PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Diare adalah penyakit yang lazim terjadi di seluruh dunia. Di AS, 48 juta kasus penyakit menular melalui makanan dan 3000 kematian setiap tahun disebabkan oleh diare. Selain itu, diare juga menyebabkan 128.000 kasus rawat inap setiap tahun yang biasanya diakibatkan oleh dehidrasi. Penyebab diare adalah zat penginfeksi seperti virus, bakteri, atau parasit, juga hal lainnya seperti reaksi obat yang tidak diinginkan. Virus, rotavirus, dan virus norwalk adalah beberapa agen penginfeksi yang banyak menyebabkan diare. Diare bisa jadi merupakan kondisi tinja yang encer atau sering buang air besar, tetapi sebagian besar dokter mengartikan diare sebagai kondisi tinja yang encer. [1] Salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk mengatasi diare adalah metode diet BRAT yang merupakan pengobatan berbasis makanan rumahan.


Metode 1
Metode 1 dari 2:

Menggunakan Metode BRAT

PDF download Unduh PDF
  1. Dokter sering kali menganjurkan metode BRAT bagi penderita diare akut (diare yang terjadi selama kurang dari 14 hari). Metode yang mengombinasikan makanan hambar ke dalam menu makanan ini akan membantu menenangkan lambung dan membantu memulihkan infeksi penyebab diare pada saluran cerna. BRAT merupakan kependekan dari banana, rice, applesauce, toast atau pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang. Makanan ini biasanya dianjurkan karena mudah dicerna, dapat ditoleransi oleh sebagian besar orang, dan rendah serat sehingga dapat membantu mengeraskan tinja.
    • Metode BRAT bukanlah diet untuk menurunkan berat badan dan tidak dianjurkan digunakan dalam jangka panjang. Diet ini rendah protein, lemak, dan serat, serta tidak mengandung nutrisi penting yang diperlukan untuk hidup dalam jangka panjang. Anda hanya boleh menggunakan metode ini selama beberapa hari hingga dapat kembali mencerna makanan seperti biasa. Pastikan untuk menggunakan metode ini selama paling tidak 24 jam untuk membantu mengatasi gejala diare. [2] [3]
    • Memang, kekhawatiran utama dokter mengenai diet BRAT adalah begitu ketatnya asupan makanan dan nutrisi yang tidak optimal. Anda tidak boleh menjalani diet ini selama lebih dari beberapa hari setelah sembuh dari diare. [4]
  2. Langkah pertama dalam metode BRAT adalah mengonsumsi pisang. Pisang adalah pilihan yang tepat untuk dikonsumsi selama Anda mengalami diare karena rasanya yang hambar dan mudah dicerna oleh lambung. Pisang juga bermanfaat karena kaya akan kalium sehingga dapat membantu mengembalikan nutrisi yang hilang akibat diare. Makanlah pisang banyak-banyak selama diare. Namun, jangan sampai terlalu kenyang hingga menambah masalah pada saluran cerna. Cukup konsumsi sebanyak yang Anda bisa tanpa menyebabkan sakit. Pisang mengandung sekitar 422 mg kalium sehingga merupakan salah satu makanan yang paling tinggi kandungan kaliumnya, dengan 13% AKG kalium dalam satu buah pisang. Kalium adalah elektrolit penting yang memberikan energi bagi sel, jaringan, dan organ di dalam tubuh. [5]
    • Pisang hijau lebih bagus karena lebih banyak mengandung pektin.
  3. Nasi adalah pilihan yang tepat karena dapat ditoleransi dengan mudah selama sakit perut. Makanlah nasi tanpa tambahan apa pun, seperti mentega atau garam karena bahan tambahan pada nasi bisa memperparah sakit perut, terutama pada beberapa hari awal diare. [6]
    • Jangan makan nasi cokelat. Nasi cokelat memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga dapat membuat tinja menjadi encer dan memperparah diare. [7]
  4. Saus apel juga terasa hambar tetapi sedikit manis karena mengandung gula alami. Saus apel mudah dicerna dan ditoleransi sekalipun perut Anda sakit. Anda bisa membeli saus apel porsi tunggal yang mudah dikonsumsi, atau dalam kemasan besar untuk disajikan dalam mangkuk. Makanlah beberapa sajian saus apel dalam sehari untuk membantu meningkatkan asupan kalori dan menenangkan lambung. [8]
    • Hindari membeli saus apel beraneka rasa karena kandungan gulanya lebih tinggi dan mungkin dapat memperparah sakit perut.
    • Hal yang dikhawatirkan dokter adalah asupan gula sederhana. Gula sederhana seperti gula yang terkandung dalam saus apel dapat meningkatkan pengeluaran tinja, serta rendah kandungan natrium dan kalium yang merupakan zat elektrolit utama dalam tubuh. [9]
  5. Salah satu pilihan makanan paling hambar yang bisa Anda konsumsi adalah roti tawar. Roti adalah sumber karbohidrat yang bagus serta mudah dicerna saat sakit perut. Roti putih adalah pilihan yang bagus karena rasanya lebih ringan dan kandungan seratnya lebih sedikit sehingga dapat membantu mengeraskan tinja. [10]
    • Hindari menambahkan mentega dan selai manis ke roti panggang. Mentega kaya akan lemak, sedangkan selai dapat memperparah sakit perut yang Anda alami. [11]
  6. Ada dua variasi utama dalam metode BRAT, yang pertama adalah metode BRATY yang menambahkan yoghurt. Yoghurt tawar memiliki kandungan kalium yang tinggi serta bakteri baik bagi saluran cerna. Selain itu, Anda juga boleh mencoba metode BRATT yang menambahkan teh ke dalam diet. Teh herbal ringan bisa membantu mencukupi kebutuhan cairan tubuh sekaligus menenangkan lambung.
    • Anda boleh mengombinasikan semuanya menjadi metode BRATTY jika menganggap semua komponenenya bermanfaat bagi Anda. [12]
  7. Pada beberapa tahun belakangan ini, ada sebagian dokter yang meyakini bahwa diet BRAT terlalu ketat bagi anak-anak penderita diare akut karena kekurangan kandungan nutrisi yang diperlukan dalam pemulihan tubuhnya. Dokter menganjurkan penggunaan metode ini hanya pada 24 jam pertama diare. Setelah itu, dokter menganjurkan pemberian makanan kaya nutrisi kepada anak-anak sambil terus menghindari makanan yang mengandung gula sederhana. Makanan yang mengandung gula sederhana antara lain adalah soda, sari buah, hidangan berbasis gelatin, atau makanan manis lain yang dapat memperparah diare. Setelah diare sembuh, anak-anak sebaiknya diberi nutrisi tambahan untuk mengembalikan nutrisi yang kurang selama sakit.
    • Panduan tertentu menganjurkan untuk menghindari makanan berlemak. Namun, mempertahankan asupan kalori yang cukup tanpa lemak sulit dilakukan. Selain itu, lemak juga memiliki efek yang bermanfaat dalam mengurangi motilitas usus. Jadi, sebaiknya jangan berikan makanan yang terlalu berminyak tetapi rendah nutrisi kepada anak-anak.
    • Cobalah minta anak mengonsumsi makanan dalam metode BRAT selama 24 jam pertama sekalipun sedikit agar ia tidak bertambah sakit. Praktik menghindari asupan makanan selama awal diare tidak tepat untuk dilakukan. Asupan makanan sejak dini akan mengurangi perubahan permeabilitas usus akibat infeksi sehingga dapat memperpendek durasi penyakit dan meningkatkan hasil perawatan. [13] [14]
    • Dokter menganjurkan diet karbohidrat kompleks, daging rendah lemak, yoghurt, buah-buahan, dan sayuran sesuai usia. Makanan seperti ini lebih mudah ditoleransi dibandingkan lemak dan gula sederhana. [15]
  8. Jika Anda tidak suka pisang atau ingin mendapatkan asupan kalium dari makanan lain selama sakit, ada banyak pilihan makanan hambar lain yang dapat memberikannya untuk Anda. Kacang putih, kentang yang dipanggang beserta kulitnya, abrikos kering, dan avokad adalah sumber kalium yang bagus serta dapat membantu tubuh mengatasi diare. [16]
    • Hanya konsumsi makanan ini jika merasa lambung Anda siap menerimanya. Jangan sampai sistem pencernaan Anda justru bertambah sakit.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Mencegah Dehidrasi

PDF download Unduh PDF
  1. Apa pun metode diet yang Anda jalani selama diare, Anda harus tetap mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Salah satu efek samping utama diare adalah dehidrasi yang terjadi akibat terus keluarnya nutrisi dan cairan dari dalam tubuh. Anda harus terus mengganti nutrisi dan cairan yang hilang ini dengan asupan elektrolit. Cobalah minum minuman kaya elektrolit seperti Gatorade dan Pedialyte, juga banyak minum air. Elektrolit seperti kalium adalah nutrisi utama untuk menjaga keselamatan dan kesehatan Anda selama mengatasi penyakit. [17]
    • Dehidrasi lebih sering terjadi dalam kasus diare dibandingkan masalah saluran cerna lainnya karena kolon masih mampu menyerap elektrolit dan air. Namun, saat kolon mengalami radang seperti dalam kasus diare, elektrolit dan air tidak bisa lagi diserapnya kembali.
    • Pastikan untuk memperhatikan baik-baik kecukupan cairan tubuh selama beberapa hari pertama Anda mengalami diare. Inilah saat Anda kehilangan sebagian besar cairan. [18]
    • Minumlah paling tidak 1,9 liter atau 8 gelas air dalam sehari. Minuman yang mengandung kafeina tidak termasuk dalam konsumsi total air harian.
  2. Ada beberapa resep rumahan yang dapat Anda buat untuk membantu mengembalikan cairan tubuh. Siapkan satu liter air dan tambahkan 6 sendok teh gula dan 1/2 sendok teh garam. Minum satu sendok teh larutan ini setiap 5 menit. [19]
  3. Ada beberapa kelompok usia anak-anak yang lebih berisiko mengalami dehidrasi dibandingkan anak-anak lain. Bayi dan batita berisiko tinggi mengalami dehidrasi saat mengalami diare. Amati tanda-tanda seperti menangis tanpa mengeluarkan air mata, berkurangnya volume urine di popok, atau mata yang tampak cekung pada bayi, batita, dan anak-anak. Jika melihat tanda-tanda ini, carilah pertolongan medis segera. Dehidrasi dapat berakibat serius dan membutuhkan pemberian cairan melalui infus. [20]
    • Bayi yang diberi ASI masih boleh terus menyusu selama mengalami diare.
  4. Orang dewasa juga bisa mengalami dehidrasi selama terserang diare. Penderita diabetes, manula, dan penderita HIV berisiko lebih tinggi mengalami dehidrasi. Amati gejala seperti pusing saat berdiri, peningkatan denyut nadi saat berdiri, mukosa mulut yang kering, atau perasaan lemah. Seluruh sel dalam tubuh berfungsi menggunakan pompa kalium. Jadi kehilangan mineral, terutama kalium ini sangatlah berbahaya. Hal ini dapat menyebabkan masalah serius termasuk juga kematian jantung mendadak. [21]
    • Jika Anda tidak mampu mengonsumsi cairan secara oral, perhatikan kondisi Anda baik-baik. Anda mungkin harus mengunjungi unit gawat darurat untuk mendapatkan cairan infus dan elektrolit jika tidak mampu mengembalikan cairan tubuh sendiri. Anda sebaiknya mengunjungi unit gawat darurat jika mengalami mual dan muntah akibat diare hingga tidak mampu mempertahankan cairan dalam tubuh.
    Iklan

Tips

  • Usahakan untuk membatasi penyebaran infeksi penyebab diare dengan menghindari kontak dengan mereka yang terinfeksi atau menjauhi teman dan keluarga selama Anda sakit.
  • Biarkan anak-anak beristirahat di rumah atau beristirahatlah di rumah selama Anda menderita diare. Jangan sampai penyakit ini meluas atau gejalanya semakin parah.
Iklan

Peringatan

  • Jika Anda tidak mampu mencukupi kebutuhan cairan tubuh atau mengalami gejala yang berlangsung lama, segera kunjungi dokter. Metode ini dimaksudkan untuk meringankan kondisi diare, tetapi Anda sebaiknya mencari pertolongan medis jika gejala diare semakin berat atau berlangsung lama.
Iklan
  1. http://www.vegetariantimes.com/article/white-bread-vs-wheat-bread/
  2. King, Caleb, Roger Glass, and Joseph S Bresee, Nutritional Support, CDC
  3. http://www.medicinenet.com/the_brat_diet/article.htm
  4. King, Caleb, Roger Glass, and Joseph S Bresee, Nutritional Support, CDC
  5. http://www.medicinenet.com/the_brat_diet/article.htm
  6. https://www.uptodate.com/contents/acute-viral-gastroenteritis-in-children-in-resource-rich-countries-management-and-prevention/abstract/3?utdPopup=true
  7. http://www.healthaliciousness.com/articles/food-sources-of-potassium.php
  8. Hypokalemia and Sudden Cardiac Death, Journal of Experimental and Clinical Cardiology 2010 winter, 15(4), e96-e99
  9. http://www.medicinenet.com/the_brat_diet/article.htm
  10. King, Caleb, Roger Glass, and Joseph S Bresee, Nutritional Support, CDC
  11. Torpy, Janet, Cassio Lynn, and Robert M Golub, Viral Gastroenterititis, JAMA, the Journal of the American Medical Association, August 1 2012, 308(5), 528.
  12. Keld, Kjldsen, Hypokalemia and Sudden Cardiac Death, Journal of Experimental and Clinical Cardiology, 2010 winter, 15(4), e96-e99

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.511 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan