Unduh PDF
Unduh PDF
Obsesi dapat menghancurkan hubungan. Keinginan untuk terus bersama pasangan 24 jam setiap hari, atau tidak membiarkan pasangan “menghilang” sejenak dari pandangan atau pikiran Anda dapat menjadi hal yang benar-benar membunuh rasa cinta yang ada. Ironisnya, obsesi seperti itu membuat Anda kehilangan hubungan atas sosok yang Anda obsesikan. Pelajari cara untuk mengatasi tantangan obsesif tersebut dan mencari cinta yang nyata dan murni.
Langkah
-
Kenali bahaya yang dipicu oleh obsesi terhadap orang lain. Obsesi mencegah perkembangan pribadi dan individuasi. Anda tidak bisa mendapatkan semua hal yang dibutuhkan dalam hidup dari orang lain. Jika memaksakan diri untuk melakukannya, Anda hanya menyiksa orang lain dan akan merasakan ketergantungan dan ketidakberdayaan. Keduanya merupakan dampak negatif yang dirasakan, baik oleh Anda maupun orang lain. [1] X Teliti sumber
-
Carilah cinta yang murni. Anda mencintai seseorang karena diri Anda sendiri, bukan orang lain. Orang lain tidak bisa memenuhi hal-hal yang tidak Anda miliki; hanya Anda sendiri yang bisa memenuhinya. Jatuh cinta merupakan pilihan, bukan sesuatu yang dilemparkan kepada Anda sebagai semacam “penyelamatan”. Cinta bukanlah alasan atau pengalih perhatian dari tantangan yang Anda hadapi dalam hidup. Cinta juga bukan “tempat persembunyian” dari proses pendewasaan diri dan pencarian jalan hidup. [2] X Teliti sumber
-
Ingatlah bahwa obsesi dapat menutup berbagai kemungkinan yang ada. Ketika Anda terobsesi terhadap orang lain, ada kemungkinan Anda tidak bisa melihat batasan-batasan dan puncak hubungan yang dijalani. Sementara itu, seseorang yang sebenarnya lebih cocok untuk Anda bisa saja berlalu ketika Anda masih terpaku dengan obsesi terhadap hubungan yang bertepuk sebelah tangan. Dengan tidak terobsesi terhadap siapa pun dalam hidup, Anda membebaskan diri untuk mengetahui bahwa hubungan yang dijalani sudah tepat. Jika tidak, Anda bisa mulai melepaskan diri dari hubungan tersebut dan mencari hubungan yang lebih sehat.
-
Ingatlah bahwa pemilihan waktu adalah hal yang penting dan setiap orang tidaklah sama. Pasangan Anda mungkin memiliki prioritas-prioritas hidup yang tidak Anda pahami. Obsesi dan harapan bahwa kehadiran Anda saja sudah cukup untuk mengubah prioritas-prioritas tersebut justru mencerminkan ketidakpahaman Anda dan menunjukkan bahwa Anda perlu melihat realita yang ada. Seseorang yang mengubah rencana hidupnya karena ada orang lain yang terlalu mendorong atau memaksanya pada akhirnya akan benar-benar merasa kesal terhadap orang tersebut. Saat ini, kekesalan tersebut mungkin belum ditunjukkan, tetapi pada akhirnya ia akan mencerminkan kekesalannya. Hal ini sering terjadi ketika Anda benar-benar merasa bahwa jika Anda kehilangannya, Anda akan kehilangan bagian dari diri sendiri. [3] X Teliti sumber Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda bersikap secara bijak terhadap berbagai kemungkinan yang ada sejak awal daripada sekadar berfantasi, membujuk dan memaksa seseorang agar mau mencintai Anda.
-
Cobalah untuk bersikap lebih tenang. Jika Anda merasa bahwa seseorang adalah sosok yang tepat untuk Anda, ingatkan diri sendiri bahwa ia mungkin memiliki pandangan yang berbeda dengan Anda terkait hubungan yang dijalani. Daripada mendorong agar segala sesuatu berjalan lebih cepat, tenanglah dan jadilah diri sendiri. Sesuaikan langkah Anda. Tidak semua orang jatuh cinta dalam “kecepatan” yang sama dan jika Anda mau bersikap lebih tenang, Anda akan merasa lebih baik dan (siapa tahu) orang tersebut mau menjalin komitmen yang lebih serius dengan Anda.Iklan
-
Akui bahwa Anda memiliki obsesi. Dengan mengakuinya, Anda bisa memberikan ruang untuk mengatasinya. Anda akan kesulitan untuk mengatasinya hingga Anda mau mengakui bahwa obsesi yang dirasakan merupakan sebuah masalah.
-
Cintai diri sendiri terlebih dahulu . [4] X Teliti sumber Jangan salah memahami rasa cinta pada diri sendiri dengan keasyikan terhadap diri sendiri karena keduanya tidak berkaitan. Rasa cinta kepada diri sendiri mencakup penghormatan dan dukungan terhadap harga diri, pengenalan dan pemupukan bakat, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Adanya kesadaran akan tujuan hidup yang sesuai dengan jati diri juga membantu Anda mencintai diri sendiri, meskipun memang sebagian orang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengenali jati dirinya.
- Sebaliknya, keasyikan terhadap diri sendiri berkaitan dengan penempatan kebutuhan dan keinginan pribadi di atas kebutuhan atau keinginan orang lain. Orang-orang seperti itu biasanya berusaha mati-matian untuk mendapatkan penerimaan dari orang lain dan sering kali tidak memiliki pandangan atau pendapat yang baik mengenai dirinya sendiri. [5] X Teliti sumber
-
Ingatkan orang-orang yang Anda sayangi bahwa Anda masih berusaha mencari jati diri. Semakin bingung Anda dengan jati diri sendiri, semakin besar “beban” Anda untuk tidak terobsesi terhadap orang lain dan menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan terkait pencarian jati diri Anda yang masih berlangsung. [6] X Teliti sumber Hal ini tidak sama dengan ketidakmauan untuk berkomitment; ketidakmauan tersebut justru merupakan bentuk “persembunyian” dari realita. Hal ini berkaitan bagaimana Anda memberi tahu orang lain bahwa Anda masih mencari jati diri. Anda juga perlu memberi tahu orang lain bahwa terkadang Anda merasa bingung dan memintanya memberi tahu jika Anda mulai mengaburkan batasan-batasan hubungan dengan bergantung terlalu banyak pada dukungan, cinta dan perhatiannya, dan bukan mencoba bersikap mandiri. Kejujuran dapat membuat Anda berdua melalui berbagai tantangan dengan penuh kesadaran.
-
Dedikasikan diri untuk melakukan aktivitas, harapan dan tujuan yang sesuai dengan jati diri. Salah satu tanda-tanda pasangan obsesif adalah ia meninggalkan semua hal dan hanya melakukan apa yang pasangannya lakukan, hanya mencintai apa yang pasangannya cintai dan hanya berfokus kepada apa yang difokuskan oleh pasangannya. [7] X Teliti sumber Hal seperti itu terkadang bisa dialami ketika pertama kali jatuh cinta, tetapi jangan sampai hal tersebut berkepanjangan sampai membuat Anda mengubah semua hal-hal yang diminati dengan hal-hal yang pasangan Anda minati. Cobalah seimbangkan antara partisipasi Anda dalam hal-hal yang diminati pasangan sebagai bentuk keingintahuan, cinta, dan keramahtamahan dengan hal-hal yang Anda minati dalam hidup.
- Tetap lakukan kegiatan hobi dan olahraga yang diminati seperti biasanya. Sesekali tanyakan pasangan Anda untu melihat atau mengikuti apa yang Anda lakukan, tetapi jangan mengharapkannya untuk selalu mengikuti apa yang Anda minati.
- Lakukan hal-hal baru sembari Anda tetap berkembang. Jangan tahan kedewasaan Anda hanya karena Anda takut ia tidak senang ketika Anda berubah atau mempelajari hal-hal baru. Pasangan yang merasa atau berpikir seperti itu bukanlah pasangan yang “sehat”; setiap orang berkembang dan berubah seiring berjalannya waktu sehingga perubahan atau perkembangan tentunya akan terjadi. [8] X Teliti sumber
- Tetap jalani hal-hal yang Anda minati. Hubungan Anda merupakan salah satu gairah yang Anda miliki dalam hidup, bukan pengganti mutlak semua kebahagiaan dalam hidup yang bisa Anda dapatkan dari hal-hal lain.
-
Tetap temui teman-teman, keluarga dan anggota komunitas lainnya. [9] X Teliti sumber Jangan membuat alasan bahwa pasangan Anda adalah segalanya sehingga Anda harus selalu bersamanya, sampai Anda meninggalkan orang lain dalam hidup Anda. Meskipun beberapa bulan pertama dalam hubungan baru dipenuhi dengan kebersamaan antara Anda dan pasangan saja, hal tersebut tidak baik jika tetap berlanjut untuk jangka waktu yang lama. Usahakan Anda bisa kembali berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman-teman dan anggota keluarga yang selama ini tidak banyak Anda hubungi atau temui, dan kembali lakukan aktivitas-aktivitas di komunitas yang Anda ikuti. Bahkan, akan lebih baik jika sejak awal hubungan, Anda tidak kehilangan komunikasi dengan siapa pun. Pasangan yang baik akan melihat komitmen Anda kepada orang lain sebagai bagian dari diri Anda dan menghormatinya.
- Jika pasangan menuntut Anda untuk tidak menemui orang lain dan tidak melakukan hal-hal lain selain meluangkan waktu bersamanya saja, Anda harus sangat waspada. Hal tersebut merupakan tanda bahwa ia ingin mengendalikan dan bisa memanipulasi Anda agar terobsesi terhadapnya, serta tidak membiarkan orang lain masuk ke dalam kehidupan Anda. Pada akhirnya, Anda mungkin meyakinkan diri bahwa Anda sendiri yang membuat keputusan tersebut. Padahal, sebenarnya Anda sudah dimanipulasi olehnya. [10] X Teliti sumber
-
Cobalah untuk lebih menikmati hubungan yang ada. Obsesi menghancurkan kesenangan dalam hubungan dan membuat segalanya menjadi “beban” sehingga Anda akan selalu mencemaskan setiap ucapan dan tindakan, dan merasa cemburu dengan apa pun dan siapa pun yang menjauhkan pasangan dari Anda. [11] X Teliti sumber Orang tersebut mungkin merupakan cinta sejati Anda (atau mungkin juga tidak). Sadarilah bahwa “cinta sejati” adalah semacam gambaran ideal yang membuat Anda terobsesi untuk mendapatkannya. Jika Anda berdua menjadi pasangan yang serasi dan menjalani hubungan yang bahagia, hal tersebut terjadi karena Anda berdua menikmati keberadaan satu sama lain, mudah meluangkan waktu bersama dan tidak mudah putus ketika terpisah. Jika hubungan yang dijalani tidak berhasil, obsesi Anda tidak akan pernah bisa menyatukan pasangan yang tidak cocok.
-
Pastikan kiriman-kiriman di media sosial Anda tetap singkat dan menyenangkan. Jangan memenuhi linimasa atau dindingnya dengan berbagai kiriman atau menelusuri umpan media sosialnya terlalu jauh. Selain itu, jangan unggah kiriman menyebalkan atau rengekan tentang keberadaan pasangan, siapa saja yang berinteraksi dengannya di internet atau luka batin yang Anda rasakan. Apa pun yang Anda tikkan dan kirimkan akan ditampilkan, dan semakin Anda menunjukkan obsesi terhadapnya di internet, akan lebih cepat bagi pasangan Anda DAN orang lain untuk memahami bahwa Anda memiliki masalah batasan pribadi yang tidak sehat. Sebaliknya, berikan ruang di internet untuk masing-masing dan kirimkan pesan-pesan yang sederhana namun tetap manis. Simpan percakapan yang mendalam untuk diangkat ketika Anda bertemu secara langsung dengannya. [12] X Teliti sumber
- Berhentilah menguntit pasangan Anda di Facebook atau Twitter. Apakah Anda benar-benar harus mengetahui apa yang ia lakukan setiap saat? Berhenti meluangkan terlalu banyak waktu di media sosial. Carilah aktivitas lain untuk mengalihkan perhatian, seperti membaca buku atau berjalan-jalan di alam terbuka.
-
Jangan hanya duduk dan menunggu pasangan Anda untuk mengajak berkencan. Pikirkan perasaan Anda ketika ia tidak menghubungi, mengirim pesan atau surel. Jika Anda biasanya merasa marah, kesal atau marah sampai tidak melakukan hal-hal lain demi menunggunya, dan pada akhirnya membuat berbagai alasan untuk menjelaskan mengapa Anda hanya diam dan tidak melakuan apa pun. [13] X Teliti sumber Jangan pernah berpikir bahwa ia hanya duduk dan memikirkan Anda. Pada kenyataannya, meskipun Anda adalah sosok yang mengagumkan, pasangan Anda mungkin sedang sibuk menjalani kehidupannya. Jika ia memang tertarik kepada Anda, ia akan mengambil inisiatif untuk menghubungi Anda terlebih dahulu. Karena ia tidak menghubungi Anda lebih dulu, ada kemungkinan ia sedang sibuk atau merasa sudah cukup banyak berinteraksi dengan Anda, atau mengerjakan sesuatu yang tidak memerlukan bantuan Anda. Alasan-alasan tersebut tidak ada kaitannya dengan Anda (atau keinginan untuk meninggalkan Anda). Ingatlah bahwa ia sedang menjalani kehidupannya secara normal.
- Meskipun pasangan Anda tidak menghubungi karena ia tidak peduli atau melakukan hal-hal mencurigakan, seperti berselingkuh, hal-hal tersebut bukanlah alasan bagi Anda untuk terobsesi kepadanya. Hal tersebut justru menjadi alasan untuk mencari pasangan yang baru!
-
Perkaya aspek yang hilang dalam diri Anda. [14] X Teliti sumber Jika Anda kurang percaya diri , merasa memiliki harga diri yang rendah, takut akan masa depan atau masih menghadapi luka emosional akibat asuhan orang tua yang salah, carilah bantuan yang tepat. Jika Anda tidak menemukan pelampiasan yang sehat atau cara untuk menghadapi hal-hal yang kacau di dalam pikiran Anda, ada kemungkinan Anda akan menggunakan pasangan sebagai “wakil” agar Anda merasa lebih nyaman dengan diri sendiri. Oleh karena itu, kembangkan harga diri , lawan kesepian yang menyelimuti Anda, dan belajarlah untuk lebih terhubung dengan orang-orang lain di luar hubungan asmara Anda. Dengan cara ini, Anda bisa membangun harga diri daripada sekadar berharap untuk “mendapatkannya” dari orang lain (tentu saja Anda tidak bisa mendapatkannya dengan cara seperti itu!).
- Jika Anda merasa bahwa Anda “membutuhkan” pasangan, jadikan kebutuhan tersebut sebagai peringatan untuk melihat diri sendiri. Tidak ada seorang pun yang “membutuhkan” pasangan. Yang kita butuhkan hanyalah hubungan sosial yang sehat, orang-orang di sekitar yang suportif dan cinta, dan pasangan bukanlah satu-satunya sumber aspek-aspek tersebut. Memang banyak orang yang menginginkan kehadiran pasangan dalam kehidupan, tetapi jangan sampai kebutuhan akan pasangan menjadi motivasi untuk terikat dengan seseorang. Ingatlah bahwa cinta adalah pilihan, bukan keharusan. Pilihlah pasangan dengan bijak. [15] X Teliti sumber
- Sadarilah bahwa ironisnya, semakin besar kepedulian Anda kepada diri sendiri dan orang lain, semakin besar kemungkinan Anda bisa menarik perhatian seseorang yang sangat Anda cintai. Oleh karena itu, berfokuslah untuk menjadi sosok terbaik dan tunjukkan kepedulian kepada orang-orang karena keduanya merupakan karakter menarik yang ada pada seseorang.
-
Bangkit dan jalani kembali kehidupan jika Anda tidak merasakan adanya cinta dalam hubungan. [16] X Teliti sumber Anda tidak bisa membuat orang lain terobsesi untuk lebih mencintai Anda. Ungkapan klise “Jika kamu mencintai seseorang, biarkan ia pergi; jika ia mencintaimu, ia akan kembali” sangat relevan dengan hubungan yang dipenuhi dengan keraguan. Tegaskan bahwa Anda mencintainya, tetapi Anda tidak bisa menerima cinta yang murahan, kepalsuan, ketidakramahan atau perilaku dan tindakan buruk lainnya. Beri tahu pasangan untuk meluruskan atau memperbaiki tindakannya, tanpa meminta Anda menoleransi perilaku-perilaku buruknya. Jika obsesi yang Anda rasakan didorong oleh perilaku buruknya (dan keinginan untuk “mencintai pasangan” agar ia mencintai Anda), tentunya akan sulit untuk memberikan semacam “peringatan keras” kepadanya dan meninggalkannya. Obsesi seperti itu justru dapat membuat Anda tetap “menempel” pada hubungan yang sudah jelas tidak sehat. Anda tidak layak untuk menerima cinta yang tidak utuh (atau sekadar dibayang-bayangi oleh cinta). Anda berhak mendapatkan komitmen penuh. Oleh karena itu, tinggalkan pasangan Anda dan lihatlah apa yang terjadi. Jika cinta yang utuh tidak kunjung datang, Anda bebas untuk meninggalkannya.Iklan
Tips
- Siapkan buku catatan. Tuliskan apa yang Anda rasakan di buku catatan tersebut. Seiring berjalannya waktu, cobalah baca kembali catatan Anda dan lihat pola yang muncul. Ini membantu Anda menghindari pola atau kebiasaan hubungan yang tidak sehat.
- Tidak memiliki teman? Tinggalkan rumah untuk melakukan berbagai hal dan bertemu dengan orang-orang yang sama-sama tidak memiliki teman. Anda semua saling membutuhkan satu sama lain dan bisa saling mendukung.
- Kesepian merupakan alasan terbesar munculnya obsesi. Untuk menghindarinya, isilah hidup Anda dengan lebih banyak kehadiran orang lain. Jika Anda tidak banyak mengenal orang, Anda bisa mengikuti kegiatan sukarela.
- Bangunlah jaringan dukungan atau kelompok teman. Pastikan selalu ada orang-orang yang bisa didatangi atau dihubungi ketika Anda membutuhkan dukungan.
- Sadarilah bahwa apa pun yang Anda lakukan, beberapa orang tidak akan memberikan perhatian yang Anda inginkan. Ini dapat menjadi peringatan yang cukup besar bagi Anda untuk mempertimbangkan apakah hubungan yang ada memang tidak cocok, atau Anda memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda dengan pasangan. Jika ternyata terdapat tingkat kebutuhan yang berbeda, Anda bisa memikirkan konsekuensi yang didapat dari setiap langkah yang diambil agar hubungan tetap berjalan mulus.
- Keraguan adalah hal yang menghambat jalannya kehidupan. Usirlah keraguan. Beberapa hal memang tidak akan berjalan mulus (atau tidak berhasil sama sekali), tetapi setidaknya Anda harus mencobanya. Mengalami kegagalan dirasa lebih baik daripada tidak pernah mencoba sama sekali.
- Bicaralah pada orang lain jika Anda merasa terluka dengan obsesi yang ada. Tenggelam dalam obsesi merupakan hal yang sulit untuk dilalui, dan Anda sebenarnya tidak harus melaluinya sendiri.
- Harapkah persahabatan di awal hubungan. Persahabatan dapat menjadi hal yang lebih menyenangkan dan baik daripada romansa yang bermasalah. Persahabatan juga cenderung bertahan lama daripada hubungan romantis.
Iklan
Peringatan
- Jika obsesi yang Anda miliki membuat Anda mengalami depresi dan tidak bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik, carilah bantuan pihak profesional. Jika terlintas keinginan untuk bunuh diri, segera hubungi layanan darurat atau hotline pencegahan bunuh diri dari Kementrian Kesehatan di 500-454.
- Obsesi dapat menjadi kebiasaan buruk dan tindakan refleks yang dapat menghilangkan akal sehat. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap kecenderungan seperti itu.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.medicinenet.com/confusing_love_with_obsession/views.htm
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/enlightened-living/200909/soulmate-love-and-authentic-egoless-relationship
- ↑ http://www.mentalhealthamerica.net/co-dependency
- ↑ http://self-compassion.org/what-self-compassion-is-not-2/
- ↑ http://www.bettyphillipspsychology.com/id166.html
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/having-sex-wanting-intimacy/201307/5-steps-take-starting-new-relationship
- ↑ http://psychcentral.com/lib/tips-on-setting-boundaries-in-enmeshed-relationships/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/compassion-matters/201102/staying-compatible-staying-yourself
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/fulfillment-any-age/201303/fifteen-reasons-we-need-friends
- ↑ http://psychcentral.com/lib/signs-of-a-controlling-guy/
- ↑ http://psychcentral.com/blog/archives/2014/08/02/when-you-regularly-feel-insecure-in-your-relationship/
- ↑ http://www.datingabusestopshere.com/news/healthy-relationships-giving-each-other-space/
- ↑ http://www.datingabusestopshere.com/news/healthy-relationships-giving-each-other-space/
- ↑ http://www.pbs.org/thisemotionallife/blogs/how-your-self-esteem-impacts-relationships
- ↑ http://wire.wisc.edu/yourself/selfreflectknowyourself/Your_Self_Worth/SelfWorthandRelationships.aspx
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/getting-back-out-there/201506/when-the-person-you-love-doesnt-love-you
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 19.508 kali.
Iklan