Unduh PDF Unduh PDF

Pembesaran jantung, yang juga disebut sebagai kardiomegali terjadi saat ukuran jantung Anda melebihi ukuran jantung normal. Kondisi ini bukanlah suatu penyakit, namun merupakan dampak dari penyakit dan kondisi kesehatan lainnya. [1] Jika Anda mengira mengalami pembesaran jantung, ikuti beberapa langkah sederhana berikut ini untuk mendeteksi dan mengatasinya.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Mendeteksi Pembesaran Jantung

Unduh PDF
  1. Ada banyak penyakit yang dapat mengakibatkan pembesaran jantung. Penyakit ini meliputi penyakit pada katup atau otot jantung, aritmia, pelemahan otot jantung, cairan di sekitar jantung, tekanan darah tinggi, dan hipertensi paru. Anda juga dapat mengalami pembesaran jantung setelah menderita penyakit tiroid atau anemia kronis. Pembesaran jantung juga dapat diakibatkan oleh timbunan zat besi atau protein yang tidak normal di dalam jantung.
    • Ada juga situasi lain yang dihubungkan dengan pembesaran jantung. Pembesaran jantung dapat disebabkan oleh kehamilan, obesitas, kurang gizi, tingkat stres yang tinggi, infeksi tertentu, keracunan senyawa tertentu seperti obat dan alkohol, dan penggunaan obat-obatan. [2] [3]
  2. Ada beberapa orang yang berisiko mengalami pembesaran jantung, seperti jika Anda bertekanan darah tinggi, mengalami penyumbatan pada arteri, menderita penyakit jantung kongenital, penyakit katup jantung, atau pernah mengalami serangan jantung. Anda juga berisiko jika keluarga Anda memiliki riwayat pembesaran jantung karena kondisi ini cenderung diturunkan.
  3. Walaupun bukan suatu penyakit, pembesaran jantung pada sebagian orang disertai dengan gejala. Denyut jantung yang tidak beraturan, sesak napas, pusing, dan batuk adalah beberapa gejala pembesaran jantung. Gejala pembesaran jantung yang Anda tunjukkan mungkin saja berbeda, bergantung pada penyebabnya.
  4. Ada beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat pembesaran jantung. Anda bisa jadi lebih rentan terhadap penggumpalan darah dan henti jantung. Murmur jantung akibat gesekan saat darah mengalir dan gangguan irama jantung juga mungkin akan terdengar lebih keras. Jika dibiarkan, pembesaran jantung juga dapat mengakibatkan kematian mendadak.
    • Pembesaran yang terjadi pada bilik kiri jantung dianggap sebagai kasus berat, dan membuat Anda berisiko mengalami gagal jantung. [6]
  5. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dokter untuk mendiagnosis pembesaran jantung. Langkah pertama umumnya adalah pemeriksaan dengan sinar-X yang memungkinkan dokter mengetahui ukuran jantung Anda. Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan echocardiogram atau electrocardiogram jika hasil pemeriksaan sinar-X belum cukup jelas. Dokter juga mungkin akan meminta Anda menjalani pemeriksaan heart stress test , CT scan , atau MRI.
    • Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebab pembesaran jantung dan memilih cara terbaik untuk mengatasinya. [7]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Mengubah Gaya Hidup

Unduh PDF
  1. Salah satu cara utama untuk mengurangi efek pembesaran jantung dan mengatasi penyebabnya adalah dengan mengatur pola makan. Anda sebaiknya mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh, natrium, dan kolesterol. Anda juga sebaiknya menyertakan buah, sayur, daging rendah lemak, dan protein sehat lebih banyak dalam menu makanan.
    • Anda sebaiknya minum 6-8 gelas bervolume 240 ml setiap hari. [8] [9]
    • Usahakan untuk lebih banyak mengonsumsi ikan, sayuran berdaun hijau, buah, dan kacang-kacangan untuk menurunkan kadar kolesterol dan natrium, serta menurunkan tekanan darah.
    • Anda juga bisa meminta saran dokter dalam menyusun pola makan yang paling cocok dengan kondisi Anda.
  2. Tingkatkan aktivitas fisik dalam keseharian Anda. Dokter mungkin akan menganjurkan aktivitas olahraga yang berbeda sesuai dengan kondisi penyebab pembesaran jantung yang Anda alami. Dokter mungkin akan menyarankan latihan aerobika intensitas ringan seperti berjalan atau berenang jika jantung Anda terlalu lemah untuk bekerja terlalu keras.
    • Dokter juga mungkin menganjurkan latihan kardio yang lebih intensif dan latihan kekuatan seperti bersepeda atau berlari setelah tubuh Anda semakin kuat atau jika Anda perlu menurunkan berat badan cukup banyak.
    • Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menjalani aktivitas fisik apa pun, terutama jika Anda mengalami masalah pada jantung.
    • Kombinasi antara pola makan sehat dengan olahraga akan membantu Anda menurunkan berat badan yang sangat bermanfaat untuk mengatasi banyak kondisi penyebab pembesaran jantung. [10] [11]
  3. Ada kebiasaan buruk tertentu yang harus Anda hindari atau hentikan sama sekali saat Anda terdiagnosis mengalami pembesaran jantung. Anda harus segera berhenti merokok karena kebiasaan ini meningkatkan beban jantung dan pembuluh darah. Anda juga harus menghindari konsumsi alkohol dan kafeina berlebihan karena keduanya dapat membuat jantung berdenyut tidak beraturan dan membebani ototnya.
    • Anda harus berusaha tidur 8 jam setiap malam untuk membantu mengatur denyut jantung dan memulihkan energi tubuh setiap hari. [12]
  4. Anda harus sering-sering mengunjungi dokter selama masa pemulihan. Dengan begitu, dokter bisa memantau kondisi jantung dan memberitahukan perkembangan kondisinya, baik memburuk ataupun membaik, kepada Anda.
    • Dokter juga dapat mengetahui apakah Anda merespons pengobatan atau apakah Anda harus menjalani pilihan perawatan lain yang lebih kompleks. [13] [14]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Mempertimbangkan Pilihan Tindakan dan Operasi

Unduh PDF
  1. Jika pembesaran jantung terjadi akibat gagal jantung atau aritmia berat, dokter mungkin akan menganjurkan Anda menggunakan implantable cardioverter defibrillator (ICD). ICD merupakan alat seukuran kotak korek api yang dapat membantu menjaga irama normal jantung melalui kejutan arus listrik.
  2. Jika kerusakan pada katup mengakibatkan pembesaran jantung, dokter mungkin akan menganjurkan operasi pemasangan katup baru sebagai pilihan perawatan. Selama tindakan ini, dokter bedah akan mengangkat katup yang mengecil atau rusak, dan menggantinya dengan yang baru.
    • Katup ini bisa saja jaringan katup dari organ donor yang telah meninggal dunia, atau sapi, atau babi. Katup jantung buatan juga bisa Anda gunakan.
    • Operasi juga mungkin diperlukan untuk memperbaiki atau mengganti katup jantung yang bocor atau yang disebut dengan regurgitasi katup. Kondisi ini, yang juga berdampak pada pembesaran jantung menyebabkan darah mengalir ke arah sebaliknya. [16]
  3. Jika pembesaran jantung disebabkan oleh penyakit arteri, Anda mungkin perlu menjalani operasi pemasangan stent pada arteri koroner atau operasi bypass arteri jantung untuk mengatasinya. Jika Anda pernah mengalami gagal jantung akibat pembesaran ini, dokter mungkin menganjurkan Anda menjalani operasi pemasangan left ventricular assist device (LVAD) yang akan membantu jantung yang lemah memompa dengan baik.
    • LVAD bisa menjadi pilihan perawatan jangka panjang bagi gagal jantung atau untuk memperpanjang hidup pasien selama menunggu transplantasi jantung.
    • Transplantasi jantung dianggap sebagai pilihan terakhir untuk mengatasi pembesaran jantung. Pilihan ini juga hanya dipertimbangkan jika semua pilihan lainnya tidak dapat digunakan. Mendapatkan donor jantung bukanlah hal yang mudah, dan waktu yang dibutuhkan untuk menunggunya bisa bertahun-tahun. [17]
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menggunakan Obat-obatan

Unduh PDF
  1. Saat Anda terdiagnosis mengalami kondisi pembesaran jantung, dokter mungkin akan meresepkan inhibitor ACE. Jika pembesaran jantung diakibatkan oleh otot jantung yang melemah, inhibitor ACE digunakan untuk mengembalikan fungsi normal memompa pada otot jantung. Obat ini juga dapat menurunkan tekanan darah.
    • Penghambat reseptor angiotensin ( angiotensin receptor blocker atau ARB) diresepkan sebagai pilihan lain bagi pasien yang tidak dapat menoleransi inhibitor ACE. [18]
  2. Jika Anda mengalami pembesaran jantung, terutama jika diakibatkan oleh kardiomiopati, dokter mungkin akan meresepkan diuretik. Obat-obatan ini akan membantu menurunkan kadar air dan natrium dalam tubuh, serta membantu mengurangi ketebalan otot jantung.
  3. Jika salah satu gejala utama pembesaran jantung adalah tekanan darah tinggi, dokter mungkin akan meresepkan obat golongan penghambat beta. Hal ini ditentukan oleh kondisi tubuh Anda secara keseluruhan. Obat ini akan membantu memperbaiki tekanan darah dan mengurangi irama jantung yang tidak normal, sekaligus menurunkan denyut jantung.
    • Obat-obatan lain seperti digoksin juga bermanfaat untuk memperbaiki mekanisme pompa otot jantung dan membantu Anda menghindari rawat inap akibat gagal jantung. [20] [21]
  4. Dokter juga mungkin akan meresepkan obat lain untuk membantu mengatasi kondisi Anda sesuai penyebabnya. Jika dokter mengkhawatirkan risiko penggumpalan darah, dia mungkin akan meresepkan obat antikoagulan. Obat ini dapat menurunkan risiko penggumpalan darah yang memicu stroke dan serangan jantung.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 8.431 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan