Unduh PDF Unduh PDF

Seiring banyaknya berita menakutkan mengenai virus COVID-19, sangat wajar jika Anda merasa cemas. [1] Sangat normal apabila Anda merasa sedikit cemas saat ada pandemi yang menyebar dan Anda bukan satu-satunya yang merasakan hal tersebut. Di waktu yang sama, Anda tidak perlu khawatir, terutama jika Anda sudah mengikuti saran dari lembaga yang berwenang untuk melindungi diri. Untungnya, ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk menenangkan pikiran Anda.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengembangkan Pola Pikir Realistis

Unduh PDF
  1. Anda mungkin mendengar banyak cerita mengenai COVID dan beberapa berita tersebut mengandung informasi yang tidak akurat atau sudah usang. Sebagai tambahan, Anda mungkin menjumpai beberapa mitos di media sosial. Untuk memastikan Anda mendapat informasi yang akurat dan faktual, carilah informasi dari sumber tepercaya, seperti Satgas COVID-19 atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). [2]
  2. Sekalipun mencari informasi terbaru memang penting, membaca atau memantau berita secara terus-menerus dapat membebani pikiran. Oleh sebab itu, aturlah waktu yang spesifik untuk mengecek berita terbaru agar Anda tidak memikirkan soal virus sepanjang waktu. Jangan mengunjungi halaman portal berita atau menyalakan berita di luar waktu tersebut, serta jauhi media sosial apabila ada terlalu banyak berita yang muncul di sana. [3]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menonton program berita di pagi hari dan mengecek berita terbaru di sore hari.
  3. Laporan mengenai virus ini memang terdengar seram sehingga wajar jika Anda takut. Namun, 80% kasus COVID adalah kasus ringan dan sebagian orang bahkan tidak sadar mereka sedang sakit. Sebagai tambahan, kebanyakan orang yang sakit dapat pulih sehingga Anda tidak perlu khawatir. Terakhir, ada beberapa area yang tidak memiliki kasus terkonfirmasi sehingga Anda mungkin sama sekali tidak perlu khawatir. [4]
    • COVID-19 menyebabkan masalah pernapasan, seperti demam, batuk, dan napas tersengal, mirip dengan gejala pilek atau flu.
    • Infeksi virus COVID-19 sangat jarang ditemukan pada anak-anak sehingga Anda tidak perlu terlalu khawatir dengan kesehatan mereka. Dengan aksi preventif, seperti mencuci tangan, anak-anak termasuk golongan dengan potensi paparan rendah. [5]

    Tip: Kebanyakan orang masuk ke dalam grup dengan risiko komplikasi rendah sehingga Anda tidak perlu khawatir. Alasan kenapa pemerintah dan media mendorong Anda untuk tetap di rumah dan mengambil langkah pencegahan adalah karena virus ini mudah menular dan bisa melukai sekelompok kecil orang dengan risiko komplikasi tinggi. Dengan mengambil langkah untuk melindungi diri, Anda dapat melindungi diri dan orang-orang terdekat.

  4. Anda bisa membantu diri dan orang lain merasa lebih tenang mengenai pandemi COVID dengan membagikan informasi bermanfaat yang Anda temukan. Jika Anda melihat pembaruan yang berguna seputar virus COVID dari portal berita tepercaya atau situs web milik pemerintah, kirimkan tautannya ke media sosial atau surel agar dapat dibaca oleh teman atau keluarga yang khawatir dengan pandemi ini. [6]
    • Jika Anda tetap tenang dan terus membagikan informasi faktual, Anda dapat menjadi teladan bagi orang lain sekaligus mencegah kepanikan dan kecemasan massal.
    • Jika Anda mengenal orang yang sering menyebarkan informasi yang tidak akurat, ingatkan ia dengan cara yang tenang tanpa menghakiminya. Katakanlah sesuatu seperti “Aku tahu ada banyak orang yang bilang bahwa paket dari Tiongkok tidak aman, tetapi WHO bilang virus akan segera mati saat menempel di objek kecil seperti bagian kecil dari sebuah paket.” [7]
    • Berikan tautan untuk mendukung informasi yang Anda bagikan.

    Tip: Organisasi Kesehatan Dunia memiliki satu halaman khusus untuk “membasmi mitos” demi memberantas kesalahpahaman umum mengenai pandemi ini. Jika Anda menemukan informasi yang sepertinya kurang akurat, Anda bisa memeriksanya melalui halaman web berikut ini .

    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengatur Perasaan Sendiri

Unduh PDF
  1. Jika Anda masih khawatir dengan pandemi COVID-19 sekalipun sudah melakukan langkah-langkah pencegahan, Anda mungkin akan terbantu jika menceritakannya secara langsung. Hubungi teman atau anggota keluarga Anda dan bicarakan isi hati Anda. Anda mungkin akan merasa baikan setelah mencurahkan isi hati! [8]
    • Hindari pembicaraan dengan orang yang mudah panik atau sering menyebarkan informasi sesat yang sensasional. Bicaralah dengan orang yang tenang dan dapat membantu Anda mengatasi masalah secara realistis dengan kepala dingin.
    • Katakanlah sesuatu seperti “Ayah, aku masih saja cemas dengan situasi pandemi saat ini. Ayah punya waktu untuk berbicang denganku mengenai hal ini?”
  2. Olahraga dan aktivitas pereda stres dapat membantu Anda merasa lebih tenang dan dapat mengendalikan perasaan saat mengkhawatirkan sesuatu. Cara ini juga bisa membuat Anda melupakan rasa takut. Saat Anda mulai merasa khawatir terhadap virus COVID, lakukanlah sesuatu yang membuat Anda merasa tenang dan damai, seperti: [9]
    • Bermeditasi
    • Melakukan yoga
    • Temui orang-orang baru melalui aplikasi kencan atau pertemanan dan nikmati waktu bersama.
    • Berjalan-jalan atau lari pagi
    • Menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga
    • Membaca buku atau menonton acara televisi yang seru
    • Menekuni sebuah hobi atau hobi kreatif
    • Membantu orang lain, seperti teman, tetangga, tunawisma, atau para pekerja di sektor penting
  3. Menyuarakan kekhawatiran dapat membantu Anda memahami perasaan dengan lebih baik dan membuatnya terasa lebih ringan. Tuliskan isi pikiran Anda mengenai virus COVID-19 di jurnal, buku catatan, atau dokumen komputer. Jangan menghakimi pikiran dan perasaan Anda – cukup tulis saja. [10]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menuliskan sesuatu seperti “Aku terus memikirkan berita yang aku baca mengenai virus COVID-19 pagi ini dan aku merasa takut. Aku takut virus ini menyebar di lingkungan sekitar tempat tinggalku.”
  4. Hal ini terdengar aneh, tetapi para pakar kesehatan mental mengatakan bahwa cara tersebut bisa membantu Anda mengendalikan perasaan. Tuliskan skenario terburuk yang bisa Anda bayangkan, atau katakan keras-keras dan rekam dengan ponsel. Bacalah atau dengarkan rekaman tersebut. Dalam waktu singkat, Anda akan menyadari bahwa skenario ini mungkin tidak akan terjadi seperti yang dibayangkan (sehingga terasa tidak begitu menakutkan). [11]
    • Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan sesuatu seperti “Aku takut seorang pengidap virus COVID akan datang ke sekolah dan menyebarkan penyakit ke semua orang sehingga seluruh sekolah jatuh sakit.”
  5. Apabila Anda tidak bisa melupakan rasa cemas akibat virus COVID-19, bantuan seorang konselor atau terapis dapat membantu. Mereka dapat membantu Anda menemukan strategi yang tepat untuk mengatasi rasa takut dengan cara yang baik atau bahkan meresepkan obat-obatan untuk mengurangi rasa cemas tersebut. Hubungilah seorang konselor atau berkonsultasilah dengan dokter untuk merekomendasikan seseorang. Anda mungkin butuh bantuan tambahan apabila: [12]
    • kekhawatiran Anda mulai memengaruhi kemampuan Anda untuk bekerja, tidur, atau berinteraksi dengan orang lain
    • Anda memiliki pikiran yang intrusif dan obsesif terhadap virus COVID-19
    • Anda memiliki ketakutan terhadap gejala yang muncul dan tidak merasa baikan sekalipun dokter telah meyakinkan bahwa Anda tidak terinfeksi virus COVID-19 [13]

    Tip: Segera cari layanan profesional untuk menangani kesehatan jiwa dan bicarakan soal kecemasan Anda.

    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Melindungi Diri dari Virus

Unduh PDF
  1. Pembatasan sosial (atau jaga jarak) berarti bahwa Anda harus membatasi kontak dengan orang lain. Tetaplah berada di rumah sesering mungkin dan keluarlah hanya untuk berbelanja atau bekerja. Sebagai tambahan, tanyakan apakah Anda dapat bekerja atau bersekolah dari rumah. Jika Anda memutuskan untuk berkumpul dengan teman atau keluarga, batasi jumlah tamu sebanyak 10 orang atau kurang. [14]
    • Fokuslah untuk bersenang-senang saat berada di rumah. Mainkan permainan papan, tonton film, masak makanan yang lezat, pergilah jalan-jalan, atau buat sesuatu yang kreatif.
    • Pembatasan sosial tidak berarti bahwa Anda harus menghindar dari interaksi sosial! Teruslah berhubungan dengan teman dan keluarga melalui telepon, percakapan video, media sosial, atau aplikasi pengirim pesan.
  2. Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari penyakit menular adalah dengan mencuci tangan. Cucilah tangan kapan pun Anda pergi ke kamar mandi, memegang objek di tempat publik, atau bersiap untuk makan atau menyentuh makanan. Gunakan air hangat dan sabun tangan yang lembut untuk mencuci tangan minimal selama 20 detik. Pastikan Anda mencuci telapak tangan, bagian belakang tangan, serta area di sela-sela jari. [15]
    • Setelah mencuci tangan, keringkan tangan dengan handuk yang bersih dan kering atau tisu dapur.
    • Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol apabila Anda tidak ada sabun dan air. Bawalah produk ini setiap saat di dalam tas atau kantung Anda. [17]

    Peringatan: Beberapa orang mengeklaim bahwa memakai alat pengering tangan dapat membunuh virus COVID-19, tetapi ini tidak benar. Anda boleh memakai alat pengering tangan setelah mencuci tangan, tetapi pahamilah bahwa alat ini tidak melindungi Anda dari virus apa pun. [16]

  3. Ada banyak virus, termasuk virus COVID-19 yang masuk ke tubuh melalui membran lendir di mata, hidung, dan mulut. Jangan menyentuh wajah kecuali saat Anda membersihkannya atau mengaplikasikan produk pembersih muka, serta cucilah tangan secara rutin dengan sabun dan air terlebih dahulu. [18]
    • Jika Anda perlu menyentuh wajah dan tidak memiliki akses terhadap sabun dan air, gosok tangan Anda dengan produk pembersih berbasis alkohol.
  4. Jika ada orang di sekitar Anda yang batuk, bersin, atau tampak terkena pilek, jaga jarak Anda. Cobalah untuk menjaga posisi Anda minimal sejauh 2 meter dari mereka. Cara ini dapat mengurangi risiko Anda menghirup cairan tubuh berisi virus apabila orang itu batuk atau bersin di dekat Anda. [19]
    • Jangan berasumsi bahwa semua orang mengidap COVID-19, terutama jika tidak ada kasus terkonfimasi di area Anda. Kemungkinan, orang-orang yang batuk dan bersin di sekitar Anda memang memiliki alergi atau terkena flu dan pilek biasa. Namun, sebaiknya tetaplah menjaga jarak dari orang yang sedang sakit.
    • Cuci tangan Anda secara menyeluruh setelah berinteraksi dengan orang sakit.
  5. Merawat kesehatan secara umum dapat mengurangi peluang Anda sakit. Dukung sistem imun dengan menyantap makanan bergizi dan bernutrisi seimbang [20] , serta konsumsi banyak buah-buahan, sayuran, gandum utuh, dan sumber lemak yang sehat (seperti ikan, minyak sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian). Pastikan Anda tidur selama 7 sampai 9 jam per hari apabila Anda adalah orang dewasa, atau tidur selama 8 sampai 10 jam apabila Anda masih remaja. [21]
    • Menjaga aktivitas fisik juga bisa memperkuat sistem imun Anda. Cobalah untuk meluangkan waktu minimal 30 menit sehari untuk melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan atau membersihkan halaman.
  6. Sejak Maret 2020, sebaiknya jangan bepergian jauh untuk menghindari penyebaran virus. Sebagai tambahan, CDC merekomendasikan Anda untuk menghindari area dengan kasus aktif yang parah, seperti Eropa, Italia, Tiongkok, Korea Selatan, dan Iran. Namun, ingatlah bahwa panduan perjalanan CDC berubah setiap hari sehingga hal ini mungkin sudah tidak berlaku. [22]
    • Anda bisa mengetahui saran perjalanan selama masa pandemi melalui halaman berikut ini: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/travelers/index.html .
    • Jika Anda harus bepergian ke area dengan kasus aktif, hindari kontak dengan orang sakit dan cuci tangan Anda secara rutin dengan sabun dan air hangat. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan produk pembersih tangan yang mengandung alkohol 60% sampai 95%. [23]
  7. Ini adalah gejala-gejala umum COVID-19, tetapi Anda pun mungkin mengalami gejala sakit pernapasan. Segera hubungi dokter dan beritahukan gejala yang Anda rasakan, riwayat perjalanan, serta kemungkinan Anda pernah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Dokter akan memberi tahu apakah Anda perlu dites. Di waktu yang sama, Anda perlu mengisolasi diri di rumah agar tidak menulari orang lain. [24]
    • Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut, jangan panik. Jika Anda tidak tinggal di area dengan kasus COVID-19 yang parah, Anda mungkin tidak terinfeksi virus. Penyedia layanan kesehatan pasti memiliki informasi terbaru mengenai virus ini dan bisa memberikan saran terbaik.
    • Jika Anda merasa sakit, lindungi orang lain dengan cara menetap di rumah selama mungkin, mencuci tangan secara rutin, serta menutup hidung dan mulut dengan tisu atau menutup mulut dengan lengan saat batuk atau bersin.

    Tip: Jangan datang ke dokter sebelum menelepon terlebih dahulu. Dokter kemungkinan akan meminta Anda melakukan isolasi untuk melindungi pasien lain dan para petugas kesehatan apabila ia mencurigai Anda terpapar virus COVID-19.

    Iklan

Tips

  • Untuk menghindari penipuan, carilah informasi terbaru dan berpikirlah dengan logis saat mendapat panggilan telepon atau surel yang tidak dikenal.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.556 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan