Unduh PDF Unduh PDF

Mengatasi kehilangan mendadak, seperti kematian bayi saat persalinan, akan terasa sangat sulit. Meluangkan waktu untuk berduka, mencari dukungan, dan berkonsultasi dengan terapis, bisa membantu Anda untuk melewati ujian luar biasa ini. Dengan begitu, Anda bisa terus melanjutkan hidup.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Masa Berduka

Unduh PDF
  1. Stillbirth (lahir mati) atau bayi meninggal saat persalinan bisa sangat menguras emosi. Banyak orang tua yang merasa perlu memeluk bayinya untuk menciptakan kenangan, juga sebagai perpisahan.
    • Melihat si bayi, memeluknya, dan memberinya nama, terasa sangat membantu bagi orang tua yang bayinya meninggal ketika dilahirkan. Beberapa orang tua memotret bayinya untuk mereka ingat. [1]
    • Beberapa bayi terlahir dengan sedikit rambut. Kadang-kadang orang tua mengambil sejumput rambut si bayi untuk disimpan sebagai kenang-kenangan. Jika Anda ingin melakukannya juga, bicarakanlah dengan dokter yang membantu persalinan. Mungkin Anda juga ingin mengambil cetakan tangan dan kakinya, atau menyimpan selimut yang pernah digunakan untuk membungkusnya. [2]
    • Jika Anda memiliki anak lain, Anda boleh membiarkannya melihat si bayi, boleh juga tidak. Keputusan ada di tangan Anda. Banyak orang merasa mereka bisa lebih memahami peristiwa tersebut dengan melihat si bayi, tetapi sebagian lainnya merasa hal itu akan menjadi pengalaman traumatis. Apa pun yang Anda lakukan, bersikap jujurlah kepada anak tentang apa yang terjadi dan biarkan mereka mengekspresikan perasaannya juga. [3]
  2. Kehilangan bayi yang baru lahir adalah pengalaman yang sangat menyedihkan. Anda membutuhkan banyak dukungan emosional.
    • Banyak orang merasa sulit mengabarkan kematian bayinya kepada orang lain. Biarkan anggota keluarga terdekat atau teman membantu mengabarkan hal tersebut mewakili Anda. [4]
    • Ingatlah, teman dan keluarga Anda sama-sama merasa kehilangan. Bayi Anda juga berarti bagi mereka, entah sebagai keponakan, cucu, atau yang lainnya. Orang-orang terdekat Anda mungkin ingin melihat foto, cetakan tangan dan kaki, serta kenangan lain yang Anda simpan dari bayi Anda. [5]
    • Mungkin orang lain sulit memahami apa yang Anda alami dan mereka memberikan dukungan dengan cara yang tidak membantu memperbaiki keadaan. Jika terdengar komentar yang mengesalkan, tidak apa-apa jika Anda merespons dengan sesuatu seperti, "Aku tahu kamu berusaha membantu, tetapi kata-kata kamu menyakitkan, terutama di saat seperti ini." [6]
  3. Kematian bayi bisa memicu rasa kehilangan yang cukup lama. Terapis yang berpengalaman bisa membantu Anda mengendalikan perasaan dengan cara yang efektif untuk mengatasi kehilangan tersebut.
    • Banyak emosi yang muncul selama masa berduka. Anda bisa saja melampiaskan kemarahan kepada dokter, perawat, atau bahkan Tuhan atas kematian bayi. Anda sering merasa letih dan menangis sepanjang hari. Mungkin Anda juga merasa bersalah, berharap bisa melakukan sesuatu yang berbeda untuk mencegah kejadian ini. Semua itu adalah perasaan yang normal. Konselor duka bisa membantu Anda menerima perasaan alami tersebut dan mengelolanya dengan sehat. [7]
    • Anda bisa mencari konselor duka atau terapis umum dengan bertanya kepada dokter atau mengecek apa hal itu ditanggung oleh asuransi. Konselor akan memberi Anda ruang yang aman dan tidak menghakimi untuk membicarakan kehilangan sekaligus membantu Anda memproses perasaan. [8]
    • Anda bisa mencari konselor kapan pun, sekalipun kejadiannya sudah berbulan-bulan atau bertahun-tahun lalu. [9]
  4. Dokter, bidan, atau perawat bisa membantu menghubungkan Anda dengan orang tua lain yang juga kehilangan bayinya saat dilahirkan. Mungkin ada grup pendukung di rumah sakit tersebut atau di dekat tempat tinggal Anda. Anda juga bisa mencari grup pendukung di internet. Banyak situs web yang menyediakan forum tempat Anda bisa membahas keguguran, bayi lahir mati, dan bayi yang meninggal saat dilahirkan. [10]
  5. Jika bayi meninggal sebelum atau saat dilahirkan, Anda harus membuat keputusan terkait upacara keagamaan yang akan diadakan untuk melepas kepergian si bayi.
    • Jika Anda kristiani, Anda dapat membaptis bayi atau mengadakan acara selamatan. Jika hendak membaptisnya di rumah sakit, Anda bisa mengundang seorang pendeta untuk melakukan upacara, tergantung kebijakan rumah sakit. Jika ada upacara atau ritual lain terkait kematian di dalam agama Anda, Anda juga bisa melakukannya. [11]
    • Anda harus memutuskan hal-hal yang berhubungan dengan penguburan atau kremasi bayi. Beberapa keluarga memilih untuk melakukannya secara diam-diam, sementara yang lainnya mengadakan upacara pemakaman terbuka. Dalam situasi seperti ini, tidak ada perasaan yang salah, dan silakan saja Anda melakukan apa pun yang dirasa paling membantu dan membuat Anda nyaman. Jika rumah sakit melakukan upacara pelepasan kecil di tempat, mereka biasanya tidak akan meminta bayaran untuk itu. [12]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menghadapi Masalah Medis dan Hukum

Unduh PDF
  1. Ada beberapa formulir yang harus Anda isi ketika bayi meninggal saat dilahirkan. Mengurusi berkas-berkas akan terasa menyedihkan ketika dilakukan pada masa-masa sulit seperti ini. Jadi mintalah bantuan jika perlu.
    • Anda harus mengisi sertifikat kematian dan akta lahir. Sediakan informasi dasar seperti nama lengkap Anda dan tempat tanggal lahir. Sertifikat Kematian Medis dan akta lahir harus dibawa ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat paling lambat 30 hari sejak kematian bayi. [13]
    • Jika Anda kesulitan mengisi dokumen tersebut dikarenakan luapan emosi, mintalah teman atau keluarga untuk membantu. Jika pergi sendirian ke kantor Dinas Kependudukan terasa sulit, Anda bisa mengajak seseorang. [14]
  2. Orang tua sering bertanya-tanya, apa sebenarnya penyebab bayinya meninggal saat persalinan. Anda bisa mempertimbangkan autopsi jika merasa jawabannya akan membantu Anda menerima kenyataan.
    • Infeksi, komplikasi saat persalinan, kondisi kesehatan yang tidak terdeteksi, dan faktor-faktor lain bisa menyebabkan bayi meninggal saat atau sebelum dilahirkan. Autopsi bisa mendeteksi penyebabnya. Dengan mengetahui penyebab kematian bayi, beberapa orang tua merasa terbantu untuk bisa melanjutkan hidup. [15]
    • Dokter memerlukan persetujuan tertulis untuk melakukan autopsi. Banyak orang tua yang memilih untuk tidak melakukannya, karena sekalipun autopsi dilakukan, tetapi kadang-kadang penyebab kematian tetap tidak diketahui. Sadarilah sebelumnya, bahwa autopsi bisa saja tidak memberikan jawaban yang Anda inginkan. Jadi pertimbangkan hal ini sebelum mengambil keputusan. [16]
  3. Tubuh Anda harus kembali pulih terlebih dulu setelah kejadian lahir mati, seperti halnya pulih setelah kehamilan biasa. Jangan terlalu banyak bergerak maupun berpikir pada minggu-minggu awal, dan perbanyaklah istirahat serta tidur. Payudara Anda kemungkinan akan penuh dengan ASI dan ini bisa mengakibatkan rasa pegal dan nyeri selama beberapa waktu. Setelah itu, semua akan beranjak normal. Anda juga akan mengalami pengeluaran bercak atau pendarahan selama beberapa minggu. Cobalah berendam dengan air hangat dan minumlah obat pereda nyeri dari apotik terdekat untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman. [17]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Melanjutkan Hidup

Unduh PDF
  1. Ketika Anda meninggalkan rumah sakit, Anda akan pulang tanpa bayi. Anda harus siap secara emosional untuk menghadapi kenyataan ini.
    • Keputusan terkait semua perlengkapan bayi yang telah disiapkan, itu terserah Anda. Banyak orang tua yang memilih untuk menyimpannya di tempat yang tidak mudah terlihat, seperti di loteng atau di ruang pernyimpanan. Yang lainnya memilih untuk memberikan atau menyingkirkannya. Sebaiknya mintalah teman atau keluarga membereskan kamar bayi berikut semua perlengkapannya sebelum Anda pulang dari rumah sakit. [18]
    • Banyak ibu yang menceritakan bahwa mereka seolah mendengar bayi menangis selama beberapa bulan pascakematian. Perasaan ini normal saja, tetapi jika sudah terasa menganggu, konsultasikan dengan dokter atau terapis. [19]
  2. Setelah kematian bayi, Anda harus melakukan pemeriksaan medis selama enam hingga delapan minggu ke depan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan tubuh Anda pulih secara fisik. Bahaslah pertanyaan atau kekhawatiran yang Anda miliki dengan dokter saat pemeriksaan berlangsung. [20]
  3. Banyak orang memilih untuk tidak melakukan persalinan normal setelah mereka kehilangan bayi. Tetapi jika Anda hendak mencoba hamil kembali, bicarakanlah dengan dokter, pasangan, teman, dan keluarga sebelum mengambil keputusan.
    • Beberapa kondisi kesehatan yang sudah ada, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, dan masalah medis lainnya, bisa meningkatkan risiko lahir mati. Pastikan kondisi-kondisi ini dikontrol sebelumnya untuk mengurangi risiko masalah yang sama terulang kembali. Konsultasikan dengan dokter tentang kondisi kesehatan yang bisa memengaruhi kesehatan bayi, serta cara mengendalikannya sebelum Anda hamil lagi. [21]
    • Secara emosional, pastikan Anda sudah siap untuk memiliki bayi lagi. Anda mungkin akan merasa lebih stres ketika hamil kembali pascakematian, khawatir bayi yang sekarang mengalami nasib serupa dengan yang sebelumnya. Berkonsultasilah kepada terapis sebelum melakukan program kehamilan baru, untuk memastikan bahwa Anda sudah siap secara mental untuk mengatasi stres pada kehamilan berikutnya. [22]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.351 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan