Unduh PDF
Unduh PDF
Mengakhiri hubungan yang mengendalikan atau manipulatif bisa lebih sulit ketimbang menjalaninya. Meskipun Anda tidak cukup berani mengakhiri hubungan ini atau merasa khawatir pasangan Anda tidak bisa hidup mandiri, kehidupan yang Anda inginkan tidak akan terwujud sebelum hubungan ini berakhir. Jika Anda benar-benar ingin mengakhiri hubungan ini, persiapkan diri, jalankan rencana, dan tentukan sikap untuk mempertahankan pendirian agar keinginan Anda bisa tercapai. Namun selain melakukan langkah-langkah tersebut, aspek terpenting yang harus Anda miliki adalah keberanian untuk mewujudkan keinginan ini.
Langkah
-
Akuilah bahwa selama ini Anda dikendalikan . Banyak hubungan yang mengendalikan atau manipulatif baru berakhir lebih lama daripada yang seharusnya karena orang-orang yang dikendalikan atau dimanipulasi selalu menyangkal bahwa ada sesuatu yang salah dengan diri mereka. Mungkin Anda menganggap pasangan Anda hanya sedang kesal atau tidak puas, padahal secara perlahan-lahan ia sebenarnya sedang mengambil alih setiap aspek kehidupan Anda. Tanda-tanda hubungan yang manipulatif atau mengendalikan adalah sebagai berikut:
- Jika Anda menyadari bahwa pasangan Anda sedikit demi sedikit mengambil alih setiap aspek dalam kehidupan Anda-misalnya menentukan seberapa seringnya Anda boleh berkumpul dengan teman-teman atau di mana Anda harus makan malam-ini artinya Anda sedang dikendalikan.
- Jika orang yang bersama Anda memiliki kebiasaan marah atau mengamuk yang diikuti dengan mengatakan bahwa ia sangat membutuhkan atau mencintai Anda, ini artinya ia sedang berusaha mengendalikan Anda dengan emosinya.
- Jika Anda sudah pernah berusaha meninggalkan pasangan Anda dan ia mengancam akan melakukan kekerasan atau bahkan ingin bunuh diri, ini artinya Anda sudah hidup di bawah ancaman dan dimanipulasi olehnya.
- Jika orang yang bersama Anda sangat pencemburu dan tidak suka jika Anda pergi dengan teman-teman, apalagi jika teman Anda berbeda gender sehingga sulit bagi Anda untuk pergi dengan orang lain, ini artinya Anda sedang dikendalikan.
- Jika pasangan Anda pernah menjatuhkan Anda di depan teman-teman dan keluarganya, membuat Anda takut berbicara terlalu banyak di depan umum, dan memperlihatkan wajah yang menyeramkan agar Anda diam, ini artinya Anda sedang dikendalikan.
- Jika Anda selama ini harus terus mengalah kepada pasangan karena takut dengan caranya memperlakukan Anda jika tidak mau mengalah, segera bebaskan diri Anda dari hubungan seperti ini.
- Jika Anda dipaksa melakukan hal-hal yang tidak Anda inginkan, terutama secara seksual, ini artinya Anda sedang dikendalikan.
- Jika Anda merasa putus asa karena tidak sanggup lagi menyenangkan hati pasangan Anda dengan cara apa pun, ini artinya Anda sudah tidak lagi memikirkan diri sendiri.
- Jika ia membuat Anda merasa tidak bisa terbebas dari hubungan ini dan tidak pernah bisa menemukan seseorang yang menyukai Anda, ini artinya Anda sedang dimanipulasi agar tetap melanjutkan hubungan dengannya.
-
Pikirkan apa sebabnya Anda harus meninggalkan pasangan Anda. Setelah Anda menyadari bahwa Anda sedang menjalani hubungan yang mengendalikan atau manipulatif, mulailah berpikir tentang betapa baiknya hidup Anda jika hubungan ini berakhir. Alasan ini akan memotivasi Anda untuk meninggalkan pasangan Anda dan mulai menyusun rencana untuk membebaskan diri. Tulislah alasan-alasan tersebut agar tertanam dengan baik di dalam pikiran Anda dan memberikan Anda keyakinan untuk secepatnya membebaskan diri agar bisa menikmati lagi kehidupan Anda. Ada beberapa alasan sehingga Anda harus mengakhiri hubungan ini:
- Anda bisa kembali lagi menjadi diri sendiri. Tulislah semua hal yang sangat Anda sukai sebelum menjalani hubungan ini, misalnya menikmati es krim yoghurt bersama teman-teman atau menghabiskan waktu sendirian sambil jalan-jalan sepuas hati yang selama ini tidak "boleh" Anda lakukan.
- Anda bisa menjalin hubungan baru yang lebih menyenangkan. Masih ingatkah Anda acara kumpul-kumpul dengan teman-teman sebelum pacar Anda masuk dalam kehidupan Anda dan mengatakan bahwa setiap malam Anda berdua harus berkencan? Tulislah kenangan favorit pada saat berkumpul dengan teman-teman dan keluarga lalu bayangkan keceriaan dan kebahagiaan yang akan Anda rasakan jika bisa mengalaminya lagi.
- Harga diri Anda akan bangkit lagi. Saat ini, harga diri Anda mungkin ditentukan oleh seberapa baiknya pasangan memperlakukan Anda pada momen-momen tertentu. Setelah lepas dari hubungan ini, Anda bebas menilai diri sendiri sesuai keinginan Anda. Selain itu, jika harga diri Anda rendah karena selama ini ditentukan oleh orang yang emosional atau tidak stabil, Anda akan merasa lebih baik jika tidak lagi melakukan kebiasaan ini.
- Anda bisa menjalani hidup yang bebas dari ketakutan dan kecemasan. Nikmatilah hidup ini, alih-alih selalu khawatir dengan reaksi pasangan atas apa yang Anda katakan atau lakukan.
- Anda juga bisa minta bantuan teman baik agar bisa menemukan alasan untuk berpisah sebab teman biasanya lebih mampu melihat dan memberikan pandangan tentang hal-hal tertentu yang mungkin tidak Anda sadari. Selain itu, ia juga bisa memberikan motivasi agar Anda segera mengakhiri hubungan ini.
-
Siapkan dulu apa yang ingin Anda katakan. Anda harus menyiapkan pernyataan yang singkat, sopan, dan tidak perlu memberikan pasangan Anda kesempatan berdebat, meminta Anda mengubah pendirian, atau berjanji akan berubah atau melakukan apa saja yang Anda inginkan demi mempertahankan hubungan ini. Tidak perlu memberikan banyak alasan mengapa Anda ingin berpisah atau membuat daftar tentang semua perlakuannya yang sudah membuat Anda kecewa sebab situasinya akan menjadi lebih sulit.
- Cukup Anda katakan, "Aku tidak bisa melanjutkan lagi hubungan ini" atau "Sudah saatnya kita berpisah" lalu sampaikan beberapa kalimat, tetapi singkat saja.
- Tidak ada gunanya mendendam atau menuduh sebab cara ini hanya akan mengacaukan emosi pasangan Anda.
- Berusahalah menyampaikan berita ini setenang mungkin. Jangan sambil berteriak, menangis, atau tergesa-gesa. Buatlah agar hal ini terkesan biasa-biasa saja, meskipun Anda sebenarnya sangat terluka. Jika terlihat emosional, ia tahu bahwa Anda bisa dimanipulasi.
- Setelah menentukan apa yang ingin Anda katakan, cobalah berlatih mengatakannya. Cara ini akan membuat Anda merasa nyaman dengan kata-kata yang akan Anda ucapkan.
-
Tentukan cara menyampaikan keinginan Anda. Cara menyampaikan pesan akan sangat menentukan pada saat Anda harus menghadapi orang yang tidak stabil atau suka mengendalikan. Hal terpenting yang harus Anda pertimbangkan adalah sifat dan perilaku pasangan Anda. Jika ia suka melakukan kekerasan atau jika Anda benar-benar takut dengan caranya bereaksi, sampaikan berita ini di tempat umum agar Anda merasa lebih aman atau ajaklah teman, jika perlu.
- Jika Anda sama sekali tidak mau bertemu dengan pasangan Anda, kirimkan pesan tertulis atau surel. Jika keadaan sedemikian buruknya sampai Anda takut bertemu langsung dengannya, gunakan cara apa saja untuk memutuskan hubungan.
- Meskipun Anda harus segera bertindak setelah memutuskan ingin berpisah, perhatikan waktunya. Jangan memutuskan hubungan setelah Anda atau Anda berdua minum minuman keras atau dalam kondisi stres. Carilah waktu yang tepat di saat pasangan Anda terlihat agak lebih tenang, meskipun belum tentu demikian.
-
Siapkan rencana untuk melarikan diri. Jika Anda berdua tinggal bersama atau masih banyak barang-barang Anda di rumahnya, pikirkan cara mendapatkan kembali barang-barang ini. Sebelum berpisah, Anda bisa diam-diam membawanya keluar agar tidak perlu balik lagi ke rumah setelah Anda berdua berpisah. Mintalah bantuan teman-teman untuk mengambil barang-barang Anda, mungkin tanpa setahu pasangan Anda atau setelah berpisah. Dengan demikian, Anda akan merasa lebih aman dan lebih termotivasi untuk pergi.
- Jika Anda berdua tinggal bersama, carilah tempat tinggal sebelum memutuskan hubungan agar Anda tidak seperti orang telantar dan ingin kembali lagi.
-
Akhiri hubungan ini di dalam pikiran Anda. Sebelum Anda menyampaikan keputusan, katakan kepada diri sendiri bahwa hubungan ini benar-benar sudah berakhir dan bersiaplah menghadapi kesedihan yang akan muncul setelah putusnya hubungan yang serius. Jika Anda sudah pernah membayangkan mengalami perpisahan-tanpa memberitahu pasangan-Anda akan merasa lebih kuat pada saat menyampaikan keputusan ini sebab Anda sudah mempunyai pendirian.Iklan
-
Bersikaplah tegas. Ketegasan sikap merupakan hal terpenting yang harus Anda pertimbangkan pada saat menyampaikan keputusan ingin berpisah kepada pasangan. Setelah Anda menyampaikan keputusan ini, Anda sudah mengatakannya dan tidak ada lagi yang bisa ia lakukan atau katakan untuk mengubah pendirian Anda. Ucapkan kata-kata yang sudah Anda latih dan bersiaplah untuk pergi. Meskipun ia menangis atau terlihat sangat sedih, ingat lagi semua alasan yang membuat Anda harus pergi.
- Pasangan Anda mungkin akan berkata, "Tetapi kamu tidak memberikan aku kesempatan untuk menjelaskan!" Ucapan ini benar-benar sangat menyedihkan sebab Anda sudah terlalu banyak memberikan kesempatan untuknya.
-
Katakan dengan singkat. Jangan terus menemani pasangan Anda hanya untuk mengalah pada emosinya atau mengatakan berbagai hal yang ia lakukan sehingga menghancurkan hidup Anda. Semakin pendek penjelasan Anda, ia semakin tidak bisa berdebat atau banyak bicara dengan Anda. Ingatlah, ini bukan negosiasi, jadi jangan membuka kesempatan untuk berdialog. Katakan keinginan Anda lalu pergi!
-
Jaga jarak. Berdirilah atau duduklah agak jauh dari pasangan Anda dan jangan biarkan ia menyentuh, memeluk, atau menahan Anda agar tetap melanjutkan hubungan. Jika ia mencoba memegang tangan Anda, mungkin Anda akan terpancing untuk bersikap lembut lagi kepadanya, alih-alih melakukan apa yang sudah Anda niatkan semula yaitu meninggalkannya.
-
Jangan sampai termanipulasi. Jika selama ini Anda sudah termanipulasi, ada kemungkinan Anda juga akan termanipulasi pada saat ingin berpisah. Jangan biarkan ia mengombang-ambingkan Anda dengan emosinya dengan mengatakan bahwa Anda tidak akan bisa menemukan orang lain atau menjanjikan segala hal agar Anda mau tinggal, entah berjanji akan menikahi Anda, membelikan rumah, atau mengikuti latihan mengelola kemarahan.
- Ingatlah, Anda memutuskan berpisah karena sudah lelah dengan perilaku seperti ini. Tidak ada gunanya lagi janji-janji ini untuk Anda.
-
Jangan beri tahu ke mana Anda akan pergi. Anda tentunya ingin tinggal dengan orang tua atau di rumah teman baik, tetapi tidak perlu Anda beri tahu. Jangan biarkan ia mengikuti Anda dan mencoba membujuk agar Anda kembali atau bahkan menguntit Anda.
-
Pergilah. Setelah Anda menyampaikan apa yang harus Anda katakan, langsung pergi. Jika ada teman yang sedang menunggu di mobil atau yang sedang bersama Anda, ajaklah teman Anda pergi. Jangan sekalipun menengok ke belakang untuk memandang mantan pasangan Anda sebab ia akan membuat Anda merasa sedih dan tidak berarti; semua ini tentunya sudah cukup bagi Anda. Angkatlah dagu Anda tinggi-tinggi sambil melangkah pergi dan jangan pernah menengok lagi ke belakang!Iklan
-
Jangan pernah menghubungi mantan Anda lagi. Jangan menerima telepon atau membalas SMS darinya. Jangan biarkan ia mengontak Anda lewat Facebook atau mengajak bertemu di tempat-tempat yang biasa Anda datangi. Mintalah perintah penahanan, jika perlu. Berbicara lagi dengannya hanya akan membuat Anda semakin bingung, terluka, dan keadaan akan semakin buruk. Jangan terpancing jika ia mengatakan hanya ingin mengobrol atau kangen pada Anda sebab ia akan berusaha mendapatkan Anda kembali dengan cara apa pun.
- Jika Anda harus berbicara dengannya karena alasan tertentu, misalnya karena ingin mengambil barang-barang atau yang terkait dengan kepemilikan bersama, ajaklah teman dan bertemulah di tempat umum.
- Jika Anda dan mantan Anda punya cukup banyak teman bersama, cobalah menghindari mereka untuk sementara. Jangan pergi ke tempat yang biasa didatangi oleh mantan pasangan agar Anda tidak bertemu lagi dengannya, meskipun ini berarti Anda harus bersembunyi untuk sementara waktu.
-
Jangan tergoda untuk mengubah pendirian. Wajar saja jika Anda merasa sedih dan kesepian tanpa orang yang Anda cintai. Jika selama ini mantan Anda yang mengendalikan semua aspek kehidupan Anda dan tiba-tiba Anda hidup sendiri lagi dan harus mengambil keputusan sendiri, sangat masuk akal jika Anda merasa tidak mampu menangani hal-hal kecil, sangat kesepian, dan terbebani. Justru inilah yang sangat diharapkan oleh mantan Anda, ia pikir Anda tidak mungkin bisa hidup tanpa dirinya.
- Katakan kepada diri Anda bahwa semuanya akan lebih mudah sebab memang semua benar-benar akan lebih mudah.
- Ingatlah bahwa Anda baik-baik saja sebelum menjalin hubungan ini dan bisa menjadi diri sendiri seperti dulu lagi.
-
Isilah waktu Anda dengan orang-orang yang Anda cintai. Meskipun Anda perlu menyendiri untuk melakukan refleksi setelah mengalami perpisahan, ini bukanlah saat yang tepat untuk menghabiskan seluruh waktu Anda sendirian saja. Alih-alih, andalkan teman-teman dan keluarga dengan berkumpul sesering mungkin. Meskipun pada saat ini mungkin Anda sangat tidak suka ke pesta, paksakan diri dan cobalah bersenang-senang di sana.
- Meskipun Anda perlu lebih banyak menyendiri setelah mengalami perpisahan yang berat, terlalu banyak menghabiskan waktu sendirian setelah mengakhiri hubungan yang mengendalikan atau manipulatif hanya akan memunculkan lagi keinginan untuk kembali kepada mantan Anda.
- Teman-teman dan keluarga adalah orang-orang yang akan menjadi kelompok pendukung bagi Anda. Ceritakan kepada mereka betapa buruknya hubungan ini sebab Anda akan menjadi lebih kuat dengan adanya konfirmasi atas pandangan Anda.
- Jangan takut menghubungi lagi teman-teman lama. Mungkin mantan yang suka mengendalikan sudah membuat Anda kehilangan kontak dengan teman-teman. Katakan dengan jujur bahwa Anda sudah melakukan kesalahan karena memutuskan hubungan dengan mereka dan mintalah mereka menerima Anda lagi.
-
Carilah kesibukan. Anda tidak akan pernah bisa melupakan hubungan ini jika sepanjang waktu mengurung diri di dalam kamar atau menonton TV sendirian sambil bersedih. Berusahalah agar tetap sibuk dengan pergi bersama teman-teman, melakukan hal-hal yang Anda sukai, dan memperkaya diri dalam pekerjaan atau pendidikan Anda. Nikmati hobi Anda atau carilah hobi baru yang akan membuat hidup Anda lebih berarti.
- Apa pun yang ingin Anda lakukan, berusahalah keluar rumah agar Anda tidak merasa kesepian meskipun hanya untuk membaca buku sambil minum kopi.
- Buatlah jadwal mingguan. Sediakan waktu untuk melakukan refleksi, tetapi siapkan juga rencana kegiatan yang sangat Anda sukai dan nanti-nantikan setiap hari.
- Anggaplah ini sebagai kesempatan untuk mencoba apa yang selama ini tidak pernah bisa Anda lakukan bersama mantan Anda. Mungkin ia tidak suka hal-hal kecil seperti makan rujak atau nonton bioskop. Jadi, lakukan apa saja yang bisa memuaskan hati Anda.
-
Bayangkan betapa bahagianya Anda. Mungkin Anda perlu bersabar untuk mewujudkan keinginan ini, tetapi dengan berjalannya waktu, Anda akan melihat betapa baiknya kehidupan Anda setelah terbebas dari hubungan yang mengerikan ini. Setiap malam sebelum Anda tidur, pikirkan satu hal yang saat ini bisa Anda lakukan. Tulislah apa saja yang akan menjadi lebih baik dalam kehidupan Anda dan betapa senangnya bisa mengendalikan pikiran dan tindakan Anda sendiri.
- Kapan pun Anda merasa lemah, baca lagi catatan ini atau ucapkan alasan yang sudah membuat hidup Anda terasa semakin baik. Bersabarlah, akan terbukti bahwa Anda sudah melakukan hal yang benar dengan memilih bersikap berani dan membuat keputusan yang tepat.
Iklan
Tips
- Memutuskan hubungan dengan semua teman sepertinya sikap yang sangat kejam, tetapi ini adalah "kejam demi kebaikan". Tidak ada respons = tidak perlu melanjutkan hubungan ini. Semakin cepat dan semakin jelas pesan Anda diterima, akan semakin cepat mantan Anda bertemu dengan orang lain dan Anda akan terbebas dari situasi yang penuh kekecewaan. Semakin sedikit tanggapan baik yang Anda berikan kepada mantan Anda, ia akan semakin frustrasi karena Anda tetap mempertahankan sikap. Semakin frustrasi mantan Anda, kemarahan dan sikap kasarnya mungkin akan semakin menjadi-jadi. Terlepas dari betapa sulitnya keadaan ini dan seberapa besarnya kelembutan hati Anda, jangan perlihatkan hal ini kepada mantan Anda. Tidak ada gunanya sebab cara ini hanya akan membuat Anda berdua semakin sulit berpisah.
- Akuilah kelemahan Anda. Sering kali, meskipun pasangan Anda suka mengendalikan dan/atau manipulatif (perilaku yang salah), ia hanya memanfaatkan kelemahan Anda sendiri (yang memunculkan perilaku mengendalikan/manipulatif). Jadi, dalam hal ini, Anda berdua sebenarnya bersalah. Untuk mencegah terjadinya masalah yang sama di kemudian hari, Anda harus mengatasi perasaan tidak aman yang ada di dalam diri Anda karena selalu merasa diabaikan, kesepian, dan/atau kecenderungan Anda selalu ingin "menyelamatkan" atau mengandalkan sifat baik dari rasa cinta Anda semata. "Perbaiki" apa pun kesalahan Anda dalam memandang orang lain. Bagaimanapun juga, terlepas dari siapa yang paling bertanggung jawab, situasi ini harus diakhiri. Selesaikan masalah yang ada di dalam diri Anda sendiri setelah hubungan ini berakhir.
- Misalnya Anda punya teman bersama yang bernama Jim. Sambil menyetir mobil, Anda menelepon Jim dan bercerita, "Jim, aku baru saja berpisah dengan Laura. Ia sangat kecewa waktu aku tinggalkan. Jadi, aku mau minta tolong kamu menelepon dan memastikan bahwa Laura baik-baik saja, tetapi jangan bilang aku yang minta tolong." Tentu saja Jim akan menelepon Laura atau mampir ke rumahnya. Ternyata Laura baik-baik saja dan tidak terlihat seperti orang yang sangat kecewa. Mungkin Anda akan mendengar dari mantan Anda bahwa ia putus asa dan tidak berdaya, lalu mendengar kabar dari teman yang lain bahwa ia pergi makan malam dan melakukan kegiatan seperti biasa. Tetapi mantan Anda akan berharap yang sebaliknya, sebab inilah cara agar Anda kembali berada dalam kendalinya. Semakin cepat Anda mengatasi situasi ini, semakin cepat mantan Anda bisa menerima keputusan Anda, selama masalah utamanya sudah diputuskan (misalnya, Anda sudah meninggalkannya dan Anda tidak mau lagi menuruti keinginannya). Jadi, tidak perlu lagi ada pertengkaran tentang kepergian Anda, tidak ada lagi masalah. Mungkin masih ada sisa-sisa kemarahan, tetapi kondisi yang paling buruk sudah berlalu.
- Jika Anda tinggal bersama dan pasangan Anda tidak mau pergi, Andalah yang harus pergi, dengan asumsi Anda bukan pemilik tunggal properti atau tidak terikat perjanjian sebagai penyewa. Masalah ini bisa menjadi sangat sulit terutama jika Anda harus putus hubungan dengan orang-orang yang bisa mendukung Anda (teman-teman dan keluarga) dan belum tahu harus tinggal di mana. Mungkin jalan satu-satunya adalah menunggu keputusan hakim pada sidang perceraian yang akan menentukan status dari properti milik bersama. Jika Anda adalah pemilik tunggal properti, caranya akan sangat tidak menyenangkan. Hubungi polisi lalu jelaskan bahwa Anda sudah mengakhiri hubungan dan ingin agar mantan Anda saat ini juga keluar dari rumah. Polisi akan berpihak kepada Anda jika Anda meminta mantan Anda keluar dari rumah dan akan membawanya sesuai permintaan Anda. Pastikan semua kunci sudah ia kembalikan sebelum pergi. Agar ia tidak kembali lagi, sebaiknya Anda meminta perintah penahanan. Jika ia berusaha kembali lagi, Anda harus segera menelepon polisi. Bersembunyilah di kamar mandi atau ruangan lain yang bisa dikunci sampai polisi datang dan membawanya pergi sekali lagi. Hindari percakapan atau kontak yang lain dengan mantan Anda sebab bisa timbul masalah lagi.
- Orang-orang yang suka mengendalikan dan manipulatif biasanya terbentuk karena faktor eksternal yang tidak bisa Anda kendalikan. Anda tidak bisa mengharapkan perubahan atau menolong orang seperti ini meskipun Anda sangat peduli kepadanya. Cara terbaik yang bisa Anda pilih adalah (A) menolak menjadi korban dan (B) mengusulkan agar ia mencari bantuan profesional .
- Jangan menghapus SMS atau pesan suara dari mantan Anda, tetapi jangan juga meresponsnya. Jika Anda merespons, ini adalah kemenangan kecil dan akan menjadi tanda bahwa ia bisa menang lebih besar lagi. Bagaimanapun juga, jika mantan Anda menjadi penguntit, SMS ini bisa menjadi bukti berharga bagi polisi jika Anda minta dikeluarkan perintah penahanan. Anda bisa membeli perekam digital untuk menyimpan pesan suara di CD, diska lepas, atau apa pun tempat penyimpanan yang aman jika suatu saat diperlukan.
- Hubungi kembali orang-orang yang mendukung Anda. Temuilah teman-teman dan keluarga yang terpaksa Anda jauhi karena mantan Anda, akuilah kesalahan Anda, dan mintalah agar mereka mau menerima Anda kembali. Tanpa perlu membahas hal-hal yang tidak berguna (juga tidak membiarkan orang lain melakukannya), Anda bisa mengatakan, "Kesimpulannya, Anda benar, hubungan ini hanya berakibat buruk dan setelah aku menyadarinya, aku pergi. Aku menghargai kamu mau mengambil risiko dengan mengatakan kepadaku kekhawatiranmu tentang hubungan ini."
- Sadarilah bahwa jika hubungan Anda sudah berakhir, pasangan Anda sudah sendiri lagi. Jika Anda tahu ada seseorang yang dekat dengannya, orang ini mungkin bisa membantu mantan Anda dan menolak untuk mengikuti caranya. Banyak hal yang sudah terjadi antara Anda dan pasangan Anda, tetapi inilah cara yang bisa menunjukkan kepedulian dan cinta Anda dengan membuatnya merasa nyaman dan dihargai.
- Kekuatan dan kendali adalah isu yang selalu menjadi kontroversi. Kita semua adalah pemain, namun banyak di antara kita yang ingin menjalin hubungan yang seimbang dan bebas masalah. Sayangnya, sulit sekali membangun hubungan seperti ini. Berikan kesempatan kepada orang lain untuk menjalani kehidupan pribadinya dan Anda sendiri juga berhak menikmati kebebasan. Tetaplah waspada sebab seorang mantan mungkin akan mencari tahu di mana dan bagaimana keadaan Anda! Lakukan hal-hal yang bermanfaat dan terus kembangkan diri. Anda akan menemukan kebahagiaan dan kedamaian dari dalam diri sendiri! Kita semua membutuhkan keseimbangan dan cinta tanpa pamrih.
Iklan
Peringatan
- Jangan menganggap bahwa pertemuan yang tenang dengan mantan Anda berarti akhir yang baik. Mungkin masih dibutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan sampai keadaan bisa pulih kembali. Dapat dipastikan akan ada cerita yang menakutkan tentang diri Anda dari kenalan bersama di suatu tempat. Tahanlah keinginan Anda untuk bertemu lagi dengan mantan Anda hanya demi "meluruskan ucapannya". Biarkan saja sebab orang-orang yang mengenal Anda akan tahu siapa di antara Anda berdua yang benar, lebih karena respons dan tindakan Anda ketimbang dari cara yang lain. Anda bisa mengatakan, "Itu tidak benar, tetapi jika ucapannya membuat ia merasa lebih baik... terserah saja." Angkat bahu dan tunjukkan kepada mereka bahwa tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk menghentikan mantan Anda mengatakan hal tersebut, biarkan saja, dan lanjutkan lagi kehidupan Anda.
- Anak-anak sering kali hanya diberi tahu bahwa mereka ditinggalkan dan tidak pernah dijelaskan tentang keadaan yang sebenarnya bahwa perceraian orang tua tidak ada kaitannya dengan mereka. Orang-orang yang suka mengendalikan punya kebiasaan mengirimkan surat kilat ke rumah mantan mereka dan meminta anak-anak "menyelipkan surat di sela-sela pintu" sehingga kesempatan mengintai bertambah besar. Memengaruhi anak-anak agar memberikan informasi sepertinya menjadi keharusan dan hal ini dilakukan tanpa lelah. Banyak anak-anak yang kehidupannya sangat dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan salah satu orang tua/pelaku kekerasan yang mengendalikan/manipulatif sehingga merusak hubungan mereka dengan orang tua yang berperilaku normal dan baik.
- Waspadalah terhadap perilaku seseorang yang suka menguntit atau mengancam. Jika Anda mengetahui hal ini, laporkan segera kepada polisi. Orang ini mungkin hanya ingin mengganggu dan tidak berbahaya. Akan tetapi, jangan berikan ia kesempatan . Jika perlu, mintalah perintah penahanan atau perlindungan dan teleponlah polisi setiap kali hal ini dilanggar. Anda perlu membuat laporan ke kantor polisi agar mendapatkan surat pelaporan dari polisi yang bisa dijadikan bukti pendukung jika penguntit semakin mengganggu Anda. Seorang penguntit biasanya akan berusaha menghalangi setiap tindakan yang menunjukkan bahwa kehidupan Anda semakin baik, misalnya dalam hal karier atau hubungan baru dengan menghalangi akses Anda atas kepemilikian pribadi atau hal-hal yang penting bagi Anda. Jadi, usahakan membawa semua yang Anda butuhkan dan jangan sampai ada yang tertinggal pada saat Anda pergi. Mungkin juga ia akan mengajak Anda bertemu untuk membahas pembayaran utang kartu kredit Anda atau utang yang lain selama Anda masih bersamanya. Ini adalah cara mantan Anda mempertahankan hubungan, jangan terpengaruh. Kejadian ini mungkin harus Anda bayar mahal, tetapi akan jauh lebih baik jika Anda melunasi sendiri utang Anda ketimbang terikat oleh jadwal pembayaran yang mengharuskan Anda berhubungan dengannya setiap bulan.
- Orang-orang ini biasanya suka membahas lagi kejadian penting dalam hidup mereka, mengungkit-ungkit apa yang sudah berlalu dan mengubah jalan cerita agar sesuai dengan keinginan mereka. Kebiasaannya mengingat percakapan, memberikan kesan tentang Anda atau orang lain terkait kejadian di masa lalu, dll. bisa sangat tidak menyenangkan dan semakin lama ia berbicara justru membuatnya semakin marah. Ia juga bisa menyalahkan Anda karena apa saja dan menyebut Anda manipulator. Jika mantan Anda cenderung melakukan tindak kekerasan, berhati-hatilah jika sampai Anda berdua harus bertemu.
- Orang-orang yang suka mengendalikan dan manipulatif pada umumnya akan memanfaatkan anak-anak untuk memenuhi kebutuhan mereka akan kendali setelah bercerai. Anak-anak akan diminta menyampaikan pesan, sering-sering diminta memberikan kabar tentang mantan pasangan, informasi tentang liburan, berkencan dengan seseorang, atau informasi tentang apa saja. Anda harus mewaspadai kemungkinan munculnya gejala keterasingan dari orang tua (Parental Alienation Syndrome [PAS]) karena orang tua yang suka mengendalikan akan berusaha merusak hubungan dan kredibilitas mantan pasangannya. Gejala ini harus selalu Anda waspadai sebab mantan Anda bisa menggunakan cara ini untuk mengendalikan Anda melalui hubungannya dengan anak-anak. Anda tidak bisa menghentikan perilaku mantan yang menempatkan anak-anak dalam situasi ini, tetapi jangan melakukan hal yang sama. Ada baiknya jika anak-anak Anda bisa mengikuti sesi terapi dengan konselor yang mampu menjelaskan apa sebabnya ibu atau ayah (yang suka mengendalikan) berusaha membuat mereka merasa tidak senang atau bersalah. Selain itu, anak-anak Anda juga perlu memahami apa sebabnya mereka tidak perlu memberikan informasi apa pun tentang Anda. Jika bisa diusahakan, cara ini adalah investasi yang berharga bagi masa depan mereka. Jika tidak, Anda harus bisa berperan sebagai psikolog atau terapis bagi mereka dan berikan dukungan sebaik mungkin jika mereka mengalami masalah pada saat menghadapi mantan Anda.
- Kekerasan emosional biasanya akan semakin parah bagi anak yang baik. Oleh karena para manipulator tidak mudah menyerah, akan selalu ada korban berikutnya, terutama anak-anak yang masih lugu yang tinggal bersama mereka. Para remaja biasanya cenderung berperilaku mengendalikan/manipulatif jika ibu mereka adalah orang tua tunggal sebab mereka tidak bisa membebaskan diri dari pengaruh manipulatif yang setiap saat mereka alami. Anak perempuan mungkin tidak akan dibelikan gaun untuk pesta perpisahan atau anak laki-laki tidak diijinkan menyetir mobil selama satu bulan dan dilarang menceritakan saat-saat menyenangkan yang mereka alami bersama orang tua yang stabil dan menyayangi mereka. Anak-anak ini menjadi tawanan yang disandera oleh orang tua mereka yang suka mengendalikan dan berpola pikir manipulatif. Inilah alasannya mengapa Anda, sebagai orang tua yang stabil, harus bertanggung jawab memberikan pertolongan profesional bagi anak-anak Anda agar mereka bisa menerima dan menghadapi orang tua mereka yang bermasalah.
- Cara manipulatif lain yang bisa mantan Anda gunakan untuk memaksakan kendalinya adalah dengan menguasai kepemilikan pribadi misalnya foto keluarga, barang-barang semasa sekolah atau kuliah, benda-benda antik yang mempunyai nilai tersendiri, atau apa saja yang penting bagi Anda yang bisa ia gunakan sebagai alat untuk menyerang Anda secara emosi.
- Jika Anda berdua punya anak, Anda tidak bisa membatasi akses mantan Anda terhadap anak-anak kecuali jika keputusan pengadilan mengijinkan hal ini. Jika mantan Anda masih juga bersikap mengendalikan atau manipulatif, Anda harus mampu melindungi anak-anak sebaik mungkin dengan menunjukkan kepada mereka cara mantan Anda mengendalikan dan memanipulasi mereka. Jangan sampai Anda menjauhkan anak-anak dari orang tua mereka sendiri. Dampingilah mereka dengan menjelaskan tentang perilaku yang sudah membuat mereka bingung, terluka, atau merasa bersalah. Jika mantan Anda bisa membahayakan dan Anda khawatir jika ia menculik atau menyakiti mereka, laporkan hal ini kepada petugas pengadilan, polisi, atau pihak lain yang berwenang dalam hal ini agar bisa dilakukan upaya perlindungan.
- Tidak semua orang yang suka mengendalikan atau manipulatif bisa membahayakan, tetapi beberapa orang ada yang seperti ini. Biasanya mereka suka pamer kekuatan, tetapi jika Anda datang dengan teman atau keluarga yang mendukung atau jika Anda tidak menanggapi semua SMS/panggilan teleponnya, dapat dipastikan bahwa cara ini akan berhasil mengakhiri hubungan. Jika tidak, carilah pertolongan, bisa dengan meminta perintah penahanan dari polisi atau mencari spesialis kesehatan mental yang akan menentukan apakah mantan Anda bisa membahayakan Anda atau orang lain bahkan dirinya sendiri. Selain itu, Anda akan tahu apa langkah-langkah yang tepat untuk menghadapi masalah ini.
- Cara terbaik dalam menanggapi mantan Anda adalah dengan tidak merespons. Fokuskan perhatian Anda pada anak-anak, bukan pada masalah manipulasi. Dengan demikian, mereka tidak harus memikul beban emosional yang berat. Selain itu, kendali atau manipulasi yang diinginkan oleh mantan Anda tidak berhasil ia dapatkan karena efek yang ia harapkan tidak tercapai yaitu membuat Anda kecewa.
- Sebagai contoh: Anda tahu ada beberapa foto keluarga yang diambil dan Anda berhak membuat asumsi mantan Anda yang mengambilnya. Anda diam saja sampai suatu saat anak Anda pulang dengan gembira diantar oleh ayahnya sambil membawa beberapa foto tersebut dan berkata, "Bu, coba lihat apa yang Ayah temukan!" Anda sangat marah. Jika Anda ingin "memenangkan" pertempuran ini, bagaimanapun juga, Anda tidak boleh bereaksi apa pun. Cukup Anda katakan, "Wah, bagus sekali. Masih ingat kapan kita melakukan perjalanan ini? Liburan yang menyenangkan, bukan? Apa tidak lebih baik kalau foto ini kamu pajang di kamarmu." Setelah itu, katakan kepada mantan Anda, "Aku senang kamu memberikan foto itu kepada Joko. Foto itu sangat berarti buat dia." Cukup! Tidak peduli seberapa marahnya Anda atau betapa inginnya Anda berteriak, "Aku sudah mencari foto itu di mana-mana dan kamu tidak punya hak membuat dirimu terlihat seperti pahlawan besar di depan Joko dengan mencuri foto itu dariku lalu memberikannya kepada Joko." Mantan Anda memang sudah menunggu-nunggu pertempuran ini, tetapi akan sangat buruk akibatnya bagi Anda jika Anda bertindak menuruti keinginan ini. Pertama, ketahuilah apa yang mantan Anda lakukan: (1) ia sudah memanfaatkan anaknya sendiri dan menjadikan mereka sebagai antek-antek dalam melakukan manipulasi ini tanpa mereka sadari, (2) mantan Anda sudah berhasil membuktikan kepada Anda bahwa ia masih bisa masuk ke dalam hidup Anda kapan pun ia mau sebab pada kenyataannya ia masih ada "di dalam foto itu" dan (3) mantan Anda berhasil mendapatkan respons emosional dari Anda. Ini adalah sebuah kemenangan besar baginya dan membuat ia lebih bersemangat lagi untuk terus menang. Anda tidak boleh bereaksi atau memberikan respons apa pun. Abaikan saja!
Iklan
Iklan