PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Skoliosis adalah tulang belakang yang bengkok dengan lengkungan ke salah satu sisi. Tulang belakang pada penderita skoliosis tidak tumbuh dalam garis lurus, tetapi melengkung ke kanan atau kiri, menyerupai huruf C atau S. Rasio pria dan wanita penderita skoliosis adalah 1:7 untuk kelengkungan parah yang membutuhkan perawatan. [1] Sebagian besar kasus skoliosis adalah kasus ringan dan tampak pada individu yang berusia antara 12 hingga 14 tahun. Perkembangan lengkungan yang parah dapat menyebabkan masalah paru-paru dan jantung, serta kelainan bentuk tubuh. [2] Cara utama untuk mengetahui dan mengatasi skoliosis adalah dengan memonitor lengkungan, mengenakan penyangga, atau operasi tulang belakang.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memperoleh Diagnosis

PDF download Unduh PDF
  1. Kelainan fisik yang dapat terlihat biasanya merupakan fitur yang jelas kelihatan sebelum diagnosis diberikan. Sebagian besar orang akan menemui dokter bila kelainan tulang belakang sudah tampak jelas. Kelainan ini tampak pada bentuk pinggang, bahu, tulang rusuk, atau tulang belakang yang tidak simetris. [3] Skoliosis biasanya ada di tubuh tanpa rasa sakit.
    • Jika seseorang merasakan sakit yang hebat terkait dengan skoliosis, pemeriksaan penuh harus dilakukan untuk menentukan penyebabnya.
  2. Karena skoliosis biasanya bersifat ringan, kondisi ini tidak mudah dideteksi. Orang tua tidak selalu menyadari kondisi ini pada anak mereka, karena perkembangannya pelan dan hampir tidak ada perubahan yang bisa dilihat atau dirasakan. Di negara-negara maju, pemeriksaan skoliosis wajib di beberapa sekolah, dan guru atau perawat sekolah sering kali menjadi orang pertama yang menyadari adanya kondisi ini. Berikut adalah tanda-tanda skoliosis:
  3. Skoliosis bisa berkembang kapan saja pada masa remaja, dan kunjungan ke dokter penting dilakukan setelah menyadari adanya lengkungan pada diri Anda atau anak Anda. Dokter akan meminta pasien membungkuk ke depan ke arah lantai, sehingga lengkungan lebih terlihat. Dokter juga akan mengambil foto sinar X punggung pasien untuk memastikan adanya lengkungan. Dari hasil pemeriksaan ini, pilihan perawatan (jika ada) akan diuraikan.
    • Jika lengkungan dinilai ringan, dokter akan memonitor pasien untuk memastikan lengkungan tidak bertambah parah.
    • Usia, jenis kelamin, jenis lengkungan dan letaknya akan dipertimbangkan saat menentukan perawatan apa yang harus diberikan.
    • Selain itu, dokter akan mengevaluasi riwayat keluarga pasien dan juga rasa sakit yang berkaitan. [5]
  4. Karena tulang belakang setiap orang sedikit berbeda, tidak hanya ada satu cara untuk mendefinisikan bagaimana tampilan dan perkembangan skoliosis. Terkadang lengkungan tampak kecil dan kadang tampak sangat jelas; kadang lengkungan tulang belakang terjadi di lebih dari satu tempat dan terkadang hanya di satu tempat. Berikut ini lima faktor utama yang dipertimbangkan dokter saat mendiagnosis skoliosis:
    • Bentuk lengkungan. Skoliosis bisa bersifat struktural dengan lengkungan dari satu sisi ke sisi lain dan memutar tulang belakang, atau non struktural dengan lengkungan dari satu sisi ke sisi lain tanpa pemutaran tulang belakang.
    • Lokasi lengkungan. Tulang belakang yang terletak di bagian paling atas punggung, yang disebut vertebra apikal, digunakan untuk menentukan skoliosis.
    • Arah lengkungan. Sebagai bagian dari gambaran perkembangan individu, dokter akan menentukan apakah lengkungan mengarah ke kiri atau ke kanan. Pertimbangan ini penting untuk menentukan perawatan dan mengetahui masalah yang mungkin timbul jika tulang belakang mengganggu proses psikologis internal.
    • Besar lengkungan. Sudut dan panjang lengkungan juga diukur. Pengukuran ini akan membantu menentukan tingkat keparahan dan juga kelurusan korektif yang harus dicapai untuk mengembalikan tulang belakang pada keadaannya yang lebih alami. [6]
  5. Lenke Classification adalah sistem klasifikasi skoliosis yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001. Sistem ini banyak digunakan untuk menentukan tingkat keparahan skoliosis, khususnya pada remaja. Komponen sistem ini meliputi:
    • Jenis lengkungan—dinilai berdasarkan skala keparahan 1–6.
    • Pengubah tulang belakang bagian bawah ( lumbar )—dinilai pada skala A–C
    • Pengubah toraks sagital—Dinilai dengan (-) negatif, N, atau (+) positif
    • Pengubah, yang mengukur apa yang disebut sudut Cobb, menentukan nilai (-), N, atau (+), tergantung sudut kiposis (lengkungan) tulang belakang. [7]
  6. Saat ini, 80% kasus skoliosis tidak diketahui, walaupun ada bukti yang menunjukkan bahwa kondisi ini kemungkinan diturunkan dalam keluarga. Kasus yang tidak diketahui penyebabnya disebut skoliosis idiopatik. Munculnya kondisi ini bisa terjadi kapan saja dari bayi hingga remaja. 20% sisanya memiliki penyebab jelas, antara lain:
    • Kasus yang disebabkan oleh gangguan saat lahir, disebut skoliosis kongenital, yang jauh lebih parah dan biasanya membutuhkan perawatan ekstensif.
    • Skoliosis neuromuskular, yang akan mendatangkan masalah ketika tulang belakang tumbuh. Kondisi ini berkembang pada orang-orang yang memiliki gangguan lain, cerebral palsy , cedera saraf tulang belakang atau kerusakan sistem saraf.
    • Skoliosis fungsional, tulang belakang berkembang normal tetapi menjadi tidak normal karena masalah di bagian tubuh lain, seperti satu tungkai lebih pendek atau kaku/kram otot punggung. [8]
  7. Dalam sebagian besar kasus, lengkungan tulang belakang relatif kecil dan tidak memerlukan perawatan. Dokter hanya akan memonitor perkembangan lengkungan untuk mengetahui kelanjutannya, dan hanya menyarankan perawatan jika lengkungan berubah setelah beberapa waktu. Namun demikian, skoliosis parah bisa menyebabkan cacat bagian tubuh, masalah pernapasan, nyeri punggung berkepanjangan, dan kelainan bentuk tubuh yang jelas kelihatan. [9]
    • Setelah terdeteksi, semua jenis skoliosis harus terus dimonitor.
    • Program perawatan skoliosis akan disesuaikan tergantung situasi Anda dan dengan pendekatan kasus demi kasus. Dokter akan memeriksa dan menyediakan program perawatan terbaik.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menjalani Perawatan

PDF download Unduh PDF
  1. Dokter akan menyarankan seberapa sering Anda atau anak Anda harus memeriksakan diri untuk mengambil foto sinar X jika lengkungan bertambah parah. Dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan setiap 4 bulan. [10] Seiring perkembangan anak, lengkungan biasanya berhenti berkembang, sehingga tidak memerlukan perawatan apa pun. Tetapi jika skoliosis bertambah parah, perawatan lanjutan mungkin akan diperlukan.
  2. Penyangga adalah pilihan pertama perawatan skoliosis yang dinilai bertaraf sedang, yaitu lengkungan berkisar antara 25 dan 40 derajat. Penyangga juga disarankan untuk kasus-kasus progresif, yaitu ketika lengkungan tumbuh semakin jelas. Alat ini biasanya hanya digunakan bila tulang penderita skoliosis belum berhenti berkembang, karena tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada tulang yang sudah tumbuh sempurna. Penggunaan penyangga biasanya dihentikan saat penderita memasuki masa pubertas. Penyangga dapat membantu mencegah lengkungan bertambah besar, tetapi biasanya tidak otomatis memperbaiki kondisinya.
    • Ada dua jenis penyangga, yaitu penyangga lunak dan penyangga plastik keras. Jenis penyangga yang disarankan dokter bergantung pada sejumlah faktor, seperti lokasi dan ukuran lengkungan, serta usia dan tingkat aktivitas pasien. Jenis kelamin pasien juga penting, karena anak perempuan memiliki risiko perkembangan skoliosis yang lebih besar dibandingkan anak laki-laki. [11]
    • Beberapa penyangga hanya dipakai pada malam hari, sementara yang lain harus dipakai hampir selama 23 jam dalam sehari. Mengenakan penyangga sesering yang disarankan sangat penting untuk memastikan alat ini bekerja dengan baik.
  3. Metode ini adalah pilihan terakhir pada kasus skoliosis berat yang bisa menyebabkan kecacatan, masalah pernapasan atau jantung. Operasi fusi tulang belakang biasanya hanya disarankan setelah pasien melewati pubertas, saat penyangga bukan lagi pilihan yang tepat, dan perkembangan lengkungan karena pertumbuhan tulang telah berkurang.
    • Operasi fusi tulang belakang adalah operasi yang menghubungkan tulang belakang menjadi satu sehingga tidak dapat melengkung. Mungkin dokter juga akan memilih untuk menanamkan batang logam atau alat serupa agar tulang belakang tidak melengkung lagi setelah operasi.
    • Prosedur ini berbeda-beda bergantung pada jenis skoliosis dan usia pasien. Dokter akan menilai tingkat keparahan kondisi serta respons Anda terhadap perawatan lain untuk menentukan apakah prosedur ini bisa menjadi pilihan. Sebagian besar pasien dengan skoliosis neuromuskular akhirnya akan membutuhkan operasi ini untuk memperbaiki lengkungan di tulang belakang mereka. [12] [13]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mempertimbangkan Perawatan Alternatif

PDF download Unduh PDF
  1. Hasil penelitian memang tidak meyakinkan, tetapi menunjukkan gagasan bahwa aktivitas fisik mungkin dapat membantu mencegah skoliosis bertambah parah. Jika anak Anda menderita skoliosis ringan, bicarakan dengan dokter mengenai pilihan aktivitas fisik apa yang sehat dan aman. Olahraga tim dan jenis latihan fisik lain biasanya juga akan disarankan.
    • Terapi fisik dapat memberikan manfaat yang sama seperti olahraga ataupun aktivitas fisik.
    • Aktivitas fisik juga dapat membantu penderita skoliosis usia dewasa. [14]
  2. Penelitian menunjukkan hasil positif pada pasien yang ambil bagian dalam perawatan kiropratik. Pasien dalam penelitian spesifik melaporkan manfaat psikologis positif segera setelah menyelesaikan program perawatan, dengan manfaat positif yang terus dirasakan sampai 24 bulan kemudian. Manipulasi kiropratik didasarkan pada program latihan yang digunakan untuk mencegah perkembangan alami skoliosis pada orang dewasa. [15]
    • Jika Anda memutuskan untuk menjalani perawatan kiropratik, pastikan Anda menemui kiroprator berlisensi yang tidak menjanjikan apa yang tidak didukung secara ilmiah. Di Amerika, contohnya, pasien dapat menemukan kiroprator melalui fitur pencarian di situs web American Chiropractic Association . [16]
    • Untuk menemukan kiroprator yang baik, minta rekomendasi dari dokter Anda. Anda juga dapat bertanya kepada teman atau keluarga. Sebelum membuat janji perawatan, bicaralah via telepon atau secara langsung tentang praktik kiroprator tersebut, bagaimana pengoperasian praktiknya, dan apakah dia bisa membantu Anda dengan manipulasi kiropratik. [17]
    • Tanyakan tentang perawatan rasa sakit. Jika skoliosis menyebabkan rasa sakit, mungkin Anda perlu mempertimbangkan perawatan yang meredakan sakit tetapi tidak memperbaiki lengkungan. Skoliosis dapat menyebabkan sakit punggung yang dapat diatasi dengan praktik medis alternatif. Anda dapat minum obat bebas resep, seperti AINS, atau suntikan antiinflamasi jika rasa sakit tidak terlalu parah. [18] Selain itu, ada juga beberapa perawatan lain untuk meredakan rasa sakit.
  3. Menurut satu penelitian, akupunktur juga membantu mengurangi lengkungan tulang belakang sampai 10 derajat. [19]
    • Bukti bahwa perawatan kiropratik dapat membuat perbedaan pada lengkungan skoliosis juga tidak ada, tetapi memang dapat membantu meringankan rasa sakit terkait skoliosis.
    • Cobalah yoga atau pijat untuk meredakan sakit punggung. Metode ini belum terbukti mampu memengaruhi lengkungan tulang belakang, tetapi keduanya aman dan efektif untuk mengatasi nyeri punggung karena dapat mengendurkan dan memperkuat otot. [20]
  4. Biofeedback adalah perawatan alternatif yang direkomendasikan untuk meringankan gejala skoliosis. Dengan biofeedback , Anda menjadi peka terhadap reaksi tubuh dan belajar mengontrolnya melalui tindakan. [21] [22] Ada satu penelitian yang dilakukan terhadap pasien skoliosis yang setiap beberapa saat menerima peringatan dari alat biofeedback bahwa postur mereka tidak benar dan diminta untuk memperbaikinya.
    • Walaupun tidak ada penelitian besar dan jangka panjang yang telah dilakukan, namun hampir 70% pasien melihat perbaikan selama penelitian tersebut. [23]
  5. Ada metode alternatif yang mungkin dapat meringankan gejala skoliosis pada anak-anak. Untuk dapat menjalani stimulasi elektrik, seorang anak paling tidak harus memiliki lengkungan tulang belakang kurang dari 35 derajat, menderita skoliosis idiopatik, dan tulangnya masih tumbuh sampai dua tahun lagi. Stimulasi elektrik harus dilakukan bersamaan dengan terapi fisik. Jenis perawatan ini dilakukan dengan memasangkan alat stimulasi elektrik pada anak. Elektroda ditempatkan di antara tulang rusuk di sisi dada atau torso, tepat di bawah ketiak, sejajar dengan area punggung yang paling melengkung. Siklus stimulasi elektrik biasanya dilakukan di rumah sepanjang malam, jadi stimulasi dijalankan pada otot hingga delapan jam ketika anak tidur.
    • Keefektifan perawatan ini dan level stimulasi elektrik yang diberikan terus diperiksa oleh terapis fisik.
    • Meskipun perawatan ini masih agak kontroversial, namun sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perawatan stimulasi elektrik dan terapi fisik memiliki efek yang lebih tahan lama pada anak daripada kombinasi antara penyangga dan terapi fisik. [24]
    Iklan

Tips

  • Anda tahu tubuh Anda sendiri. Perhatikan postur dan punggung Anda jika telah didiagnosis menderita skoliosis. Nilai sendiri baik-baik untuk menentukan apakah perawatan yang Anda jalani menunjukkan manfaat atau tidak, dan apakah seiring waktu hasil positifnya terus terasa pada tulang belakang Anda.
  • Jangan mencoba memperbaiki tulang Anda sendiri dengan bantuan keluarga, kecuali mereka adalah dokter berpengalaman. Percobaan tidak profesional dapat menggeser ruas tulang belakang, mengganggu saraf tulang belakang, dan mendatangkan rasa sakit.
Iklan

Referensi

  1. Le, T., & Bhushan, V. (2010). First aid for the USMLE step 2 CK (7th ed.). New York: McGraw-Hill Medical.
  2. Stirling AJ, Howel D, Millner PA, et al. Late-onset idiopathic scoliosis in children six to fourteen years old. A cross-sectional prevalence study. J Bone Joint Surg Am. 1996 Sep. 78(9):1330-6
  3. Stirling AJ, Howel D, Millner PA, et al. Late-onset idiopathic scoliosis in children six to fourteen years old. A cross-sectional prevalence study. J Bone Joint Surg Am. 1996 Sep. 78(9):1330-6
  4. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/scoliosis/basics/complications/con-20030140
  5. http://www.medicinenet.com/scoliosis/page4.htm
  6. http://www.medicinenet.com/scoliosis/page4.htm
  7. Stirling AJ, Howel D, Millner PA, et al. Late-onset idiopathic scoliosis in children six to fourteen years old. A cross-sectional prevalence study. J Bone Joint Surg Am. 1996 Sep. 78(9):1330-6
  8. http://www.medicinenet.com/scoliosis/page2.htm
  9. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/scoliosis/basics/complications/con-20030140

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 44.465 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan