Unduh PDF
Unduh PDF
Kehilangan teman tentu sangat menyakitkan. Anda harus memberi waktu pada diri sendiri untuk pulih, baik karena pertemanan terputus setelah ada masalah, salah satu pindah, atau apabila dia meninggal dunia. Pertemanan dengannya mungkin tidak bisa dilupakan, tetapi Anda tetap bisa berbahagia dan bertemu orang baru. Pertahankan sikap positif Anda dan lanjutkan hidup.
Langkah
-
Izinkan diri Anda bersedih. Akui bahwa Anda kehilangan, terlepas dari apakah pertemanan tiba-tiba terputus atau merenggang secara perlahan. Beri waktu dan kesempatan pada diri sendiri untuk bersedih. Cara yang sering dilakukan untuk menata emosi adalah: [1] X Teliti sumber
- Menulis surat, tetapi tidak mengirimnya. Sebaliknya, bakar surat tersebut. Tujuannya adalah menulis apa yang ingin Anda katakan, bukan agar tulisan itu dibaca oleh teman yang bersangkutan.
- Bicara dengan orang yang Anda percaya. Jangan memilih teman yang juga temannya, atau membicarakan hal-hal buruk tentang dia. Fokuskan pada perasaan Anda sendiri.
- Meditasi untuk menjernihkan pikiran dan berfokus pada emosi. Makin cepat Anda tahu apa yang dirasakan, makin cepat Anda bisa mengakui perasaan itu, dan melanjutkan hidup.
-
Terima kesalahan, tetapi tidak semuanya. Pertimbangkan kemungkinan bahwa mungkin Anda juga menyumbangkan masalah dalam situasi ini. Meskipun Anda bukan teman yang jahat, mungkin ada beberapa kesalahan yang Anda lakukan tanpa sadar. Walaupun demikian, dia juga memiliki kontribusi. Jangan menyalahkan diri sendiri untuk segalanya, tetapi hindari dorongan untuk mengatakan bahwa dia yang bersalah. [2] X Teliti sumber
- Misalnya, jika Anda pernah sakit hati dan mengatakan sesuatu yang jahat kepadanya karena dia tidak menepati janji, Anda harus terima bahwa tindakan Anda tidak dewasa. Untuk adilnya, dia juga bersalah karena tidak menepati janji dan membiarkan Anda menunggu.
-
Jangan berusaha memperbaiki masa lalu. Setelah meluangkan waktu untuk bersedih, Anda harus melanjutkan hidup. Usahakan untuk tidak terlalu memikirkan dia. Sebaliknya, fokuskan perhatian pada saat ini dan apa yang Anda lakukan sekarang. [3] X Teliti sumber
- Jika Anda kesulitan berfokus pada masa kini, rilekskan pikiran dan lakukan kegiatan yang Anda sukai. Misalnya, mendengarkan musik dan bertemu teman lain untuk menikmati waktu.
- Ingat bahwa pertemanan yang dekat dan lama butuh waktu lebih untuk dilupakan, dan bahwa semua orang punya kecepatan sendiri-sendiri dalam bersedih. Tidak ada batas waktu yang pasti.
-
Cari hobi dan aktivitas baru, atau kegiatan sosial rutin. Menyibukkan diri di luar rumah dapat mengalihkan perhatian Anda dari kehilangan satu teman. Anda juga akan punya sesuatu yang dinanti-nantikan. Namun, yang terpenting adalah menikmati aktivitas tersebut. [4] X Teliti sumber
- Misalnya, bergabung dengan klub buku, berbelanja, makan dengan teman-teman lain, melakukan sesuatu yang kreatif, atau bermain olahraga.
-
Jaga pertemanan yang lain. Sekarang, Anda dapat mencurahkan waktu yang tadinya difokuskan pada pertemanan lama untuk pertemanan lain. Caranya bisa dengan memelihara hubungan dengan teman lama atau mencari teman baru. Mulailah mengobrol dengan orang lain di sekolah, kantor, atau lingkungan rumah. Anda mungkin tidak menyangka bahwa ada banyak kesamaan antara Anda dan mereka. [5] X Teliti sumber
- Jangan terlalu bergantung atau menuntut. Orang akan lelah menghadapinya.
- Jika Anda ingin menjalin pertemanan baru, sapaan “hai” sudah cukup untuk memulai obrolan.
-
Fokuslah pada diri sendiri. Fantasi balas dendam mungkin menggoda sisi diri Anda yang sakit hati, tetapi kenyataannya, dendam hanya menghabiskan energi yang semestinya bisa digunakan untuk menikmati hidup. Jika Anda fokus pada hal-hal yang menyenangkan, Anda tidak akan punya waktu untuk terobsesi pada mantan teman ini. Kalau kesulitan, alihkan perhatian dengan teman lain. [6] X Teliti sumber
- Misalnya, Anda bisa mencurahkan perhatian pada tugas atau hobi agar bisa lebih sukses dalam bidang tersebut.
- Aktif secara fisik dapat membantu jika Anda menyimpan banyak kemarahan.
-
Tahan dorongan untuk membicarakan dia. Bicara jelek tentang mantan teman, rumor ataupun kenyataan, hanya akan merendahkan citra Anda. Orang lain akan menganggap tindakan Anda picik dan tidak dewasa, dan ragu untuk mendekat. Menjelek-jelekkan teman lama juga akan membuat Anda terikat secara emosional dan sulit melanjutkan hidup. [7] X Teliti sumberIklan
-
Jaga hubungan. Jika memungkinkan, usahakan mengatur pertemuan satu atau dua kali setahun. Tetaplah berhubungan via telepon dan pesan teks. Anda juga dapat menggunakan media sosial agar tetap merasa dekat. Sarana tersebut menghubungkan Anda berdua tanpa harus menghabiskan banyak waktu, energi, dan uang agar pertemanan tetap terjalin. [8] X Teliti sumber
- Jangan mengharapkan banyak hal. Mengobrol sekali dalam seminggu atau sebulan sudah realistis, sementara obrolan setiap hari biasanya akan berakhir dengan cepat.
-
Jelajahi dunia Anda yang baru. Siapa pun yang pindah, Anda atau dia, dunia Anda pasti berubah. Ini kesempatan untuk mengeksplorasi dan menemukan hal baru. Pergilah ke tempat yang belum pernah Anda kunjungi (ini mudah jika Anda yang pindah). Cobalah bertemu orang baru, dan ceritakan pengalaman Anda pada teman lama. [9] X Teliti sumber
- Tujuannya bukan untuk membuat dia iri. Anda bercerita hanya agar selalu terhubung dengannya.
-
Bergabunglah dengan klub atau grup. Klub, grup, dan perkumpulan lain menyediakan kesempatan untuk bertemu orang baru yang memiliki minat sama dengan Anda. Di sana, Anda bisa mencari teman dan bersenang-senang. Anda dapat mencari informasi tentang pertemuan berbagai klub di toko dan kedai kopi lokal. Informasi seperti itu biasanya juga tersedia di surat kabar atau internet. [10] X Teliti sumber
- Anda dapat bergabung dengan grup internet jika sulit menemukan kegiatan seru di daerah, atau apabila ingin mulai dari dunia maya.
-
Cari teman baru. Anda tidak perlu terburu-buru menjalin pertemanan baru, tetapi buka diri. Terima undangan dari orang yang baru Anda kenal, atau ajak mereka melakukan sesuatu yang menyenangkan. Pertemanan biasanya tidak terjalin secara instan, tetapi Anda harus mengambil langkah pertama demi kedamaian pikiran. [11] X Teliti sumber
- Jika Anda mengabaikan kebutuhan untuk berteman di area sendiri, akhirnya mungkin Anda menuntut terlalu banyak pada teman yang jaraknya jauh dan membuat dia lelah. Akibatnya, pertemanan mungkin akan terputus.
Iklan
-
Luangkan waktu untuk berduka. Hadiri pemakaman dan/atau acara perkabungan. Tulis surat kepadanya untuk mencurahkan perasaan Anda. Sadari bahwa wajar jika Anda merasa bingung dan terluka setelah ditinggal teman untuk selamanya, dan menghindari kesedihan tidak akan membuat Anda lebih baik. Sebaliknya, akui bahwa Anda sedih agar bisa melanjutkan hidup dan memulihkan diri. [12] X Teliti sumber
-
Kenanglah hidupnya. Kebanyakan orang memfokuskan memori teman dan keluarga di sekitar waktu kematiannya. Mengingat saat-saat terakhir tentu menyakitkan. Sebaliknya, bicarakan kenangan semasa hidupnya. Ingat apa saja yang Anda lakukan bersamanya, dan kegiatan yang paling disukai oleh Anda berdua. Anda bisa mengkhususkan satu hari dalam setahun (misalnya, tanggal lahirnya) untuk mengunjungi makam atau mengenang dia dalam keheningan. [13] X Teliti sumber
- Mengenang teman tidak sama dengan berkabung. Mengenang bukan untuk meratapi kehilangan, tetapi mengingat kegembiraan atas kehadirannya dalam hidup Anda.
-
Cobalah sesuatu yang baru. Setelah meluangkan waktu untuk berduka, langkah berikutnya adalah melanjutkan hidup. Lakukan sesuatu yang ceria dan menyenangkan untuk mengalihkan perhatian, dan sedikit demi sedikit, Anda akan merasa normal lagi. Ketika Anda teringat padanya, fokuskan pada kenangan bahagia, bukan kenangan menyakitkan. [14] X Teliti sumber
- Waktu yang diperlukan untuk berkabung berbeda-beda tergantung kepribadian dan hubungan dengan orang yang telah tiada. Tidak ada batas waktu yang pasti.
- Anda dapat mencoba aktivitas seperti berolahraga, berkumpul dengan teman lain, mencoba makanan unik, atau mengunjungi tempat baru.
- Jangan terlalu kejam pada diri sendiri jika Anda sering merasa sedih tiba-tiba.
-
Bersandarlah pada teman lain dan keluarga. Bicaralah pada orang yang Anda percaya. Curahkan perasaan Anda, atau bicarakan hal lain untuk mengalihkan perhatian. Jika mereka mengajak Anda keluar atau ingin menemani Anda, terima tawaran mereka dan usahakan menikmati momen meskipun hanya sebentar. [15] X Teliti sumber
-
Bergabunglah dengan kelompok dukungan. Kelompok dukungan dapat membantu mengatasi rasa sedih kehilangan teman. Anda akan bertemu orang lain yang mengalami situasi serupa dan mendengar cerita mereka. Meskipun tidak mendapat saran atau teman dekat dari sana, Anda akan menyadari bahwa bukan Anda saja yang mengalami kesedihan seperti itu. Kesadaran bahwa Anda tidak sendirian biasanya cukup untuk memberi kekuatan. [16] X Teliti sumber
- Carilah informasi tentang kelompok dukungan yang sesuai dengan situasi Anda di surat kabar, informasi dari orang lain, atau internet.
-
Izinkan diri Anda mencari kebahagiaan. Temukan hal-hal yang membuat Anda tersenyum. Bantu orang lain, galang dana untuk amal, atau lakukan kegiatan yang menyenangkan. Sadari bahwa hidup terus berlanjut dan almarhum tentu ingin Anda menikmati hidup. Adakalanya kesedihan muncul kembali, tetapi sementara itu, usahakan untuk bergembira. [17] X Teliti sumber
- Jika Anda depresi berat, berpikir ingin melukai diri sendiri atau orang lain, atau tidak bisa melupakan kehilangan, mungkin Anda harus mencari bantuan profesional. Dokter dapat membantu menata emosi Anda atau merujuk Anda pada ahli kesehatan mental.
- Jika Anda pernah mempertimbangkan untuk menyakiti diri sendiri, cari konseling dan bicarakan kesusahan hati Anda kapan saja. [18] X Sumber Tepercaya National Suicide Prevention Lifeline Kunjungi sumber
Iklan
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/works-in-progress/201504/when-you-lose-friend
- ↑ http://www.seventeen.com/life/friends-family/a40673/ways-to-deal-when-you-and-your-bestie-arent-friends-anymore/
- ↑ http://www.seventeen.com/life/friends-family/a40673/ways-to-deal-when-you-and-your-bestie-arent-friends-anymore/
- ↑ http://www.seventeen.com/life/friends-family/a40673/ways-to-deal-when-you-and-your-bestie-arent-friends-anymore/
- ↑ https://psychcentral.com/blog/archives/2014/01/09/surviving-a-friendship-break-up/
- ↑ http://www.seventeen.com/life/friends-family/a40673/ways-to-deal-when-you-and-your-bestie-arent-friends-anymore/
- ↑ https://psychcentral.com/blog/archives/2014/01/09/surviving-a-friendship-break-up/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/works-in-progress/201504/when-you-lose-friend
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/works-in-progress/201504/when-you-lose-friend
- ↑ https://psychcentral.com/blog/archives/2014/01/09/surviving-a-friendship-break-up/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/works-in-progress/201504/when-you-lose-friend
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/works-in-progress/201504/when-you-lose-friend
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/works-in-progress/201504/when-you-lose-friend
- ↑ https://psychcentral.com/blog/archives/2014/01/09/surviving-a-friendship-break-up/
- ↑ http://www.seventeen.com/life/friends-family/a40673/ways-to-deal-when-you-and-your-bestie-arent-friends-anymore/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/works-in-progress/201504/when-you-lose-friend
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/works-in-progress/201504/when-you-lose-friend
- ↑ https://suicidepreventionlifeline.org/
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 8.714 kali.
Iklan