Unduh PDF Unduh PDF

Gereja-gereja kecil hampir selalu mengalami kendala pertumbuhan pada saat mereka ingin berkembang karena adanya kekakuan sistem kepengurusan kongregasi, khususnya pada saat mereka harus tetap mampu melayani jemaat yang semakin banyak datang ke gereja. Untuk mengatasi kendala ini, Anda harus mulai berpikir secara bijaksana. Mulailah dengan menyusun ulang kepemimpinan gereja dan merestrukturisasi gereja secara keseluruhan agar dapat memenuhi kebutuhan dari sebuah gereja yang besar sebelum jemaat bertambah menjadi semakin banyak.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Berpikir secara Bijaksana

Unduh PDF
  1. Jika ada kendala yang harus diatasi karena menghambat pertumbuhan gereja Anda, yakinlah bahwa Tuhan ingin agar kendala ini diruntuhkan. Namun sebelum Anda bisa merasa yakin, berusahalah mendengarkan suara Tuhan dan percayalah bahwa masalah yang terkait dengan pengembangan ini adalah kehendak Tuhan juga bagi gereja Anda.
    • Ada dua sistem keyakinan terkait dengan ukuran gereja. Pertama, Tuhan selalu ingin semua gereja berkembang. Kedua, Tuhan membutuhkan dan selalu akan memberikan tempat bagi gereja yang besar dan yang kecil. Terlepas dari ukuran gereja Anda, jika gereja Anda dapat berkembang, yakinlah bahwa usaha Anda untuk mengatasi kendala pertumbuhan ini adalah apa yang Tuhan inginkan secara khusus bagi gereja Anda.
  2. Setelah Anda yakin bahwa Tuhan ingin mengembangkan gereja Anda, tentukan pendirian yang teguh dalam keinginan Anda sendiri untuk melihat gereja Anda berkembang.
    • Gagasan Anda untuk mengembangkan gereja dapat membuat pimpinan gereja tidak mau lagi beraktivitas dan merasa puas diri. Mengatasi kendala yang menghambat pertumbuhan adalah sebuah pekerjaan berat, dan caranya tidak selalu mudah.
    • Oleh karena rasa takut bisa begitu kuat dan berkuasa, jika Anda membiarkan hal ini mengendalikan Anda, tidak akan ada apa pun yang dapat Anda lakukan. Setelah Anda membuat keputusan untuk mulai mengembangkan gereja, jalankan dengan konsisten. Gereja harus berkembang bukan karena pendapat Anda tetapi atas dasar keyakinan Anda.
  3. Selama masih ada beberapa tempat duduk kosong setiap hari Minggu, mungkin Anda menganggap masih ada cukup ruangan. Namun jika jemaat di gereja Anda sudah mencapai 70 persen dari kapasitas tempat duduk yang ada, mereka mungkin tidak akan mau datang lagi dan tidak lagi beribadah secara rutin di sini. [1]
    • Tentukan berapa banyak tempat duduk yang ada di ruang ibadah utama lalu kalikan dengan 0,7. Bandingkan angkanya dengan rata-rata jemaat yang hadir selama bulan lalu. Jika persentase kehadiran bulan lalu melebihi 70 persen dari tempat duduk yang tersedia, sudah saatnya ruang ibadah di gereja Anda diperluas.
    • Lakukan perluasan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Mungkin Anda harus pindah ke gedung yang lebih besar atau memperluas bangunan yang sudah ada.
  4. Jika ruang ibadah semakin penuh dan perluasan bangunan secara fisik bukanlah pilihan, cara terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan menambah jadwal ibadah. [2]
    • Ketahuilah bahwa masalah keterbatasan ruangan tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan cara ini, meskipun dapat membantu. Orang-orang akan lebih suka beribadah sesuai dengan jadwal yang sudah biasa, jadi jadwal ibadah yang baru sering kali tidak begitu ramai dibandingkan dengan jadwal yang sudah berjalan. Sebuah gereja dengan 120 jemaat yang rutin, 100 orang mungkin akan tetap beribadah sesuai jadwal yang biasa dan hanya 20 orang yang mau beralih ke jadwal ibadah yang baru.
  5. Gereja yang lebih besar akan membutuhkan lebih banyak staf. Rasanya memang cukup masuk akal jika Anda menunggu sampai gereja selesai diperluas sebelum Anda mulai melakukan perekrutan, tetapi sebenarnya jauh lebih baik lagi jika Anda sudah merekrut staf baru yang akan Anda butuhkan sebelumnya.
    • Kondisi keuangan mungkin akan membatasi jumlah staf baru yang dapat Anda rekrut. Mulailah dengan mengisi posisi yang terasa paling krusial bagi perkembangan gereja Anda. Jika kondisi keuangan gereja mulai membaik, segeralah merekrut lebih banyak staf, meskipun proyeksi anggaran jangka panjang belum cukup tinggi.
  6. Carilah gereja besar yang sudah lebih maju di daerah Anda, meskipun gereja ini milik denominasi yang lain. Hadirlah dalam ibadah mereka dan bicaralah dengan pastor dan staf di gereja ini. [3]
    • Setelah Anda mengetahui apa yang dilakukan oleh gereja yang sudah berkembang di daerah Anda sehingga berhasil mengatasi kendala, Anda dapat menggunakan strategi yang sama untuk gereja Anda sendiri. Tidak perlu dan tidak harus melakukan cara yang persis sama, tetapi cobalah menggabungkan beberapa gagasan mereka ke dalam struktur gereja Anda sendiri.
  7. Mengembangkan gereja membutuhkan banyak biaya. Anda harus beriman bahwa Tuhan akan menyediakan dana yang dibutuhkan, tetapi Anda juga harus mampu menjadi pengawas sumber dana yang Anda terima dengan sebaik mungkin.
    • Jika tidak ada seorang pun dari staf gereja yang ahli dalam mengelola keuangan, Anda harus merekrut orang lagi. Idealnya Anda mempunyai pegawai keuangan penuh waktu, tetapi bisa juga Anda membuat kontrak untuk menggunakan jasa konsultan keuangan, jika cara ini akan lebih sesuai dengan anggaran dana gereja Anda.
  8. Selama periode perkembangan ini, setiap orang dimulai dari pastor sampai anggota yang paling baru mungkin akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan dari dengan perubahan yang sedang berlangsung. [4]
    • Pastor juga sering kali harus berjuang untuk menyesuaikan diri karena merasa kendali yang mereka miliki menjadi semakin kecil dan interaksi secara personal juga semakin berkurang.
    • Para anggota kongregasi mungkin akan merasa bahwa gereja mereka tidak lagi menjadi "rumah yang nyaman" bagi mereka dan bisa saja menentang perubahan yang sedang dilakukan.
    • Dengan semakin berkembangnya gereja, para pemimpin harus mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan yang akan terjadi. Para pemimpin ini juga harus berasal dari anggota kongregasi dan mampu memberikan semangat kepada anggota-anggota yang lainnya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menyusun Ulang Kepemimpinan Gereja

Unduh PDF
  1. [5] Seorang pastor harus dapat memimpin gereja selama mengalami perkembangan. Biasanya ini juga berarti bahwa seorang pastor harus dapat berkembang bersama gereja yang dipimpinnya dan harus mampu menyesuaikan diri agar memiliki pola pikir seorang pemimpin.
    • Pastor ini harus bisa menjalankan perannya sebagai pelayan sekaligus pemimpin. Sebagai pelayan, seorang pastor harus dapat merespons kebutuhan orang lain. Sebagai pemimpin, seorang pastor harus mampu mengambil inisiatif jika tidak mungkin untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan orang lain.
    • Pelajari tentang topik-topik yang terkait dengan perkembangan logistik gereja. Pelajari cara memenuhi kebutuhan gereja dalam hal pelayanan dan cara mengumpulkan uang. Lakukan riset manajemen waktu dan pelajari cara menyeimbangkan sumber-sumber yang ada.
    • Sediakan waktu untuk membaca topik-topik yang terkait dengan pelayanan seperti teologi, sejarah gereja, dan Alkitab. Buatlah komitmen untuk membaca dengan target tertentu, misalnya satu buku setiap satu atau dua bulan.
    • Pastor juga dapat memperoleh manfaat dengan menghadiri konferensi dan pertemuan dengan mentor dalam bidang kepemimpinan gereja.
  2. Di gereja kecil, pastor dapat mengelola bisnis gereja sambil tetap melayani setiap anggota kongregasi. Namun setelah gereja semakin berkembang, seorang pastor juga membutuhkan tim peduli pastor untuk membantu pelayanan jika sedang tidak bisa bertugas.
    • Kadang-kadang, Anda harus merekrut asisten untuk pastor agar dapat memenuhi kebutuhan pastoral dari gereja Anda secara formal.
    • Tim peduli pastor juga dapat terdiri atas pelayan dari kaum awam yang sudah mendapatkan pendidikan khusus. Orang awam di dalam kongregasi ini tidak boleh berkhotbah dan mengajar, tetapi mereka dapat membantu ibadah, mengunjungi orang sakit, dan memimpin grup-grup kecil. [6]
  3. Dewan pemimpin di gereja Anda harus dipersiapkan untuk mengelola organisasi yang lebih besar. Dewan gereja yang didukung oleh anggota-anggota yang memahami hal-hal mendetail tentang organisasi gereja kecil akan mampu berusaha untuk beradaptasi dengan kebutuhan dari gereja besar. [7]
    • Pada saat menerima orang-orang di dalam dewan, ingatlah bahwa mereka harus siap menghadapi anggaran yang lebih tinggi, sistem yang lebih besar, dan jumlah staf yang lebih banyak.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Melakukan Resturkturisasi Gereja

Unduh PDF
  1. Gereja yang berkembang adalah gereja yang sangat aktif, dan gereja yang sangat aktif biasanya menawarkan banyak sekali aktivitas dan grup-grup yang dapat melibatkan anggota dan jemaat.
    • Grup-grup ini tidak harus besar, dan bahkan tidak harus memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh gereja.
    • Anda perlu membentuk beberapa grup dengan kriteria yang berbeda agar dapat memenuhi kebutuhan apa pun. Bentuklah grup-grup yang berbeda berdasarkan usia, lingkungan, dan minat.
    • Organisasikan orang-orang yang ada di gereja berdasarkan kemampuan mereka. Kenali staf Anda, relawan, dan kongregasi Anda. Cari tahu apa saja keterampilan dan bakat yang dapat diberikan oleh setiap orang di gereja Anda, lalu kembangkan program yang terkait dengan kemampuan ini.
  2. Siapkan jenis pelayanan ibadah yang akan Anda butuhkan, bukan pelayanan yang Anda butuhkan saat ini. Akan lebih mudah menarik orang lebih banyak jika Anda sudah mempunyai jadwal pelayanan yang disiapkan untuk kebutuhan ini.
    • Cobalah membuat agar ibadah lebih bersemangat dan khotbah lebih menarik. Ciptakan suasana penuh suka cita bahwa Anda akan mempunyai gereja yang lebih besar.
    • Mintalah umpan balik atas pelayanan gereja. Carilah cara-cara untuk menilai pelayanan gereja melalui kacamata para tamu dan jemaat yang rutin beribadah, lalu sesuaikan pelayanan dengan kebutuhan jemaat.
  3. Program yang terfokus ke dalam untuk anggota kongregasi pada saat ini memang sangat penting, tetapi jika program ini hanya difokuskan bagi beberapa anggota komunitas, Anda tidak akan dapat menarik minat orang-orang baru untuk bergabung dalam komunitas.
    • Perluas jangkauan dengan mengajarkan evangelisasi dan menyampaikan kisah-kisah tentang cara mengundang orang ke gereja. Semua anggota staf dan kongregasi harus ditantang untuk mengundang teman-teman mereka.
  4. Pada saat seseorang mengusulkan ide baru yang dapat mendukung perkembangan gereja, pimpinan harus secara otomatis mulai memikirkan cara untuk mewujudkannya.
    • Tim kepemimpinan gereja yang langsung menganggap bahwa ide-ide baru tidak dapat diwujudkan tidak mempunyai visi, dan gereja tanpa visi akan sulit berkembang.
    • Tentu saja Anda harus mengevaluasi setiap ide baru dengan jujur. Orang-orang yang jelas-jelas tidak mau membantu harus diabaikan saja, tetapi mereka yang bersedia membantu tetapi mengalami kesulitan haruslah diperhatikan.
  5. Beberapa gereja ada yang merencanakan beberapa kegiatan besar selama setahun untuk menciptakan minat komunitas. Cara ini bisa memberikan hasil yang positif, tetapi sering kali tidak maksimal.
    • Jemaat biasanya akan datang selama beberapa minggu setelah kegiatan. Namun dengan berjalannya waktu, pengunjung dan jemaat baru akan tidak tertarik lagi dan tidak mau datang lagi, sehingga jumlah jemaat akan kembali turun.
    • Kegiatan besar di gereja biasanya berhasil untuk mengatasi kendala perkembangan hanya jika dilakukan dengan cara yang dapat mempertahankan minat para jemaat setelah mereka tertarik untuk datang secara bersamaan pada waktu awal.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 19.664 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan