Unduh PDF Unduh PDF

Mungkin ada telur bebek yang Anda taruh di inkubator untuk ditetaskan menjadi itik, tetapi Anda tidak tahu apakah telur itu masih hidup atau sudah mati. Mungkin, Anda menemukan sebutir telur di kebun dan penasaran jika telur tersebut masih layak disimpan. Anda dapat menentukan apakah telur bebek tersebut sudah rusak atau masih bagus dengan meneropongnya menggunakan lampu senter. Anda pun dapat mengujinya apakah masih mengapung atau tidak, serta melihat apakah telur itu masih hidup dan dapat berkembang dengan baik.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Meneropong Telur dengan Lampu Senter

Unduh PDF
  1. Senter itu sebaiknya cukup kecil agar mudah dipegang dan cahayanya cukup terang untuk menyinari telur. [1]
    • Anda bisa memakai cara lama, yaitu dengan menggunakan lilin untuk mengecek telur. Namun, hati-hati ketika memegang lilin, supaya tidak terbakar.
  2. Matikan semua lampu ruangan atau area tersebut supaya Anda dapat mengarahkan senter ke telur dan melihatnya. [2]
    • Anda dapat juga menutupi inkubator dengan gorden hitam atau selimut gelap supaya bagian dalamnya gelap.
  3. Pegang senter dengan satu tangan, sementara tangan satu lagi memegang telur, dan ibu jari menyangga bagian belakang telur. Tempelkan telur di depan senter agar seluruh cahaya senter dapat mengenai telur. Senter mesti dapat menyinari semua sisi telur. [3]
    • Pastikan tidak ada bayangan yang mengenai telur. Anda harus dapat melihat sisi dalam telur menggunakan cahaya senter.
  4. Lihatlah apakah terlihat pembuluh vena yang jelas dan warna kemerahan yang hangat pada telur tersebut, terutama pada hari keenam atau lebih di inkubasi. Hal ini merupakan tanda bahwa masih ada embrio yang hidup dan berkembang di dalamnya. [4]
    • Menjelang akhir masa inkubasi, Anda mungkin akan melihat paruh bebek yang sedang berkembang di kantong udara dalam telur tersebut. Artinya telur ini sebentar lagi akan menetas.
  5. Ketika telur disinari dengan senter akan terlihat embrio yang bergerak-gerak di dalamnya. Telur mungkin akan bergoyang atau bergerak. Agar embrio mau bergerak, telur perlu dirangsang dengan cahaya senter yang terang. [5]
  6. Kalau telur tidak terlihat memiliki vena dan putih ketika Anda sinari, kemungkinan telur itu sudah mati. Telur itu tidak bergerak dan Anda juga tidak melihat apa-apa di dalam telur ketika menyorotkan lampu senter ke dalamnya. [6]
    • Telur bebek bisa terlihat rusak pada tahapan mana saja, mulai dari hari ke-1 sampai hari ke-27.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menggunakan Uji Apung

Unduh PDF
  1. Sebelum Anda melakukan uji apung, pastikan telur tidak retak, penyok, atau mengalami kerusakan lain. Jangan masukkan telur yang retak ke dalam air, karena hal itu akan membuat embrio tenggelam, kalau telur itu masih hidup. [7]
    • Kalau Anda tahu masa inkubasi telur tersebut, Anda sebaiknya menunggu sampai hari ke-24 atau ke-25 untuk melakukan uji apung. Hal ini akan memastikan telur sudah berkembang dengan baik saat diuji.
  2. Suhu air jangan lebih dari 38 °C. Tuangkan air ke dalam wadah plastik yang cukup dalam dan berwarna bening, agar Anda dapat melihat isinya. Isi wadah itu sebanyak ½ atau 3/4-nya. [8]
  3. Perlahan masukkan telur ke dalam air satu per satu. [9]
  4. Kalau telur tenggelam di dasar wadah, berarti telur itu tidak hidup. Hal ini merupakan tanda ada kuning telur di dalamnya, tetapi embrio tidak berkembang. [10]
  5. Kalau sisi telur yang lebar berada di atas air sedangkan sisi yang lancip berada di bawah, berarti telur itu sudah mati. Kalau telur mengapung miring, sehingga telur tampak nyaris horisontal, berarti dalam telur itu masih ada embrio yang hidup. [11]
    • Kalau embrio masih hidup, telur itu bisa bergerak sendiri di dalam air.
    • Jika telur itu mengapung miring, keluarkan dari air dan lap sampai kering. Taruh telur di inkubator dan menetas sendiri.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengecek Telur

Unduh PDF
  1. Kalau Anda menemukan telur di kebun, gunakan punggung tangan untuk mengecek apakah telur tersebut terasa hangat saat disentuh. Telur itu mungkin jatuh dari sarang yang tak jauh dari situ dan masih hangat karena induknya. [12]
    • Hanya karena masih hangat, tidak berarti telur itu masih bagus. Anda harus melakukan pengecekan lagi untuk mengetahui apakah telur tersebut masih hidup.
  2. Perhatikan cangkang telur. Lihat apakah ada retakan halus, penyok, atau sedikit pecah. Kalau ada, berarti telur itu rusak dan tidak ada kehidupan lagi di dalamnya. [13]
  3. Taruh telur di tangan Anda dan lihat apakah telur tersebut bergeser atau berputar. Hal itu adalah tanda embrio di dalam telur masih hidup. Telur bebek yang sudah cukup lama mengalami proses inkubasi dan masih hidup bisa bergoyang atau bergerak sendiri. [14]
  4. Kalau Anda percaya telur bebek yang ditemukan itu masih hidup, cucilah telur dengan air suam-suam kuku agar bersih kemudian letakkan di dalam inkubator. Anda dapat membeli inkubator di internet untuk telur bebek atau di toko yang menjual alat-alat peternakan. Pastikan inkubator suhunya tetap 37 atau 38 °C. [15]
    • Balik telur sekali sehari agar tetap hangat.
    • Teropong dengan senter saat telur-telur itu diinkubasi untuk memastikan telur berkembang dengan baik. Tergantung sudah berapa lama umur telur bebek tersebut, telur perlu waktu 27 sampai 28 hari untuk ditetaskan di inkubator.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 17.956 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan