Unduh PDF
Unduh PDF
Putus cinta terkadang sangat menyakitkan, serta bisa memicu stres jika ternyata ada banyak barang penting yang Anda tinggalkan di tempat sang mantan. Sekalipun prosesnya cukup rumit, ada banyak cara untuk memudahkan Anda mengambil barang tersebut. Bicaralah kepada mantan Anda dengan tenang untuk meminta kembali barang yang tertinggal, lalu ambil barang Anda secepatnya. Jika kalian pernah membeli sebuah barang bersama-sama, buatlah kesepakatan khusus. Cari tahu cara teradil untuk membagi properti yang dibeli bersama mantan untuk mengakhiri hubungan dengan baik.
Langkah
-
Tunggulah sampai Anda tenang. Sebaiknya tunggulah selama beberap hari setelah putus sebelum mengambil barang agar Anda punya waktu memproses dan mengendalikan emosi. Dengan cara ini, Anda bisa menghadapi situasinya dengan lebih tenang dan terkendali. [1] X Teliti sumber
- Tidurlah yang cukup, temui teman-teman Anda, dan habiskan waktu seharian untuk memanjakan diri agar Anda merasa baikan.
- Namun, jangan menunggu terlalu lama. Sebaiknya ambillah barang-barang Anda dalam waktu beberapa minggu setelah putus.
-
Kirimkan pesan singkat. Panggilan telepon dapat memicu emosi. Jadi, kirimlah pesan singkat supaya Anda tetap tenang. Sebagai contoh, kirimkan pesan seperti “Beberapa barangku masih ada di tempatmu. Kapan aku bisa datang untuk mengambilnya?” [2] X Teliti sumber
- Kemungkinan terburuknya, Anda mungkin perlu menelepon sang mantan jika ia tidak membalas pesan setelah beberapa hari.
-
Atur jadwal untuk mengambil barang-barang Anda. Sang mantan mungkin tidak ingin berada di sana saat Anda mengambil barang. Jadi, Anda mungkin harus mampir saat ia sedang bekerja atau tidak ada di rumah. Namun, jika mantan Anda ingin bertemu, carilah waktu yang tepat bagi kalian berdua.
- Tahan diri Anda sebisa mungkin, sekalipun merasa sakit hati. Adu argumentasi kerap muncul setelah putus karena emosi yang menumpuk. Jadi, ingatkan diri Anda untuk tetap tenang saat marah. Makin cepat Anda mengambil barang, makin baik.
- Jika Anda kesulitan mengatur jadwal mengambil barang, mintalah sang mantan untuk mengirimkan barang-barang berukuran kecil lewat pos.
-
Komunikasikan hal-hal esensial saja. Saat menegosiasikan jadwal bertemu, diskusikanlah hal-hal esensial saja. Anda tidak mau beradu argumen tentang perpisahan tersebut. Cobalah untuk berkomunikasi dalam waktu 5 menit atau kurang untuk mencegah mantan bersikap emosional. [3] X Teliti sumber
- Katakanlah sesuatu seperti “Kapan kamu ada waktu luang?” dan ajukan pertanyaan yang Anda punya (contohnya, “Bolehkan aku mengambilnya sendiri atau aku harus menunggumu ada di sana?”).
-
Biarkan sang mantan tahu cara mengurus barang Anda. Jika Anda tidak mau sang mantan menyentuh barang-barang Anda, katakanlah bahwa Anda ingin mengemasinya sendiri. Namun, jika Anda tidak keberatan, Anda bisa memintanya mengemasi barang tersebut untuk mempercepat prosesnya.
- Pastikan Anda memintanya dengan sopan. Katakanlah sesuatu seperti “Apakah kamu mau membantu mengemasi barangku agar kita bisa melalui ini lebih cepat.”
Iklan
-
Mintalah bantuan teman. Jika Anda tidak ingin melakukannya sendirian, mintalah bantuan seorang teman. Bantuan tersebut sangat berguna jika Anda memilki barang berukuran besar, seperti barang elektronik, di tempat mantan. Jika Anda tidak putus secara baik-baik, teman Anda bisa membantu mengambilkan barang tersebut. [4] X Teliti sumber
- Pastikan Anda meminta bantuan dari teman yang tepat. Teman yang emosional mungkin tergoda untuk bertengkar dengan mantan Anda. Jadi, pilihlah teman yang bisa bersikap tenang dan dingin, sekalipun di situasi sulit.
- Jika sang mantan mempersulit Anda mengambil barang, hubungi teman atau saudara Anda yang masih berhubungan baik dengannnya. Mereka mungkin dapat membantu Anda.
-
Buatlah obrolah kecil, jika perlu. Apabila sang mantan ada saat Anda mengambil barang, sebaiknya tidak perlu banyak mengobrol. Jika Anda ingin merasa nyaman, bicaralah sedikit saja dan lemparkan pertanyaan sederhana, serta jangan membahas hal-hal serius. [5] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, tanyakanlah “Bagaimana pekerjaanmu?” atau berkomentarlah tentang cuaca.
- Hindari pertanyaan terbuka dan topik yang bisa memancing jawaban negatif. Menanyakan “Apa kabarmu?”, contohnya, dapat membuat mantan Anda membicarakan kesulitannya menghadapi perpisahan kalian. Ia mungkin berpura-pura biasa saja untuk menyakiti perasaan Anda.
-
Jangan bertele-tele. Anda mungkin merasa sulit melepaskan, serta merasa tergoda untuk berlama-lama berada di tempat tinggal mantan untuk mengucapkan perpisahan. Fokuslah pada fakta bahwa Anda di sana untuk mengambil barang dan tidak ingin membahas masalah lama dengan mantan. Segera setelah Anda melewati pintu, mulailah mengemasi barang Anda dan pergilah secepat mungkin. [6] X Teliti sumber
- Jika Anda ingin mengucapkan perpisahan sebelum pergi, lakukan dengan cepat. Ini bukan waktunya untuk merasa bersalah atau membicarakan hubungan kalian. Katakanlah sesuatu seperti “Aku akan pergi sekarang. Semoga kamu baik-baik saja.”
-
Datanglah beberapa kali, jika perlu. Jika kalian tinggal bersama, atau jika Anda meninggalkan banyak barang di tempatnya, Anda mungkin harus datang beberapa kali. Ambillah barang-barang yang sangat penting, seperti pakaian, pada kesempatan pertama. Setelah itu, sebelum pergi, bicarakan kapan Anda bisa kembali untuk mengambil sisa barang.
-
Jaga kontak fisik minimal. Anda tidak boleh membuat keadaannya makin rumit dan kontak fisik setelah putus bisa memicu kebingungan. Hindari hal-hal seperti berpelukan atau mengucapkan perpisahan dalam waktu lama. Jika mantan Anda ingin memeluk atau melakukan kontak fisik lain, lakukanlah sesingkat mungkin.Iklan
-
Buatlah daftar benda yang menjadi prioritas. Ajaklah mantan membuat daftar benda sesuai prioritas kalian. Tuliskan benda yang paling Anda inginkan di atas dan benda yang paling dibutuhkan di bawah. [7] X Teliti sumber
-
Bandingkan daftar benda yang kalian berdua tulis untuk mencari jalan keluar. Bertemulah di lokasi netral, seperti kedai kopi yang sunyi, untuk membandingkan daftar tersebut. Kalian mungkin memiliki perbedaan pendapat, tetapi cobalah menghadapi hal tersebut dengan tenang. [8] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, kalian berdua mungkin sama-sama menginginkan TV yang dibeli bersama. Tawarkanlah benda lainnya kepada mantan Anda. Mungkin kalian sama-sama menyukai sebuah meja kopi, tetapi ia lebih merasa terikat dengan benda tersebut. Berikan meja tersebut kepada mantan jika Anda boleh membawa pulang set TV.
- Untuk benda yang sama-sama tidak bisa kalian lepaskan, mintalah sang mantan untuk menjualnya, lalu bagi dua hasil penjualannya.
-
Serahkan hewan peliharaan ke orang yang mengurusnya. Sangat sedih untuk melepas hewan yang sudah Anda rawat, tetapi pastikan untuk membuat keputusan terbaik bagi hewan tersebut. Hewan itu harus diserahkan ke orang yang merawatnya. Siapapun yang mengurusnya lebih lama berhak mengambil hewan peliharaan saat kalian berpisah. [9] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, Anda memiliki anjing yang diurus bersama mantan. Anda sering kali sibuk bekerja dan pergi dalam waktu lama, sementara sang mantan bekerja di rumah. Dalam hal ini, lebih baik menyerahkan si anjing kepada mantan Anda karena ia dapat memberikan perawatan dan perhatian yang lebih baik.
- Melepaskan hewan peliharaan bisa terasa sulit. Jika Anda dan sang mantan masih berhubungan baik, Anda mungkin bisa mengunjungi hewan tersebut atau mengajaknya berjalan-jalan ke taman sesekali.
-
Simpanlah hadiah darinya, tetapi kembalikan benda-benda esensial. Anda boleh menyimpan hadiah pemberian mantan. Jika ia memberikan pakaian atau peralatan rumah tangga, Anda boleh menyimpannya. Namun, jika ia memberikan barang bernilai sentimental, sebaiknya kembalikan saja. [10] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika mantan Anda memberikan jam tangan warisan kakeknya, Anda harus mengembalikan barang tersebut.
-
Belajarlah berbesar hati. Jika mantan Anda bersikap tidak ramah, bersabarlah. Ingat, barang-barang bisa diganti. Anda lebih baik menghabiskan uang untuk membeli satu set TV baru daripada beradu argumen dalam waktu lama dan putus secara baik-baik dari mantan. Jika mantan Anda tidak mau melepas sebuah barang dan tidak ingin mengalah, biarkan saja. [11] X Teliti sumber
- Namun, dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu mengundang teman atau pengacara untuk melakukan mediasi. Jika mantan Anda bersikeras menyimpan barang mahal yang merupakan milik Anda, berusahalah mendapatkannya.
Iklan
Tips
- Jika kalian sudah bersama dalam waktu lama, Anda mungkin memiliki banyak barang di tempat sang mantan. Ambilah barang yang paling penting. Sebagai contoh, pakaian favorit atau suvenir kesayangan lebih penting daripada obat kumur atau wadah celak mata.
Iklan
Referensi
- ↑ http://jezebel.com/5889680/how-to-get-your-stuff-back-after-a-breakup
- ↑ https://www.glamour.com/story/8-tips-for-recovering-your-stu
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/splitopia/201506/how-talk-ex
- ↑ http://www.refinery29.com/get-your-clothes-back-after-break-up
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/splitopia/201506/how-talk-ex
- ↑ http://jezebel.com/5889680/how-to-get-your-stuff-back-after-a-breakup
- ↑ http://www.esquire.com/lifestyle/sex/a57147/how-to-divide-stuff-after-breakup/
- ↑ http://www.esquire.com/lifestyle/sex/a57147/how-to-divide-stuff-after-breakup/
- ↑ http://www.esquire.com/lifestyle/sex/a57147/how-to-divide-stuff-after-breakup/
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 4.534 kali.
Iklan