Unduh PDF
Unduh PDF
Menjadi orang yang terbuang secara sosial adalah hal yang sulit, terutama bagi anak-anak dan remaja. Banyak orang pernah merasa "terbuang dari lingkungannya"; bahkan faktanya, pengalaman mereka yang terbuang telah diangkat menjadi film dan buku sukses. Menjadi terasing bukanlah kesalahan Anda. Ketahuilah bahwa saat-saat tersebut akan berlalu dan bertambah baik. Sembari menunggu, ada hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk beradaptasi dengannya.
Langkah
-
Percayalah pada orang tercinta. Meski sulit, carilah seorang pendukung dalam kehidupan yang juga mampu mendengarkan dengan baik, misalnya orang tua, guru favorit, atau orang-orang terkasih lainnya. Saat orang muda merasa tersakiti karena hubungan dengan teman-temannya, ia harus mencari dukungan orang dewasa. [1] X Teliti sumber
- Bicarakan tentang perasaan Anda saat terasing.
- Merasa sedang didengar dan dipahami dapat membantu untuk membuat Anda merasa lebih baik. [2] X Teliti sumber
- Berbicara kepada orang dewasa juga akan menyampaikan pesan kepada diri bahwa Anda tidak sendirian.
-
Temukan lebih banyak cara untuk bersosialisasi. [3] X Teliti sumber Tebarkan jaring lebar saat mencari persahabatan. Biasanya, saat seseorang terasing di suatu tempat, seperti sekolah, ia mungkin akan diterima di tempat lain, misalnya dalam regu olahraga. [4] X Teliti sumber Menempatkan diri dalam beberapa situasi sosial akan meningkatkan peluang untuk bertemu teman baru.
- Melakukan beberapa aktivitas ekstrakurikuler yang Anda suka akan menghasilkan lebih banyak peluang berteman. Anda bahkan mungkin lebih mudah melakukannya karena dapat menemukan anak-anak lain yang akan berbagi ketertarikan.
- Berfokuslah pada hal-hal yang Anda senangi. [5] X Teliti sumber Bergabunglah dengan tim olahraga, mendaftarlah untuk latihan teater, bergabunglah dengan kelas seni, ikuti kamp liburan, atau temukan aktivitas lain yang benar-benar membuat Anda tertarik. Kemudian, berfokuslah untuk bersenang-senang dan mengembangkan ketertarikan alih-alih hanya berteman. [6] X Teliti sumber
- Tingkatkan keberhargaan diri. Melalui partisipasi dalam aktivitas-aktivitas ekstrakurikuler yang disukai, Anda akan mengembangkan hasrat dan rasa berguna. Melakukan sesuatu yang Anda nikmati dan pada akhirnya akan Anda kuasai akan meningkatkan rasa keberhargaan diri. Orang-orang dengan rasa keberhargaan diri yang sehat akan terlihat menarik bagi sesama, jadi belajarlah menghormati diri untuk membantu membina hubungan dengan teman baru. [7] X Teliti sumber
- Pertimbangkan menemukan teman secara daring. Mencari orang-orang dari kelompok usia yang sama dan berbagi ketertarikan jauh lebih mudah di zaman sekarang daripada sebelumnya. Cari halaman-halaman situs web dan klub-klub yang dikhususkan untuk ketertarikan diri. Pastikan saja Anda menggunakan internet secara bertanggung jawab dan dengan pengawasan orang tua.
-
Mulailah dari hal-hal kecil. Berfokuslah membina hubungan dengan seorang teman baru pada awalnya. Memiliki hanya seorang teman dekat terbukti dapat memperkuat hubungan seorang anak dengan sekolahnya dan mengembangkan rasa keberhargaan dirinya. [8] X Teliti sumber Kualitas persahabatan lebih penting daripada jumlah teman yang dimiliki seseorang. Seorang teman yang tepat lebih baik daripada sepuluh kenalan yang biasa-biasa saja.
- Setelah bertemu seseorang yang Anda inginkan menjadi teman, mulailah bercakap-cakap dengannya. [9] X Teliti sumber Ajukan pertanyaan mengenai diri atau ketertarikannya, atau bicarakan aktivitas yang sama-sama Anda sukai.
- Setelah berbicara kepada calon teman sehingga kalian menjadi kenalan yang saling bersikap ramah. Undang ia untuk melakukan sesuatu bersama. Hal ini mungkin terlihat menakutkan pada awalnya, tetapi merupakan satu-satunya cara membuat kenalan biasa menjadi seorang teman. [10] X Teliti sumber
- Dapatkan informasi kontaknya agar Anda bisa menindaklanjuti rencana setelah mengundangnya pergi bersama. [11] X Teliti sumber
- Terima undangan yang Anda dapatkan dari calon teman. [12] X Teliti sumber
- Teruskan membuat rencana dan bepergian untuk mengembangkan hubungan. [13] X Teliti sumber
-
Sadarilah bahwa akhir sebuah persahabatan bukanlah sebuah kegagalan. Hubungan terus berubah di sepanjang usia seseorang. [14] X Teliti sumber kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle# Jika sebuah persahabatan berakhir, terutama di masa kanak-kanak atau tahun remaja, hal tersebut merupakan bagian hidup yang menyedihkan tetapi tidak bisa dihindari. Ini bukanlah sebuah kegagalan. Terimalah bahwa beberapa teman akan meninggalkan kehidupan, tetapi dengan demikian, Anda punya peluang untuk menemui teman-teman baru. [15] X Teliti sumber
-
Tetaplah bersikap sopan dan terhormat. Meski persahabatan memang dapat berakhir, cara Anda mengakhirinya adalah hal yang penting. Metode Anda saat bersikap terhadap orang-orang yang buka teman tetapi tetap mengakui Anda juga penting. Jadilah pihak yang lebih dewasa. [16] X Teliti sumber
- Ikuti prinsip ini: ciptakan jarak dengan elegan. Tidak peduli apa yang dilakukan mantan teman-teman, atau seberapa dingin serta eksklusifnya mereka, hindari marah. [17] X Teliti sumber
- Jangan jelek-jelekkan bekas teman kepada orang lain atau secara daring. [18] X Teliti sumber Ini hanya akan membuat Anda terlihat kejam dan mungkin menakuti calon teman-teman baru.
- Faktanya, jangan habiskan terlalu banyak energi dalam hubungan yang rusak atau bagi orang-orang yang telah mengasingkan Anda. Lanjutkan hidup dan ubah fokus ke semua hal yang terjadi dengan benar dalam kehidupan, misalnya persahabatan serta aktivitas baru yang membantu Anda merasa lebih baik akan diri sendiri. [19] X Teliti sumber
-
Tolak obsesi perilaku FOMO ( fear of missing out /takut terasing) secara daring. Menghabiskan banyak waktu di media sosial, terus menerus membaca pembaruan orang lain dan terobsesi tentang semua hal-hal menyenangkan yang mereka lakukan tanpa Anda, dapat menyebabkan rasa FOMO yang tidak sehat. [20] X Teliti sumber
- Sadarilah bahwa orang-orang cenderung membesar-besarkan apa yang mereka rasakan saat menuliskan sesuatu di dunia daring. Mereka mungkin tidak sebahagia pengakuannya. Bahkan jika ya, kebahagiaan mereka tidak berarti Anda juga tidak bisa bersenang-senang.
- Sadarilah bahwa "suka" dan "teman" virtual bukanlah hal yang sama dengan persahabatan sejati. Anda bisa jauh lebih bahagia dengan beberapa teman baik di kehidupan nyata daripada seseorang yang memiliki ribuan pengikut daring.
- Putuskan hubungan tidak sehat pada media sosial hingga Anda merasa lebih baik. [21] X Teliti sumber Jangan lihat akun media sosial teman-teman Anda selama beberapa saat. Alih-alih, gunakan waktu yang biasanya akan Anda habiskan secara daring untuk mencoba aktivitas-aktivitas baru, berfokus pada ketertarikan pribadi, dan bertemu teman-teman baru dalam kehidupan nyata.
- Berhati-hatilah tentang apa yang Anda tuliskan secara daring. [22] X Teliti sumber Apa pun yang Anda tuliskan di Internet akan bertahan selamanya. Hindari keinginan menuliskan hal-hal tidak ramah tentang orang-orang yang menggangu Anda. Sekali lagi, jadilah orang yang lebih baik, dan berfokuslah pada ketertarikan serta kelompok-kelompok sosial potensial baru alih-alih mereka yang mengasingkan Anda.
-
Jangan sikapi segala sesuatu secara pribadi. [23] X Teliti sumber Orang-orang biasanya sangat berfokus pada masalah dan kehidupan mereka, terutama di masa remaja, sehingga tidak berfokus pada sesamanya.
- Orang-orang yang mengabaikan Anda mungkin tidak sadar bahwa mereka membuat Anda merasa seperti seseorang yang terasing secara sosial.
- Bahkan jika seseorang bertindak kejam dengan aktif, jangan berasumsi bahwa ia bermaksud jahat. Terkadang, tidak diundang mengikuti suatu acara terjadi hanya sebagai bentuk kepikunan.
- Mungin, orang yang Anda kira mengabaikan Anda secara sengaja sesungguhnya tidak mengira Anda akan tertarik berteman dengannya. Kecuali ia sering bertindak kejam secara aktif, pertimbangkan bersikap ramah terhadapnya. Mungkin ia akan menjadi teman Anda.
- Segala hal akan bertambah baik. Kebanyakan keterasingan sosial terjadi di masa remaja, dan sering kali menghilang di akhir usia SMA. Kehidupan akan bertambah baik, dan Anda tidak akan selalu menjadi pihak yang dilupakan. Tetaplah bersikap positif dan sadari bahwa Anda tidak sendirian.
-
Bersikaplah jujur kepada diri sendiri. Jangan biarkan apa yang "populer" memutus hasrat diri dan mencegah Anda menjadi unik serta menakjubkan.
- Teman-teman sejati akan menghargai kemerdekaan diri serta kepribadian Anda yang unik. [24] X Teliti sumber kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle#
- Jangan biarkan hasrat berteman melebihi pengetahuan akan benar dan salah. Jangan lakukan apa pun yang tidak membuat Anda nyaman, hanya agar orang lain menyukai Anda. [25] X Teliti sumber kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle#
- Berbicaralah saat teman-teman melakukan sesuatu yang salah. [26] X Teliti sumber kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle#
-
Jadilah teman yang baik. Orang-orang yang populer secara sejati dan bertahan lama adalah mereka yang dapat menjadi teman baik, bagi satu atau bahkan seratus teman sekali pun.
- Menjadi teman yang baik berarti bersikap penuh rasa hormat, adil, tertarik, dapat dipercaya, jujur, peduli, serta ramah. [27] X Teliti sumber kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle#
- Jadi, jika Anda ingin berteman, jadilah jenis teman yang Anda ingin miliki. [28] X Teliti sumber kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle# Menjadi teman baik akan membantu untuk mempertahankan teman-teman saat ini dan menarik teman baru.
Iklan
-
Identifikasi perundungan. Perundungan terjadi bukan hanya karena masalah diasingkan dari kelompok atau ledekan kecil. Perundungan merupakan masalah serius. Perundungan mencakup gangguan yang menyakiti, tidak ramah, dan terus menerus terjadi. [29] X Teliti sumber
- Perundungan juga merupakan penyiksaan yang disengaja dan dapat berupa gangguan fisik, verbal, atau psikologis. Rangkaiannya dapat berupa memukul, menampar, memaki, mengancam, serta mengintimidasi untuk mengambil uang atau kepemilikan orang lain, misalnya uang saku atau sepatu. [30] X Teliti sumber
- Beberapa anak akan merundung dengan mengasinngkan orang lain serta menyebarkan gosip tentangnya. [31] X Teliti sumber
- Perundungan termasuk menggunakan media sosial atau layanan perpesanan elektronik untuk meledek/menyakiti perasaan orang lain. [32] X Teliti sumber Perundungan siber semakin sering terjadi akhir-akhir ini.
-
Pelajari mengapa perundungan dapat terjadi. Alasannya ada banyak. Terkadang, perundung mengganggu orang lain karena ia perlu memanfaatkan korban untuk membuatnya merasa lebih penting, populer, atau berkuasa. [33] X Teliti sumber Di lain waktu, perundung mengganggu sesama karena ia berasal dari keluarga yang saling memaki atau bahkan menggunakan kekerasan. [34] X Teliti sumber Perundung juga mungkin mempelajari perilakunya dari budaya populer, sehingga ia menganggap apa yang ia lakukan sebagai hal normal atau "keren". Beberapa acara realita di TV serta situs internet mempromosikan tindakan yang kejam. [35] X Teliti sumber
-
Beri tahukan kepada orang dewasa. Perundungan bukanlah sesuatu yang harus dihadapi sendirian. Jika Anda diganggu, beri tahukan kepada seseorang. Kebanyakan sekolah serta komunitas memiliki kebijakan antiperundungan. Melaporkan kepada orang dewasa dapat membuatnya membantu Anda dalam mengikuti prosedur demi menghentikan perundungan. Orang tua, guru, pelatih, kepala sekolah, penjaga kantin, atau orang dewasa lainnya bisa menolong Anda. [36] X Teliti sumber You are not alone.
-
Sandarkan diri pada orang yang Anda cintai. Meski sulit, carilah seseorang dalam kehidupan yang dapat menjadi pendengar yang baik, misalnya orang tua, guru favorit, atau orang lain yang Anda sayangi. Ketika anak muda merasa sakit hati karena hubungan mereka dengan teman-temannya, mereka harus mencari dukungan dari orang dewasa yang suportif. [37] X Teliti sumber
- Bicarakan tentang perasaan Anda saat dirundung. [38] X Teliti sumber
- Merasa bahwa Anda sedang didengar dan dipahami dapat meningkatkan suasana hati. [39] X Teliti sumber
- Berbicara kepada orang dewasa juga akan menyadarkan bahwa Anda tidak sendirian. Selain itu, tekanan emosional Anda akan berkurang. [40] X Teliti sumber
-
Cari tempat berlindung. Identifikasi terlebih dahulu lima orang dewasa yang bisa Anda kunjungi saat dirundung. Kemudian, carilah tempat yang aman untuk berlindung, misalnya gereja, pusat kegiatan masyarakat, rumah, dll. [41] X Teliti sumber
-
Hindari sang perundung dan gunakan sistem pertemanan. Menjauhi si pengganggu dan berusaha agar tidak sendirian merupakan solusi jangka pendek yang efektif. Jangan kunjungi tempat-tempat yang biasanya didatangi oleh perundung, dan cobalah tidak sendirian saat ia hadir. Berkelompoklah dengan teman di bus, koridor sekolah, waktu istirahat, atau di mana pun sang perundung berada. Bersama-sama akan menghasilkan keamanan. [42] X Teliti sumber
-
Tetaplah tenang. Perundung akan terus mengganggu saat ia berhasil memicu reaksi dari targetnya. Tetaplah tenang saat Anda dirundung. Jangan merespons dengan berkelahi atau merundung balik. Ini bisa membuat situasinya bertambah buruk dan melibatkan kekerasan, masalah, serta cedera pada seseorang. [43] X Teliti sumber
- Jika Anda menangis atau marah, perundung akan merasa lebih kuat. [44] X Teliti sumber
- Berlatihlah agar tidak bereaksi. Anda harus banyak berlatih, tetapi pastikan Anda tetap mempelajari cara agar tetap tenang pada situasi yang tidak menyenangkan. Tidak bereaksi akan membuat sang perundung pada akhirnya meninggalkan Anda. [45] X Teliti sumber
- Tenangkan diri dengan menghitung hingga 10 atau menarik napas dalam-dalam. Terkadang, hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah memasang "ekspresi datar" hingga bebas dari bahaya. [46] X Teliti sumber
- Tersenyum atau tertawa pada perundung hanya akan memprovokasinya, jadi cobalah mempertahankan ekspresi netral yang tenang. [47] X Teliti sumber
-
Tetapkan batasan-batasan yang jelas. Beri tahukan kepada perundung bahwa perilakunya tidak pantas. Ucapkan sesuatu seperti, “Aku tidak suka apa yang kamu lakukan. Kamu harus berhenti” atau “Kamu sedang merundung dan apa yang kamu lakukan itu tidak benar”. [48] X Teliti sumber
-
Menjauhlah. Beri tahukan perundung dengan tegas agar ia berhenti. Latihlah cara-cara mengabaikan komentar yang menyakitkan, misalnya dengan berpura-pura Anda sedang mengirimkan pesan pada telepon seluler. Dengan mengabaikan, Anda sedang menunjukkan sinyal bahwa Anda tidak peduli akan apa yang ia katakan. Pada akhirnya, perundung mungkin akan bosan dan meninggalkan Anda. [49] X Teliti sumber
-
Kabari otoritas. Jika perundung menyerang atau menyakiti Anda secara fisik, hubungi orang dewasa dan otoritas. Prundungan fisik dianggap sebagai penyerangan dan merupakan tindakan ilegal. Melaporkan kepada seseorang akan memastikan perundung dihukum dan tidak dapat menyakiti orang lain.
-
Pulihkan rasa percaya diri Anda. Dirundung dapat melukai rasa keberhargaan diri. Sadarilah bahwa tidak ada yang salah dengan diri Anda; masalah sesungguhnya justru ada pada si perundung.
- Luangkan waktu dengan teman-teman yang membuat Anda merasa nyaman terhadap diri sendiri. [50] X Teliti sumber
- Berpartisipasilah dalam klub, olahraga, atau aktivitas lain yang Anda senangi, untuk mengembangkan rasa kepercayaan diri, menjauhi perasaan negatif, serta membantu membangun persahabatan yang positif. [51] X Teliti sumber
- Berfokuslah pada hal-hal baik di dalam kehidupan, dan bicarakan tentangnya kepada seseorang. [52] X Teliti sumber
Iklan
-
Laporkan kepada orang dewasa. Jika Anda dirundung atau merasa tidak bahagia dalam cara apa pun karena diasingkan secara sosial, beri tahukan kepada orang dewasa yang tepercaya. Anda akan terbantu dengan mencurahkan perasaan. Selain itu, ia mungkin juga tahu cara untuk membantu, yaitu dengan menolong Anda membicarakan perasaan dan/atau menghentikan si perundung. [53] X Teliti sumber
-
Pertimbangkan mengikuti program-program pelatihan kemampuan sosial. [54] X Teliti sumber Jika Anda kesulitan memahami petunjuk-petunjuk sosial, berteman, mengatasi konflik, atau menguasai kemampuan sosial lainnya, minta orang tua untuk mengikutkan Anda ke dalam program yang mengajarkan keahlian sosial. [55] X Teliti sumber
-
Cari terapi. Jika Anda tertekan, merasa cemas, kesulitan belajar, susah tidur, atau sering sedih dan tidak bahagia, atau bahkan merasa ingin menyakiti diri sendiri/orang lain, berbicaralah kepada orang dewasa dan segeralah meminta terapi psikologis/konseling. Mengatasi depresi dan perundungan tidak boleh dilakukan sendirian.Iklan
-
Pelajari mengapa tersingkirkan secara sosial dapat menyakitkan. Manusia pada dasarnya adalah spesies yang sosial. Faktor terbesar dari kesuksesan kita adalah kemampuan yang telah berkembang dalam bekerja sama serta berinteraksi satu sama lain. Dari sudut pandang evolusi, penolakan interpersonal serta pengasingan secara sosial merupakan pengalaman yang negatif bagi orang-orang. [56] X Teliti sumber
-
Pelajari mengapa keterasingan sosial dapat terjadi. Ada banyak alasan yang membuat orang mengasingkan atau melupakan sesamanya, jadi bertanyalah kepada diri sendiri. Hal ini bukanlah kesalahan Anda, namun, Anda tetap akan terbantu memahami cara berpikir orang lain untuk belajar berteman. Ada 4 kelompok utama yang biasanya dilupakan: [57] X Teliti sumber
- Mereka yang mengacaukan kegiatan kelompok. Berdasarkan evolusi, kelompok hanya akan menerima orang-orang yang bisa membawa nilai baru. Mereka yang mengganggu aktivitas grup akan diasingkan. Terkadang, orang-orang juga diabaikan karena sulit ditoleransi. Di lain waktu, mereka mungkin saja dilupakan hanya karena berbeda. Manusia biasanya takut terhadap apa yang tidak mereka pahami. Ini hal yang natural. [58] X Teliti sumber The group has to learn to see this difference positively.
- Mereka yang membahayakan grup. Masyarakat biasanya mengasingkan orang-orang yang agresif, membahayakan nilai-nilai inti dalam kelompok, tidak bisa dipercaya, dll., sebagai cara untuk melindungi grupnya. [59] X Teliti sumber
- Mereka yang tidak membawa keuntungan spesifik bagi grup. Terkadang, sebuah kelompok mungkin merasa bahwa anggotanya sudah cukup banyak, jadi mereka tidak ingin menambah. Jika seperti ini, ketahuilah bahwa sifatnya tidak pribadi; hanya saja, grup tersebut memang tidak tertarik mengembangkan jumlah anggotanya. [60] X Teliti sumber
- Mereka yang menimbulkan rasa cemburu. Jika Anda memiliki kualitas diri yang tidak dipunyai orang lain, seperti kecerdasan, kemampuan atletis, kecantikan, talenta bermusik, kepercayaan diri, atau sifat positif lainnya, kehadiran Anda mungkin mengingatkan orang lain mengenai apa yang tidak mereka miliki. Hal ini dapat menyebabkan rasa benci. Masalahnya ada pada diri mereka, bukan Anda. [61] X Teliti sumber
-
Sadarilah bahwa pengasingan secara sosial bisa berbahaya. Diabaikan secara sosial berhubungan dengan depresi, rasa cemas, penyalahgunaan zat, kesepian, performa akademis yang buruk, tindakan bunuh diri, dan bahkan pembunuhan massal. [62] X Teliti sumber Keterasingan sosial juga dapat mengubah fungsi otak dan menghasilkan keputusan yang buruk. [63] X Teliti sumber
-
Ketahuilah bahwa pengasingan sosial juga dapat menguntungkan. Sebuah studi menunjukkan bahwa pengasingan sosial terkadang bisa menjadi hal yang positif. [64] X Teliti sumber
- Pengasingan sosial bagi orang-orang yang mandiri serta bangga akan keunikan dirinya, dapat memvalidasi perasaan bahwa mereka memang tidak seperti orang lain. Dalam kasus seperti ini, keterasingan sosial dapat membantu memicu kreativitas bagi mereka yang independen. [65] X Teliti sumber
- Menjadi bagian dari sebuah kelompok tidaklah selalu menyenangkan. Kelompok bisa sangat menuntut dan mungkin mencoba mengontrol penampilan, perilaku, gaya berpakaian, serta tindakan para anggotanya. [66] X Teliti sumber kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle# Sebaliknya, tidak menjadi anggota kelompok tertentu dapat membantu Anda agar tetap jujur ke diri sendiri, serta mengembangkan persahabatan sejati yang tidak membatasi kreativitas atau individualitas diri.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle#
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle#
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://www.illawarramercury.com.au/story/1565518/helping-kids-cope-with-the-rejection-of-social-exclusion/
- ↑ http://www.succeedsocially.com/sociallife
- ↑ http://www.succeedsocially.com/sociallife
- ↑ http://www.succeedsocially.com/sociallife
- ↑ http://www.succeedsocially.com/sociallife
- ↑ http://www.succeedsocially.com/sociallife
- ↑ kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle#
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle#
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle#
- ↑ kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle#
- ↑ kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle#
- ↑ kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle#
- ↑ kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://www.illawarramercury.com.au/story/1565518/helping-kids-cope-with-the-rejection-of-social-exclusion/
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://www.illawarramercury.com.au/story/1565518/helping-kids-cope-with-the-rejection-of-social-exclusion/
- ↑ http://www.illawarramercury.com.au/story/1565518/helping-kids-cope-with-the-rejection-of-social-exclusion/
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://www.illawarramercury.com.au/story/1565518/helping-kids-cope-with-the-rejection-of-social-exclusion/
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://kidshealth.org/parent/emotions/feelings/bullies.html#
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/signe-whitson/what-parents-can-do-when-_b_6018308.html
- ↑ http://www.illawarramercury.com.au/story/1565518/helping-kids-cope-with-the-rejection-of-social-exclusion/
- ↑ http://childpsychologist.com.au/service/workshops-details/the-best-of-friends/
- ↑ http://www3.psych.purdue.edu/~willia55/.../FinalProgram.doc
- ↑ http://www.saywhydoi.com/shunning-and-social-rejection-why-am-i-a-social-outcast/
- ↑ http://www.saywhydoi.com/shunning-and-social-rejection-why-am-i-a-social-outcast/
- ↑ http://www.saywhydoi.com/shunning-and-social-rejection-why-am-i-a-social-outcast/
- ↑ http://www.saywhydoi.com/shunning-and-social-rejection-why-am-i-a-social-outcast/
- ↑ http://www.saywhydoi.com/shunning-and-social-rejection-why-am-i-a-social-outcast/
- ↑ http://www3.psych.purdue.edu/~willia55/.../FinalProgram.doc
- ↑ http://www.sciencedaily.com/releases/2006/11/061108154256.htm
- ↑ http://adigaskell.org/2012/09/15/when-being-an-outcast-can-be-a-positive-thing/
- ↑ http://adigaskell.org/2012/09/15/when-being-an-outcast-can-be-a-positive-thing/
- ↑ kidshealth.org/teen/your_mind/problems/cliques.html?tracking=T_RelatedArticle#
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 18.704 kali.
Iklan