PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Awal hubungan biasanya menjadi masa-masa sulit bagi seseorang untuk mengatur perasaannya. Jika Anda juga mengalami kesulitan menghadapi perasaan yang campur aduk terhadap calon pasangan, itu adalah hal yang sangat normal. Cobalah mengevaluasi perasaan Anda dengan tenang tanpa tergesa-gesa. Apakah Anda merasakan ketertarikan terhadap orang ini? Apakah Anda bersedia melakukan komitmen? Apakah Anda merasa dekat dengannya? Jalani hubungan secara perlahan, sambil berusaha menyelami apa yang Anda rasakan dan mengapa perasaan itu muncul? Jika masih ragu, pertimbangkan emosi Anda sendiri. Adakah alasan di balik perasaan campur aduk yang Anda rasakan? Jika iya, apa yang dapat Anda lakukan untuk mengubah situasi ini? Dengan sedikit waktu dan refleksi diri, Anda akan dapat memilah perasaan campur aduk dalam hubungan ini.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menelusuri Seluk Beluk Hubungan

PDF download Unduh PDF
  1. Kesabaran adalah kunci utama jika Anda belum yakin dengan apa yang Anda rasakan, terutama pada tahap awal hubungan. Akan sangat berisiko jika memaksa diri untuk memulai komitmen padahal Anda belum yakin dengan perasaan sendiri. Dalam hubungan apa pun, penting untuk membiarkan segala sesuatu berkembang dengan kecepatannya sendiri, terutama jika Anda memiliki perasaan yang campur aduk. [1]
    • Buatlah jadwal sendiri. Jika Anda tidak tahu pasti bagaimana perasaan Anda terhadap seseorang, jangan mengorbankan banyak waktu dan kebutuhan Anda sendiri untuk orang itu. Sementara Anda mencoba memastikan perasaan yang Anda rasakan, pertahankan hobi dan kewajiban sosial Anda sendiri.
    • Jika Anda berdua belum mengumumkan hubungan secara terbuka, tidak perlu khawatir. Jangan memaksakan diri melakukan komitmen saat belum yakin betul dengan perasaan yang Anda rasakan. Tidak perlu malu jika status hubungan masih menggantung untuk sementara waktu.
    • Anda juga harus merawat diri. Terapkan pola makan yang baik, berolahraga, dan dapatkan istirahat yang cukup.
  2. Pastikan Anda masih bisa menjadi diri sendiri saat bersama orang ini. Tetap lakukan hobi dan minat Anda, dan lihatlah apakah orang ini dapat beradaptasi dengan dunia Anda. Dengan begitu, Anda juga dapat menilai apakah hubungan romantis yang terjalin akan memiliki masa depan. [2]
    • Pastikan Anda dihargai sebagai pribadi. Jika Anda lebih suka menghabiskan waktu di rumah saja pada hari Jumat dan tidak ingin pergi keluar, undang pasangan untuk datang. Lihat bagaimana ia bisa beradaptasi dengan kehidupan Anda.
    • Teruslah melakukan apa yang Anda sukai. Jika Anda memiliki jadwal menghadiri klub buku dua minggu sekali setiap Jumat, jangan membatalkannya hanya karena pasangan mengajak Anda pergi ke tempat lain. Pastikan pasangan mendukung minat Anda dan memberi kebebasan bagi Anda untuk bersenang-senang dan menjalani kehidupan sosial Anda sendiri. Jika ia melakukannya, itu pertanda baik bahwa hubungan ini dapat menyatu dengan kehidupan Anda.
  3. Dalam sebuah hubungan romantis, kesenangan merupakan aspek penting. Sulit untuk bersama seseorang jika tidak ada kegembiraan di antara Anda berdua. Anda dan pasangan harus benar-benar menikmati kebersamaan masing-masing. Coba lakukan sesuatu yang menyenangkan bersamanya. Apakah Anda merasa lebih bahagia dan lebih aman? Jika tidak, itu bisa menjadi pertanda buruk bagi hubungan jangka panjang Anda berdua. [3]
    • Setiap orang memiliki definisi kesenangan yang berbeda-beda. Pilihlah sesuatu yang bisa Anda nikmati bersama. Misalnya, jika Anda berdua menyukai komedi, pergilah menonton acara stand-up bersama.
    • Anda dapat mengundang pasangan menghadiri acara sosial bersama teman-teman Anda. Perhatikan apakah kehadiran pasangan memberi pengaruh yang positif atau negatif terhadap kelompok. Apakah pasangan membuat acara sosial itu lebih menyenangkan? Apakah ia dapat beradaptasi dengan dunia Anda?
  4. Jika Anda masih diliputi keraguan, ada kemungkinan Anda ingin menyingkirkan perasaan itu. Banyak orang menggunakan seks sebagai upaya untuk membangkitkan perasaan intim. Namun, seks tidak menjamin munculnya keintiman emosional yang akan bertahan lama terhadap orang ini. Jangan mengandalkan seks untuk mengatasi perasaan campur aduk yang Anda rasakan. [4]
  5. Jika Anda masih memiliki perasaan campur aduk, padahal hubungan dengan pasangan sudah terjalin beberapa lama, tidak ada salahnya mengambil waktu sejenak untuk sendirian. Anda berdua mungkin perlu mengembangkan diri di luar hubungan. Seiring waktu, Anda mungkin akan menyadari bahwa hubungan itu layak untuk dipertahankan. [5]
    • Jika Anda memutuskan untuk mengambil jeda sejenak dari hubungan, tetapkan batasan yang jelas. Jelaskan kepada pasangan seberapa sering Anda akan bertemu selama periode ini jika memang menginginkannya, dan apakah Anda diperbolehkan menjajal hubungan dengan orang lain dan berkencan selama mengambil jeda. Tentukan apakah jeda ini memiliki tenggang tertentu, atau akan dibiarkan terbuka sesuai kebutuhan.
    • Sebelum memutuskan untuk kembali dengan pasangan setelah jeda, cobalah untuk mengevaluasi perasaan dengan hati-hati. Jujurlah kepada diri sendiri tentang perasaan Anda. Apakah Anda benar-benar merindukan pasangan? Apakah Anda merasa sedih dengan ketidakhadirannya? Apakah Anda merasa tumbuh sebagai pribadi saat tidak bersamanya? Jika jawabannya ya, meneruskan hubungan mungkin merupakan ide yang baik. Namun, jika Anda merasa lebih bebas dan lebih bahagia tanpa kehadiran pasangan, mungkin lebih baik melanjutkan hidup Anda sendiri.
  6. Jika hubungan terbilang serius, tetapi Anda mulai memiliki perasaan campur aduk, mungkin sudah saatnya untuk bicara jujur dengan pasangan. Sisihkan waktu untuk membahas masalah tersebut dan cobalah mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak jika Anda berdua sama-sama berniat melanjutkan hubungan. Beri tahu pasangan terlebih dahulu bahwa Anda ingin membicarakan tentang hubungan. Katakan saja, “Aku sedang dilanda perasaan yang membingungkan dan ingin membicarakannya denganmu malam ini setelah kamu pulang kantor.” [6]
    • Saat mengekspresikan diri, cobalah untuk berfokus pada saat ini saja. Jangan mengungkit hal-hal dari masa lalu, bahkan hal-hal yang menyebabkan Anda dilanda kebingungan. Sebaiknya berfokus pada apa yang Anda rasakan saat ini. Misalnya, “Akhir-akhir ini aku merasa gamang tentang masa depan kita. Aku ingin tahu bagaimana perasaan kamu mengenai hal itu.”
    • Selain berbicara, Anda juga harus berusaha mendengarkan. Beri kesempatan kepada pasangan untuk mencurahkan perasaannya. Bisa jadi ia juga merasakan hal yang sama. Jika memang demikian, sudah saatnya Anda berdua mengevaluasi masa depan hubungan tersebut. Usahakan untuk memahami apa yang dikatakan pasangan tanpa prasangka apa pun. Ajukan pertanyaan untuk memperjelas situasi jika perlu.
    • Sebelum percakapan berakhir, sepakati apa yang akan dilakukan selanjutnya. Misalnya, Anda mungkin memutuskan untuk mengambil jeda. Atau, Anda mungkin memutuskan untuk melakukan terapi pasangan. Bisa jadi Anda memilih untuk mengakhiri hubungan.
  7. Pada akhirnya, Anda akan mencapai titik untuk memutuskan hal yang akan dilakukan dengan hubungan tersebut. Setelah menimbang berbagai faktor, tentukan apakah perasaan Anda tulus, dan dalam hal ini, apakah Anda ingin terus melanjutkan hubungan ini. Jika Anda merasa tidak sepenuhnya terlibat dalam hubungan ini, mungkin lebih baik mencoba menjadi teman.
    • Bahkan dalam hubungan yang sehat, perasaan campur aduk dapat terjadi dari waktu ke waktu. Jika Anda memutuskan untuk melanjutkan hubungan, tidak perlu cemas saat Anda sesekali dihinggapi perasaan gamang seperti ini.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengevaluasi Perasaan Terhadap Pasangan

PDF download Unduh PDF
  1. Ketertarikan adalah faktor utama dalam kebanyakan hubungan romantis. Jika Anda menjalin hubungan asmara dengan seseorang, pada akhirnya akan terjadi keintiman fisik. Luangkan waktu untuk mempertimbangkan tingkat ketertarikan fisik yang Anda rasakan terhadap pasangan. [7]
    • Pikirkan bagaimana perasaan Anda terhadap orang ini pada tingkat fisik. Apakah Anda merasakan ketertarikan? Apakah ia juga merasakan ketertarikan yang sama? Jika Anda berdua merasakan ketertarikan ini, potensi untuk menjalin hubungan romantis sangat besar.
    • Perlu diingat bahwa ketertarikan kedua belah pihak tidak harus menjadi faktor penentu. Pertemanan sering kali melibatkan ketertarikan terhadap satu sama lain yang mirip dengan ketertarikan romantis. Misalnya, Anda bisa saja merindukan teman itu saat ia tidak ada. Cobalah untuk menentukan apakah ketertarikan yang Anda rasakan terhadap orang ini bersifat fisik sekaligus romantis.
    • Apakah Anda tertawa dan tersenyum saat bersama orang ini? Apakah Anda menantikan saat-saat berkencan atau bertemu dengannya? Apakah Anda berdua memiliki minat dan kecintaan yang sama terhadap sesuatu? Jika demikian, Anda berdua memiliki fondasi yang baik untuk membangun hubungan.
    • Jika Anda memiliki perasaan campur aduk, tentukan apakah perasaan senang saat bersamanya mengandung elemen romantis. Teman biasanya berbagi tawa dan bersenang-senang bersama. Jika Anda tidak merasakan sesuatu yang romantis saat bersenang-senang, mungkin hubungan pertemanan lebih cocok untuk Anda berdua.
  2. Semakin sering Anda menghabiskan waktu bersama seseorang, seharusnya Anda merasa semakin dekat dengannya. Anda harus bisa menceritakan perasaan, pemikiran, dan kekhawatiran dengan orang ini dengan leluasa. Jika Anda tidak juga merasakan kedekatan itu atau hanya menganggapnya sebagai teman dekat, mungkin dia bukan calon yang tepat untuk menjadi pasangan romantis. [8]
  3. Dalam hubungan romantis, penting untuk memiliki tujuan bersama karena hal inilah yang membedakan hubungan asmara dengan pertemanan. Teman tidak dituntut untuk memiliki tujuan bersama, sementara pasangan romantis harus memiliki tujuan yang sama jika Anda berdua memang saling cocok. [9]
    • Pikirkan tentang tujuan jangka panjang. Apakah Anda dan orang ini memiliki ambisi yang sama? Apakah Anda sama-sama membayangkan masa depan yang selaras untuk hal-hal seperti pernikahan dan anak-anak? Hal-hal ini penting jika menyangkut hubungan romantis. Jika sudut pandang Anda berbeda dalam aspek-aspek ini, bisa jadi itulah sumber perasaan campur aduk yang saat ini melingkupi Anda. Mungkin lebih baik mengubah hubungan ini menjadi pertemanan saja.
    • Anda juga harus mempertimbangkan berbagai pandangan yang Anda yakini. Apakah Anda dan orang ini memiliki pandangan yang sama terkait politik, agama, dan nilai-nilai moral? Hubungan romantis kerap diwarnai perbedaan pendapat, tetapi penting untuk memiliki nilai-nilai tertentu yang sama-sama Anda yakini. Jika Anda dan orang ini memiliki terlalu banyak perbedaan, mungkin inilah akar dari perasaan campur aduk yang membingungkan Anda.
  4. Seseorang yang terlibat hubungan romantis biasanya memikirkan pasangannya secara intens. Anda mungkin menempatkannya di posisi tertinggi dalam pikiran Anda dan menganggap kekurangan dan keeksentrikannya sebagai sesuatu yang menawan. Anda mungkin merasa dia memiliki kemampuan, kecerdasan, dan kepribadian yang paling hebat. Dalam hubungan pertemanan, Anda tidak akan merasakan obsesi semacam ini terhadapnya. Jika Anda tidak merasa kasmaran terhadap orang ini, mungkin lebih baik berteman saja. [10]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mempertimbangkan Emosi Sendiri

PDF download Unduh PDF
  1. Sering kali, orang merasa tidak perlu menangani perasaan campur aduk secara tuntas. Anda mungkin merasa harus memiliki satu perasaan saja terhadap seseorang. Namun, perasaan campur aduk adalah hal biasa. Faktanya, sebagian besar hubungan sering diwarnai perasaan campur aduk dengan kadar yang berbeda-beda. [11]
    • Emosi yang campur aduk sebenarnya mencerminkan kedewasaan. Alih-alih mengotak-ngotakkan seseorang menjadi baik atau buruk, Anda dapat melihat kualitas baik dan buruknya. Terkadang, Anda mencintai pasangan karena kepribadiannya yang spontan. Di lain waktu, Anda merasa kesal karena ia tidak dapat diprediksi.
    • Cobalah untuk menerima kenyataan bahwa perasaan campur aduk tidak dapat dihindari dalam hubungan apa pun, meski kadarnya berbeda-beda. Jika Anda memutuskan untuk melanjutkan hubungan terlepas dari perasaan campur aduk yang melanda, ini adalah pertanda baik. Anda tetap ingin melanjutkan hubungan dengannya dan bersedia menerima ketidaksempurnaan dan rasa frustrasi itu.
  2. Jika Anda cenderung dilanda perasaan campur aduk dan kebimbangan, mungkin ada alasan untuk ini. Rasa takut atau rasa tidak aman yang bersemayam di dalam diri Anda bisa menjadi alasan Anda sering meragukan diri sendiri. [12]
    • Apakah di masa lalu Anda pernah mendapat penolakan dari seseorang yang penting bagi Anda? Jika demikian, Anda mungkin memiliki ketakutan kronis terhadap penolakan. Perasaan campur aduk yang sering melanda mungkin merupakan mekanisme Anda untuk melindungi diri secara emosional.
    • Apakah Anda termasuk orang yang sering merasa tidak aman? Jika Anda merasa takut akan ditinggalkan dan merasa tidak cukup baik untuk mendapat cinta atau komitmen, perasaan ini akan memengaruhi semua tindakan Anda. Anda mungkin dilanda perasaan campur aduk saat memasuki hubungan karena takut terlibat secara emosional.
  3. Untuk memutuskan jika sebuah hubungan cocok untuk Anda, penting untuk mengetahui apa yang Anda inginkan. Ketahui apa yang Anda butuhkan dan inginkan dari pasangan romantis. Cari tahu jika orang ini dapat memenuhi kebutuhan Anda tersebut. [13]
    • Pikirkan reaksi emosional Anda terhadap peristiwa yang terjadi dalam hidup Anda. Bagaimana Anda bisa mendapatkan dukungan emosional terbaik dari seseorang? Apa yang Anda butuhkan dari orang ini?
    • Mungkin akan bermanfaat untuk membuat daftar hal-hal yang Anda anggap penting dan Anda harapkan dari pasangan romantis. Pikirkan apakah orang ini dapat memenuhinya.
    Iklan

Tips

  • Jangan merasa bahwa Anda harus melanjutkan hubungan dan terus bersama orang ini. Jika Anda merasa harus meyakinkan diri sendiri tentang sesuatu, mungkin sudah saatnya untuk keluar dari situasi ini dan hanya berteman dengannya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.989 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan