Unduh PDF
Unduh PDF
Naga jenggot ( bearded dragon ) memiliki kepribadian yang santai, ukuran yang kecil, serta penampilan yang menarik, sehingga ia sangat populer sebagai hewan peliharaan. [1] X Teliti sumber Naga jenggot yang dipelihara bisa dikembangbiakkan sepanjang tahun, ini berarti waktunya terserah sesuai keinginan Anda. Namun, pengembangbiakan yang sukses memerlukan banyak waktu dan persiapan. Jadi, pastikan Anda benar-benar memahami seluruh prosesnya sebelum mencoba.
Langkah
-
Tentukan jenis kelaminnya. Ada beberapa karakteristik fisik yang bisa membantu Anda untuk membedakan naga jantan serta betina. Kepala naga jenggot jantan lebih besar daripada yang betina. Selain itu, keliling perutnya lebih kecil dan pori-pori pada bagian anusnya lebih besar. [2] X Teliti sumber
- Cara lain untuk menentukan jenis kelamin adalah dengan melihat bagian tonjolan hemipenile nya. Untuk melakukan hal ini, pegang naga jenggot secara terbalik dan tekuk ekornya perlahan ke belakang pada sudut 90 derajat; berhati-hatilah agar tulang pada ekor ini tidak rusak saat Anda menekuknya. Dua tonjolan hemipenile di kedua sisi ekor berarti ia naga jantan; sementara satu atau tidak ada tonjolan sama sekali menunjukkan naga betina. [3] X Teliti sumber
-
Bawa naga jenggot ke dokter hewan. Naga jenggot harus berada pada kondisi optimal sebelum dikembangbiakkan. Dokter hewan bisa melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberitahu Anda apakah naga sudah sehat atau perlu dirawat. Dokter hewan juga bisa melakukan tes atadenovirus , yang sangat menular di kalangan naga ini dan bisa mengakibatkan penyakit serius. [4] X Teliti sumber
- Naga jenggot tidak boleh dikembangbiakkan bila positif terkena atadenovirus . Virus ini bisa diturunkan dari induk ke bayinya. [5] X Teliti sumber
- Ketahuilah bahwa naga jenggot yang terkena virus mungkin sedang tidak dalam masa berganti kulit ketika dites, sehingga hasilnya negatif. Oleh karena itu, naga harus dites beberapa kali sebelum Anda mengembangbiakkannya. [6] X Teliti sumber
- Minta dokter hewan memeriksa usia, panjang, serta berat tubuh naga jenggot. Untuk pengembangbiakan optimal, usia jantan harus setidaknya 18 bulan dan betina 24 bulan. [7] X Teliti sumber Panjang minimalnya harus 45,72 cm dari moncong hingga ke ekor. [8] X Teliti sumber Berat naga betina harus setidaknya mencapai 350 gram. [9] X Teliti sumber
-
Tambahkan suplemen pada pola diet naga jenggot betina. Ia perlu suplemen harian yang mengandung kalsium serta vitamin D. Dengan begini, telur-telurnya akan mengandung cukup kalsium, dan ia juga tidak akan menderita defisiensi kalsium setelah bertelur. Naga betina juga perlu mengonsumsi multivitamin umum. [10] X Teliti sumber
- Ia harus mulai diberikan suplemen setidaknya beberapa minggu sebelum dikawinkan. [11] X Teliti sumber Berbicaralah dengan dokter hewan jika Anda punya pertanyaan tentang cara menggabungkan suplemen ini dalam pola dietnya.
-
Persiapkan habitat kawinnya. Meski naga jenggot betina dan jantan Anda hanya akan tinggal bersama secara sementara, pastikan kandang yang ditempati keduanya siap untuk memfasilitasi situasi kawin optimal. Pertama-tama, kandang ini harus cukup besar untuk ditempati dua naga jenggot dewasa. Mintalah bantuan toko perlengkapan hewan terdekat untuk menentukan ukuran kandang yang sesuai dengan keperluan Anda. [12] X Teliti sumber
- Akuarium kaca merupakan kandang yang populer untuk naga jenggot, meski Anda bisa menggunakan beberapa tipe lain, misalnya melamin dan PVC. Menggunakan penutup akan mencegah naga kabur, selain memampukan Anda untuk mengatur sirkulasi udara segar. [13] X Teliti sumber
- Pakai termometer untuk mempertahankan suhu rata-rata antara 25-31,1 derajat Celcius di siang hari dan di pertengahan 20 derajat di malam hari. [14] X Teliti sumber
- Letakkan lampu berjemur (bisa dibeli di toko perlengkapan hewan terdekat) di luar kandang, agar naga punya tempat berjemur khusus dengan suhu sekitar 40,5 derajat Celcius. [15] X Teliti sumber [16] X Teliti sumber
- Pasang bohlam berspektrum penuh (UVA dan UVB) di atas kandang, pada posisi sekitar 30 cm dari tempat yang paling sering dihuni naga. Sinar-sinar UVA dan UVB dari bohlam akan membantu menjaga naga jenggot tetap sehat, karena sinar-sinar ini memacu produksi vitamin D. [17] X Teliti sumber [18] X Teliti sumber
- Letakkan ranting dan batu-batuan pada kandang. Ranting akan memberikan tempat memanjat bagi naga, batu-batuan akan memberikan kesempatan baginya untuk beristirahat serta bersembunyi. [19] X Teliti sumber
-
Persiapkan kotak bertelur. Kotak ini adalah tempat naga betina akan mengeluarkan telurnya. Kotak harus terbuat dari plastik dengan volume 30-37,8 l, serta memiliki penutup aman untuk mengatur sirkulasi udara. Isi kotak dengan lapisan tanah pupuk serta pasir hingga setinggi sekitar 16 cm. [20] X Teliti sumber
-
Beli inkubator. Telur harus dikeluarkan dari kotaknya dan diinkubasi. Belilah inkubator siap pakai dari toko perlengkapan hewan untuk mengurangi kemungkinan malafungsi. Hovabator adalah contoh inkubator yang sering digunakan untuk menetaskan telur-telur naga jenggot. [23] X Teliti sumber
- Isi wadah-wadah kecil dengan vermiculite atau perlite (bisa dibeli di toko perlengkapan berkebun lokal) dan masukkan ke dalam inkubator. Tekankan jempol pada setiap wadah untuk membuat cekungan tempat bertelur, dan tutupi wadah dengan penutup yang memampukan Anda untuk mengatur sirkulasi udara. [24] X Teliti sumber
-
Persiapkan naga jenggot untuk proses brumasi. Brumasi adalah penurunan suhu serta periode foto (pencahayaan) untuk naga jenggot. Saat naga jantan dan betina berada dalam kandangnya masing-masing, turunkan suhu hingga 26,6 derajat Celcius di siang hari dan 15,5 derajat Celcius di malam hari. Kurangi pemaparan naga terhadap cahaya: 10 jam terang dan 14 jam gelap. [25] X Teliti sumber
- Naga mungkin akan mengurangi makan serta lebih sering bersembunyi dalam proses burumasi. Ia juga mungkin tidak terlalu sering berjemur. Setelah burumasi, naga akan kembali makan dengan normal. [26] X Teliti sumber
- Burumasi harus dilakukan setidaknya dua hingga tiga bulan sebelum naga dikawinkan. [27] X Teliti sumber
-
Letakkan kedua naga pada kandang kawinnya. Naga mungkin tidak akan langsung bercengkrama, dan perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Memastikan kandang sudah siap sebelumnya akan membantu naga untuk merasa lebih nyaman. Saat naga jantan siap kawin, jenggotnya akan menggelap dan berwarna hitam. [28] X Teliti sumber
-
Amati perilaku rayuan naga. Kedua naga akan menunjukkan perilaku merayu sebelum kawin. Baik yang betina maupun jantan akan mulai menggoyangkan kepala; naga betina juga mungkin menggoyangkan lengan untuk menunjukkan keinginannya dikawini. Naga jantan mungkin menghentakkan kaki dan mengejar naga betina di sekitar kandang. [29] X Teliti sumber [30] X Teliti sumber
- Naga juga bisa menggoyangkan ekornya sebagai bentuk perilaku merayu. [31] X Teliti sumber
-
Amati perilaku kawin. Untuk kawin, naga jantan akan memanjat punggung naga betina serta menggigit lehernya agar ia tidak kabur sebelum proses perkawinan selesai. [32] X Teliti sumber Lalu, naga jantan akan menekankan area kloakanya ke area yang sama pada naga betina. [33] X Teliti sumber Proses kawin ini hanya berlangsung selama beberapa menit.
-
Kembalikan kedua naga ke kandangnya masing-masing setelah seminggu. Anda disarankan untuk melakukan hal ini. Kembalikan naga ke kandang terpisah dan simpan lagi selama satu minggu, lalu satukan kembali keduanya, juga selama satu minggu lagi. Anda mungkin harus mengulangi hal ini beberapa kali agar perkawinan sukses. [34] X Teliti sumber
- Teruskan memberi suplemen kepada naga betina setelah kawin. Tingkatkan aktivitasnya dan jaga agar ia tetap terhidrasi dengan baik setelah kawin. Hal ini penting agar ia lebih bisa bersiap bertelur. [35] X Teliti sumber
-
Amati ia dalam kandangnya. Naga betina akan mulai menunjukkan perilaku bahwa ia siap bertelur. Ia mungkin mulai berkeliaran dengan cepat di dalam kandang dan terlihat cemas. Ia juga akan makan lebih sedikit dan menggali kandangnya. [36] X Teliti sumber Saat ia menunjukkan perilaku-perilaku ini, pindahkan ia ke kandang bertelur.
-
Biarkan naga betina bertelur di kotak telur. Anda akan melihat ia menggalinya untuk membuat area bertelur. Anda mungkin kesulitan mencari tahu apakah ia sudah bertelur, terutama bila Anda tidak melihatnya secara langsung. Jika ini terjadi, amati perutnya: naga sudah bertelur bila perut tersebut terlihat lebih kempes dan rata. [39] X Teliti sumber Angkat naga dari kotak telur setelahnya.
- Bila menurut Anda ia belum bertelur sepenuhnya, segera bawa ke dokter hewan. [40] X Teliti sumber Ia mungkin menderita keterikatan telur, yang merupakan kondisi medis serius yang mencegahnya mengeluarkan telur.
- Naga jenggot betina biasanya bertelur di siang atau sore hari. Perhatikan ia di waktu-waktu ini untuk melihat apakah ia siap bertelur. [41] X Teliti sumber
- Biasanya, jumlah telur adalah sekitar 24 setiap kali, namun naga jenggot betina juga bisa mengeluarkan 15 hingga 50. [42] X Teliti sumber [43] X Teliti sumber Kumpulan telur ini biasa disebut dengan istilah clutch .
-
Singkirkan naga betina dari kotak telurnya. Setelah ia bertelur, kembalikan ke kandangnya. Umumnya, naga jenggot betina tidak terlalu agresif dalam melindungi telur-telurnya. Selain itu, naga yang sudah lama dipelihara juga tidak akan menjaga telur-telur ini. [44] X Teliti sumber
-
Masukkan telur-telur naga ke dalam inkubator. Untuk melakukannya, angkat telur dengan tangan atau sendok. Lakukan dengan sangat berhati-hati saat memindahkan telur yang baru dikeluarkan dari kotaknya ke inkubator. Jagalah sebisa mungkin agar orientasinya sama dengan saat berada di dalam kotak telur. Tandai bagian atas telur dengan pensil agar Anda tidak terbalik ketika meletakkannya di dalam inkubator. [45] X Teliti sumber
- Letakkan setiap telur dalam wadah sendiri-sendiri dalam ikubator. Telur harus masuk dengan pas pada celah yang Anda buat dengan jempol sebelumnya. Pastikan telur tidak diselubungi vermiculite atau perlite dan letakkan tutup pada wadahnya. [46] X Teliti sumber
-
Pertahankan suhu inkubator di antara 27,7 hingga 30 derajat Celcius. Gunakan termometer digital untuk mengawasi temperatur. Jika suhu inkubator terlalu panas, embrio di dalam telur bisa mati. [47] X Teliti sumber Inkubator juga harus diletakkan dalam ruangan yang lebih dingin daripada suhu di dalam inkubator itu sendiri; ruangan yang lebih panas akan meningkatkan suhu inkubator, sehingga embrio-embrionya terancam. [48] X Teliti sumber
- Tingkat kelembapan inkubator harus dipertahankan sekitar 80%. Letakkan semangkuk air dalam inkubator untuk membantu mempertahankan tingkat kelembapan ini. Isi ulang air sesuai keperluan. [49] X Teliti sumber
- Periksa suhu inkubator setiap hari dan kelembapannya sekitar dua kali seminggu. [50] X Teliti sumber
-
Awasi telur secara rutin. Perhatikan dengan saksama untuk melihat apakah telur terlalu basah atau kering. Kondensasi bisa membahayakan embrio, jadi pastikan telur tidak lembap. Bila terlihat basah, lepas tutup inkubator selama 24 jam dan biarkan vermiculite atau perlite nya kering. [51] X Teliti sumber
- Jika telur terlihat cacat atau akan jatuh, ini berarti telur mungkin terlalu kering. Gunakan air dengan suhu ruangan untuk melembapkan vermiculite . Namun, jangan berlebihan agar telur tidak basah. [52] X Teliti sumber
- Telur-telur yang subur dan sehat akan bertambah ukurannya hingga dua kali lipat dan berubah warna menjadi putih kapur. Telur-telur berwarna kuning, merah muda, atau hijau mungkin tidak subur. [53] X Teliti sumber
- Telur yang berjamur bisa subur atau tidak. Berbicaralah dengan dokter hewan jika Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap telur-telur berjamur ini.
- Telur akan mulai menetas dalam waktu 60 hingga 70 hari. [54] X Teliti sumber
-
Amati perubahan dalam penampilan telur. Sebelum menetas, telur mungkin mengempes dan mengembangkan tetesan air. Perubahan-perubahan ini adalah hal yang normal dan tidak boleh dianggap sebagai tanda-tanda ketidaksuburan. Anda juga akan melihat irisan pada eksterior telur, yang disebabkan oleh gigi bayi naga jenggot kecil pada ujung moncongnya. Ia akan membuat irisan yang cukup besar untuk tempat kepala serta moncongnya, dan akan beristirahat dalam posisi kepala yang menyembul selama sekitar satu hari. [55] X Teliti sumber
-
Hindari membantu bayi naga jenggot keluar dari telur. Biarkan ia menetas sendiri, biasanya dalam waktu 24 hingga 36 jam. Semua telur Anda mungkin akan terus menetas dalam waktu satu atau dua hari sejak telur pertamanya. [56] X Teliti sumber
- Simpan bayi-bayi dalam inkubator pada 24 jam pertama kehidupannya agar bayi-bayi ini punya waktu membiasakan diri dengan lingkungan. [57] X Teliti sumber
- Buang semua bayi yang tidak berhasil bertahan hidup.
-
Kelompokkan bayi-bayi naga berdasarkan ukurannya. Selubungi kandang dengan handuk kertas basah agar bayi-bayi ini tetap terhidrasi dalam beberapa minggu awal kehidupannya. Anda juga bisa menyemprot bayi-bayi naga dengan sedikti air hingga bayi-bayi tersebut mampu minum sendiri. Mengenai makanan, kuning telur yang tertinggal akan mampu memberikan nutrisi selama beberapa hari, jadi tunggulah hingga hari ketiga sebelum memberikan makanan sungguhan (jangkrik atau sayuran hijau yang dipotong kecil-kecil). [58] X Teliti sumber
- Anda perlu setidaknya wadah berukuran 75,7 liter untuk memelihara bayi-bayi naga. Kandang ini harus diganti dengan yang berukuran lebih besar saat bayi-bayi tersebut bertambah tua. [59] X Teliti sumber
- Berikan banyak makanan agar bayi-bayi naga tidak saling menggigiti kaki atau ekor saudaranya. [60] X Teliti sumber
- Pisahkan bayi-bayi yang lebih besar dan dominan agar yang lebih kecil bisa makan. [61] X Teliti sumber
Referensi
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.beardeddragonguide.com/breeding-sexing-bearded-dragon-lizards/
- ↑ http://www.beardeddragonguide.com/breeding-sexing-bearded-dragon-lizards/
- ↑ http://www.reptilesmagazine.com/Reptile-Health/Habitats-Care/Atadenovirus-This-Disease-Can-Be-Deadly-To-Your-Bearded-Dragon/
- ↑ http://www.reptilesmagazine.com/Reptile-Health/Habitats-Care/Atadenovirus-This-Disease-Can-Be-Deadly-To-Your-Bearded-Dragon/
- ↑ http://www.reptilesmagazine.com/Reptile-Health/Habitats-Care/Atadenovirus-This-Disease-Can-Be-Deadly-To-Your-Bearded-Dragon/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.beardeddragonguide.com/breeding-sexing-bearded-dragon-lizards/
- ↑ http://www.reptilesmagazine.com/Breeding-Lizards/Breeding-Bearded-Dragons-Wissman/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.beardeddragonguide.com/breeding-sexing-bearded-dragon-lizards/
- ↑ http://www.reptilesmagazine.com/Breeding-Lizards/Breeding-Bearded-Dragons-Wissman/
- ↑ http://www.thebeardeddragon.org/bearded-dragon-setup.php
- ↑ http://www.peteducation.com/article.cfm?c=17+1796&aid=2730
- ↑ http://www.peteducation.com/article.cfm?c=17+1796&aid=2730
- ↑ http://www.reptilesmagazine.com/Breeding-Lizards/Breeding-Bearded-Dragons-Wissman/
- ↑ http://www.thebeardeddragon.org/bearded-dragon-setup.php
- ↑ http://www.peteducation.com/article.cfm?c=17+1796&aid=2730
- ↑ http://www.reptilesmagazine.com/Breeding-Lizards/Breeding-Bearded-Dragons-Wissman/
- ↑ http://www.beardeddragonguide.com/breeding-sexing-bearded-dragon-lizards/
- ↑ http://www.beardeddragonguide.com/breeding-sexing-bearded-dragon-lizards/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.reptilesmagazine.com/Breeding-Lizards/Breeding-Bearded-Dragons-Wissman/
- ↑ http://www.reptilesmagazine.com/Breeding-Lizards/Breeding-Bearded-Dragons-Wissman/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.reptilesmagazine.com/Breeding-Lizards/Breeding-Bearded-Dragons-Wissman/
- ↑ http://www.thebeardeddragon.org/bearded-dragon-behavior.php
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ https://nationalzoo.si.edu/Animals/ReptilesAmphibians/Facts/FactSheets/Inlandbeardeddragon.cfm
- ↑ http://www.reptilesmagazine.com/Breeding-Lizards/Breeding-Bearded-Dragons-Wissman/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://beardeddragonsource.com/info-center/health-disease/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.beardeddragonguide.com/breeding-sexing-bearded-dragon-lizards/
- ↑ https://nationalzoo.si.edu/Animals/ReptilesAmphibians/Facts/FactSheets/Inlandbeardeddragon.cfm
- ↑ http://www.reptilesmagazine.com/Breeding-Lizards/Breeding-Bearded-Dragons-Wissman/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.beardeddragonguide.com/breeding-sexing-bearded-dragon-lizards/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.beardeddragonguide.com/breeding-sexing-bearded-dragon-lizards/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.thebeardeddragon.org/bearded-dragon-setup.php
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/
- ↑ http://www.lllreptile.com/info/library/care-and-husbandry-articles/-/reproductive-biology-of-bearded-dragons/