PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Demam merupakan gejala penyakit yang cukup umum. Gejala ini ditandai oleh naiknya suhu tubuh dan menyebabkan rasa tidak nyaman atau dehidrasi. Orang-orang biasanya beranggapan bahwa demam terjadi saat suhu tubuh mencapai lebih dari 37 derajat Celsius. Namun, suhu tubuh normal sebenarnya berbeda-beda berdasarkan usia, waktu (mis. siang atau malam), tingkat aktivitas, hormon, dan faktor-faktor lain. Demam biasanya reda dengan sendirinya dan sebetulnya membantu tubuh melawan infeksi. Namun, demam sendiri bisa menjadi bahaya jika sangat tinggi. Jika Anda mengalami demam atau sedang merawat seseorang yang terkena demam, artikel ini memuat informasi dan saran mengenai cara mendiagnosis demam dan, jika perlu, menanganinya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menangani Demam pada Orang Dewasa

PDF download Unduh PDF
  1. Demam sendiri sebenarnya tidak selalu menjadi hal yang buruk. Kondisi tersebut bukanlah penyakit; demam merupakan tanggapan fisiologis terhadap sesuatu. Tubuh Anda sering kali bereaksi terhadap penyakit dan infeksi melalui demam. Bisa dikatakan, demam merupakan respons defensif dari sistem kekebalan tubuh saat membersihkan tubuh dari pirogen (zat-zat pemicu demam).
    • Secara kontraintuitif, mengambil langkah yang terlalu cepat untuk melawan demam sebenarnya bisa membahayakan tubuh karena Anda “menghalangi” salah satu langkah defensif tubuh.
    • Alih-alih langsung mengatasi demam, tetap cek suhu tubuh dan periksa gejala-gejala yang dirasakan. Seiring berjalannya waktu, demam akan reda dengan sendirinya.
  2. Demam terkadang memicu sakit kepala, serta nyeri sendi dan otot. Jika gejala-gejala demam membuat Anda merasa tak nyaman, Anda bisa meredakan gejala-gejala tersebut dengan ibuprofen (mis. Motrin atau Bodrex Extra) atau asetaminofen (Parasetamol generik atau Sanmol). [1]
    • Jangan konsumsi atau berikan aspirin untuk meredakan demam, terutama jika Anda merawat anak-anak. [2] Aspirin bisa memberikan efek samping yang berbahaya bagi siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun.
    • Secara umum, aspirin lebih berisiko menyebabkan efek samping gastrointestinal dibandingkan ibuprofen atau asetaminofen.
    • Jangan pernah berikan aspirin pada anak-anak. Aspirin dapat menyebabkan kondisi yang membahayakan nyawa, yaitu sindrom Reyes.
  3. Ini merupakan langkah terbaik dalam penanganan demam. Kondisi tubuh yang terlalu lelah justru bisa memperburuk demam yang diderita, serta infeksi atau penyakit yang memicu demam tersebut.
    • Kenakan pakaian yang tipis agar tubuh tetap sejuk. Jangan buat suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu saat ini, terutama saat musim panas atau jika Anda tinggal di daerah beriklim hangat.
    • Tidurlah jika bisa tanpa berselimut (atau dengan selimut tipis). Sering kali, rasa nyeri atau tidak nyaman yang dipicu demam membuat Anda kesulitan tidur di malam hari. Namun, tidur (kapan pun) bisa membantu proses pemulihan. Cobalah tidur siang, atau manfaatkan waktu di malam hari untuk tidur jika memungkinkan.
  4. Selain beristirahat, Anda juga harus menjaga cairan tubuh saat menderita demam. [3] Biasanya, demam membuat tubuh berkeringat sehingga mengeluarkan cairan dari tubuh. Untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang, minumlah banyak air.
    • Meskipun anak-anak mungkin lebih menyukai minuman bersoda atau jus, kedua jenis minuman tersebut tidak begitu ampuh dalam menjaga cairan tubuh. Namun, jika si kecil hanya ingin minum minuman bersoda atau jus, setidaknya ini lebih baik daripada tidak minum sama sekali.
    • Kopi dan teh juga tidak seefektif air.
  5. Merendam tubuh dalam air hangat dapat menyejukkan kulit dan meredakan rasa nyeri akibat demam. [4]
    • Jangan berendam terlalu lama. Berikan tubuh kesempatan untuk melepaskan panas melalui penguapan.
    • Jangan berendam dengan air es. Suhu air harus berada di kisaran 30 derajat Celsius.
    • Jika Anda sedang merawat anak yang demam, lap kulitnya menggunakan spons atau waslap yang sudah dibasahi air hangat.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Merawat Demam pada Anak-Anak

PDF download Unduh PDF
  1. Seperti halnya pada ornag dewasa, demam biasanya menandakan bahwa tubuh anak menaikkan sendiri suhunya untuk melawan penyakit dan infeksi. Namun, karena anak-anak memiliki tubuh yang lebih kecil dan sistem kekebalan yang lebih lemah, ada beberapa langkah pencegahan yang harus diambil saat menangani demam pada si kecil.
    • Tetap periksa tubuh anak (setidaknya setiap beberapa jam), baik dengan memasukkan termometer ke anus, mulut, maupun telinga atau ketiak. [5]
    • Jika anak berusia di bawah 36 bulan, pemeriksaan suhu melalui anus merupakan langkah yang disarankan oleh dokter.
  2. Meskipun demam “ringan” pada anak-anak dan orang dewasa sering kali tidak perlu terlalu dikhawatirkan, kondisi yang sama justru berbahaya bagi bayi.
    • Jika Anda memiliki bayi berusia 3-6 bulan dengan suhu tubuh 37 derajat Celsius atau lebih tinggi, segera bawa ia ke dokter, meskipun ia tidak menunjukkan gejala-gejala demam yang jelas. [6]
    • Jika si kecil berusia di atas 6 bulan, Anda tidak perlu panik, kecuali jika suhu tubuhnya mencapai di atas 39 derajat Celsius. [7]
  3. Seperti halnya pada orang dewasa, Anda perlu memastikan si kecil minum banyak air—terutama air tawar—untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat berkeringat. [8]
    • Meskipun anak-anak mungkin lebih menyukai minuman bersoda atau jus, kedua jenis minuman tersebut tidak begitu efektif dalam menjaga cairan tubuh. Namun, jika si kecil hanya mau minum minuman bersoda atau jus, setidaknya ini lebih baik daripada tidak minum sama sekali.
  4. Celupkan waslap atau spons ke air hangat, dan bukan air es. [9] Air dingin atau es dapat membuat si kecil menggigil sehingga justru memberikan efek yang berlawanan karena suhu tubuhnya akan meningkat.
    • Jangan suruh anak berendam dalam air es atau mandi menggunakan air dingin.
  5. Ibuprofen aman diberikan untuk anak-anak usia berapa pun, srta bisa mengurangi rasa nyeri dan kedinginan akibat demam. [10]
    • Asetaminofen juga dapat meredakan gejala-gejala demam.
    • Ingatlah untuk memberikan ibuprofen atau asetaminofen pada si kecil dalam dosis sesuai berat badannya.
    • Jangan berikan aspirin untuk meredakan demam. [11] Aspirin dapat memberikan efek samping berbahaya bagi individu yang berusia di bawah 18 tahun.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencari Bantuan Medis untuk Demam yang Lebih Parah

PDF download Unduh PDF
  1. Biasanya, demam akan berakhir dan mereda setelah 1-2 hari. Jika demam bertahan selama lebih dari tiga hari, Anda membutuhkan perhatian medis. [12]
  2. Meskipun demam biasanya menandakan bahwa tubuh sedang membasmi virus atau infeksi, gejala-gejala yang lebih parah atau menyakitkan justru menunjukkan masalah medis yang lebih serius. Gejala-gejala tersebut tidak bisa ditangani dengan metode pengobatan demam biasa. Segera hubungi dokter jika Anda menderita demam dan mengalami:
    • Kebingungan atau kesulitan untuk tetap terjaga.
    • Nyeri perut bagian bawah yang cukup parah.
    • Kulit melepuh atau munculnya ruam.
  3. Demam yang berkepanjangan dan parah tidak bisa ditangani dari rumah. Dokter mungkin akan memasang infus pada Anda untuk menjaga cairan tubuh dan memberikan pengobatan lain. Jika Anda mengalami demam parah, dokter juga bahkan bisa memindahkan Anda ke unit gawat darurat.
    • Meskipun suhu tubuh tidak mencapai 38-39 derajat Celsius dan demam tidak berlanjut selama beberapa hari, Anda tetap perlu menghubungi dokter jika mengalami gejala-gejala yang asing atau tak terduga. [14]
    KIAT PAKAR

    David Nazarian, MD

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Besertifikasi
    Dr. David Nazarian adalah Dokter Penyakit Dalam Besertifikasi dan Pemilik My Concierge MD, praktik media di Beverly Hills California, yang mengkhususkan diri menangani pengobatan pribadi, kesehatan eksekutif, dan pengobatan integratif. Dr. Nazarian merupakan spesialis dalam pemeriksaan kesehatan komprehensif, terapi IV Vitamin, terapi sulih hormon, penurunan berat badan, terapi plasma kaya trombosit. Selama lebih dari 16 tahun, dia memberikan pelatihan dan fasilitasi medis serta menjadi Diplomat bagi American Board of Internal Medicine. Dia meraih gelar B.S. dalam Psikologi dan Biologi dari University of California, Los Angeles, gelar M.D. dari Sackler School of Medicine, dan residensi di Huntington Memorial Hospital, afiliasi dari University of Southern California.
    David Nazarian, MD
    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Besertifikasi

    Peringatan Pakar: Jika Anda mengalami demam, penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter karena demam bisa saja disebabkan oleh infeksi yang membutuhkan penanganan selain obat-obatan bebas.

  4. Cara terbaik untuk mencegah demam serius di masa mendatang adalah menghindari penyakit atau infeksi yang sejak awal bisa memicu demam. [15] Anda bisa melakukannya dengan:
    • Mendapatkan imunisasi terbaru dan mengikuti jadwal pemberian imunisasi secara berkala.
    • Menghindari kontak dengan orang yang sakit, serta rajin mencuci tangan.
    Iklan

Tips

  • Jangan “menebak” demam dengan menempelkan telapak tangan pada dahi seseorang. Metode ini tidak bisa diandalkan.
  • Jika demam disebabkan oleh paparan terhadap cuaca panas atau serangan panas, bawa korban ke tempat yang teduh atau dingin sesegera mungkin, serta berikan air dingin untuk diminum. Setelah korban dipindahkan ke tempat yang sejuk, cari penanganan medis darurat.
  • Jangan mengusapkan icepack pada kulit. Hal ini justru bisa membuat tubuh menggigil sehingga suhu tubuh naik dan kondisi demam pun memburuk.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.130 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan