PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Setelah menyadari dan menerima kenyataan bahwa Anda memiliki orientasi seksual yang berbeda dengan manusia kebanyakan, kemungkinan besar Anda akan terdorong untuk mengakui preferensi tersebut kepada orang-orang terdekat. Jika benar-benar ingin melakukannya, pastikan Anda memang sudah siap secara lahir dan batin. Setelah itu, pilih orang pertama untuk mendengar pengakuan Anda yang kemungkinan besar dapat menyikapinya secara positif dan suportif. Jika setelahnya Anda memutuskan untuk menyampaikan pengakuan kepada orang-orang terdekat lainnya, jangan ragu melakukannya. Percayalah, orang-orang terdekat pasti akan mendukung Anda jika mereka benar-benar menyayangi dan mengutamakan kebahagiaan Anda.

Langkah

PDF download Unduh PDF
  1. Yakinlah pula bahwa Anda pasti akan lebih bahagia jika tidak mencoba untuk menyembunyikan orientasi seksual Anda. Ingat, tidak ada yang lebih penting daripada menyikapi preferensi seksual Anda dengan positif; terima diri Anda apa adanya sebelum ingin orang lain melakukannya. Jika Anda tidak nyaman untuk membuka diri kepada orang lain terkait orientasi seksual Anda , cobalah mempertimbangkannya baik-baik. Tidak semua orang bisa mengubah anggapan lamanya; namun setidaknya, dengan berani membuka diri kepada orang lain, Anda telah mendorong terjadinya perubahan dan penerimaan sosial di dalam masyarakat. Meski akan selalu ada orang yang merasa canggung atau tidak nyaman dengan keterbukaan Anda, yakinlah bahwa kebahagiaan yang tulus dan kehidupan yang autentik hanya bisa Anda wujudkan dengan menjalani hidup tanpa kepalsuan.
  2. . Pertimbangkan kondisi keluarga, sahabat , rekan kerja, dan masyarakat di lingkungan tempat tinggal Anda sebelum menyampaikan pengakuan apa pun. Apakah ada di antara mereka yang terlihat fobia terhadap kaum homoseksual? Ingat, menolak kaum homoseksual belum tentu bisa Anda kategorikan sebagai fobia terhadap homoseksualitas. Sebagian besar agama tidak menerima orientasi seksual tersebut; meski Anda wajib menghargai kepercayaan orang lain, bukan berarti Anda boleh menoleransi orang-orang beragama yang melakukan tindak intoleransi. Selayaknya Anda, mereka pun membutuhkan waktu untuk menerima pengakuan Anda . Oleh karena itu, pastikan Anda benar-benar yakin bahwa orang pertama yang mendengar pengakuan Anda mampu bersikap positif dan bahkan suportif. Pastikan Anda juga tidak terburu-buru mengaku; jika perlu, lakukan sedikit latihan untuk menyampaikan maksud Anda dengan jelas dan lugas. Anda mungkin akan merasa lebih mudah jika menyampaikan pengakuan kepada orang-orang dengan orientasi yang sama terlebih dahulu. Bersiaplah pula untuk menerima reaksi orang tua Anda; mungkin mereka akan menerimanya dengan lapang dada, mungkin juga tidak. Jika reaksi orang tua Anda negatif, selalu ingat bahwa mereka berasal dari generasi yang berbeda dan merasa tahu apa yang terbaik bagi Anda.
    • Persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan yang muncul. Kemungkinan besar, orang-orang terdekat akan mengkhawatirkan cara orang lain memperlakukan Anda setelahnya, atau bahwa Anda tidak akan bisa memiliki anak setelahnya. Ingat, kekhawatiran-kekhawatiran tersebut nyata dan sesungguhnya sangat wajar; oleh karena itu, Anda pun perlu menyikapinya dengan serius. Jika mereka adalah sosok yang religius, cobalah berbagi informasi yang positif kepada mereka. Anda bahkan bisa memperkenalkan mereka kepada pemuka agama yang mampu menawarkan pandangan positif dan sehat terkait hubungan sesama jenis.
    • Jika Anda berada dalam situasi yang tidak aman atau berbahaya, jangan menyampaikan pengakuan apa pun sampai situasinya aman dan Anda sudah cukup mandiri untuk melakukakannya.
  3. Buat pilihan yang bijaksana! Misalnya, Anda bisa mengaku kepada sahabat atau kerabat terdekat terlebih dahulu, karena kemungkinan besar mereka akan mendukung apa pun pilihan hidup Anda. Mendiskusikan orientasi seksual dengan orang-orang terdekat sebelum membukanya ke publik adalah keputusan yang bijaksana; yang terpenting, jangan mengejutkan mereka! Kemungkinan, mereka justru akan merasa bingung atau bahkan marah jika Anda melakukannya. Alih-alih, cobalah mengatakan bahwa ada hal penting yang sudah lama ingin Anda ceritakan kepada mereka. Setelah itu, jelaskan bahwa Anda sudah lama menyadari adanya perbedaan orientasi seksual dengan orang lain, tetapi baru menemukan alasannya akhir-akhir ini. Dengan berkata demikian, mereka akan sadar bahwa Anda tidak berencana menyembunyikan fakta tersebut dari mereka; yang Anda lakukan hanyalah mencari tahu sendiri sebelum membuat pengakuan apa pun kepada orang lain.
  4. Pahami bahwa Anda tidak perlu memberi tahu semua orang pada saat yang bersamaan. Ingat, setiap orang akan memberikan reaksi yang berbeda; oleh karena itu, pilih waktu yang tepat untuk setiap orang, terutama ketika Anda memang memiliki waktu luang untuk mendiskusikannya. Jika situasinya terasa kurang tepat atau kurang aman, tunggu hingga Anda sudah benar-benar aman dan mandiri. Jika Anda merasa nyaman mengakui orientasi seksual kepada orang-orang terdekat, jangan ragu melakukannya sesegera mungkin. Semakin cepat Anda mengaku, semakin mudah pula mereka menerima Anda. Jika Anda baru mengaku bertahun-tahun setelah berteman dengan mereka, kemungkinan besar mereka akan sulit menerima ide tersebut karena telanjur membentuk pemahaman dan asumsi terkait identitas diri Anda.
  5. Anda mungkin ingin mengangkat topik tersebut dalam bentuk komunikasi langsung yang serius, atau menyampaikannya secara kasual untuk menunjukkan bahwa Anda tidak merasa canggung dengan kondisi tersebut. Jika ingin mengangkatnya dalam situasi percakapan yang serius, tarik napas dalam-dalam sebelum mengatakannya. Jika ingin, Anda bahkan boleh berlatih terlebih dahulu untuk menyampaikan pengakuan dengan singkat, lugas, dan jelas.
    • Jika menurut Anda ini bukan masalah besar, cobalah untuk menyelipkannya secara kasual di dalam percakapan. Semakin ringan cara penyampaian Anda, semakin relaks pula orang-orang yang mendengarnya; kemungkinan besar, mereka tidak akan memberikan reaksi yang berlebihan jika Anda menyampaikannya dengan dengan tenang dan santai.
  6. Bersikaplah bijaksana . Faktor lingkungan dapat membuat Anda kesulitan menerima penolakan; untuk itu, pastikan Anda benar-benar menyiapkan diri untuk menghadapi masa-masa sulit yang mungkin muncul pascapengakuan tersebut. Sebelum menyampaikan pengakuan, pastikan Anda merasa aman dan siap melakukannya. Tidak perlu menyampaikan pengakuan tersebut kepada semua orang, kecuali Anda memang ingin membuka diri sepenuhnya dan sudah cukup mandiri untuk melakukannya. Sayangnya, kemungkinan besar Anda justru masih bergantung kepada orang lain dan mengaku gay atau lesbian, justru berpotensi mengacaukan hidup Anda setelahnya. Jika situasinya demikian, cobalah melepaskan ketergantungan Anda perlahan-lahan sebelum menyampaikan pengakuan tersebut; dengan kata lain, tunggu sampai Anda memiliki rumah pribadi atau tinggal di lingkungan yang aman serta lebih terbuka terhadap homoseksualitas.
  7. Berbanggalah terhadap diri Anda sendiri! Angkat kepala Anda tinggi-tinggi dan jangan izinkan siapa pun mempermalukan Anda. Tidak perlu meminta maaf atau merasa malu saat menyampaikan jati diri Anda yang sesungguhnya; dengan kata lain, belajarlah untuk tidak memedulikan kata-kata dan pendapat orang lain terkait hidup Anda . Ingat, mengizinkan orang lain untuk merasa superior atas pilihan hidup Anda hanya akan menegaskan pandangan negatif yang mereka miliki. Alih-alih, tunjukkan kepositifan dan kebahagiaan Anda agar mereka yang merasa menyesalkan atau menyayangkan pilihan hidup Anda tahu bahwa Anda baik-baik saja ; reaksi tersebut terutama harus Anda tunjukkan di depan orang-orang yang menyayangi Anda. Pada dasarnya, manusia memang kesulitan memahami preferensi yang berbeda; selayaknya pendaki gunung kesulitan memahami orang-orang yang lebih memilih untuk tidur sepanjang hari saat sedang berlibur, kaum heteroseksual pun kesulitan memahami bahwa kaum homoseksual merasa bahagia dengan pilihannya. Satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan adalah berusaha meyakinkan mereka bahwa Anda memang benar-benar bahagia.
    Iklan

Tips

  • Bersabarlah . Anda pun membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar untuk membiasakan diri dengan preferensi seksual Anda, bukan? Proses yang sama juga perlu ditempuh oleh orang-orang terdekat Anda. Untuk itu, jangan pernah memaksakan pandangan Anda kepada orang lain dan cobalah bersikap adil kepada orang lain. Beberapa orang mungkin akan kesulitan menerima pengakuan Anda, tetapi tetap bersedia menghargai Anda. Jika ada orang-orang terdekat yang mencela atau merendahkan Anda, cobalah mengabaikan mereka semampu Anda.
  • Jika ingin melampiaskan beban batin yang dirasakan, Anda selalu bisa bercerita pada sesama LGBT. Mereka pasti mampu bersimpati dengan situasi Anda dan bahkan membantu Anda untuk menjalani hidup dengan lebih mudah setelahnya.
  • Jika situasinya tidak memungkinkan, tunggu hingga pengakuan tersebut dapat terlontar secara alamiah di dalam percakapan. Tidak semua "pengakuan" harus disampaikan dalam situasi yang serius dan terencana, terutama jika Anda tahu orang-orang terdekat Anda tidak akan terlalu terkejut saat mendengarnya. Misalnya, Anda bahkan bisa mengangkat topik tersebut secara kasual saat sedang bermain Jujur atau Berani atau mengobrol santai dengan teman-teman terdekat tentang selebritas favorit.
  • Tanyakan apakah ada anggota keluarga Anda yang tergabung dalam komunitas LGBT. Jika ada, cobalah mengajak mereka mengobrol melalui telepon, pesan teks, atau secara langsung. Percayalah, mereka dapat membantu melancarkan rencana Anda dan bahkan menemani serta melindungi Anda saat menyampaikan pengakuan tersebut.
  • Jangan takut menunjukkan pasangan Anda di depan umum atau bahkan di depan orang tua Anda. Ingat, ini adalah pilihan hidup Anda yang harus Anda sikapi dengan penuh kepercayaan diri.
  • Jika Anda benar-benar ingin membuka identitas diri, cobalah mengatakan kalimat yang bermakna: "Terima kasih, tapi aku sudah punya pacar. Kami sudah berpacaran selama..." atau "Wah, aku tersanjung. Tapi maaf ya, aku homeseksual/heteroseksual" atau "Terima kasih, tapi aku tidak mengencani laki-laki/perempuan" .
  • Siapkan respons terhadap orang-orang yang mendekati Anda. Jika seseorang menggoda atau merayu Anda, pastikan Anda memberikan jawaban yang pantas. Jika merasa topik mengenai orientasi seksual Anda tidak pantas diperbincangkan dalam situasi tersebut, cobalah berkata, “Terima kasih, ya. Tapi maaf, aku sudah punya pacar."
  • Jika Anda terlampau gugup untuk mengaku secara langsung, pertimbangkan untuk melakukannya melalui surat atau video.
  • Jangan gugup saat harus mengaku kepada keluarga Anda. Cobalah meninggalkan petunjuk-petunjuk sederhana yang membuat mereka menyadari bahwa Anda adalah seorang gay atau lesbian.
  • Jangan memberikan pengakuan apa pun kecuali Anda memang sudah siap melakukannya. Percayalah, jika Anda mampu menerima diri apa adanya, ke depannya Anda akan lebih mudah mengabaikan segala respons negatif yang muncul dari orang-orang di sekitar Anda.
Iklan

Peringatan

  • Jangan repot-repot memikirkan orang yang mengatakan hal-hal buruk seperti " kamu pasti akan masuk neraka " kepada Anda. Alih-alih marah atau tersinggung, cobalah memberikan respons seperti, “Terima kasih, aku menghargai perhatianmu. Maaf kalau kamu merasa demikian, tetapi aku sudah merasa nyaman dengan diriku sendiri.” Setelah itu, pergilah dari hadapannya. Jangan membuang-buang waktu dan kewarasan Anda untuk meresponsnya.
  • Utamakan keamanan Anda saat menentukan waktu dan cara yang tepat untuk mengaku. Jika Anda tinggal di lingkungan yang sangat konservatif , cobalah mendiskusikan rencana Anda terlebih dahulu kepada teman-teman dari komunitas LGBT; dengan melakukannya, Anda pun bisa belajar dari pengalaman mereka, bukan?
  • Hindari gosip! Orang-orang akan merasa sulit memercayai Anda jika mendengar pengakuan tersebut dari pihak ketiga. Jika keputusan Anda membawa pengaruh yang signifikan untuk orang-orang tertentu, pastikan Anda berbicara kepada mereka terlebih dahulu. ; misalnya: pacar perempuan atau pacar laki-laki Anda. Jangan membiarkan mereka terus bertanya-tanya tanpa penjelasan; membuang-buang waktu mereka sesungguhnya juga tidak adil untuk Anda.
  • Amati baik-baik hubungan Anda dengan para sahabat, kerabat dan orang-orang terdekat lainnya; kenali setiap perubahan sikap dan perilaku yang terjadi pascapengakuan Anda. Jika mereka terlihat canggung atau tidak nyaman, beri mereka waktu untuk memproses pengakuan Anda. Jika situasi di antara Anda dan mereka tidak juga membaik, segeralah menyelesaikannya secara langsung dengan mereka.
  • Terkadang, mengakui orientasi seksual Anda kepada seluruh anggota komunitas bukanlah keputusan yang ideal. Sebelum menyampaikan pengakuan kepada siapa pun, pastikan Anda berada dalam situasi yang aman dan tidak berpotensi menerima jeratan hukum karena pengakuan tersebut.
  • Jika Anda mengalami kekerasan atau pelecehan di sekolah atau kantor, jangan takut meminta bantuan dari pihak-pihak yang berwenang.
  • Jangan mengaku gay atau lesbian jika sedang berada dalam situasi yang memungkinkan Anda untuk diserang secara verbal, seksual, atau bahkan jasmaniah; setidaknya, tunggu hingga Anda sudah berada di situasi yang lebih aman. Namun, jika Anda telanjur menerima kekerasan dalam bentuk apa pun, jangan ragu untuk melaporkannya ke pihak yang berwenang.
  • Kemungkinan untuk menerima respons negatif akan semakin besar setelah Anda mengaku. Namun, apa pun yang terjadi, berusahalah untuk tetap kuat. Ingat, satu-satunya orang yang perlu menerima Anda adalah diri Anda sendiri, bukan orang lain .
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 8.005 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan