yang berbeda-beda di bawah kotak-kotak kosong. Anda bisa mewarnai huruf konsonan dengan warna hitam, dan merah untuk huruf vokal.
  2. Kata K-V-K adalah kata yang terdiri dari satu huruf vokal yang dijepit dua konsonan sehingga menghasilkan suara vokal pendek. Kata K-V-K terdiri dari suara dan huruf yang berjumlah sama. [11]
    • Contohnya adalah lem, bak, pak, bel, dam, dll.
    • Setelah Anda mengucapkan kata, minta anak mengulanginya perlahan-lahan, dan melafalkan setiap suara yang terdengar: /l/, /e/, /m/.
  3. Minta anak untuk mulai menyusun huruf dengan meletakkan kartu huruf di kotak kosong, dimulai dari yang paling kiri dan berlanjut ke kanan. Hal ini akan membuat anak belajar menyusun kata dengan urutan yang benar. [12]
    • Pandulah anak jika kesulitan. “Suara huruf di tengah kata “lem” mirip dengan awal kata “enak”. Huruf apa yang memulai kata enak?”
  4. Teruskan aktivitas dengan mengajarkan kata yang berisi diftong dan/atau digraf. Kata yang memiliki diftong dan digraf (gabungan dua huruf menjadi satu suara) selalu memiliki jumlah huruf melebihi jumlah suaranya. [13]
    • Sebagai contoh: pulau, koboi, lambai, nyamuk, singa.
    • Gunakan empat kotak untuk kata berhuruf lima. Minta anak meletakkan pasangan huruf yang membuat satu suara ke satu kotak.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 5:

Mengubah Kata dengan Mengganti Huruf

PDF download Unduh PDF
  1. Awali dengan menunjukkan (secara tidak berurutan) huruf-huruf yang dibutuhkan untuk membuat kata yang dipilih, misalnya “p,” “i,” dan “r” untuk “pir.” Setelah itu, gambar tiga kotak kosong (untuk contoh ini) atau lebih, tergantung pada jumlah suara pada kata. [14]
    • Alih-alih menggunakan magnet, pakailah set kartu huruf di atas meja.
  2. Ucapkan kata (misalnya “pir”) dan minta anak mendengarkan suaranya dan meletakkan kartu huruf yang sesuai dengan urutan yang benar dari kiri ke kanan. [15]
    • Pandulah anak jika dibutuhkan: “pir, papa, dan pohon dimulai dari huruf yang sama. Tahukah kamu huruf pertama dari “pir”?”
  3. Berikan beberapa kartu huruf tambahan. Minta anak untuk mengganti huruf “p” dari kata “pir” dengan huruf yang mengeluarkan suara /a/ untuk membuat kata “air”. Minta anak untuk mengucapkannya dengan lantang. [16]
  4. Misalnya, minta anak menyelipkan kombinasi huruf yang menghasilkan suara /kh/ di antara huruf “a” dan “i”. Setelah itu, minta anak membaca kata baru tersebut, “akhir”. [17]
    • Setelah itu, minta anak mengubah kata “akhir” menjadi “akar.”
    • Sertakan juga huruf vokal, dan ubah “akar” menjadi “akur.”
    • Seiring meningkatnya keterampilan anak, tambah kesulitan latihan dengan menggunakan kata yang lebih panjang dan pola lebih banyak.
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 5:

Memperkuat Fonik dengan Membaca

PDF download Unduh PDF
  1. Untuk meningkatkan keterampilan yang telah Anda ajarkan, pilih buku untuk anak yang menyorot pola fonik yang dilatih dalam aktivitas ini. Buku ini akan membantu anak menerapkan keterampilannya secara strategis untuk membaca kata-kata di buku. [18]
    • Beberapa penerbit buku anak memasarkan serial buku yang khusus diperuntukkan bagi perkembangan fonik anak. Walaupun demikian, sebenarnya semua buku anak yang menarik minat dan levelnya sesuai akan bermanfaat bagi anak.
  2. Buat membaca sebagai bagian dari keseharian kalian. Biarkan anak memilih buku yang ingin dibaca; idealnya dari buku-buku yang berfokus pada fonik anak, dan baca dengan antusias. Tiru beragam suara dan buat sesi membaca kalian jadi menyenangkan. [19]
    • Bacalah seperti biasa, tetapi mungkin pelankan dan perjelas supaya bisa diikuti anak. Lafalkan beragam suara di kata yang Anda baca. Anda juga bisa menunjuk ke kata saat membaca.
  3. Bahkan jika Anda sudah agak bosan membacanya, keluarkan antusiasme yang sama saat membaca. Pada akhirnya anak akan beralih ke buku lain yang ingin dibaca berulang-ulang! [20]
    • Mengulangi buku yang sama berkali-kali mungkin tidak mengembangkan tujuan fonik khusus anak, tetapi dia akan bersemangat untuk membaca bersama Anda setiap hari.
  4. Pertanyaan membantu anak terlibat secara aktif, dan turut mendorong perkembangan foniknya. Sebagai contoh, selagi membaca, tunjuk ke kata “anjing”. Tanyakan, “Kamu tahu ini kata apa?” kalau anak membutuhkan bantuan, katakan “Nah, ayo kita baca kalimatnya. “Jaya berjalan-jalan bersama ....” Sekarang, kamu tahu kira-kira ini kata apa?”
    • Walaupun tidak terkait langsung dengan mempelajari fonik, mengajukan pertanyaan semacam “Kira-kira, kamu tahu kenapa dia melakukannya?” atau “Hmm, apa yang akan terjadi selanjutnya, ya?” akan meningkatkan konsentrasi dan antusiasme anak. [21]
  5. Oleh karena nantinya anak yang akan berbalik membaca kepada Anda, jadilah pendengar yang aktif dan penuh minat. Tampakkan bahwa Anda mendengar dengan saksama. Sesekali, lontarkan reaksi seperti “Wow!” atau “Lucu, ya?”.
    • Ketika anak terbata-bata membaca suatu kata, jangan desak anak untuk memberikannya kepada Anda. Bantu anak melafalkan kata tersebut terlebih dahulu, misalnya “Baiklah, seperti apa suara dari huruf “P”?” Namun, jika anak masih terus kesulitan, beri tahukan jawabannya sebelum anak frustrasi dan tidak mau melanjutkan. [22]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 25.931 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan