PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Mata bisa terinfeksi oleh beragam jenis virus, jamur, dan bakteri yang berbeda. Masing-masing kontaminan tersebut menyebabkan gangguan yang berbeda, namun umumnya infeksi pada mata ditandai dengan iritasi atau nyeri, kemerahan atau peradangan pada mata, keluarnya cairan dari dalam mata, serta gangguan penglihatan. Kontaminan dapat menginfeksi salah satu atau kedua belah mata, dan dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan atau kebutaan. [1] Infeksi mata yang paling sering terjadi adalah konjungtivitis, bintit, dan infeksi akibat alergi. Segera kunjungi dokter jika Anda merasakan nyeri atau gangguan penglihatan. Jika infeksi mata Anda ringan, ada sejumlah perawatan rumahan yang bermanfaat untuk meredakan gejalanya.

Metode 1
Metode 1 dari 5:

Mengatasi Konjungtivitis

PDF download Unduh PDF
  1. Mata merah atau konjungtivitis sangat mudah menular. Ada dua jenis konjungtivitis, yang diakibatkan oleh bakteri dan virus, dan keduanya umumnya menular melalui kontak tangan dengan mata, atau penggunaan barang-barang seperti bantal dan riasan bersama-sama. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi konjungtivitis akibat bakteri, namun sayangnya, antibiotik tidak bermanfaat dalam mengatasi konjungtivitis akibat virus. Infeksi akibat virus akan sembuh dengan sendirinya, biasanya dalam waktu antara 2 hingga 3 minggu. [2] Cara terbaik untuk mengatasi mata merah secara alami adalah mengatasi gejalanya. Cara ini akan mengurangi ketidaknyamanan dan membantu meringankan gejala yang Anda rasakan.
    • Konjungtivitis virus biasanya disebabkan oleh adenovirus , picornavirus , rubella , rubeola , dan virus herpes. [3]
    • Konjungtivitis bakteri biasanya disebabkan oleh Staphylococcus , Haemophilus , Streptococcus , dan Moraxella . Penyakit ini sering kali menular akibat kontak dengan bakteri tinja. [4]
  2. Gejala umum konjungtivitis adalah kemerahan pada mata (karena itulah disebut mata merah), gatal, keluarnya cairan yang mengeras di kelopak mata saat tidur, dan perasaan seperti ada butiran atau iritasi di dalam mata. [5]
  3. Cobalah kompres air hangat (yang tidak terlalu panas) dan dingin untuk menentukan mana yang paling bermanfaat bagi Anda.
    • Basahi waslap bersih atau handuk kecil dengan air keran. Awali dengan air dingin, karena pilihan ini umumnya dianggap paling menenangkan bagi mata. [6]
    • Peras handuk.
    • Tempelkan ke salah satu atau kedua belah mata, sesuai dengan infeksi yang Anda alami.
    • Berbaringlah dan biarkan kompres dingin menempel di mata Anda selama yang dibutuhkan hingga nyeri dan iritasinya mereda. Basahi lagi jika perlu.
  4. Walaupun tidak dapat mengatasi infeksi, obat tetes mata bebas dapat mengurangi kemerahan dan iritasi pada mata. Gunakan obat ini untuk melumasi mata sesuai frekuensi yang dianjurkan dalam panduan penggunaannya.
    • Cuci tangan Anda sebelum dan setelah menyentuh area sekitar mata. [7]
    • Berbaringlah dalam posisi telentang sebelum meneteskan obat mata.
    • Masukkan 1 tetes obat ke dalam mata yang sakit.
    • Segera tutup mata setelah obat mata diteteskan, dan terus tutup selama sekitar 2 atau 3 menit. [8]
  5. Lensa kontak dapat memerangkap konjungtivitis di dalam mata dan memperpanjang gejala infeksinya. Buanglah semua lensa kontak yang telah bersentuhan dengan mata yang sakit. [9]
  6. Semua orang dari segala usia dapat terinfeksi mata merah. Anda tidak perlu malu karenanya. Hal yang paling penting adalah mencegah penularan dan terulangnya infeksi ini. [10]
    • Sering-sering cuci tangan dengan sabun dan air hangat. Hal ini sangat penting terutama sebelum menyentuh wajah atau mata Anda.
    • Jangan menggunakan riasan, waslap, atau handuk wajah bersama orang lain.
    • Buanglah riasan dan lensa kontak sekali pakai yang mungkin telah terinfeksi.
    • Cuci seprai dan peralatan tidur yang mungkin bersentuhan dengan wajah selama Anda terinfeksi konjungtivitis.
  7. Jika infeksi yang Anda alami disebabkan oleh bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu mengatasinya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 5:

Mengatasi Bintit

PDF download Unduh PDF
  1. Bintit biasanya tampak sebagai benjolan berwarna kemerahan pada atau di sekitar kelopak mata, yang sering kali berisi nanah. Bintit timbul saat kelenjar minyak yang ada di kelopak mata terinfeksi, paling sering akibat bakteri Staphylococcus . Ada 2 jenis bintit, yaitu hordeolum, yang menginfeksi kelenjar keringat atau sebasea di kelopak mata, dan chalazion, yang secara khusus menginfeksi kelenjar sebasea meibomian di kelopak mata. [11] Infeksi ini umumnya akan sembuh dengan sendirinya, namun terasa cukup menyakitkan. [12]
  2. Gejala yang paling lazim terjadi meliputi:
    • Benjolan kecil berwarna merah yang menyerupai jerawat pada atau di sekitar kelopak mata.
    • Nyeri dan iritasi pada atau di sekitar kelopak mata.
    • Produksi air mata yang berlebihan. [13]
  3. Semua orang bisa terinfeksi mata seperti bintit, namun ada beberapa kegiatan yang meningkatkan peluang terjadinya infeksi. [14]
    • Semua orang yang menyentuh wajah dan mata tanpa mencuci tangan dapat terinfeksi bintit.
    • Semua orang yang mengenakan lensa kontak yang belum dibersihkan sebelumnya berisiko terinfeksi bintit.
    • Semua orang yang mengenakan riasan mata semalaman tanpa membersihkan atau mengangkatnya terlebih dahulu sebelum tidur berisiko terinfeksi bintit.
    • Sebagian pasien dengan kondisi kesehatan yang menyertai seperti rosacea, penyakit kulit, atau blefaritis, suatu peradangan pada kelopak mata, berisiko lebih tinggi terinfeksi bintit. [15]
  4. Jangan coba-coba memecahkan bintit. Hal ini justru dapat memperparah dan memperluas infeksinya. [16]
  5. Cara terbaik untuk mengatasi bintit adalah meredakan gejalanya selama menunggu infeksi sembuh.
    • Cuci dengan lembut bagian yang terinfeksi. Jangan menggosok atau mengusap bintit kuat-kuat.
    • Kompres dengan waslap hangat. Basahi kembali waslap sesuai kebutuhan, dan tempelkan selama 5 hingga 10 menit.
    • Jangan kenakan lensa kontak ataupun riasan mata hingga infeksi ini sembuh. [17]
  6. Meningkatkan asupan asam lemak omega-3 sehari-hari dapat meredakan sebagian gejala infeksi bintit dengan meningkatkan produksi kelenjar sebasea. [18]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 5:

Mengatasi Blefaritis

PDF download Unduh PDF
  1. Blefaritis adalah peradangan kronis pada salah satu atau kedua belah kelopak mata. Penyakit ini tidak menular dan sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri ( Staphylococcus ) atau masalah jangka panjang pada kulit seperti ketombe atau rosacea. Blefaritis juga dapat disebabkan oleh produksi minyak berlebihan di kelopak mata yang memicu infeksi bakteri. Ada 2 jenis utama infeksi blefaritis, yaitu anterior yang menyerang tepi luar, dan posterior yang menyerang tepi dalam kelopak mata. [19]
  2. Gejala blefaritis yang paling sering timbul meliputi:
    • Kemerahan
    • Iritasi
    • Mata berair
    • Kelopak mata yang lengket
    • Sensitivitas terhadap cahaya
    • Rasa gatal terus-menerus
    • Munculnya lapisan "kerak" yang rapuh [20]
  3. Semua orang dari segala usia dapat terinfeksi blefaritis. Walaupun begitu, mereka dengan masalah kulit penyerta seperti ketombe atau rosacea sering kali berisiko lebih tinggi. [21]
  4. Tidak ada obat yang dapat mengatasi blefaritis sehingga perawatan terbaiknya adalah mengatasi gejala untuk mengurangi rasa nyeri dan iritasinya.
    • Gunakan kompres waslap hangat. Basahi kembali sesuai kebutuhan, dan tempelkan selama 5 hingga 10 menit beberapa kali setiap hari. [22]
    • Cuci kelopak mata dengan lembut menggunakan sampo bayi yang tidak mengiritasi untuk mengangkat lapisan kerak dan serpihan dari kelopak mata. Pastikan untuk membilas mata dan wajah setelah mencucinya. [23]
    • Hindari penggunaan lensa kontak dan riasan mata selama terinfeksi.
    • Pijat kelopak mata sesuai kebutuhan untuk mengeluarkan kelebihan minyak. Selalu cuci tangan sebelum dan setelah menyentuh mata. [24]
  5. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik seperti azitromisin, doksisiklin, eritromisin, atau tetrasiklin untuk mengatasi infeksi blefaritis. [25]
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 5:

Mengatasi Keratitis

PDF download Unduh PDF
  1. Keratitis adalah infeksi di semua bagian kornea dan konjungtiva pada salah satu atau kedua belah mata. Gejalanya mungkin hanya berlangsung sebentar ataupun bersifat kronis. Gejalanya biasanya meliputi nyeri dan kemerahan, serta iritasi pada mata, keluarnya cairan atau air mata berlebihan, kesulitan membuka mata, pandangan buram, atau penurunan daya penglihatan, serta sensitivitas terhadap cahaya. Segera kunjungi dokter jika menduga Anda mengalami keratitis. Keterlambatan dalam penanganan keratitis dapat mengakibatkan kebutaan permanen. [26] Ada beberapa jenis keratitis, yang masing-masing dibedakan berdasarkan penyebabnya. [27]
    • Keratitis bakteri biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus , Haemophilus , Streptococcus , atau Pseudomonas . Infeksi bakteri sering kali diikuti dengan kerusakan pada permukaan kornea, dan menimbulkan pembentukan tukak di lokasi infeksi. [28]
    • Keratitis virus dapat disebabkan oleh sejumlah virus, termasuk juga virus pilek. Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks, ataupun virus herpes zoster yang menyebabkan cacar air dan cacar ular. [29]
    • Keratitis jamur sering kali disebabkan oleh spora Fusarium yang cenderung tumbuh di lensa kontak kotor. Orang-orang dengan sistem imun yang lemah dapat terinfeksi keratitis akibat spora jamur Candida , Aspergillus , atau Nocardia , walaupun jarang dialami oleh orang sehat. [30]
    • Keratitis kimiawi disebabkan oleh paparan terhadap bahan kimia, baik akibat penggunaan lensa kontak, terpercik bahan atau uap kimia, maupun terendam bahan kimia pengiritasi seperti kolam renang atau bak air panas. [31]
    • Keratitis fisik disebabkan oleh beragam trauma mata, yang meliputi paparan terhadap sinar UV dan api las. [32]
    • Keratitis onchocercal disebabkan oleh amoeba parasit yang dapat menyerang pengguna lensa kontak. Keratitis ini menyebabkan gangguan yang disebut dengan "river blindness". Penyakit ini sering terjadi di negara dunia ketiga, namun cukup jarang terjadi di negara lainnya. [33]
    • Keratitis sicca dan filamentary merupakan peradangan di permukaan akibat kondisi mata yang sangat kering dan iritasi di dekat lapisan air mata. [34]
  2. Gejalanya umumnya meliputi:
    • Nyeri
    • Kemerahan
    • Iritasi
    • Keluarnya cairan atau air mata berlebihan
    • Kesulitan membuka mata
    • Pandangan buram atau penurunan daya penglihatan
    • Sensitivitas terhadap cahaya [35]
  3. Semua orang dari segala usia dapat terinfeksi keratitis, namun beberapa faktor tertentu membuat sebagian orang lebih rentang mengalami keratitis.
    • Semua orang yang mengalami kerusakan pada permukaan kornea berisiko lebih tinggi terhadap infeksi ini. [36]
    • Penggunaan lensa kontak dapat meningkatkan peluang terinfeksi keratitis. [37]
    • Kondisi mata kering kronis atau berat dapat menyebabkan risiko infeksi yang lebih tinggi. [38]
    • Sistem imun tubuh yang lemah akibat AIDS atau obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid atau kemoterapi dapat menyebabkan risiko infeksi yang lebih tinggi. [39]
  4. Segera kunjungi dokter untuk mendapatkan obat-obatan antibakteri, antijamur, atau antiviral untuk mengatasi keratitis. Dokter juga mungkin akan meresepkan steroid untuk mengatasi peradangan akibat keratitis. [40] Setelah mengunjungi dokter, ada sejumlah cara yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi gejala keratitis di rumah dan melengkapi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. [41]
    • Gunakan tetes mata lubrikan. Walaupun tidak dapat mengatasi infeksi, obat mata bebas dapat membantu mengurangi kemerahan dan iritasi pada mata. Gunakan obat mata sesuai frekuensi yang dianjurkan dalam kemasannya. Selain itu, beri tahukan kepada dokter mengenai semua obat bebas yang ingin Anda gunakan pada mata.
    • Hentikan penggunaan lensa kontak selama Anda mengalami infeksi keratitis. Buanglah lensa kontak sekali pakai yang telah Anda kenakan selama terinfeksi keratitis.
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 5:

Mengatasi Iritasi Mata Akibat Alergi

PDF download Unduh PDF
  1. Alergi dapat menimbulkan konjungtivitis yang tidak menular. Infeksi mata ini dapat disebabkan oleh bulu hewan peliharaan, ataupun lingkungan, seperti serbuk sari, rumput, debu, dan jamur.
  2. Gejalanya umumnya meliputi:
    • Mata yang gatal dan teriritasi
    • Kemerahan dan pembengkakan
    • Keluarnya air mata secara berlebihan [42]
  3. Semua orang dapat mengalami konjungtivitis alergi. Faktor risiko utamanya adalah menderita alergi lingkungan/musiman.
  4. Penggunaan dekongestan atau antihistamin bebas dapat membantu mengurangi gejala iritasi mata akibat alergi. Dokter atau apoteker mungkin akan menganjurkan mast-cell stabilizer bebas seperti tetes mata lodoksamid untuk mengatasi gejala iritasi akibat alergi secara umum. [43]
  5. Dokter mungkin akan menganjurkan Anda menggunakan antihistamin untuk menenangkan reaksi tubuh terhadap bahan pemicu alergi. Beberapa perawatan rumahan juga mungkin dapat membantu meredakan gejala konjungtivitis alergi.
    • Bilas mata dengan air bersih. Beberapa orang yang mencobanya merasakan bahwa air dingin lebih menyejukkan, namun beberapa orang lainnya mungkin lebih suka menggunakan air hangat suam-suam kuku. [44]
    • Gunakan kantong teh basah dan dingin. Setelah selesai menghabiskan secangkir teh, ambil kantong tehnya. Setelah dingin, tempelkan ke mata yang sakit selama sekitar 5 hingga 10 menit. Ulangi hingga 3 kali sehari. [45]
    • Cobalah gunakan kompres waslap dingin. Perawatan ini dapat membantu meredakan iritasi dan peradangan yang menyertai konjungtivitis alergi.
    Iklan

Peringatan

  • Kunjungi dokter sesegera mungkin jika Anda yakin mengalami infeksi mata. Kehilangan penglihatan atau pandangan buram harus segera ditangani di rumah sakit. Perawatan yang dijelaskan di sini mungkin dapat membantu meredakan gejala infeksi mata tertentu, namun tidak dapat mengatasi penyebabnya. Sebagian infeksi mata dapat menyebabkan kebutaan permanen. Gunakan dengan hati-hati dan carilah pertolongan medis jika perlu.
Iklan
  1. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pink-eye/basics/prevention/con-20022732
  2. http://www.medicinenet.com/sty_stye/article.htm
  3. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sty/basics/definition/CON-20022698?p=1
  4. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sty/basics/definition/CON-20022698?p=1
  5. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sty/basics/risk-factors/con-20022698
  6. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sty/basics/risk-factors/con-20022698
  7. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sty/basics/lifestyle-home-remedies/con-20022698
  8. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sty/basics/lifestyle-home-remedies/con-20022698
  9. http://www.medicinenet.com/sty_stye/page5.htm
  10. http://www.aoa.org/patients-and-public/eye-and-vision-problems/glossary-of-eye-and-vision-conditions/blepharitis?sso=y
  11. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/blepharitis/basics/symptoms/con-20024605
  12. http://www.aoa.org/patients-and-public/eye-and-vision-problems/glossary-of-eye-and-vision-conditions/blepharitis?sso=y
  13. http://www.aoa.org/patients-and-public/eye-and-vision-problems/glossary-of-eye-and-vision-conditions/blepharitis?sso=y
  14. http://www.aoa.org/patients-and-public/eye-and-vision-problems/glossary-of-eye-and-vision-conditions/blepharitis?sso=y
  15. http://www.aoa.org/patients-and-public/eye-and-vision-problems/glossary-of-eye-and-vision-conditions/blepharitis?sso=y
  16. http://www.medicinenet.com/blepharitis/page4.htm#what_is_the_treatment_for_blepharitis
  17. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/keratitis/basics/symptoms/con-20035288
  18. http://www.medicinenet.com/keratitis/article.htm#what_are_the_causes_of_keratitis
  19. http://www.medicinenet.com/keratitis/article.htm#what_are_the_causes_of_keratitis
  20. http://www.medicinenet.com/keratitis/article.htm#what_are_the_causes_of_keratitis
  21. http://www.medicinenet.com/keratitis/article.htm#what_are_the_causes_of_keratitis
  22. http://www.medicinenet.com/keratitis/article.htm#what_are_the_causes_of_keratitis
  23. http://www.medicinenet.com/keratitis/article.htm#what_are_the_causes_of_keratitis
  24. http://www.medicinenet.com/keratitis/article.htm#what_are_the_causes_of_keratitis
  25. http://www.medicinenet.com/keratitis/article.htm#what_are_the_causes_of_keratitis
  26. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/keratitis/basics/symptoms/con-20035288
  27. http://www.medicinenet.com/keratitis/page2.htm
  28. http://www.medicinenet.com/keratitis/page2.htm
  29. http://www.medicinenet.com/keratitis/page2.htm
  30. http://www.medicinenet.com/keratitis/page2.htm
  31. http://www.medicinenet.com/keratitis/page3.htm#what_is_the_treatment_for_keratitis
  32. http://www.medicinenet.com/keratitis/page3.htm
  33. http://www.visioncarespecialists.com/blog/pink-eye-or-allergies-how-to-spot-the-difference/
  34. http://www.medicinenet.com/eye_allergy/page5.htm#what_is_the_treatment_for_eye_allergies
  35. http://www.medicinenet.com/eye_allergy/page5.htm#what_is_the_treatment_for_eye_allergies
  36. http://www.naturalremedies.org/eye-infections-2/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 34.487 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan