Liofilisasi adalah proses pengawetan makanan dengan menghilangkan kelembapannya melalui sublimasi, yaitu penguapan molekul air. Proses liofilisasi akan menyebabkan perubahan tekstur pada makanan dengan cukup drastis bila dibandingkan dengan proses pengawetan makanan lain seperti pengalengan atau pembekuan. Namun di sisi lain, liofilisasi adalah cara terbaik untuk mempertahankan kandungan gizi dan rasa makanan secara utuh. Makanan yang sudah diawetkan melalui proses ini akan berbobot sangat ringan, sehingga sangat cocok untuk Anda bawa dalam perjalanan jauh atau bisa juga Anda jadikan makanan cadangan untuk situasi darurat. Baca artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara melakukan liofilisasi pada makanan.
Langkah
-
Pilih jenis makanan yang ingin Anda awetkan. Makanan yang mengandung banyak air sangatlah cocok untuk diawetkan dengan liofilisasi. Struktur dan tekstur buah tersebut akan tetap utuh setelah melalui proses ini. Berikut beberapa contoh makanan yang cocok diawetkan dengan proses ini:
- Buah-buahan seperti apel, pisang, berbagai jenis buah berry, kesemak, dan pir.
- Sayur-sayuran seperti kentang, paprika, wortel, dan ubi.
- Bila Anda sudah terbiasa dalam menjalankan proses pengawetan melalui liofilisasi, Anda bisa mencoba untuk mengawetkan dada ayam, keju, atau bahkan makanan yang telah diproses, seperti spageti atau bakso. Semua makanan yang lembap bisa diawetkan melalui proses ini.
-
Pilih makanan yang paling segar. Makanan yang diawetkan pada puncak kematangan atau kesegaran akan memiliki rasa yang lebih konsisten ketika dikonsumsi setelah diproses kembali.
- Buah-buahan dan sayur-sayuran harus diproses dengan liofilisasi pada musimnya yaitu sewaktu buah dan sayur berada pada puncak kematangannya.
- Daging juga harus diproses tepat setelah daging dimatangkan dan didinginkan.
- Makanan yang telah diproses, seperti spageti atau bakso misalnya, harus diproses dengan liofilisasi secepat mungkin setelah dimasak dan didinginkan. Bila Anda memprosesnya beberapa hari setelah Anda menyimpannya di dalam lemari es, maka makanan akan terasa tidak segar dan tidak enak lagi ketika diproses kembali untuk dikonsumsi.
-
Jangan mengawetkan makanan yang tidak akan terasa enak setelah diproses kembali. Buah berry dan apel tidak perlu diproses kembali untuk dikonsumsi karena rasa dan teksturnya bertahan dengan baik meskipun telah melalui proses liofilisasi. Lakukan proses pengawetan ini pada daging atau spageti, yang perlu diproses kembali agar kembali lembap dan bisa dikonsumsi nantinya.
- Roti adalah contoh makanan yang tidak cocok untuk diawetkan dengan cara ini, karena teksturnya sangat bergantung pada kesegarannya.
- Kue, biskuit, dan jenis makanan lain yang dibuat dengan ragi juga bukanlah jenis makanan yang cocok untuk diproses dengan cara ini.
-
Persiapkan makanan yang akan diawetkan. Lakukan beberapa proses di bawah ini sebelum Anda mengawetkan makanan tersebut:
- Bila memungkinkan, cuci makanan secara keseluruhan, lalu keringkan.
- Potong makanan menjadi bagian-bagian kecil. Potong apel, paprika, kentang, dan jenis buah-buahan dan sayur-sayuran lain menjadi potongan-potongan kecil, agar kelembapannya mudah dihilangkan.
Iklan
-
Letakkan makanan pada piring atau baki. Sebar makanan secara merata agar tidak saling menumpuk.
-
Masukkan baki ke dalam lemari pembeku ( freezer ). Bila memungkinkan, biarkan hanya terdapat makanan yang ingin diawetkan di dalam lemari pembeku, tanpa barang-barang lain.
- Jangan sering membuka lemari pembeku. Sering membuka lemari pembeku ketika makanan sedang diproses akan memperlambat prosesnya dan juga akan menyebabkan timbulnya kristal es pada makanan.
- Gunakan deep freezer (lemari pembeku dengan temperatur yang sangat rendah) bila Anda memilikinya. Makanan yang diawetkan melalui proses liofilisasi harus berada pada suhu serendah mungkin.
-
Biarkan makanan di dalam lemari pembeku hingga proses liofilisasi selesai. Kurang lebih setelah satu minggu, proses sublimasi pada makanan akan selesai dijalankan, dan kelembapan pada makanan akan hilang.
- Untuk memastikan bahwa Anda telah sukses dalam mengawetkannya, Anda bisa mengambil potongan kecil makanan tersebut dan biarkan makanan tersebut mencair. Bila makanan tersebut terlihat menghitam, maka makanan tersebut masih belum selesai menjalani proses liofilisasi.
-
Simpan makanan tersebut. Ketika makanan telah selesai melewati proses liofilisasi, Anda bisa menyimpannya dalam kantong khusus lemari pembeku. Keluarkan kandungan udara dari dalam kantong, tutup rapat kantong tersebut, lalu simpan makanan di dalam lemari pembeku, sepen, atau dalam kotak cadangan makanan darurat Anda.Iklan
-
Simpan makanan dalam kantong khusus lemari lembeku. Ratakan makanan yang terdapat di dalam kantong agar tidak menumpuk pada satu sisi.
- Keluarkan udara dari dalam kantong, lalu tutup dengan rapat.
- Pastikan bahwa kantong tertutup rapat dan kedap udara.
-
Simpan kantong tersebut di dalam kotak pendingin. Letakkan es kering pada semua sisi kantong tersebut.
- Selalu kenakan sarung tangan dan pakaian lengan panjang ketika Anda menggunakan es kering.
- Bila terdapat banyak kantong makanan yang ingin Anda simpan, Anda bisa menyimpan kantong dan es kering secara selang-seling hingga kotak pendingin penuh.
-
Simpan kotak pendingin di dalam lemari pembeku. Setelah 6 jam, tutup kotak pendingin. Setelah 24 jam, periksa apakah es kering masih tersisa atau tidak. Bila es kering sudah tidak tersisa, maka makanan sudah siap disimpan.
-
Keluarkan kantong makanan dari dalam kotak pendingin. Simpan kantong-kantong tersebut di dalam lemari pembeku, lemari penyimpanan makanan, atau dalam kotak cadangan makanan darurat Anda.Iklan
-
Letakkan makanan pada piring atau baki. Sebar makanan secara merata agar tidak saling menumpuk.
-
Masukkan baki ke dalam lemari pembeku. Bila memungkinkan, biarkan hanya terdapat makanan yang ingin diawetkan di dalam lemari pembeku, tanpa barang-barang lain.
- Jangan sering membuka lemari pembeku. Sering membuka lemari pembeku ketika makanan sedang diproses akan memperlambat prosesnya dan juga akan menyebabkan timbulnya kristal es pada makanan.
- Gunakan deep freezer (lemari pembeku dengan temperatur yang sangat rendah) bila Anda memilikinya. Makanan yang diawetkan melalui proses liofilisasi harus berada pada suhu serendah mungkin.
-
Letakkan makanan yang telah dibekukan ke dalam vacuum chamber dengan pengaturan 120 m Torr dan suhu 10 derajat Celcius.
- Proses sublimasi harusnya selesai dalam waktu satu minggu, tergantung dengan pengaturan yang Anda gunakan dalam vacuum chamber.
- Setelah satu minggu berlalu, periksa salah satu potongan makanan yang diawetkan untuk memastikan bahwa proses pengawetan telah selesai.
-
Simpan makanan dalam wadah kedap udara.Iklan
-
Keluarkan makanan dari dalam wadah penyimpanannya. Letakkan pada panci atau mangkuk.
-
Didihkan air secukupnya. Ketika air sudah mendidih, matikan kompor.
-
Tuangkan sedikit air yang mendidih pada makanan yang sebelumnya telah terliofilisasi. Air panas akan diserap oleh makanan sehingga makanan akan kembali lembap. Bila air terlihat tidak cukup, maka tuangkan sedikit lagi. Ulangi tahap ini hingga makanan terlihat kembali pada tekstur alaminya.Iklan
Tips
- Tujuan dari melakukan liofilisasi pada makanan adalah untuk mengurangi kandungan air dan kelembapan, sehingga aktivitas mikroba dalam makanan terhambat. Kantong gel silika dapat membantu dalam mengurangi kemungkinan pengembunan dan pelembapan dalam wadah penampung.
Peringatan
- Berhati-hatilah dalam menggunakan es kering. Bila terjadi kontak langsung, es kering akan membakar kulit Anda.
- Pastikan Anda menyimpan makanan dengan benar agar makanan tidak membusuk.
Hal-Hal yang Anda Butuhkan
- Makanan yang akan diawetkan
- Baki logam
- Lemari pembeku ( freezer )
- Vacuum chamber khusus liofilisasi
- Stoples kaca atau kantong yang bisa ditutup kembali
- Label.