Unduh PDF
Unduh PDF
Ruam akibat jamur terasa sangat gatal dan mudah menular. Penyakit ini dapat menular dengan mudah dari satu orang ke orang lain melalui penggunaan peralatan pribadi seperti handuk yang digunakan bersama-sama, atau melalui sentuhan langsung. Jamur tumbuh subur di lingkungan yang lembap dan hangat pada tubuh. Jamur biasanya mengonsumsi keratin, suatu protein yang terdapat dalam kulit, kuku, dan rambut. Untungnya, penyakit ini dapat diatasi dengan perawatan rumahan maupun obat-obatan.
Langkah
-
Kenali jenis jamur yang menyerang Anda. Jamur penyebab ruam umumnya dikenal sebagai Dermatofit. Jamur ini dapat menginfeksi kulit, mulut, rambut, dan kuku manusia. Ada beberapa jenis Dermatofit, yang timbul di beberapa bagian tubuh berbeda dan menyebabkan infeksi jamur yang berbeda pula. [1] X Teliti sumber
- Perhatikan ruam pada kulit yang terasa gatal, memerah, dan berbentuk cincin. Inilah kurap, dan dapat menyerang bagian tubuh yang terpapar jamur seperti lengan, kaki, dan wajah. Kurap sangat mudah menular.
- Perhatikan kulit yang melepuh, mengelupas, atau pecah-pecah. Jika terletak di bagian kaki, inilah penyakit kaki atlet, dan mungkin juga terasa menyengat. Ruam dan kulit yang melepuh di sekitar selangkangan atau paha bagian dalam adalah Tinea cruris , yang mirip dengan kurap, namun menyerang bagian tubuh yang berbeda.
- Perhatikan kuku Anda. Jamur kuku akan membuat kuku berwarna kuning dan rapuh. Kuku juga bisa menebal dan terasa sakit saat mengenakan sepatu.
- Perhatikan bercak-bercak warna berbeda pada kulit. Jika bercak-bercak ini berwarna cokelat, merah muda, atau putih, serta timbul di bagian punggung, leher, atau lengan atas, berarti Anda mengalami infeksi Pityriasis versicolor . Namun jika warnanya putih dan timbul di sekitar mulut dan vagina, ini adalah kandidiasis. Kandidiasis biasanya hanya berbahaya bagi mereka dengan sistem imun yang lemah. [2] X Teliti sumber
-
Cuci bagian yang terinfeksi sebelum memberikan perawatan. Gunakan sabun antiseptik yang dapat membersihkan bagian yang terinfeksi sekaligus menyingkirkan kotoran serta kuman dari sekitarnya. Keringkan dengan lap atau pengering rambut. Kebiasaan ini juga bermanfaat untuk mencegah infeksi jamur, dan sebaiknya selalu dilakukan sebelum memberikan perawatan apa pun. [3] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber
-
Usapkan minyak tea tree pada bagian yang terinfeksi. Minyak tea tree berkhasiat sebagai antijamur dan efektif dalam mengatasi infeksi jamur. Anda bisa membeli minyak ini di apotek sekitar. Usapkan minyak tea tree pada bagian tubuh yang terinfeksi 2-3 kali sehari.
- Anda boleh menggunakan minyak tea tree murni maupun encer. Jika ingin mengencerkan minyak tea tree cobalah mencampurkannya dalam perbandingan satu setengah sendok teh minyak dengan 1 cangkir air hangat.
- Berhati-hatilah menggunakan minyak tea tree selama kehamilan, menyusui, atau menjalani persalinan. Beberapa orang melaporkan bahwa minyak tea tree dapat mengurangi kekuatan kontraksi walaupun belum jelas karena informasi hasil penelitian yang masih terbatas. [4] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Hindari penggunaan minyak tea tree pada kulit remaja laki-laki karena diketahui dapat menyebabkan pertumbuhan payudara ( gynecomastia ). [5] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
-
Coba gunakan cuka apel. Cuka diketahui berkhasiat sebagai antijamur, antibakteri, dan antiseptik. Cuka apel dapat membantu mengatasi ruam jamur karena mengandung asam dan enzim yang menciptakan reaksi kimia pembunuh jamur di kulit. Ada beberapa cara penggunaan cuka untuk mengatasi ruam jamur.
- Encerkan cuka apel dalam perbandingan 1:1 (1 cangkir cuka apel dan 1 cangkir air). Anda boleh menuangkan sedikit cuka ke bola kapas dan mengusapkannya ke bagian yang terinfeksi 2-3 kali sehari. Anda juga bisa merendam bagian yang terinfeksi dengan campuran cuka apel-air (1:1) selama 10-15 menit. Pastikan untuk benar-benar mengeringkan bagian tersebut setelah direndam.
- Anda boleh merendam seluruh tubuh. Isi bak mandi dengan air hangat suam-suam kuku, kemudian tuangkan 5 cangkir cuka. Anda boleh menambahkan lebih banyak jika ingin membuat air rendaman cuka yang sedikit lebih pekat. Berendamlah di dalamnya selama sekitar 10-20 menit.
-
Haluskan bawang putih mentah dan usapkan langsung ke ruam jamur. Ekstrak bawang putih dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme karena mengandung alisin, suatu senyawa aktif yang dikeluarkan bawang putih setelah dihaluskan. Selain itu, ajoene, suatu senyawa lain yag terkandung dalam bawang putih mentah juga sangat efektif dalam mengatasi ruam jamur. Senyawa ini dapat membunuh jamur di permukaan kulit dan mempercepat pemulihan kulit.
- Anda boleh mengusapkan bawang putih halus ke bagian yang terinfeksi 2 kali sehari. Kemudian, balut dengan kain kasa sehingga bawang putih dapat menyerap dengan lebih baik.
- Anda boleh mencoba membuat pasta bawang putih dengan menghaluskan 1 siung bawang putih dan mencampurkannya dengan sekitar 15 ml minyak zaitun. Oleskan ke ruam jamur beberapa kali sehari untuk memacu pemulihannya.
- Anda juga boleh mengonsumsi 1 siung bawang putih mentah setiap hari untuk membersihkan tubuh dari racun, termasuk juga jamur yang tinggal di dalamnya.
Iklan
-
Konsultasikan ruam yang Anda alami dengan dokter. Ada sejumlah perawatan yang tersedia untuk kasus ruam jamur yang berbeda. Beberapa di antaranya dapat dibeli tanpa resep (obat bebas), dan mungkin lebih murah dibandingkan obat resep. Dokter akan menganjurkan penggunaan obat bebas jika memang mungkin membantu, atau memberikan resep obat jika perlu.
-
Taburkan bedak antijamur ke bagian tubuh yang mudah lembap. Saat ruam jamur timbul, dan bagian yang terinfeksi lembap dan hangat, kondisi dan gejalanya akan semakin parah. Belilah bedak antijamur yang dapat digunakan setiap hari. Bedak dapat mencegah bagian tubuh semakin lembap dengan menyerapnya serta menjaga permukaan kulit tetap kering setiap saat.
- Bedak bayi boleh ditaburkan ke dalam sepatu agar kaki Anda tetap kering sepanjang hari, terutama jika Anda bekerja di lingkungan yang basah, atau kaki Anda banyak mengeluarkan keringat.
-
Oleskan krim antijamur pada ruam jamur. Krim ketokonazol, obat bebas yang tersedia di semua apotek, digunakan luas untuk mengatasi segala jenis ruam jamur. Obat ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan jamur yang menginfeksi kulit. Anda bisa mengoleskan krim ini 1 kali sehari selama 2 hingga 6 minggu hingga ruam benar-benar sembuh. [6] X Teliti sumber Krim antijamur lain yang juga banyak digunakan meliputi:
- Klotrimazol, yang dijual dengan merek Canesten dan Lotrimin. Klotrimazol juga merupakan obat bebas yang digunakan untuk mengatasi beragam jenis infeksi jamur, terutama yeast . Obat ini bisa digunakan 2-3 kali sehari selama 4 minggu.
- Terbinafin, yang dijual dengan merek Lamisil. Obat ini juga bisa dibeli tanpa resep dan tersedia dalam bentuk krim atau bedak untuk mengatasi infeksi jamur. Terbinafin tablet tersedia untuk mengatasi infeksi jamur kuku. Lamisil dapat digunakan selama 2-3 hari.
-
Gunakan obat resep sesuai anjuran dokter. Dalam kasus berat, ruam jamur bisa memburuk sekalipun telah diberi perawatan rumahan dan obat bebas. Jika demikian, dokter akan meresepkan resep. Selain bedak dan krim, beberapa obat resep dapat diperoleh dalam sediaan pil atau injeksi langsung ke aliran darah secara intravena.Iklan
-
Jaga kebersihan tubuh untuk menghindari perkembangan jamur. Kebersihan berperan penting terhadap pertumbuhan jamur. Jika Anda tidak membersihkan bagian tubuh yang hangat dan lembap, kemungkinan jamur dapat tumbuh dengan mudah di tubuh Anda. Pastikan untuk membersihkan dan mengeringkan seluruh bagian tubuh secara teratur. [7] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber
- Anda harus memastikan seluruh tubuh Anda sejuk, kering, dan bebas lembap.
- Jaga bagian yang terinfeksi tetap kering dan bersih, terutama pada sekitar lipatan kulit.
- Selalu keringkan kaki setelah mencucinya.
- Selalu potong dan pangkas kuku Anda.
-
Hindari penggunaan peralatan pribadi bersama-sama. Menggunakan peralatan seperti handuk, sikat gigi, kaus kaki, dan pakaian dalam bersama-sama dapat membuat Anda terpapar jamur. Untuk memastikan Anda tidak tertular infeksi dari siapa pun, berusahalah untuk menghindari menggunakan benda-benda yang sering bersentuhan langsung dengan tubuh bersama orang lain.
- Gunakan sandal saat berjalan di sauna dan kamar mandi umum agar Anda tidak menginjak jamur.
-
Selalu cuci pakaian dan pakaian dalam Anda. Mencuci pakaian terutama pakaian dalam secara teratur akan menyingkirkan jamur dari pakaian. Selain itu, menjaga agar pakaian tetap kering dan bebas keringat akan mencegah pembentukan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur.
- Ganti kaus kaki setiap hari. Kenakan kaus kaki berbahan katun yang lebih mampu mengalirkan udara sehingga kaki Anda tetap kering.
-
Jaga kebersihan rumah. Hal ini sangatlah penting terutama bagi ruangan seperti kamar tidur atau kamar mandi yang Anda gunakan saat tidak berpakaian. Gunakan disinfektan dan usahakan agar wastafel, bak mandi, dan pancuran air tetap kering selama tidak digunakan. Untuk kamar tidur, cucilah seprai dan selimut secara teratur.
-
Waspadai faktor risiko infeksi jamur. Jika Anda mengalami kelebihan berat badan, diabetes, inkontinensia, atau banyak berkeringat, risiko Anda terinfeksi ruam jamur lebih besar. Perubahan gaya hidup tertentu juga dapat meningkatkan risiko ruam jamur. Orang-orang yang menggunakan antibiotik dosis tinggi atau dalam waktu lama, produk perawatan kulit baru, atau menderita kelumpuhan dapat terinfeksi jamur akibat kondisi tersebut. [8] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumberIklan
Tips
- Beberapa perawatan mungkin membutuhkan waktu hingga berefek. Bersabarlah hingga merasakan hasilnya. Jika setelah jangka waktu perawatan yang dianjurkan selesai namun hasilnya belum terlihat, konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh obat yang lebih kuat.
- Bacalah panduan penggunaan pada kemasan obat secara saksama sebelum menggunakannya. Pahami adanya batasan atau efek samping yang mungkin timbul.
- Jangan mencampurkan obat-obatan. Hal ini akan menyebabkan efeknya terganggu dan mungkin berbahaya bagi kesehatan Anda.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/fungal-infections-skin
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000626.htm
- ↑ http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic_Contact_Dermatitis/hic_How_to_Care_for_a_Fungal_Rash
- ↑ http://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/tea-tree-oil/safety/hrb-20060086
- ↑ http://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/tea-tree-oil/safety/hrb-20060086
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/meds/a605014.html
- ↑ http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic_Contact_Dermatitis/hic_How_to_Care_for_a_Fungal_Rash
- ↑ http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic_Contact_Dermatitis/hic_How_to_Care_for_a_Fungal_Rash
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 6.864 kali.
Iklan